Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR CHECKLIST KONSELING KONTRASEPSI METODE KALENDER

NO BUTIR YANG DI NILAI 2 1 0


A. SIKAP DAN PERILAKU
1. Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri dengan pasien
3. Mempersilakan klien duduk
4. Tanggap terhadap reaksi klien
5. Menanyakan keluhan pasien
6. Percaya diri
7. Menjaga privasi klien
8. Menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
9. Menjelaskan seara sistematis
10. Memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
Score : 20
B. CONTENT
11. Menjelaskan pengertian kb tentang metode kalender
12. Menjelaskan tentang prinsip kb metode kalender
13. Menjelaskan tentang efektifitas kb metode kalender
14. Menjelaskan tentang manfaat kb metode kalender
15. Menjelaskan tentang keuntungan kb metode kalender
16. Menjelaskan tentang kekurangan kb metode kalender
17. Menjelaskan tentang keterbatasan kb metode kalender
18. Menjelaskan tentang cara penerapan kb metode kalender
19. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Score : 18
C. TEKNIK
21. Menggunakan alat bantu
22. Melakukan evaluasi
23. Mendokumentasikan hasil tindakan
Score : 6
Nilai total score : 44
A. Pengertian Metode Kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan
senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan
sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap
kehamilannya. Sebelum menggunakan metode ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada setiap wanita tidaklah sama. Untuk
itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi.
B. Prinsip Metode Kalender
1. Tidak melakukan hubungan pada masa subur
2. Menentukan waktu ovulasi hanya satu kali dalam sebulan, dan biasanya terjadi
beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang..
C. Efektifitas Metode kalender
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui
masa subur. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus
menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama
dengan metode kontrasepsi lain.. Faktor penyebab metode kalender tidak efektif
adalah:

1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).

2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,


diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa
tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.

3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.

4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan


jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya

5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan


menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.
D. Manfaat Metode kalender atau pantang berkala
Dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
a. Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
b. Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan
melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan
kesempatan bisa hamil.
E. Keuntungan Metode kalender atau pantang berkala
1. Tanpa efek samping
2. Gratis, tidak perlu membeli obat ataupun ke bidan maupun dokter
3. Tidak menggunakan bahan kimia
4. Dapat digunakan baik untuk mencapai kehamilan maupun untuk kontrasepsi
5. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
6. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
7. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
8. Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
9. Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari resiko
kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
10. Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
F. Kekurangan Metode Kalender
Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus menstruasi setiap
wanita tidaklah sama. Dalam praktek sukar untuk menentukan saat ovulasi dengan
tepat. Agar efektif harus sering dilakukan pantang.

G. Keterbatasan Metode Kalender

Metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:

1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.

2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.

3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.

4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.

6. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).

7. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

H. Cara Penerapan Metode Kalender


Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidaklah sama. Untuk itu
perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara dan menghitung
masa subur:
1. Bila Siklus Haid Teratur (28 hari )
a. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 siklus haid.
Contoh:
Seorang istri mendapat haid mulai tanggal 9 januari. Tanggal 9 januari
dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan
hari ke-16 jatuh pada tanggal 24 januari. Jadi masa subur yaitu tanggal 20
hingga 24 januari. Pada tanggal tersebut suami istri tidak boleh bersenggama.

2. Bila Siklus Haid Tidak Teratur


a. Catat jumlah hari dalam siklus haid selama 6 bulan (6 siklus menstruasi).
Untuk mengetahui siklus haid terpanjang dan terpendek.
b. Masukan dalam rumus: jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid
dikurang 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Rumus: Hari pertama masa subur = jumlah hari terpendek - 18
c. Masukan dalam rumus: jumlah hari terpanjang dalam 6 kali siklus haid
dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus : Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan
siklus terpanjang 30 hari (mulai dari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa
ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan
senggama harus menggunakan kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai