Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga
dasawarsa terakhir ini. Standarisasi pelayanan kontrasepsi secara nasional
dan oleh Badan Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan secara
berkala. Sayangnya,perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan
cermat oleh para petugas kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia.
Oleh karena itu, secara berkala perlu dilakukan sosialisasi
“contraceptive technology update” bagi para ilmuwan, petugas
pelayanan kesehatan dan KB agar mereka mampu mengikuti
perkembangan alat, obat dan cara kontrasepsi terkini. Dengan
meningkatnya pengetahuan mereka, pelayanan KB di Indonesia
diharapkan dapat meningkat kualitasnya, sehingga sasaran KB yang
ditetapkan dalam Pembangunan Nasional dapat dicapai.
B. Tujuan
1. Mengetahui Apa Itu Kontrasepsi.
2. Mengetahui Apa Itu Metode KB Alami Tanpa Alat.
3. Mengetahui Metode – Metode KB Alami Tanpa Alat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi asal kata dari ‘kontra’ yang berarti mencegah/
menghalangi dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan/pertemuan antara sel
telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi diartikan sebagai cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
dengan sperma. KB merupakan salah satu sarana bagi setiap keluarga baru
untuk merencanakan pembentukan keluarga ideal, keluarga kecil bahagia
dan sejahtera lahir batin. Keluarga Berencana adalah salah satu usaha
untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat
perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.
Menurut Kamus BKKBN (2011) Kontrasepsi adalah Obat atau alat
untuk mencegah terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi ada
dua macam, yaitu kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan
implant) dan kontrasepsi non-hormonal (IUD, Kondom).
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada.
Kontrasepsi ideal itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1.
Dapat dipercaya; 2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu
kesehatan; 3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan; 4. Tidak
menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus; 5. Tidak memerlukan
motivasi terus-menerus; 6. Mudah pelaksanaanya; 7. Murah harganya
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; 8. Dapat
diterima penggunaanya oleh pasangan yang bersangkutan.

B. Definisi Metode KB Alamiah (Tanpa Alat)


Metode KB Sederhana Alamiah (tanpa alat) adalah metode
kontrasepsi berdasarkan pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri
masa kesuburan dari siklus menstruasi perempuan.
Metode ini sering melibatkan perilaku puasa seks secara periodic,
sebuah metode penghalang antara spermatozoa dan ovum dengan
menghindari hubungan seks selama fase subur berlangsung dari siklus
menstruasi. Metode ini tergantung pada kemampuan pasangan
mengidentifikasi fase subur pada setiap fase siklus menstruasi dan
motivasi serta disiplin mereka untuk mempraktikan puasa seks jika
diperlukan.
 Teknik- Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi fase subur
dalam siklus menstruasi, kemudian puasa seks, adalah:
1. Metode Kalender
2. Metode Suhu Basal
3. Metode Lendir Serviks
4. Metode Sim to Thermal
5. Metode Coitus Interuptus
 Indikasi
1. Indikasi Umum
Metode Keluarga Berencana Alamiah menyediakan alternatif
untuk pasangan yang tidak ingin atau tidak cocok menggunakan
metode lain merasa lebih efektif karena:
 Takut efek samping
 Hambatan religious atau budaya
 Akses yang sulit pada metode lain
2. Indikasi Khusus
Keluarga Berencana Alamiah merupakan metode yang sesuai untuk:
 Wanita yang mau mengamati tanda kesuburan
 Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur
 Pasangan yang tidak dapat menggunakan metode lain
 Tidak keberatan jika terjadi kehamilan
 Efektifitas
Metode Keluarga Berencana Alamiah akan lebih efektif bila
dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode KBA
ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Sebenarnya, masa
subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan
minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode KBA ini akan
lebih efektif bila semua dari macam-macam metode KB Alamiah
digunakan. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di
Sydney, metode akan lebih efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan.

C. Macam-macam Metode KB Tanpa Alat (Alamiah)


1. Metode Sim to Thermal
Metode sim to thermal merupakan keluarga berencana alamiah
(KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus mentruasi wanita.
Metode sim to thermal mengkombinasikan metode suhu basal dan
makosa serviks. Tetapi ada teori lain yang mengatakan bahwa metode
ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal
tubuh, perubahan lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui
metode kalender. Metode sim to thermal akan lebih akurat
memprediksikan hari aman pada wanita dari pada menggunakan salah
satu metode saja.
a. Manfaat
Metode sim to thermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi
maupun konsepsi.
a. Manfaat Kontrasepsi
Metode sim to thermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau
menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan
seksual ketika berpotensi subur.
b. Manfaat Konsepsi
Metode sim to thermal digunakan sebagai konsepsi atau
menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual
ketika berpotensi subur.
b. Efektifitas
Angka kegagalan dari pengguanaan metode sim to thermal
adalah 10-20 wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan kesalahan dalam belajar, saran atau tidak
adanya kerjasama pasangan. Namun, metode sim to thermal ini
akan mempunyai angka kegagalan yang lebih rendah jika di bawah
pengawasan yang lebih ketat.

Hal yang mempengaruhi metode sim to thermal menjadi efektif


apabila:
1. Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat
2. Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.
3. Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat
mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan.
Kerja sama dengan pasangan adalah perlu, karena ia harus
bersedia untuk membantu untuk menghindari kehamilan baik
dengan tidak melakukan hubungan seksual.

Hal yang mempengaruhi metode sim to thermal tidak efektif


antara lain:
1. Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus
bangun pada malam hari.
2. Wanita yang mempunyai penyakit.
3. Pasca perjalanan.
4. Konsumsi alkohol.
5. Wanita yang memiliki pasangan seksual lebih
dari satu.
6. Tidak ada komitmen antara pasangan suami
istri untuk menggunakan metode simptothermal.
7. Wanita yang tidak dapat mengamati hari
suburnya karena sifat wanita itu sendiri atau alasan lain.
8. Wanita yang mengkonsumsi obat-
obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu basal tubuh,
keteraturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
c. Keuntungan
Metode simptothermal mempunyai keuntungan antara lain:
1. Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau
operasi yang dibutuhkan.
2. Aman.
3. Ekonomis.
4. Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
5. Dapat langsung dihentikan apabila pasangan
menginginkan kehamilan.
6. Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain
setelah belajar metode simptothermal dengan benar.

d. Keterbatasan
Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
1. Tidak cocok digunakan oleh wanita yang
mempunyai bayi, berpenyakit,
pasca perjalananmaupun konsumsi alkohol.
2. Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna
harus mengamati dan mencatat suhu basal
tubuh maupun perubahan lendir serviks.
3. Metode simptothermal memerlukan kerjasama antara
pasangan suami istri.
4. Pengguna harus mendapatkan pelatihan atau instruksi
yang benar

e. Petunjuk bagi pengguna metode sim to thermal


Ada beberapa petunjuk yang bertujuan agar pengguna dapat
menentukan masa subur dengan mengamati perubahan suhu basal
tubuh maupun lendir serviks.
1. Klien dapat melakukan hubungan seksual hingga
dua hari berikutnya setelah haid berhenti (periode tidak subur
sebelum ovulasi).
2. Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal
yang ditandai dengan mulai keluarnya lendir dan rasa basah
pada vagina sama dengan metode lendir serviks. Lakukan
pantang senggamakarena ini menandakan periode subur
sedang berlangsung.
3. Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan
suhu basal 3 hari berurutan dan hari puncaklendir subur.
4. Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode
tidak subur awal, periode subur, periode tak subur akhir maka
ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang dimana masa
pantang senggama harus dilakukan.

2. Metode Coitus Interuptus


Nama lain dari Coitus Interuptus adalah senggama terputus atau
ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau with drawal
methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut juga
interrupted intercourse. Pengertian Coitus interuptus atau senggama
terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di
mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum
mencapai ejakulasi.

 Cara Penerapan

Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi


sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada
pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah.
Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani
mencapai rahim.

Efektifitas Metode coitus interuptus akan efektif apabila


dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27
kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang
mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan
kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
Manfaat Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara
kontrasepsi maupun non kontrasepsi.

 Manfaat

Manfaat Kontrasepsi :
1. Efektif bila dilakukan dengan benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak ada efek samping
4. Tidak membutuhkan biaya.
5. Tidak memerlukan persiapan khusus.
6. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
7. Dapat digunakan setiap waktu.

Manfaat non kontrasepsi :

1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan


kesehatan reproduksi.
2. Menanamkan sifat saling pengertian.
3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.

 Keterbatasan
Keterbatasan Metode coitus interuptus ini mempunyai
keterbatasan, antara lain:
1. Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi
dan tumpahan sperma selama senggama.
2. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
3. Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan
setelah interupsi coitus.
4. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
5. Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.

Penilaian klien atau akseptor yang menggunakan metode


kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau
pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik
lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi
pengguna kontrasepsi ini adalah Coitus Interuptus sesuai atau tidak
sesuai dengan kondisi pasangan suami istri tersebut.
 Teknik Melakukan Coitus Interuptus
1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling
membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu.
Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus
mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis
untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan
penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di
luar vagina.
4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Pengguna
kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilisasi.

Metode keluarga berencana alamiah (KBA) adalah metode


kontrasepsi berdasarkan pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri
masa kesuburan dari siklus menstruasi perempuan. Maksudnya, cara
alternatif yang dapat digunakan oleh pasangan usia subur selain
menggunakan alat atau obat. Namun masih banyak yang belum
mengetahui cara kontrasepsi dengan metode alamiah ini. Kebanyakan
pasangan usia subur lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi dari
bidan atau dokter karena dirasa lebih aman dan tingkat kegagalannya
rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rhina. 2012. Pengertian Kontrasepsi. http://bidanrhyna.blogspot.com/.

dr. Cullin. Coitus Interuptus Method. http://www.plannedparenthood.org/.

Lusa. 2010. Metode Simtothermal or Symtothermal Method. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai