Ilmu Penyakit
“Antisipasi COVID-19”
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Anggita 018.201.2.002
Siska Kristina 018.201.2.028
Tiara Oktaviani 018.201.2.030
Winda Herlianti 018.201.2.035
Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Nasuhi
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Antisipasi COVID-19” dapat terselesaikan. Salam dan shalawat
kami sampaikan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, karena berkat
kegigihan-Nyalah sehingga kita berada dizaman beradab seperti sekarang ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
teman-teman yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan makalah ini,
serta kepada dr. H. Ahmad Nasuhi selaku dosen Ilmu Penyakit yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesaikanya makalah ini, dengan tidak
mengurangi rasa hormat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kami memohon kritik dan saran dari pembaca dan teman-teman sekalian guna membangun
dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pasien.7 Saat ini data terus berubah seiring dengan waktu. Banyak kota di
Tiongkok dilakukan karantina. Kasus-kasus yang ditemukan diluar
Tiongkok sampai tanggal 12 Februari 2020 tercatat ada di 28 negara
diantaranya: Amerika, Thailand, Hong Kong, Prancis, Malaysia,
Singapura, Taiwan, Macau, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Australia,
Nepal dan lainnya.8,9 Kasus-kasus yang ditemukan di berbagai negara
tersebut sebagian besar memiliki riwayat bepergian ke Wuhan atau
berkontak dengan kasus confirmed yang memiliki riwayat bepergian ke
Wuhan.9 Empat kasus di Singapura merupakan seorang laki-laki 36 tahun,
warga negara Tiongkok Bersama keluarganya datang pada 22 januari
dengan tanpa gejala kemudian hari berikutnya mengeluh batuk dan
dikonfirmasi COVID-19 pada tanggal 25 Januari 2020.10 Laporan terbaru
per tanggal 9 Februari 2020 sudah terdapat 43 kasus terkonfirmasi infeksi
COVID-19 di Singapura. Beberapa diantaranya dilaporkan tidak memiliki
riwayat perjalanan ke Tiongkok.
Berdasarkan data sampai dengan 12 Februari 2020, angka
mortalitas di seluruh dunia 2,1% sedangkan khusus di kota Wuhan adalah
4,9%, dan di provinsi Hubei 3,1%. Angka ini diprovinsi lain di Tiongkok
adalah 0,16%.8,9 Berdasarkan penelitian terhadap 41 pasien pertama di
Wuhan terdapat 6 orang meninggal (5 orang pasien di ICU dan 1 orang
pasien non-ICU).2 Kasus kematian banyak pada orang tua dan dengan
penyakit penyerta. Kasus kematian pertama pasien lelaki usia 61 tahun
dengan penyakit penyerta tumor intraabdomen dan kelainan di liver.11
Kejadian luar biasa oleh Coronavirus bukanlah merupakan
kejadian yang pertama kali. Tahun 2002 severe acute respiratory syndrome
(SARS) disebakan oleh SARS-coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit
Middle East respiratory syndrome (MERS) tahun 2012 disebabkan oleh
MERS-Coronavirus (MERS-CoV) dengan total akumulatif kasus sekitar
10.000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS). Mortalitas
akibat SARS sekitar 10% sedangkan MERS lebih tinggi yaitu sekitar
40%.5
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
mengeluarkan tetesan. Inilah sebabnya mengapa penting untuk berada
dijarak lebih dari 1 meter (3 kaki) dari orang yang sakit(1).
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan
mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan perawatan khusus. Orang yang lebih tua dan mereka yang
memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovakuler,
diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih mungkin
mengembangkan penyakit serius(2).
4
Seseorang dapat tertular Covid-9 melalui berbagai cara :
1) Tidak sengaja menghirup percikan ludah atau bersin atau batuk
penderita Covid-19
2) Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita
Covid-19
3) Kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19 misalnya bersentuhan
atau berjabat tangan
Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil,
orang yang sedang sakit, perokok atau orang yang daya tahan tubuhnya
lemah.
1) Hari ke 1-3
a. Gejala mirip dengan masuk angin
b. Sakit tenggorokan ringan, sedikit sakit
c. Tidak demam, tidak lelah, dan masih makan dan minum secara
normal
2) Hari ke 4
a. Sakit tenggorokan sedikit
b. Mabuk badan
c. Suara mulai serak
d. Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – (tergantung orang)
e. Mulai anoreksia
f. Sakit kepala ringan dan diare ringan
3) Hari ke 5
a. Sakit tenggorokan, suara serak
b. Tubuh panas ringan, suhu tubuh dari 36,5 – 36,7
c. Tubuh lelah, merasakan nyeri pada persendian. Tahap ini sulit dikenali
sebagai infeksi dingin atau koroner
4) Hari ke 6
a. Mulai demam ringan, sekitar 37
b. Batuk dengan lendir atau batuk kering
5
c. Sakit tenggorokan saat makan, berbicara atau menelan
d. Kelelahan, mual
e. Sesekali sulit bernapas
f. Diare, bisa muntah
5) Hari ke 7
a. Demam lebih tinggi dari 37,4 – 37,8
b. Batuk lebih banyak, dahak lebih
c. Nyeri tubuh, kepala berbobot seperti batu
d. Frekuensi napas pendek tetap sama
e. Lebih banyak diare
f. Muntah
6) Hari ke 8
a. Demam di dekat level 38 atau diatas 38
b. Napas sulit, setiap kali bernapas dada terasa berat, mengeruntukan
c. Batuk terus menerus
d. Sakit kepala, nyeri sendi, sakit panggung
7) Hari ke 9
a. Gejala tidak berubah tetapi bertambah buruk
b. Demam berantakan
c. Batuk tidak mereda, lebih buruk dari sebelumnya
d. Meski sudah berusaha, anda masih kesulitan bernapas
6
sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh kementrian kesehatan
Republik Indonesia
2) Menjaga kebersihan lingkungan termasuk ruangan yang sering
digunakan
3) Menerapkan kebiasaan cuci tangan dengan benar menggunakan air dan
sabun.
4) Orang yang merantau atau bekerja di luar daerah asal tempat
tinggalnya jangan kembali dulu
5) Jaga imunitas tubuh
6) Hindari keramaian orang
7
5) Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah
berobat
Tetap dirumah jika merasa tidak sehat. Jika mengalami demam, batuk
dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan ikuti otoritas kesehatan
setempat. Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru
tentang situasi didaerah anda.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak
diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember
2019(1).
Virus COVID(19) menyebar terutama melalui tetesan air liur atau
keluar dari hidung ketika oran yang terinfeksi batuk atau bersin, jadi
penting juga berlatih etiket pernapasan (misalnya, dengan batuk pada siku
yang tertekuk)(2).
Seseorang dapat terkena COVID-19 dari orang lain yang terinfeksi virus
tersebut. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang lainnya mellalui
tetesan kecil dari hidung atau mulut, yang menyebar ketika seseorang
dengan COVID-19 batuk atau bersin.
3.2 Saran
Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus COVID-19 ini, yaitu
dengan menerapkan social distancing, yakni menjaga jarak 1 meter
dengan orang lain atau saat di ruang publik dan hindari keramaian,
menggunakan masker saat beraktivitas di tempat umum, rutin mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir ataupun menggunakan handsanitizer
saat dan setelah beraktivitas diluar rumah, meningkatkan daya tahan tubuh
dengan pola hidup sehat, jangan menyentuh mata, hidung dan mulut saat
betuk dan bersih, dan menjaga kebersihan benda yang sering digunakan,
kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
9
\
DAFTAR PUSTAKA
10