Dosen Pembimbing
Cucu Santikawati, SST
Disusun oleh:
Fitri Rahmawati
Ranti Puspita
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat serta berkat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester III” dalam rangka untuk memenuhi
tugas mata kuliah Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal I.
Dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hipertensi Esensial................................................................................................ 2
C. Pre Eklamsia.......................................................................................................... 4
D. Eklamsia................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan........................................................................................................... 8
B. Saran...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan, tekanan darah mencapai nilai
140/90 mmhg atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmhg dan tekanan diastolik 15 mmhg di
atas nilai normal (Junaidi, 2010). Preeklampsia pada kehamilan adalah kelainan
malfungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang menyebar luas sehingga terjadi
perfusi organ dan pengaktifan endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema,
dan dijumpai proteinuria 300 mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai
sangat fluktuatif saat pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011). World Health
Organization (WHO) melaporkan pada tahun 2005 terdapat wanita hamil di seluruh dunia
meninggal akibat hipertensi pada saat persalinan. Angka Kematian Ibu (AKI) di
Subsahara Afrika 270/ kelahiran hidup, di Asia Selatan 188/ kelahiran hidup.
B. Rumusan Masalah
gambaran umum dan mengembangkan pola pikir ilmiah dalam memberikan manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
biasanyatidak ada penyebab yang nyata. Kadang – kadang keadaan ini dihubungkan
dengan penyakit ginjal, penyempitan aorta, dan keadaan ini lebih sering muncul pada
saat kehamilan.
Wanita hamil dikatakan menderita hipertensi esensial jika tekanan darah pada
preeclampsia yaitu faktor – faktor hpertensi esensial muncul pada awal kehamilan, jauh
sebelum terjadi preeklamsi, serta tidak terjadi oedema dan proteinuria. Selama trimester
ii kehamilan, tekanan darah turun dibawah batas normal, selanjutnya meningkat lagi
Penatalaksanaan
Wanita dengan hipertensi esensial harus mendapat pengawasan yang ketat dan
harus dikonsultasikan pada dokter untuk proses persalinannya. Selama tekanan darah
ibu tidak meningkat sampai 150/ 90 mmHg berarti pertanda baik. Dia dapat hamil dan
bersalin normal tetapi saat hamil dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan
menghindari peningkatan berat badan terlalu banyak. Kesejahteraan janin dipantau ketat
janin. Jika perlu dapat dilakukan induksi apabila tekanan darah maningkat atau terdapat
Merupakan pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi. Jika ditemukan
tekanan darah 160/ 100 mmHg, harus dirawat dokter di rumah sakit. Obat – obat
2
antihipertensi dan sedatif boleh diberikan untuk mengontrol tekanan darah. Anamnesa
plasenta dan kadang – kadang gagal ginjal merupakan komplikasi. Jika tekanan darah
sangat tinggi, 200/ 120 mmHg atau lebih, mungkin terjadi perdarahan otak atau gagal
jantung.
menyebabkan kejadian Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) dan hipoksia. Jika
tekanan darah tidak dapat dikendalikan atau terdapat tanda – tanda IUGR atau hipoksia,
dokter dapat menghindari resiko yang serius dengan mempercepat persalinan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menginduksi persalinan, atau jika keadaan berbahaya atau lebih
akut, atau meningkat pada awal persalinan, persalinan dapat dilakukan dengan cara
section caesarea.
karena kehamilan. Hipertensi ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang:
b. Terpapar vili khorilais yang terdapat jumlah yang banyak seperti kehamilan kembar
atau molahidatidosa.
turut terlibat dalam proses terjadinya preeklamsia dan masih menjadi masalah yang
3
dimana pembentukan antibody penghambat terhadap tempat – tempat yang bersifat
Preeklapmsia mungkin lebih sering terdapat pada wanita dari keluarga dengan
ekonomi sulit, namun bisa juga terjadi pada wanita dengan ekonomi yang menengah
pada multipara dari pada nulipara, tetapi pada kenyataanya sama – sama dapat terjadi
preeclampsia.
menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan
aktivasi endotel.
Diagnosis
kenaikan diastolik ≥15 mmHg tidak dipakai lagi sebagai criteria preeclampsia.
c. Edema: edema lokal tidak dimasukan kedalam criteria preeclampsia, kecuali edema
Penatalaksanaan
4
· Beri obat sedative ringan (jika tidak istirahat): tablet fenobarbital 3x30 mg per
· Roboransia.
minggu.
D. Eklampsia
dengan kejang menyeluruh dan koma. Eklapmsia post partum umumnya hanya terjadi
dnegan gejala – gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual,
nyeri epigastrium, dan hiperefleksia. Bila keadaan ini tidak segera diobati, akan
a. Tahap premonitory
5
Keadaan ini berlangsung kira – kira 30 manit. Mata penderita terbuka tanpa melihat,
kelopak mata bergetar demikian pula tangannya dan kepala diputar ke kanan dank e
kiri.
b. Tahap tonik
Berlangsung lebih 30 menit, dalam tingkat iniseluruh otot menjadi kaku, wajahnya
c. Tahap klonik
Berlangsung 1-2 menit, spasmus tonik menghilang, semua otot berkontraksi dan
berulang – ulang dalam tempo yang cepat, mulut membuka dan menutup lidah dapat
tergigit lagi, bola mata menonjol, dari mulut keluat ludah yang berbusa akan
menunjukan kongesti dan sianosis. Penderita menjadi tak sadar. Kejadian kronik ini
sedemikian hebatnya, sehingga pederita dapat terjatuh dari tempat tidurnya. Akhirnya
d. Tahap comatose
Wanita dapat tidak sadar dan mungkin nafasnya berbunyi. Sianosis memudar, tapi
wajahnya tetap bengkak. Kadang – kadang sadar dalam beberapa menit atau koma
Penatalaksanaan
· Beri antikonvulsan.
· Lindungi pasien dari kemungkinan trauma, tetapi jangan diikat terlalu keras.
6
b. Penanganan umum
· Bila tekanan diastolic lebih dari 110 mmHg, berikan obat antihipertensi
· Observasi tanda – tanda vital, reflex, dan denyut jantung janin setiap jam.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Irmawati, 2016, Tanya Jawab Lengkap Kehamilan Bermasalah, Yogyakarta : Laksana.
Sunarsih, Tri, 2011, Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan, Jakarta : Penerbit Salemba
Medika.
Yanti , 2011, Buku Ajar Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta : Pustaka Rihana.