Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi pada perempuan dengan disabilitas (fisik maupun mental)

menurut Survei Penduduk Antar Sensus (Supas BPS) di tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah
disabilitas di Indonesia jumlahnya mencapai 21,5 juta jiwa setiap tahunnya? Jumlah penyandang
disabilitas tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Sama seperti kita, penyandang disabilitas juga
berhak memperoleh keadilan, perlindungan hukum, hidup mandiri atau dilibatkan dalam kegiatan
bermasyarakat, dan memperoleh aksebilitas.

Sebagai sesama makhluk sosial, sudah seharusnya kita saling memahami dengan saudara-saudara kita
yang menyandang disabilitas. Konteks saling memahami di sini adalah kita lah yang harus belajar etika
berinteraksi dengan penyandang disabilitas.

Definisi disabilitas

Secara luas, disabilitas dibedakan menjadi dua jenis, yakni disabilitas fisik dan disabilitas mental. Adapun
disabilitas fisik meliputi tunanetra (tidak bisa melihat / buta), tuna rungu (tidak bisa mendengar / tuli),
tuna wicara (tidak bisa berbicara / bisu), tuna daksa (cacat tubuh), dan tunalaras (cacar suara dan nada).

Selain disabilitas fisik, ada juga disabilitas mental yang terdiri dari tunalaras (kesulitan mengendalikan
emosi dan sosial), tunagrahita (cacat pikiran atau lemah daya tangkap), dan tunaganda yang bisa
merupakan kombinasi dari disabilitas fisik dan mental alias menderita lebih dari satu kecacatan).

Cara Memperlakukan Penyandang Disabilitas yang Benar

1. Bertanya Sebelum Memberikan Bantuan


2. Jaga Ucapan dan Tindakan
3. Mengajak untuk Terlibat dalam Kegiatan Sehari-hari
4. Sadari Hak Penyandang Disabilitas

Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Sensorik atau Netra

Penyandang disabilitas sensorik atau netra lebih mengacu pada gangguan fungsi indera penglihatan.
Mereka yang menyandang disabilitas ini akan lebih mengutamakan kepekaan indera pendengaran,
perabaan, dan penciuman.

1. Salam dan Sapa


2. Tanyakan Terlebih Dahulu
3. Biarkan Mereka Memegangmu Saat Berdampingan

Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Fisik

penyandang disabilitas fisik karena fungsi gerak mereka terganggu. Orang-orang yang menyandang
disabilitas fisik umumnya merupakan orang yang diamputasi, lumpuh layu atau kaku, paraplegi, celebral
paisy (CP), stroke, kusta, atau cacat semenjak lahir.

1. Komunikasikan Terlebih Dahulu Bentuk Pendampingan


2. Sejajarkan Posisi Mata Ketika Berbicara
3. Tidak Memindahkan Barang-barang atau Alat Bantu Mereka

Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara


orang-orang yang menyandang disabilitas ini memiliki gangguan pendengaran dan bicara. Alhasil,
mereka akan kesulitan berbicara dengan suara atau kata-kata yang jelas. Komunikasi dengan
penyandang disabilitas ini umumnya menggunakan bahasa isyarat.

1. Sentuh, Salam, dan Sapa


2. Bicara Sembari Menjaga Kontak Mata
3. Gerakan Bibir dan Bahasa Tubuh Harus Jelas

Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Mental

penyandang disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku yang disebabkan
gangguan psikologis atau hambatan dalam interaksi sosial. Pada umumnya, berinteraksi dengan orang
yang mengalami disabilitas mental ini dianggap sebagai yang tersulit dibanding interaksi dengan
penyandang disabilitas jenis lainnya.

1. Tanyakan Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebagai Pendamping


2. Ajak Penyandang Disabilitas Mental Berkomunikasi
3. Pakai Kata-kata yang Sederhana

Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas Intelektual

intelektual merupakan terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, lambat
belajar, atau down syndrome. Saudara-saudara kita yang mengalami disabilitas intelektual ini umumnya
memiliki suasana hati yang dapat berubah-ubah.

1. Harus Selalu Ramah


2. Perbanyak Senyum

Menyampaikan keadaan buruk,pilihan,informed consent dan

pemberian informasi konseling dengan pasien dan keluarga pasien

-pengertian komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi
nonverbal.

- komunikasi interpersinal

Defisi

Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang dilakukan dari orang ke orang, bersifat 2 arah baik
secara verbal dan non verbal, dengan saling berbagi informasi dan perasaan dengan individu atau antar
individu di dalam kelompok kęcil. antara individu.
berikut ini pengertiannya menurut para ahli yaitu:

1. Agus M. Hardjana

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah interaksi tatap muka antar dua atau
beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat
menanggapi secara langsung pula.

2. Dean Barnlund

Dea Barnlund menjabarkan komunikasi interpersonal sebagai orang-orang pada pertemuan tatap muka
dalam situasi sosial informal yang melakukan interaksi terfokus lewat pertukaran isyarat verbal dan
nonverbal yang saling berbalasan.

3. John Stewart dan Gary D'Angelo

Keduanya melihat esensi komunikasi interpersonal berpusat pada kualitas komunikasi antarpartisipan.
Partisipan berhubungan satu sama lain lebih sebagai person (unik, mampu memilih, mempunyai
perasaan, bermanfaat, dan merefleksikan diri sendiri). dari pada sebagai objek atau benda (dapat
dipertukarkan, terukur, secara otomatis merespon rancangan dan kurang kesadaran diri).

4. Arni Muhammad

Komunikasi interpersonal menurut Arni Muhammad adalah proses pertukaran informasi di antara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui timbal baliknya.

KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Sumber/Komunikator

2. Encoding

3. Pesan

4. Saluran

5. Penerima/Komunikan

6. Decoding

7. Respon

8. Gangguan (Noise)

9. Konteks Komunikasi

Tujuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan dilakukannya
komunikasi interpersonal sendiri adalah sebagai berikut:

1 .Untuk menyampaikan informasi


2. Untuk berbagi pengalaman

3. Untuk mengembangkan simpati

4.Untuk melakukan kerja sama

5. Untuk mengembangkan motivasi

6. Untuk mengungkapkan isi hati atau ide

7. Untuk memahami orang lain dan lain sebagainya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

https://www.merdeka.com/jabar/tujuan-komunikasi-interpersonal-berikut-definisi-dan-klasifikasinya-
kln.html?page=3

Anda mungkin juga menyukai