Kelompok 4:
S1 KEBIDANAN
T.A 2021/2022
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karuniaserta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PEMERIKSAAN DASAR PADA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas Makalah Pengantar
Asuhan Kebidanan. Makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Mutia Felina, S.ST, M.Keb
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mengevaluasi peningkatan makalah ini, agar selanjutnya menjadi lebih baik.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat. Kami sadar banyak kekurangan dalam pengerjaan
makalah ini untuk itu kami menerima semua kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................5
Bab II Pembahasan...................................................................................6
B. Pemeriksaan Dalam......................................................................8
C. Penggunaan Speculum………………………………………….12
A. Kesimpulan..................................................................................16
B. Saran............................................................................................16
Daftar Pustaka..........................................................................................17
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan dalam berguna untuk melihat ada tidaknya suatu kelainan pada vagina
sampai mulut rahim. Tak hanya berguna bagi ibu hamil, pemeriksaan ini juga bisa untuk
menegakkan diagnosis kasus-kasus seperti infeksi pada saluran indung telur, tumor, kanker dan
sebagainya.Sampai saat ini belum ada alat secanggih apa pun yang bisa menggantikan fungsi
pemeriksaan dalam. USG, umpamanya, hanya bisa diandalkan untuk mengevaluasi kesejahteraan
janin maupun kondisi rahim, sementara kondisi mulut rahim itu sendiri tak bias dinilai. Selain itu
pemeriksaan dalam juga berperan penting dalam persalinan, terutama untuk menilai keadaan
janin serta keadaan serviks. Misalnya untuk menilai pembukaan servik, atau untuk menilai
penurunan kepala janin.Oleh sebab itu dirasa penting untuk membuat makalah yang membahas
tentang pemeriksaan dalam (vaginal Touche).
Pemeriksaan dalam berguna untuk melihat ada tidaknya suatu kelainan pada vagina
sampai mulut Rahim. Tak hanya berguna bagi ibu hamil, pemeriksaan ini juga bisa untuk
menegakkan diagnosis kasus seperti infeksi saluran indung telur, tumor, kanker dan sebagainya.
Sampai saat ini belum ada alat secanggih apapun yang bisa menggantikan fungsi pemeriksaan
dalam. USG, umpamanya hanya diandalkan untuk mengevaluasi kesejahteraan janin maupun
kondisi Rahim.
Selain itu pemeriksaan dalam juga berperan penting dalam persalinan, terutama untuk
menilai pembukaan serviks atau untuk menilai penurunan kepala janin. Oleh sebab itu, dirasa
penting informasi tentang pemeriksaan dalam.
Posisi janin yang optimal adalah salah satu faktor lancarnya sebuah persalinan. Posisi
janin yang optimal adalah posisi anterior dimana kepala janin berada di bawah dan wajahnya
menghadap ke punggung. Namun tidak perlu khawatir jika usia kandungan masih di bawah 36
minggu dan posisi janin masih belum optimal. Karena dibawah 36 minggu janin masih memiliki
banyak ruang kosong untuk bergerak sehingga membuat posisinya masih berubah ubah.
4|Page
Memasuki usai 36minggu sebaiknya janin sudah berada di posisi optimal/anterior agar
memudahkan proses persalinan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Posisi janin yang optimal adalah salah satu faktor lancarnya sebuah persalinan. Posisi
janin yang optimal adalah posisi anterior dimana kepala janin berada di bawah dan wajahnya
menghadap ke punggung. Namun tidak perlu khawatir jika usia kandungan masih di bawah
36 minggu dan posisi janin masih belum optimal. Karena dibawah 36 minggu janin masih
memiliki banyak ruang kosong untuk bergerak sehingga membuat posisinya masih berubah
ubah. Memasuki usai 36minggu sebaiknya janin sudah berada di posisi optimal/anterior agar
memudahkan proses persalinan.
1.Bergerak ( Gravitasi)
Gravitasi akan berguna dengan baik saat kita bergerak atau dilakukan dengan
gerakan. Kehamilan bukan menjadi alasan untuk malas-malasan, bergerak seperti berjalan
akan membuat gaya gravitasi bekerja dengan baik sehingga membuat janin berada di posisi
optimal (turun). Rajin berjalan saat trimester ketiga dapat melebarkan jalan lahir.
2.Prenatal Yoga
Prenatal yoga bias dilakukan mulai usia kandungan 32 minggu. Beberapa gerakan
yoga bias membantu mengoptimalkan posisi janin dan membuat tubuh menjadi lebih
seimbang. Baik itu panggul maupun otot-otot ligament. Sehingga janin memiliki banyak
ruang untuk bergerak agar posisinya lebih optimal
3.Reboze Sifting
Gerakan ini berguna untuk merilekskan otot-otot ligament pada panggul sehingga
membuat bayi mudah berputar ke posisi optimal. Gerakan ini juga bias digunakan untuk
6|Page
proses persalinan agar membantu bayi turun ke jalan lahir. Untuk usia kandungan kurang dari
36 minggu bias dilakukan 5 menit per sesi per hari (pagi dan malam), untuk usia kandungan
lebih dari 36 minggu bias dilakukan 20 menit per sesi per hari.
Gerakan ini sangat berguna untuk merilekskan ligament-ligamen uterus dan membuat
ruangan lebih besar pada Rahim bagian bawah. FLI bisa dilakukan pada kehamilan diatas 32
minggu, dilakukan selama 3x hitungan/siklus nafas dan bisa dilakukan 2x sehari.
5.Sidelying Realease
Gerakan ini bertujuan untuk merilekskan ketegangan otot, dan membuka panggul
lebih lebar sehingga ruang untuk bayi berputar lebih luas. Gerakan ini juga bisa dilakukan
untuk mempercepat proses persalinan. Bisa dilakukan di usia kandungan diatas 32 minggu 10
menit setiap sesinya
Relaksasi dan komunikasi janin sangat penting selama masa kehamilan. Dengan
melakukan dua hal ini setiap hari bisa membuat kita lebih dekat dengan calon anak kita.
Sering beri afirmasi positif karena bayi bisa mendengarkan ibu. Komunikasi kepada bayi
untuk berada di posisi yang optimal saat waktunya tiba (36 Minggu)
Posisi ini terjadi pada persalinan. Hal ini biasanya tidak terlalu masalah saat
persalinan atau kelahiran namun sering membuat dagu janin tidak flip on.
Posisi ini adalah setengah jalan antara posisi posterior dan anterior. Hal ini dapat
menunjukkan pergerakan yang positif terhadap posisi anterior jika bayi sebelumnya dalam
posisi posterior (ke arah baik).
7|Page
3.Right Occoput Posterior (ROP)
Ibu berbaring lalu panggul menghadap ke depan dan sedikit ke kanan. Sehingga bayi
akan melihat keluar paha kiri presentase ini dapat menyebabkan punggung lebih nyeri dan
persalinan lebih lambat. Tata laksananya sama dengan posisi Left Occoput Transverse (LOT)
B. PEMERIKSAAN DALAM
I. Pengertian Pemeriksaan Dalam/VT (Vaginal Toucher)
Pemeriksaan dalam adalah pemeriksaan genitalia bagian dalam mulai dari
vagina sampai serviks menggunakan dua jari, yang salah satu tekniknya adalah
menggunakan skala ukuran jari(lebar satu jari berarti 1 cm) untuk menentukan
diameter dilatasi serviks (pembukaan serviks atau portio).Memasukkan tangan ke
dalam jalan lahir ibu bersalin untuk memantau perkembangan proses persalinan
atau lazim disebut VT (vaginal toucher atau vaginal tousse atau periksa dalam dan
sejenisnya) bukanlah sesuatu yang mudah. Selain perlu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, tetapi juga butuh perasaan. Karena jari pemeriksa
masuk, maka jari itu tidak boleh dikeluarkan sebelum pemeriksaan dalam selesai.
II. Tujuan Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan dengan tujuan yaitu :
Untuk menilai sifat flour albus dan apakah ada alat yang sakit, misalnya
bartholinitis
8|Page
Untuk mengetahui pecah tidaknya selaput ketuban.
a. Trimester awal
Saat ibu hamil pertama kali datang ke dokter kandungan untuk
memastikan kehamilan umumnya akan dilakukan pemeriksaan dalam
secara keseluruhan. Jika memang ada kehamilan akan teraba adanya
pembesaran rahim dan tanda hegar (terabanya antara mulut rahim dan
badan rahim seolah terpisah). Pemeriksaan di awal ini juga bertujuan
untuk mengevaluasi jalan lahir apakah ada kelainan atau tidak semisal ada
varises di vagina, infeksi keputihan, polip atau tumor di mulut rahim, yang
bisa memengaruhi kehamilan ibu. Maka itu, pemeriksaan dalam harus
dilakukan di awal kehamilan. Bila ada kelainan bisa diketahui dan
ditangani segera.
Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan USG. Ada kalanya, selama
tak ada keluhan, dokter akan melewatkan pemeriksaan dalam dan
langsung pada pemeriksaan USG. Hal ini akan lebih mempercepat,
memudahkan pemeriksaan dan tidak menimbulkan rasa risih pada pasien.
b. Trimester akhir
Tepatnya saat kehamilan usia 36 minggu, pemeriksaan
dalam dibutuhkan untuk mengevaluasi kondisi jalan lahir bila memang
direncanakan persalinan normal. Jadi akan diperiksa apakah mulut rahim
9|Page
sudah siap dan apakah kapasitas panggul ibu cukup luas untuk dilalui bayi.
Jika tak ada masalah maka per-salinan dapat ditunggu sampai usia
maksimal 42minggu.
10 | P a g e
Kontraindikasi Pemeriksaan dalam tidak dapat dilakukan pada beberapa kasus,
seperti:
Perdarahan
Plasenta previa
Ketuban pecah dini
Persalinan preterm
Hymen intake
Infeksi vagina
3.Pengeluaran pervaginaan
Cairan putih kekuningan akibat rarang serviks atau monilia vaginitas,cairan hijau kekuningan
karena trikhomonas.
Lendir campur darah
Cairan ketuban
Darah berasal dari robekan jalan lahir, plasenta previa, solutio plasenta
Mekoneum
11 | P a g e
4. Serviks
Perlu diperhatikan pembukaan, penipisan, robekan serviks dan kekakuan serviks.
Pembukaan ditentukan & diukur dg kedua jari. Kalau pemb > 6 cm lebih muda diukur dari
forniks lateralis dg cara berapa cm lebar yg masih tersisa.
Menentukan penipisan kadang sukar terutama kalau serviks menempel di bag bawah janin.
Keadaan normal serviks lembut & elastis
5. Ketuban
Tentukan ketuban utuh atau tidak, di ketahui bila pemeriksaan dilakukan selagi ada his.
b. Bagaimana keadaan ketuban
Posisi kepala yg perlu ditentukan adalah letak ubun-ubun kecil terhadap panggul ibu
7. Turunnya kepala
Untuk menentukan di mana turunnya kepala diperkirakan dengan pemeriksaan luar dan
dipastikan dengan pemeriksaan dalam. Untuk menentukan sampai di mana turunnya kepala
ditentukan dengan bidang Hodge.
8. Pemeriksaan panggul
Perlu diperhatikan bentuk dan ukuran panggul. Untuk ukuran perlu diperhatikan :
a. apakah promontorium teraba
b. apakah linea inominata teraba seluruhnya, sebagian / beberapa bag
c. apakah kecekungan sakrum cukup
d. dinding sampng panggl lurus/miring
f. spina iskhiadika runcing / tumpul
12 | P a g e
g. arkus pubis sudut runcing/tumpul
h. dasar panggul kaku, tebal atau elastis
9.Tumor jalan lahir
Perlu diperhatikan apakah ada tumor pada jalan lahir yang kiranya menganggu proses
persalinan . Tumor dapat bersifat neoplastik atau tumor radang.
V. PENGGUNAAN SPEKULUM
Pap smear merupakan pemeriksaan leher Rahim (serviks) menggunakan alat yang
bernama speculum dan dilakukan oleh bidan ataupun ahli kandungan, pemeriksaan ini
bermanfaat untuk mengetahui adanya HPV. Pap smear adalah pemeriksaan sediaan apus mulut
Rahim dalam pewarnaan papnicolauo.
Pada umumnya wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear sekitar tiga
tahun setelah melakukan hubungan seksual pertama kali. Namun, apabila seorang wanita
mempunyai factor resiko terkena kanker leher rahimmaka pap smear dilakukan setiap tahunnya.
Batasan wanita berhenti melakukan pap smear adalah apabila sudah berumur 70 tahun dan hasil
pap smear negative selama 3x berturut-turut selama 10 tahun.
13 | P a g e
3. Tujuan Pap Smear
a. Tidak sedang haid (karena darah dan sel dari dalam Rahim dapat menganggu
keakuratan hasil pap smear) waktu paling baik pengambilan lender adalah 2 minggu
setelah haid.
b. Tidak melakukan senggama atau tidak melakukan hubungan suami istri dalam
waktu 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan (tidak berhubungan badan)
c. Tidak sedang menggunakan obat-obatan vaginal, selain itu kosongkan kandung
kemih anda sebelum pemeriksaan
d. Jangan menggunakan pembasuh antiseptic dan sabun antiseptic disekitar vagina
selama 24 jam sebelum pengambilan lender
e. Penggunaan obat-obatan tertentu harus dihindari karena dapat mempengaruhi hasil
papa smear, seperti kolkisin, estrogen, podofilin, progestin, perak nitrat, zat-zat
komposisi dalam rokok
f. Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktifitas
seksualnya dan riwayat kesehatan yang pernah dideritanya.
14 | P a g e
5. Prosedur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear
15 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posisi janin yang optimal adalah posisi anterior dimana kepala janin berada di bawah dan
wajahnya menghadap ke punggung. Bidan atau ahli kandungan dapat meberikan arahan terkait
kegiatan apa saja yang dapat dilakukan selama kehamilan trimester III untuk memperbesar jalan
lahir atau pangul ibu. Macam-macam aktifitas rutin yang bisa untuk mengoptimalkan janin
diantaranya: jalan kaki, ngepel jongkok, posisi merangkak, mengikuti senam hamil dan yoga
hamil, tujuannya agar jalan lahir semakin lebar dan mempermudah proses persalinan.
Vaginal touched atau biasa disebut pemeriksaan dalam, pemeriksaan dalam ini dilakukan
dari proses persalinan dimulai, yakni dari ibu mengalami tanda dan gejala persalinan sampai
nantinya akan melahirkan bayi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan 2 jari yaitu jari telunjuk dan
jari tengah yang dimasukkan kedalam vaginal. Kemudian dari pemeriksaan ini kita dapat
mengetahui kemajuan proses persalinan. VT juga sebagai acuan terhadap perkembangan
pembukaan serviks, dari 1 cm - 10 cm
B. Saran
2. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan tindakan secara aman dan mandiri pada saat
melakukan VT (Vaginal Touched)
3. Mahasiswa diharapkan mengatahui tindakan untuk melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
hamil
16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bidankita.com
http://pdfcoffee.com
17 | P a g e