Anda di halaman 1dari 12

YAYASAN MEDISTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN – PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
PROGRAM STUDI FARMASI (S1) PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3)
Jl. Cut Mutia Raya No. 88A-Kel.Sepanjang Jaya – BekasiTelp.(021)82431375-77, Fax (021) 82431374
Web.stikesmedistra-indonesia.ac.id Email:stikesmedistraindonesia1@gmail.com

PROSEDUR TINDAKAN MANUAL PLASENTA PROGRAM STUDI


KEBIDANAN
T.A 2022-2023

LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK


NAMA :
NPM :
SEMESTER
HARI/TANGGAL

PENGANTAR

Suatu tindakan intervensi kepada ibu, segera setelah 30 menit bayi lahir namun tidak
disertai lahirnya plasenta dengan cara melepaskan plasenta dari tempat implantasinya dan
mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual

I. PENILAIAN PENGETAHUAN (PRETEST DAN


POST TEST) PETUNJUK :
1. Kurang : Tidak menjawab pertanyaan
2. Kurang Mampu : Menjawab pertanyaan tapi tidak benar
3. Mampu : Menjawab pertanyaan dengan benar tapi tidak
sistematis
4. Mahir : Menjawab pertanyaan dengan benar dan sistematis

NILAI
No Pertanyaan dan atau Kasus BOBOT NXB
4 3 2 1
1 10
2 10

3 10
NILAI : N X B =
2

II. Penilaian keterampilan:


1. Kurang : Langkah klinik tidak dilakukan
2. Kurang Mampu : Langkah klinik dilakukan tapi tidak benar
3. Mampu : Langkah klinik dilakukan dengan benar tapi tidak sistematis
4. Mahir : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan sistematis

NO Jenis Tindakan Nilai


4 3 2 1
1. Persiapan Klien
1. Menyapa klien dan memperkenalkan diri
2. Jelaskan langkah tindakan yang akan dilakukan dan
kemungkinan keberhasilan serta efek sampingnya
3. Pastikan klien dan keluarga mengerti tentang
penjelasan yang telah di berikan
4. Berikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk
bertanya
5. Minta persetujuan tindakan kepada klien dan keluarga
( m engisi lembar informed concent)
6. Catatan :
Apabila keadaan klien dalam kondisi emergency, maka
penjelasan prosedur dapat dilakukan saat pelaksanaan
tindakan, sedangkan persetujuan tindakan dapat
dilakukan segera

2. Persiapan Alat
Meja instrument berisi:
1. Bak instrument berisi
 Handscoon panjang steril 1 pasang
 Handscoon pendek steril 2 pasang
 Klem tali pusat 2 buah
2. Infus set 1 buah
3. Abocath/Surflo no 16/18 1 buah
4. Infus RL/NaCl 0,9% 1
5. Spuit 5 cc 1 buah
6. Spuit 3 cc 7 buah
7. Uterotonika (oksitosin 7 ampul: Jika terjadi perdarahan
20-40 iu didrip dlm 1000 ml RL/NaCl 0,9% 60
tts/menit, 10 iu IM, 20 iu dalam 1000 ml RL 40
tts/menit untuk mantenence, ergometrin 2 ampul)
8. Analgesik (Pethidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin Hcl 0,5
mg/kg BB, Tramadol 1-2 mg/kg BB)
9. Sedativa (Diazepam 10 mg)
10. Betadin
11. Kateter 1 buah
12. Kom tempat kapas DTT
13. Kom tempat kassa steril
14. Duk bersih 2 buah
15. Handuk bersih 1 buah
16. Waslap 1 buah
17. APD (Celemek, masker, topi medis, kacamata
pelindung, sepatu bot atau alas kaki yang tertutup)
18. Bengkok 1 buah
19. Piring plasenta
20. Tempat sampah 3
 1 buah warna kuning untuk sampah
medis/infeksius
 1 buah warna hitam untuk sampah non medis
 1 buah berwarna merah untuk pakaian
kotor/berdarah
21. Baskom berisi air sabun
22. Baskom berisi air DTT
23. Baskom berisi larutan klorin 0,5 %
24. Perlak/Alas bokong
25. Standar infuse
26. Oksigen dan regulator
27. Lampu sorot

Penatalaksanaan
1. Siapkan alat, dekatkan ke pasien dan jelaskan tindakan yang
akan dilakukan

Key point :
Alat disusun secara ergonomis dan dapat dijangkau

2. Pasang infus RL atau NaCl 0,9%


3. Posisikan ibu dalam posisi litotomi

Key point :
Jaga privasi pasien, dengarkan keluhan dan observasi keadaan
umum pasien

4. Pasang alas bokong yang bersih dan kering

5. Memberikan sedative dan analgetik melalui (Diazepam 10 mg,


dan Tramadol 1 ampul IV) sehingga perhatian ibu teralihkan
dari rasa nyeri atau sakit

6. Memakai APD (celemek, masker, topi medis, kacamata


pelindung, dan sepatu bot)
7. Cuci tangan hingga siku dengan 7 langkah, dan keringkan
8. Memakai sarung tangan DTT

9. Bersihkan vulva dan perineum dengan air DTT

10. Mengosongkan kandung kemih dengan kateter, kemudian


lepaskan sarung tangan sebelah kanan

11. Memakai sarung tangan panjang

Key point :
Gunakan sarung tangan panjang steril atau DTT pada tangan
sebelah kanan dan pastikan tidak bocor

12. Jepit tali pusat dengan klem 5-10 cm di depan vulva,


tegangkan tali pusat dengan tangan kiri sejajar lantai.
Key point :
Apabila tali pusat panjang, maka klem di dekatkan ke depan
vulva

13. Masukkan tangan kanan secara obstetrik ke dalam vagina


(punggung tangan ke bawah) dengan menelusuri tali pusat
hingga menyentuh serviks.

Key Point :
Masukkan tangan secara hati-hati

14. Setelah tangan kanan mencapai serviks, minta asisten untuk


memegang klem. Kemudian pindahkan tangan kiri ke fundus
uteri
Key Point :
Tangan kiri fiksasi fundus uteri

15. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan kanan


kedalam kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi
plasenta.

16. Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam (ibu jari
merapat kepangkal jari telunjuk)

Key Point :
Tentukan posisi implantansi plasenta, temukan tepi plasenta
yang paling bawah, nilai adanya batas antara tepi plasenta
dengan endometrium. Bila tidak ada batas antara tepi plasenta
dengan endometrium lakukan rujukan. Bila ada batas, lakukan
penyisiran.

 Bila implantasi plasenta di korpus belakang, tangan


kanan tetap pada sisi bawah tali pusat. Bila implantasi
di korpus depan, pindahkan tangan kanan ke sisi atas
tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas
 Implantasi di korpus belakang, lepaskan plasenta dari
tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung
jari diantara plasenta dan dinding uterus, dengan
punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian
belakang (menghadap sisi bawah tali pusat)
 Implantasi di korpus depan, lakukan penyisipan ujung
jari diantara plasenta dan dinding uterus dengan
punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian
depan (menghadap sisi atas tali

17. Lakukan pelepasan plasenta secara tumpul dengan sisi ulnar


tangan kanan, dengan menggerakkan tangan kanan ke kiri dan
kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua plasenta
dapat dilepaskan.

Key Point :
Lakukan secara hati-hati perhatikan KU ibu

18. Apabila plasenta sudah lepas, tangan kiri menarik tali pusat
dan mengeluarkan plasenta secara berlahan. Sementara tangan
kanan masih didalam kavum uteri untuk memastikan tidak ada
sisa plasenta.

Key Point :
Pastikan uterus teraba licin dan halus
19. Lahirkan plasenta dengan tangan kiri berada pada supra
simfisis

Key Point :
Tangan kiri melakukan dorso kranial untuk menahan uterus
saat plasenta dikeluarkan.

20. Letakkan plasenta di piring plasenta

21. Massase uterus selama 15 detik

Key poin :
Pastikan kontraksi uterus baik
22. Memeriksa kelengkapan plasenta

Key poin :
Pastikan plasenta lengkap

23. Letakkan plasenta di tempat yang disediakan

24. Cek laserasi jalan lahir dan perdarahan

Key Point :
Bila ada laserasi lakukan tindakan heacting

25. Dekontaminasi alat-alat bekas pakai ke dalam larutan klorin


0,5%

Key Point :
Lepaskan sarung tangan secara terbalik, rendam dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit, memakai sarung tangan DTT
kembali

26. Membersihkan dan merapikan ibu

27. Lepaskan sarung tangan secara terbalik, rendam dalam larutan


klorin 0,5 % selama 10 menit

28. Cuci tangan

Key Point :
Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air bersih mengalir

29. Dokumentasikan

Key Point :
Catat semua tindakan yang telah dilakukan

Asuhan Pasca tindakan


1. Berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal
 Ampisilin 2 gram dan metronidazole 500 mg iv
 Atau sefazolin 1 gram dan metronidazole 500
mg iv
2. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam
3. Ajarkan ibu/keluarga cara menilai kontraksi dan
melakukan massase uterus
4. Lanjutkan pemantauan K/U, TTV, kandung kemih,
kontraksi uterus, TFU dan perdarahan pervaginam
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
persalinan
 Setiap 30 menit pada jam kedua pasca
persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,
melakukan asuhan yang sesuai untuk
penatalaksanaan atonia uteri.

NILAI : NX B =
III. PENILAIAN SIKAP SELAMA PELAKSANAAN
1. Kurang : Tindakan tidak di lakukan
2. Kurang mampu : Tindakan di lakukan tapi kurang benar
3. Mampu : Tindakan di lakukan dengan benartapi tidak sistematis
4. Mahir : Tindakan di lakukan dengan benar dan sistematis

NILAI
No Tindakan
4 3 2 1 BOBOT NXB
1 Bekerja secara sistematis. 10
2 Hati-hati dalam bekerja. 10
3 Berkomunikasi selama melakukan prosedur 10
4 Menghargai privacy klien. 10
5 Mempertahankan prinsip kerja 10
steril/bersih.
6 Bertanggung jawab . 10
7 Tanggap terhadap respon rapi. 10
8 Bekerja dengan rapi. 10
9 Kreatif dan inisitif. 10
10 Memperhatikan keamanaan klien. 10

NILAI : N X B =
4

Anda mungkin juga menyukai