Disusun Oleh :
1. Enika ( 20156041100 )
2. Dea ( 201560411002 )
3. Siti Indriyani ( 201560411032 )
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “ Kehamilan Dalam Berbagai Kondisi Ibu ”. Makalah ini di susun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Asuhan kebidanan komplementer .
Kelompok 12
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat hamil, beberapa otot mengalami penguluran, terutama otot
rahim dan perut. Setelah melahirkan, rahim tidak secara cepat kembali seperti
semula, tetapi melewati proses untuk mengembalikan ke kondisi semula
diperlukan suatu senam, yang dikenal dengan “Senam Nifas” (Huliana, 2003).
Senam nifas atau senam paska melahirkan lebih baik dilakukan langsung
setelah persalinan (dengan konsdisi ibu sehat, yaitu biasanya 6 jam paska
melahirkan). Menjalankan senam kembali memiliki banyak manfaat. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi. Kesiapan untuk bersenam, merupakan salah
satu faktor terpenting dalam kehidupan untuk memulai program kebugaran baru
setelah melahirkan (Oeswari, 1999).
Keuntungan ibu dalam melakukan senam nifas, antara lain memberikan
rasa enak badan, turunya berat badan, berkurangnya stress, berkurangnya warna
pucat dan depresi yang mungkin terjadi setelah melahirkan, berkurangnya
masalah tidur karena dapat di bugarkan kembali dengan senam.
Senam nifas yang tidak dilakukan oleh ibu nifas, maka peubahan-
perubahan fisik maupun pemulihan organ-organ reproduksi akan lebih labat dari
ibu nifas yang melakukan senam nifas.
4
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis :
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam
mengidentifikasi dan menganalisis masalah pengaruh Diabetes Mellitus
terhadap Kesehatan tubuh.
2 Bagi pembaca :
agar pembaca lebih mengetahui tentang Diabetes Milletus sehingga pembaca
dapat lebih memperhatikan lagi kesehatan dan pola makannya.
3 Bagi Instansi/institusi :
Dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap pelaksanaan program-
program seperti penyuluhan kehehatan tentang penyakit Diabetes dan
penanganannya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senam Nifas
Senam nifas adalah terapi latihan gerak dengan tujuan merehabilitasi ibu
nifas sedini mungkin, baik fisik maupun mental kepada kondisi yang normal dan
mencapai kelangsingan bentuk badan.
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin
setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama
kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula.
(Ervinesby, 2008).
Senam nifas dimulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan continue.
(Alijahbana, 2008).
2.2 Hal-Hal yang perlu diperhatikan untuk senam nifas (latihan pemulihan
sesudah melahirkan)
1. Lakukan senam Post Partum atau Pasca Melahirkan secara teratur ketika
bayi berumur 2-3 minggu biasanya ibu sudah mampu untuk latihan (bagi ibu
yang melakukan persalinan SC atau Sectio Caesarea).
2. Pada umumnya, ibu post partum akan merasa PD (Percaya Diri) dan merasa
menarik setelah melakukan latihan.
3. Sakit punggung bagian bawah dan ketegangan pada bahu yang biasanya
dirasakan ibu paska operasi abdominal (Sectio Caesarea) akan pulih apabila
otot abdomen kuat kembali.
4. Latihan pemulihan tidak memerlukan waktu yang seperti latihan senam
hamil.
6
2.4 Tujuan Senam Nifas
1. Mengembalikan rahim pada posisi semula
2. Memperbaiki elastisitas otot yang telar mulur
3. Meningkatkan gairah hidup
4. Mencegah kesulitan buang air besar dan buang air kecil
5. Memperlancar keluar ASI
6. Memperlancar sirkulasi darah
7. Mengembalikan kerampingan
8. Mencegah varises
7
2.6 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas
1. Infeksi karena infolunsi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan
2. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan
yang abnormal dapat dihindarkan
3. Thrombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
4. Timbul Varises
Pemeriksaan
Apakah ada wasir, prolapse, varises dll.
Ada pendarahan
8
2.9 Metode Senam Nifas 1
Metode senam nifas ini merupakan metode senam nifas yang biasa digunakan
oleh penulis (bidan Yetti, SsiT) dalam mengajarkan senam bagi ibu-ibu postpartum
ditempatnya bertugas. Metoda senam nifas ini terdiri dari 5 (lima) tahap senam
pemulihan, yaitu: Latihan Tubuh Bagian Atas, Latihan Daerah Pelviks, Latihan
Abdomen, Latihan Bokong dan Ltihan Paha. Masing-masing tahapan tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1. LATIHAN TUBUH BAGIAN ATAS:
a. Satu: Melebarkan Dada:
Posisi awal:
- Berdiri tegak
- Buka kaki selebar panggul
- Buka kedua lengan ke samping dengan siku mebentuk 90ﹾ
- Lengan atas sejajar lantai
Selanjutnya:
- Keluarkan nafas dan bawa kedua lengan bersama-sama
kedepan dada
- Tarik nafas dan buka lengan kembali selebar-lebarnya
- Pertahankan kedua siku sejajar bahu
Lakukan latihan ini 24 kali.
9
2) Dorong badan anda kembali kebelakang dengan
meluruskan kedua lengan, kemudia tekan ke dinding
kembali sehingga kedua siku bengkok. Jangan biarkan
bokong ketinggalkan dibelakang dan tumit lepas dari
lantai (ketika anda mendekati dinding, dada dan belakang
betis akan terasa tertarik).
3) Ulangi 24 kali gerakan.
10
2. LATIHAN DAERAH PELVIKS ( Otot Dasar Panggul ):
Ke-6 latihan di bawah ini sangat baik apabila dilakukan pertama sekali pada 2-3
minggu post-partum.
a. Satu: Menekan Punggung Bawah:
1) Posisi Awal: Berbaring lurus dengan kedua lutut ditekuk, kedua
kaki dibuka selebar panggul.
- Keluarkan nafas dan tekan punggung bagian bawah pada
lantai. Tarik nafas dan relaks.
11
c. Tiga: Rump Toner:
1) Posisi Awal: Berbaring dengan Kedua kaki lurus.
- Jepit kedua bokong sekencang-kencangnya dan lepaskan
lakukan latihan ini 24 kali.
12
f. Enam: Peregangan Kucing:
1) Posisi Awal: Merangkak dengan kedua lutut sejajar panggul dan
kedua lengan sejajar bahu.
- Keluarkan nafas, regangkan dan luruskan lengan kiri dan kaki
kanan. Ambil nafas dan letakan kembali.
- Keluarkan nafas dan ulangi gerakan ini pada posisi yang
berlawanan.
- Lakukan latihan ini 24 kali
g. Perhatian:
1) Apabila latihan pelviks dapat dilakukan tanpa rasa sakit dan
tegangan, latihan yang lebih serius dapat dilakukan, yaitu latihan
abdomen, panggul dan paha.
2) Lakukan latihan semampunya. Jangan terlalu memaksaan diri
lakukan repetisi ( pengulangan ) bertahap setiap hari.
3) Apabila anda hanya dapat melakukan 10 menit setiap hari,
lakukan setiap area secara benar.
4) Lakukan area berikutmya pada hari berikutnya.
3. LATIHAN ABDOMEN
13
– Tempatkan kedua lengan dibelakang ( bukan dibelakang leher ),
dengan kedua siku kedepan wajah
– Keluarkan nafas dan angkat kepala. Tarik nafas dan turunkan
kepala, tapi tidak seperti menyentuh lantai
– Keluarkan nafas angkat, ambil nafas turun
– Lakukan latihan ini 24 kali
14
– Angkat tubuh pada posisi setengah duduk
– Support badan bagian atas pada kedua siku dengan kedua tangan
dibawah bokong
– Letakkan kedua kaki sejajar pinggul dengan kedua lutut
dibengkokkan
Keluarkan nafas dan Tarik kedua lutut kearah badan
Tarik nafas, letakkan kembali kedua kaki pada lantai
Keluarkan nafas, Tarik kedua lutut kembali
Lakukan latihan ini 24 kali
15
1. Posisi Awal :
– Berbaring datar dengan kedua lengan lurus sepanjang badan
– Kaki kiri lurus, sedangkan kaki kanan ditekuk
– Angakat kepala dan bahu dari lantai
Bawa lutut kanan kedada sambil merenggangkan kaki kiri
sejauh mungkin.
Ganti kaki yang satu ketika badan bagian atas masih tertarik.
Bernafas dengan irama pendek ketika kaki bergerak.
Lakukan 24 kali
16
g. Tujuh: Duduk Berputar:
1. Posisi Awal
– Duduk dengan kedua kaki menempel pada lantai.
– Buka lebar dari panggul.
– Kedua tangan dibelakang kepala
Keluarkan nafas dan dekatkan siku kanan ke arah lutut kiri.
Tarik nafas dan kembali kearah posisi semula.
Keluarkan nafas dan ulangi gerakan tersebut pada sisi yang
lain. Sesudah dilakukan 24 kali, lakukan pengulangan 16
kali setiap sisinya.
17
1. Posisi Awal:
– Berbaring dengan kedua kaki lurus dan kedua tangan sejajar, bahu
kesamping.
Bawa utut kanan kearah dada.
Kemudian, jatuhkan kesamping kiri supaya menyentuh lantai.
Pertahankan bahu kanan tetap menempel pada lantai.
Pertahankan posisi ini selama 20 detik, kemidian ganti lutut
sebelahnya.
4. LATIHAN BOKONG
a. Satu : mengangkat bokong:
Posisi awal:
- Berbaring datar dengan kedua tangan disamping badan dan
kedua lutut dibengkokkan.
- Kedua kaki menempel pada lantai dan terbuka lebih lebar dari
panggul.
18
Buka kedua kaki lebih lebar lagi, dan lanjutkan latihan jepit
dan lepas pada daerah bokong. Buat gerakan kecil-kecil.
Bahu belakang tetap menempel pada lantai dan tubuh bagian
atas tidak boleh bergerak. Ulangi gerakan ini 24 kali.
Sekarang dempetkan kedua lutut dan buka kembali, bokong
tetap dijepit. Bokong akan bergerak kebawah setiap saat lutut
dibuka, dan akan ke atas kembali ketika lutut didempetkan.
Coba agar tetap menjepit bokong. Buka dan tutup 24 kali
Dekatkan jarak kedua kaki dan lanjutkan gerakan jepit-lepas
dari bokong dengan kedua lutut rapat dan buka. Gerakan
buka akan berjalan dengan sendirinya, jadi pikirkan masuk,
masuk, masuk. Ulangi 24 kali.
Rapatkan kedua kaki dengan kaki dan lutut saling
bersentuhan, jepit dan angkat bokong dan lepaskan, jepit-
lepas-jepit-lepas. Punggung bawah menekan lantai dan badan
bagian atas tetap menempel pada lantai ulangi 24 kali.
Dengan bahu menempel pada lantai, jepit dan angkat bokong,
dan pertahankan. Punggung bawah tetap menekan lantai.
Kepala, bahu, dan lengan rileks. Pertahankan 20-30 detik.
Kemudian turunkan panggul kebawah dan luruskan kaki.
b. Dua : pergerakan kaki lurus :
Posisi awal : berbaring dengan kedua lutut dibengkokkan.
1. Bawa lutut kana kearah dada, tarik sedekatnya.
2. Luruskan kaki keatas dengan kedua tangan secara lembut,
dekatkan kaki kebadan sedekat mungkin.
3. Pertahankan posisi ini selama 20-30 detik. Kemudian letakkan
kaki kanan kebawah dan lakukan pada kaki yang lain. Tekan
bokong pada lantai saat melakukan gerakan.
19
2. Ganti kaki sebelah 20 detik untuk meregangkan sisi yang lain.
5. LATIHAN PAHA:
a. Satu: kucing mengangkat lutut:
Posisi awal:
- Merangkak dengan kedua lutut sejajar panggul, kedua lengan sejajar
bahu.
- Keluarkan nafas, jatuhkan kepala dan panggul ke bawah dan naikan
punggung seperti kucing marah.
- Tarik nafas dan datarkan punggung.
- Kemudian, dengan punggung datar, seimbangkan berat badan antara
kaki dan tangan.
Angkat lutut kanan ke samping, usahakan lutut lebih tinggi
dari kaki, kemudian turunkan.
Kemudian angkat kaki dengan lutut tetap bengkok ke arah
belakang atas, kemudian turunkan kembali.
PERHATIAN:
Tidur ke depan dengan dada menempal pada lutut dan muka menempel
pada matras.
Regangkan kedua lengan ke depan, jauh dari kepala, dan regangkan
panggul mendekati tumit.
Rileks dengan regangan kira-kira 20 detik.
20
c. Tiga: Buttocks Release
Posisi awal: duduk berlutut dengan kaki di bawah bokong.
Tidur ke depan dengan dada
menempel pada lutut dan muka
menempel pada matras.
Regangkan kedua lengan ke
depan, jauh dari kepala, dan
regangkan panggul mendekati
tumit.
Rileks dengan regangan kira-kira
20 detik.
21
b. Tahap kedua (II): kombinasi pernafasan perut dan
mengerutkan pelvis:
1. Tidur telentang dengan lutut di tekuk. Sambil menarik nafas
dalam, putar pinggul dengan pinggang mendatar pada tempat
tidur.
2. Sambil mengeluarkan udara secara perlahan-lahan tekan dengan
kekuatan otot perut dan otot bokong.
3. Tahan gerakan ini 3-5 detik kemudian istirahat.
4. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
22
3. Lakukan pada kaki kanan dengan geraakan yang sama pada
kaki kiri.
4. Istirahat.
5. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali.
23
e. Tarik lutut kiri ke dada pelan-pelan, luruskan tungkai dan kaki kiri,
tekuk kaki kiri kebelakang, turunkan perlahan kembail ke posisi awal.
Ulangi 4 kali. Ganti tungkai kanan. ulangi 4 kali.
24
a. Gerakan dorsal fleksi dan plantar fleksi yaitu : tegakkan ke 2
telapak kaki dengan lutut menekan kasur, kemudian tundukkan
ke 2 telapak kaki bersama jari-jarinya, dst.
b. Gerakan inversi dann eversi yaitu : hadapkan ketelapak kaki
satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas, kembali
semula, dst.
c. Gerakan sirkumduksinya itu :
Kedua telapak kaki turunkan kebawah, buka kesamping,
tegakkan, kembali, dst.
Kedua telapak kaki buka dari atas, kesamping, turunkan,
hadapkan, kembali.
4. Anjurkan : latihan dilakukan 2 x sehari, masing masing 6 hitungan,
bila sudah ada pembengkakan, dilakukan sesering muungkin.
2. LATIHAN HARI KE II
( Latihan hari ke I di ulang dan ditambah)
a. Latihan otot perut
1. Tujuan : Mencegah agar dinding otot perut tidak kendor.
2. Sikap : Ibu tidur terlentang dengan satu bantal di kepala. Kedua lutut
dan kedua tangan di samping badan.
3. Gerakan : angkat kepala sehingga dagu menempel di dada, perlahan-
lahan kembail.
4. Sikap : Ibu tidur terlentang dengan satu bantal di kepala. Kedua lutut
dan kedua tangan di samping badan.
5. Gerakan : bengkokkan lutut ½ tinggi lalu luruskan, kemudian ganti
lutut kanan.
6. Anjurkan : lakukan 5 x gerakan ini pagi dan sore.
b. Latihan kaki :
1. Tidak boleh pada symphisiolysis.
25
2. Sikap : Ibu tidur terlentang dengan satu bantal di kepala, kedua lutut
di bengkokkan ½ tinggi dan paha menempel satu sama lain.
3. Gerakan : kedua lutut di rebahkan ke samping kiri ½ rendah. Bahu
tetap pada kasur, kembali keatas, di bawa ke kanan, kembali ke
tengah, seterusnya bergantian.
4. Anjurkan : lakukan 5 x gerakan untuk masing-masing sisi.
26
memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot
perut.
Adapun tatacara melakukan senam nifas ini adalah:
1. Hari Pertama
a. Sikap Tubuh:
Sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut
diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan hingga
hitungan ke-5 atau hitungan ke-8 kemudian buang melalui mulut.
Lakukan hingga 5-10 kali.
b. Rasionalisasi:
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali
normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran
darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ dalam tubuh akan
teroksigenisasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses
pemulihan tubuh.
2. Hari Kedua
a. Sikap Tubuh:
Sikap tubuh terlentang tapi kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar
dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat diatas
muka. Lakukan gerakan ini hingga 5-10 kali.
3. Hari ketiga
a. Sikap Tubuh:
Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokkan sehingga
kedua telapak kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan
hingga hitungan ke-3 atau ke-5 lalu turunkan pantat keposisi semula dan
ulangi kembali gerakan hingga 5-10 kali.
b. Rasionalisasi
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar panggul
yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan
dan persalinan.
4. Hari Keempat
a. Sikap Tubuh:
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ± 45o kemudian
salah satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45 o dan
tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut 5-10
kali.
b. Rasionalisasi
Latihan ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-
otot punggung.
5. Hari Kelima
27
a. Sikap Tubuh:
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ± 45 o
kemudian angkat tubuh dan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang
ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara
bergantian dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali
b. Rasionalisasi:
Latihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya
otot-otot punggung, otot-otot bagian perut dan otot-otot bagian paha.
6. Hari Keenam
a. Sikap tubuh:
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk
sudut ± 90o lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5-
10 kali.
b. Rasionalisasi:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot dikaki yang selama
kehamilan menyangga beban yang sangat berat. Selain itu untuk
memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko
edema kaki.
1. Pengertian
Postnatal yoga adalah yoga yang dilakukan masa setelah melahirkan dan
menyusui. Yoga membantu tubuh dan pikiran dari tekanan fisik dan mental
melahirkan. Wanita setelah melahirkan memiliki kebutuhan yang berbeda
untuk tubuhnya. Pemulihan setelah melahirkan bisa dilihat dari aktifitas
bekerja sebelum melahirkan, trauma pada perineum, lama mengejan dan tipe
melahirkan pervaginam atau bedah Caesar.
28
Setelah bersalin, peran ibu semakin lengkap dimana bayi lahir harus
mendapat perhatian penuh sehingga waktu istirahat ibu banyak terbagi dengan
bayinya. Setelah bersalin, otot panggul menjadi longgar, beberapa organ
mengalami perubahan kinerjatubuh dan otot perut mengendur, terkadang leher
bahu atau tulang punggung sakitmenambah ketidaknyamanan ibu setelah
melahirkan. Perasaan dan butuh perhatian membuah ibu pasca melahirkan
mengalami deprsi pasca persalinan sehinggadibutuhkan aktifiras yang dapat
menyegarkan tubuh dan pikiran ibu pasca salin yaitu Postnatal Yoga.
Postnatal Yoga menitikberatkan kepada pengembalian vitalitas tubuh
ibu melahirkan ke kondisi semula. Banyak gerakan didalam Postnatal Yoga
yang bersifat relaksasi dan menambah kelenturan atau fleksibilitas pada tubuh.
Gerakan banyak dititikberatkan pada fleksibulitas tubuh bagian bawah (lower
body) dan fleksibilitas bagian belakang tubuh.
b. Pose yang dihindari untuk ibu dengan riwayat bedah caesar yaitu:
c. Jika selama melakukan yoga ada pose yang membuat tidak nyaman, maka
hindari pose tersebut.
d. Inversi penuh harus dihindari sementara waktu oleh ibu postpartum yang
masihmengeluarkan lochea karena ada resiko emboli udara.
29
3 Kontra Indikasi Postnatal Yoga Berikut adalah kontra indikasi ibu postpartum yang
ingin melakukan Postnatal Yoga:
30
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Senam nifas adalah terapi latihan gerak dengan tujuan merehabilitasi ibu
nifas sedini mungkin, baik fisik maupun mental kepada kondisi yang normal dan
mencapai kelangsingan bentuk badan.
Senam nifas memiliki banyak manfaat dan terdiri dari beberapa metode
metode dan beberapa langkah langkah yang harus di lakukan oleh ibu setelah
melahirkan. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas diantaranya akan
terjadinya Infeksi karena infolunsi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah
tidak dapat dikeluarkan, dapat terjadi Perdarahan yang abnormal, kontraksi
uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan dapat
terjadinya Thrombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah) dan akan
Timbul Varises.
Yoga postnatal merupakan salah satu terapi komplementer yang
bermanfaat untuk relaksasi sehingga mengurangi kecemasan dan depresi.
Dibandingkan dengan metode perawatan lainnya, maka model perawatan
kelompok yoga yang difasilitasi oleh guruyoga dan bidan memungkinkan ibu
untuk membangun hubungan melalui saling berbagi pengetahuan, ide dan
pengalaman. Kelompok yoga merupakan ruang yang nyaman dan aman untuk
ibu dan membantu menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjadi seorang ibu
terutama pada periode awal post partum yang cenderung merasa takut dan cemas
untuk menjalankan peran baru sebagai seorang ibu, selain itu yoga juga efektif
dapat memulihkan kondisi tubuh ibu setelah operasi caesar serta membantu ibu
memiliki hubungan yang baik terhadap diri sendiri dan menjalin ikatan yang
kuat kepada bayinya.
Beberapa manfaat yoga juga didapatkan dari Dru yoga pada ibu
primipara dimana gerakan dru yoga efektif membuat gelombang otak
melambatdan aktivitas sistem saraf simpatetis menurun yang menyebabkan efek
rileksasi dan stres berkurang. Saat tubuh rileks maka tubuh akan melepaskan
semua energi negatif danmengalihkan presepsi buruk yang biasanya tidak dapat
31
dikendalikan, sehingga suasanahari menjadi lebih positif. Pikiran pun menjadi
lebih jernih sehingga lebih terbuka dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan.
4.2. Saran
Sebaiknya ibu yang baru melahirkan dapat melakukan senam nifas,
untuk kebaikan tubuh ibu yang baru melahirkan. Sehingga tubuh kembali
menjadi normal dan semakin bugar.
DAFTAR PUSTAKA
Maryuani, Anik, dan Yetty Sukaryati. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi
Musik. Jakarta: CV. Trans Info Media.
BKS Iyengar, Light on Yoga, Schoken revised Edition
Darling Kindersley Limited. 2015. Essesntial Tips Yoga. Sand Publisher.
Erikar Lebang. 2013. Yoga sehari-hari. Jakarta: Pustaka Bunda.Greeta Iyengar. 2010.
Iyengar Yoga for Motherhood. United Kingdom: London.
Team Trainer Prenatal Gentle Yoga. 2018. Modul Pelatihan Prenatal Gentle Yoga
Rohimawati, Rima. 2008. Sehat dan Bahagia dengan Yoga. Jakarta. Kawan
Pustakahttps://www.motherandbaby.co.id/article/2013/11/6/1200/Manfaat-Yoga
Setelah-Melahirkan
Sulistyawati A. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta:Andi Offset;
2009. hlm. 1–6; 74-86.Bonura, Kimberlee Bethany, PhD RYT. 2014.Yoga Mind While
Expecting: The Psychological Benefits of Prenatal Yoga Practice. Vol. 29 issue 4 : 49-
54
Deirdre, T., & Simpson, E. E. . (2017). A Preliminary Randomised Control Trial Of The
Effects Of DruYoga On Psychological Well-Being In Northern Irish First Time
Mothers.
32
33