Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH STASE 5

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


PENDIDIKAN KESEHATAN (SENAM NIFAS)
DI PMB ATIK

Disusun oleh:
ATIK NUTIKA
NPM: 220503212003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STikes)
BHAKTI PERTIWI INDONESIA JAKARTA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas

berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan Makalah

Stase 5 tentang Pendidikan Kesehatan ( Senam Nifas ) pada mata kuliah “Praktik

Profesi Bidan I - Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas”.

Dalam rangka menyusun makalah ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Ibu Imella Anisah,SST. M.Kes. selaku pembimbing akademik

2. Ibu Bdn Erie Tiawaningrum, S. Tr. Keb.,M.Kes selaku pembimbing lahan

(CI)

3. Teman – teman seperjuangan yang telah meluangkan waktu untuk saling

membantu demi tersusunnya makalah ini, dengan semangat yang tinggi

serta keinginan yang keras akhirnya dapat mengatasi kesulitan – kesulitan

dan terwujudlah makalah yang sederhana ini.

Penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan dan karya ini masih jauh

dari kata sempurna.Walaupun kecil makalah ini semoga dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Pamulang , Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….............

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………........

1.1 Latar belakang………………………………………………...............


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………
1.4 Manfaat Makalah……………………………………………………..
1.5 Ruang Lingkup ……………………………………………………….

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………


2.1 Defenisi Senam Nifas …..………………………………………………
2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas………………………………………
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Senam Nifas………..……………………..
2.4 Waktu Pelaksanaan Senam Nifas………………………………………
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Senam Nifas………………………
2.5 Persiapan Senam Nifas………....….……………..…………………….
2.6 Gerakan Senam Nifas ………………………………………………….

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN ……………………………………….

BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………………

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………

5.1Kesimpulan ……….……………………………………………………
5.2 Saran ……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai dari plasenta lahir dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum

hamil) lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Rahmawati, 2013). Kondisi ideal

pada involusi uterus yaitu berlangsung normal dengan ketentuan setelah bayi

lahir, fundus uteri teraba setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gram, pada

akhir kala III TFU teraba 2 jari dibawah pusat, 1 minggu post partum TFU

terba pertengahan pusat simpisis dengan berat 500 gram, Pada 2 minggu post

partum, TFU tidak teraba dengan berat 350 gram, pada 6 minggu post partum,

uterus sebesar hamil 2 minggu dengan berat 50 gram dan setelah 6 minggu

post partum uterus kembali normal (Rahayu, et.all, 2012).

Penyebab kematian ibu sejak dulu tidak banyak berubah, yaitu perdarahan

(25%), terjadi pasca persalinan baik karena atonia uteri, sisa plasenta, maupun

subinvolusi dan eklamsia (12%), aborsi tidak aman (13%), sepsis (15%) dan

partus macet (8%) (Prawirohardjo, 2009). Dalam Artikel penelitian yang

dilakukan oleh Desi et all, (2015) menyatakan bahwa perdarahan yang paling

banyak dapat terjadi dari robekan yang terjadi selama proses melahirkan baik

yang normal maupun menggunakan tindakan. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan didapatkan bahwa dari 188 wanita yang bersalin

180 (95,7%) diantaranya tidak mengalami komplikasi pada masa post partum
sedangkan 8 orang (4,2%) diantaranya mengalami subinvolusi uterus yang

ditandai dengan penurunan TFU yang lambat.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa masih terdapat ibu post partum yang

mengalami sub involusi uterus. Beberapa hal yang dapat mempercepat proses

involusi uterus diantaranya mobilisasi dini, paritas, usia, status gizi, menyusui,

senam nifas dan pijat oksitosin.

Senam nifas berperan dalam pemulihan kembali kekuatan otot dasar

panggul, mengencangkan otot-otot dinding perut dan perineum, membentuk

sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi. Saat

melaksanakan senam nifas terjadi kontraksi otot - otot perut yang akan

membantu proses involusi (brayshaw, 2007).

Menurut Yuliarti, 2010 Senam nifas jarang dilakukan oleh ibu yang telah

melakukan persalinan. Ada tiga alasan kenapa ibu tidak melakukan senam

nifas, diantaranya karena memang tidak tahu cara melakukan senam nifas,

rasa sakit dan kelelahan yang dirasakan ibu setelah melahirkan, dan terlalu

bahagia dengan kehadiran bayi. Oleh karena itu Petugas kesehatan perlu

memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri pada masa nifas

setelah persalinan, salah satunya adalah latihan senam nifas (Indriarti, 2009).

Senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah persalinan (Brayshaw,

2007)

Kontraksi otot-otot akan membantu proses involusi yang dimulai setelah

plasenta keluar segera setelah melahirkan. Ambulasi secepat mungkin dan

frekuensi sering sangat diperlukan dalam proses involusi. ibu postpartum yang
melakukan senam nifas pemulihan fisiknya lebih cepat meningkat,

mempunyai keadaan umum yang baik, sirkulasi yang lancar, proses laktasi

yang baik serta involusi uteri yang semakin cepat dibandingkan ibu

postpartum yang tidak melakukan senam nifas. Pengaruh senam nifas terhadap

status kesehatan ibu nifas, bahwa senam nifas pada ibu postpartum

berpengaruh positif terhadap kecepatan ibu melakukan mobilisasi dini.

Semakin cepat ibu melakukan mobilisasi makin cepat proses

involusiuterusnya (Indriyastuti, dkk, 2014)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi senam nifas?

2. Apa tujuan dan manfaat senam nifas?

3. Apa indikasi dan kontraindikasi senam nifas?

4. Kapan sebaiknya melakukan senam nifas?

5. Faktor-faktor apa saja yang mempegaruhi senam nifas?

6. Apa persiapan senam nifas?

7. Bagaimana gerakan senam nifas?

1.3 Tujuan penulisan makalah

1. Dapat mengetahui apa defenisi senam nifas

2. Dapat mengetahui apa tujuan dan manfaat senam nifas

3. Dapat mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam nifas

4. Dapat mengetahui kapan waktu pelaksanaan senam nifas


5. Dapat mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi senam nifas

6. Dapat mengetahui bagaimana persiapan senam nifas

7. Dapat mengetahui bagaimana gerakan senam nifas

1.4 Manfaat Penulisan

Untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana asuhan kebidanan

pada ibu nifas, khususnya tentang senam nifas.

1.5 Ruang Lingkup Penulisan

Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “E” usia 26 tahun P1 dengan

Kebutuhan Senam Nifas .


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Defenisi Senam Nifas

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah

melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan

persalinan dapat kembai kepada kondisi normal seperti semula (Ervynasby, 2008)

Senam nifas di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelksanaannya

harus dilakukan secara bertahap , sistematis dan continue.(Alijahbana, 2008)

Senam Nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu

menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan (Kemenkes)

Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang

bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa

nifas, serta membantu proses involusi uteri yang dilakukan 24 jam setelah

melahirkan dengan frekuensi 1 kali sehari selama 6 minggu ( Fadlina,Amalia

2015) .

2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas

2.2.1 Tujuan Senam Nifas

Tujuan Dilakukan Senam Nifas Menurut ( Hasrani.2015).


1) Mengembalikan rahim pada posisi semula

2) Mempebaiki elastisitas otot yang telah mulur

3) Meningkatkan gairah hidup.

4) Mencegah kesulitan buang air kecil (BAK)

5) Memperlancar pengeluaran asi

6) Memperlancar sirkulasi darah

7) Mengembalikan kerampingan

8) Mencegah varices

Tujuan senam nifas menurut Buku Saku RSUD Muhammad Natsir

1) Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu

2) Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan

3) Memulihkan kekuatan dan kekencangan tototot panggul, perut dan

perenium

4) Memperlancar pengeluaran lochea

5) Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot

6) Merelaksasikan otot-otot

2.2.2 Manfaat Senam Nifas

Menurut (Tesisjogja, 2006) manfaat senam nifas sebagai berikut :

1) Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot - otot sekitar vagina, otot-

otot dasar panggul.


2) Memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut

setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan

meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.

3) Memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan

melahirkan.

4) Memperbaiki kondisi umum ibu. Mempercepat rehabilitasi atau pemulihan

dan memperkecil kemungkinan terkena infeksi karena sirkulasi darahnya

bagus.

5) Menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan sehingga kebutuhan asupan gizi

bisa mencukupi

6) Pada mereka yang melahirkan secara caesar, beberapa jam setelah keluar

dari kamar operasi dapat dilatih pernapasan yang sehingga dapat

mempercepat penyembuhan luka. Latihan untuk mengencangkan otot perut

dan melancarkan sirkulasi darah ditungkai baru dilakukan 2-3 hari setelah

ibu dapat bangun dari tempat tidur.

2.3Indikasi dan Kontraindikasi Senam Nifas

2.3.1 Indikasi senam nifas

1) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan

2) Senam ini dilakukan setelah 6 jam setelah persalinan normal dan 8 jam

setelah persalinan Sectio Caesarea


2.3.2 Kontraindikasi senam nifas

Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan

untuk melakukan senam nifas. Demikian juga ibu yang mempunyai kelainan

seperti jantung, ginjal atau diabetes, mereka diharuskan untuk beristirahat total

sekitar 2 minggu (Rahayu, 2017).

2.3.2 Alasan Senam Nifas

Alasan mengapa ibu sesudah melahirkan perlu melakukan senam nifas , antara

lain:

1. Otot dasar panggul meregang

2. Otot dinding perut kendor

3. Sikap dan bentuk tubuh berubah.

2.4 Waktu Dilakukan Senam Nifas

Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada

komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi, pasca kejang,

demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah

melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Dengan melakukan

senam nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat diharapkan dapat optimal

dengan melakukan secara bertahap.


Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan

senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih

penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga

dan lemas.

Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini

dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit. Sebaiknya

lakukan secara bertahap dan terus menerus ( Suherni, s.dkk.2008 ).

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi senam nifas

Faktor yang mempengaruhi senam nifas yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal meliputi kesiapan fisik dan kesiapan psikologis ibu. Sedangkan

faktor eksternal meliputi bayi kedinginan dimana bayi membutuhkan dekapan ibu

untuk menghangatkan tubuh bayi, kelelahan ibu, tenaga kesehatan kurang tersedia

dalam mengajarkan senam nifas pada ibu post partum, bayi kurang siaga sehingga

membutuhkan perhatian ibu dalam mengurus bayi (Widianti, 2010).

2.6 Persiapan Senam Nifas

2.5.1 Persiapan alat dan bahan

1) Kasur / matras

2) Bantal
2.5.2 Persiapan pasien

1) Posisi Ibu Telentang

2) Sebaikna Dilakukan Pagi Atau Sore Hari

3) Pakaian Longgar Dan Nyaman

2.7 Gerakan Senam Nifas

Cara melakukan senam nifas terbilang mudah. Bahkan gerakan senamnya

juga dilakukan dengan posisi berbaring, yang sangat pas untuk ibu yang sudah

melahirkan. Gerakan senam nifas terdiri dari 10 gerakan, dan dilakukan secara

berurutan.

Manfaat dari melakukan gerakan senam nifas ini yaitu untuk melatih otot-

otot perut. Sangat cocok untuk ibu yang sudah melahirkan. Gerakan senam pada

hari pertama sangat simple dan tidak memberatkan. Lalu pada hari kedua,

pergerakan di tingkatkan, begitu jugauntuk hari selanjutnya. Pergerakan

ditingkatkan sedikit-sedikit.

Sebelum melakukan senam nifas, pastikan menggunakan pakaian yang

longgar, agar tidak kesulitasn saat menggerakan anggota tubuh. pastikan juga

untuk menyiapkan tempat yang aman. Berikut merupakan urutan latihan senam

nifas.

Hari Pertama (Olah nafas)


Pada hari pertama, gerakan senam nifas dilakukan secara sederhana. Yaitu dengan

melakukan latihan pernapasan. Ibu berbaring dengan nyaman di tempat yang

datar, lalu melakukan tarik napas dalam, tahan napas dalam hitungan ke 5 atau

hitung sampai 8, setelah itu keluarkan secara perlahan. Lakukan latihan

pernapasan tersebut, sebanyak 5 sampai 10 kali.

Manfaat:Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali

normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk mmeperlancar peredaran darah

dan pernafasan. Seluruh organ-organ akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal

ini juga akan membantu pemulihan tubuh

Hari Kedua (Tangan membuka dan menutup)

Pada hari kedua, gerakan mulai ditingkatkan. Posisi ibu masih sama, yaitu

berbaring pada tempat yang datar dan aman. Lebarkan kedua tangan ibu sampai
sejajar dengan bahu, lalu gerakan dengan lurus kedua tangan sampai bertemu di

atas kepala. Lakukan latihan ini sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk memulihkan kembali otot-otot lengan

Hari Ketiga (Gerak pantat)

Pada hari ketiga, posisi dilakukan dengan berbaring, namun telapak kaki

menyentuh lantai. Sehingga lutut akan tampak seperti ditekuk. Angkat pantat

keatas, lalu tahan dan hitung sampai 3 atau 5, turunkan pantat secara perlahan.

Lakukan latihan ini sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar

panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan

dan persalinan.

Hari Keempat (Gerak atas)


Pada hari selanjutnya, yaitu menggerakan anggota badan bagian atas. Posisi tubuh

terlentang, dengan telapak kaki menyentuh lantai, dan lutut ditekuk dengan sudut

45 derajat. Lalu gunakan satu tangan untuk memegang perut.

Angkat tubuh ke atas dangan sudut kurang lebih 45 derajat, lalu tahan sampai

hitungan ke 3 atau 5. Lalu turunkan secara perlahan. Lakukan gerakan ini

sebanyak 5 sampai 10 kali.

Manfaat; Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali oto-otot punggung

Hari Kelima (Gerak atas dan tangan)

Pada hari kelima gerakan dilakukan dengan posisi terlentang. Tekuk salah satu

kaki dengan sudut 45 derajat, lalu angkat tubuh serta tangan yang berlawanan.
Jika lutut yang ditekuk sebelah kiri, maka tangan yang digunakan yaitu sebelah

kanan (begitu juga sebaliknya).

Usahakan tangan yang berlawanan, mampu menyentuh lutut yang ditekuk.

Lakukan gerakan ini secara bergantian, sebanyak 5 sampai 10 kali.

Manfaat: Latihan ini ditujukan untuk melatih sekaligus otot-otot punggung, otot

bagian perut dan otot paha.

Hari Keenam (Gerak tekuk kaki)

Pada hari keenam, latihan dilanjutkan kebagian anggota gerak bawah. Posisi

dilakukan dengan berbaring (terlentang), tekuk lutut sampai membetuk sudut

lurus ke atas (sudut 90 derajat). Lakukan gerakan ini secara bergantian antara kaki

kiri dan kaki kanan. Latihan gerak ini, dilakukan sebanyak 5 sampai 10 kali

gerakan.

Manfaat: Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot kaki yang selama

kehamilan menyangga beban yang berat, selain itu untuk memperlancar sirkulasi

di daerah kaki sehingga mengurangi terjadinya edema.

Hari Ketujuh (Gerak kaki ke atas)


Pada hari ketujuh, pergerakan dilanjutkan dengan mengangkat kaki ke atas. Posisi

tubuh terbaring (terlentang) pada tempat datar dan aman. Angkat kaki ke atas

kurang lebih setinggi 20 cm sampai 30 cm. Turunkan secara perlahan, dan

lakukan secara bergantian antara kaki kiri dengan kaki yang kanan. Gerakan ini

dilakukan sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Hari Kedelapan (Gerak perut)

Pada hari ke delapan, posisi sudah tidak berbaring lagi. Dimana posisi tubuh

tampak seperti bayi yang merangkak. Angkat perut ibu ke atas dan kebawah

(gerakan dilakukan hanya otot perut saja), lakukan gerakan ini sebanyak 5 sampai

10 kali.

Hari Kesembilan (Angkat 2 kaki)


Pada hari ke sembilan, posisi tubuh kembali terlentang. Rapatkan kedua kaki, lalu

angkat kedua kaki secara bersamaan dengan sudut lurus atau membentuk sudut 90

derajat. Turunkan kedua kaki kebawah secara perlahan, dan lakukan gerakan ini

sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Hari Kesepuluh (Gerak sit-up)

Pada hari terakhir senam nifas, yaitu gerakan sit –up. Mula-mula tubuh pada

posisi terlentang, taruh kedua tangan dibawah kepala, dan angkat tubuh sampai

membentuk posisi duduk. Lakukan gerakan ini sebanyak 5 sampai 10 kali.


BAB III

DOKUMENTASI KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E P1 PUERPERIUM HARI KE-1


DENGAN KEBUTUHAN SENAM NIFAS
DI PMB MAYA

Tanggal pengkajian : 16 Agustus 2022


Jam : 16.30 WIB

SUBJEKTIFE

1.IDENTITAS

IBU SUAMI

Nama : Ny.E Nama : Tn. A


Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Pamulang Alamat : Pamulang

2. Keluhan utama: Nyeri perut bagian bawah


3. Riwayat obstetrik :
 Hamil ke- : 1
 Usia kehamilan : 38 minggu
 Penyulit kehamilan : Tidak ada
 Jenis persalinan : Normal
 Tempat persalinan : PMB
 Penolong : Bidan
 Komplikasi persalinan : tidak ada
 BBL : 2900 gram, PBL: 49CM
 Penyulit nifas : tidak ada
 Laktasi : Ya
 Anak hidup : 1/ usia 1 hari
4. Riwayat kesehatan ibu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa nifas
(termasuk status HIV dan HBSAG): Ibu tidak memiliki riwayt batuk, terus
menerus, kuning, tekanan darah tinngi, kencing manis, jantung.

5. Riwayat social, ekonomi, budaya :


Status perkawinan : Ya, kawin 1x
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
Budaya yang akan dilakukan saat nifas dan perawatan bayi : selamatan cuplak
pusar, tidak ada pantangan dalam keluarga,
Bentuk dukungan keluarga terhadap ibu nifas: membantu ibu dalam merawat
bayinya.

6. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari :


A. Makan dan minum
Frekuensi : makan 3x/hari, minum 2 liter/hari
Jenis dan porsi : nasi, sayur, ayam, porsi 1 piring
B. Istirahat
Ibu sudah dapat istiraht setelah melewat proses prsalinan ± 8, Saat bayi tidur
ibu ikut tidur
C. Eliminasi
BAK : Ibu sudah BAK 1X, tidak ada keluhan.
BAB : Setelah persalinan ini ibu belum BAB tidak ada keluhan
.
OBJEKTIFE
1. Keadaan Umum : Baik
2. TTV
Tekanan darah :110/70mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,8◦C
Respirasi : 20x/menit
3. Pemeriksaan fisik dan inspeksi
a) Muka
Konjungtiva : merah muda, sclera putih
b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c) Payudara : simetris, tidak ada kemerahan, putting menonjol
d) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
e) Genetalia eksterna
lochea : Rubra
Luka perineum : ada luka jahitan derajat 2
Varices : tidak ada
Oedema : Tidk ada
Palpasi
a) Payudara : tidak teraba bendungan asi, asi sudah keluar
b) abdomen
TFU : Pertengahan pusat dan symphisis
Kontraksi : Baik
c) Ekstremitas :
Oedem: Tidak ada
Homan’s sign : Tidak ada

ASSESMENT
- Ny E, Usia 26 tahun P1A0 nifas hari pertama
- Masalah : Nyeri perut bagian bawah
- Kebutuhan : Senam nifas

P ELAKSANAAN
- Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
- Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
- Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan (informed
concent)
- Ibu menandatangani informed concent
- Menjelaskan kepada ibu masa nifas yang dialami saat ini dan rasa nyeri
perut bagian bawah
- Menjelaskan dan mengajari ibu senam senam nifas hari ke- 1
- Menyiapkan peralatan yang akan digunakna pada senam nifas
- Melakukan pemanasan : berbaring terlentang, miring kekiri, kemudian ke
kanan,.
- Melakukan latihan pertama :.melakukan latihan kegel (seperti menahan
buang air kecil) mengambil posisi baring terlentang dengan lutut ditekuk,
dan menghirup nafas sambil mengencangkan otot-otot perut dan
menghembuskan nafas perlahan lewat mulut
- Melakukan tahap kedua : Mengambil posisi berbaring terlentang dengan
lutut ditekuk dan menghirup nafas sambil menekan pinggul ke lantai,
kemudian menghembuskan nafas sambil melemaskan pinggul.
- Menghirup nafas dalam-dalam selanjutnya mengankat kepala sedikit
sambil menghembuskan nafas kemudianmenurunkan kepala sambil
menarik nafas
- Menjulurkan secara perlahan kedua tungkai kaki hingga rata dengan lantai
kmudian menggeserkan telapak kaki kanan dengan tetap menjejak lantai
kebelakang kearah bokong, pertahankan pinggul tetap menekan lantai,
kemudian menggeserkan tungkai kaki kembali lurus selanjutnya
mengulani untukn kaki kiri.
- Memberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan umpan balik
- Mendokumentasikan hasil tindakan yang sudah di lakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Kasus:

Ny E P1 partus spontan tanggal 16 Agustus 2022 pukul 07.10 WIB, bayi

menangis kuat, kulit kemerahan, gerakan aktif. Saat dilakukan pemeriksaan fisik

semua dalam keadaan normal. ASI ibu sudah keluar, penurunan fundus uteri 3 jari

bawah pusat, kontraksi uterus (+) dan pengeluaran lochea normal. saat ini ibu

mengeluh nyeri perut bagian bawah.

Pembahasan:

1. Keluhan nyeri Perut bgian bawah

Setelah melahirkan, uterus akan melakukan kontraksi, hal ini harus terjadi

untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. Kontraksi ini didorong oleh

hormon oksitosin, yang dikeluarkan dari kelenjar hipofisis ibu. Kontraksi

uterus ini seringkali dirasakan tidak nyaman, dan kadang sampai nyeri, selain

hal itu selama kehamilan dan proses persalinan otot2 perut dan panggul

bagian bawah mengalami peregangan.


2. Pegal pegal setelah bersalin

Hampir seluruh perempuan akan mengalami pegal-pegal setelah proses

melahirkan. Perubahan drastis pada tubuh maupun posisi melahirkan tertentu

normal memunculkan efek sakit punggung atau pegal-pegal di bagian tubuh

lainnya. Untuk membantu mengurangi pegal dan nyeri otot setelah

melahirkan salahsatunya ibu dapat diberikan latihan senam nifas. (Kevin

Adrian, 2019). ).

3. Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah

melahirkan dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu

setelah melahirkan. Senam nifas bermanfaat untuk mempercepat

penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan

menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot perut

(Ambarwati, 2010).Sebenarnya senam nifas mudah dilakukan. Ibu pasca

melahirkan tidak harus melakukan gerakan bermacam-macam. Biasanya

hanya duduk dan bersila. Bahkan, bila masih terasa sakit, senam nifas bisa

dilakukan sambil tiduran. Kondisi tersebut berbeda dengan orang yang proses

persalinannya melalui proses operasi. Jika proses persalinan dengan operasi,

maka tidak bisa langsung melakukan senam nifas seperti halnya proses

persalinan normal. Ibu harus menunggu sampai cukup kuat dan tidak lagi

sakit ketika bergerak (Brayshaw, 2008).

4. Menurut Yuliarti (2010) Senam nifas jarang dilakukan oleh ibu yang telah

melakukan persalinan, salahsatunya karena ibu tidak tahu. Oleh karena itu

nakes perlu memberikan penkes senam nifas pada semua ibu nifas.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan senam nifas harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan

kontinyu. Senam nifas penting sekali di lakukan oleh ibu yang telah melahirkan

untuk mengembalikan kebugaran tubuh pasca persalinan. Melalui latihan secara

teratur, calon ibu diharapkan dapat lebih tenang serta siap saat persalinan maupun

setelah proses persalinan. Senam nifas sebaiknya dilakukan setelah kondisi tubuh

benar-benar pulih kembali, dan tidak ada keluhan-keluhan ataupun gejala-gejala

akibat kehamilan / persalinan yang lalu

5.2 Saran

Saran-saran yaitu bagi ibu nifas diharapkan agar meningkatkan

pengetahuannya tentang perawatan ibu nifas sehingga ibu nifas tetap sehat dan

tidak ada komplikasi; bagi bidan adalah diharapkan agar meningkatkan

pengetahuan tentang senam nifas sehingga bisa mentransferkan ilmunya kepada

masyarakat; bagi institusi pendidikan adalah diharapkan makalah ini dapat

menjadi masukan untuk segenap civitas akademika dalam melakukan proses

pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Senam Nifas. RSUD Muhammad Natsir. Diperoleh dari:


https://ppid.sumbarprov.go.id/images/2020/09/file/1_BUKU_SAKU_pdf.pdf.
13 Agustus 2022
Sahifa. 2022.10 Gerakan Senam Nifas Setelah Melahirkan. Diperoleh dari:
https://positif62.com/gerakan-senam-nifas/. 14 Agustus 2022.
Widyatun Diah. 2012.Kebutuhan Dasar Ibu Nifas latian/Senam Nifas. JOURNAL
BIDAN DIAH. [Online]. Diperoleh dari
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/search?q=senam+nifas

Wulandari Novita, 2020, PENYULUHAN DAN APLIKASI SENAM NIFAS. Jurnal


Paradigma [online] 2(1) pp 38-42. Diperoleh dari: file:///C:/Users/DELL
%20puser/Downloads/511-Article%20Text-987-1-10-20211006.pdf. 12
Agustus 2022

Zakiyyah Mythmainah. 2018. Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Senam Nifas.


Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat [online] 2 (1) pp 11-16. Diperoleh dari
file:///C:/Users/DELL%20puser/Downloads/120-227-1-SM.pdf. 16 Agustus
2022.

Anda mungkin juga menyukai