Anda di halaman 1dari 16

SENAM NIFAS

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas
yang dibina oleh Ibu Tutik Herawati, S.Kp. M.M.

Oleh
Kelompok 5
Nony Chintia (P17210171005)
Tazkia Ayu Suroyyah (P17210171012)
Yudi Ogatama (P17210171018)
Anty Bella Saputri (P17210173024)
Naila Nahdiyatul Rizqa (P17210173031)
Anisa Febrina Cenderawasih (P17210173037)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
November 2018

1
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Maternitas yang berjudul “Senam Nifas” dengan baik dan lancar.
Ketika pelaksanaan penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Ibu Tutik Herawati, S.Kp. M.M selaku Pembina matakuliah
Keperawatan Maternitas
2. Kakak tingkat, yang memberikan bantuan untuk menyelesaikan
makalah ini.
3. Teman seperjuangan angkatan 2017, yang telah memberikan kritik
dan saran dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik. Semoga, makalah ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, November 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Senam Nifas .........................................................................................3
2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas .....................................................................3
2.3 Syarat dan Kontra Indikasi Senam Nifas ...........................................................4
2.4 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas ..................................................4
2.5 Pelaksanaan Senam Nifas ..................................................................................5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di luar negeri atau negara-negara barat ,telah lama dibiasakan
melakukan senam nifas/ gerak badan dalam waktu nifas untuk ibu-ibu setelah
melahirkan.maksud dan tujuan gerak badan/senam nifas ini terutama adalah
untuk mencegah trombosis dalam nifas.
Di indonesia sebaliknya,di setiap tempat yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan ibu atau persalinan baik itu di klinik klinik
bersalin,rumah bersalin,maupun rumah sakit bersalin mengajarkan dan
memberikan bimbingan senam pada ibu-ibu setelah melahirkan,karena tidak
jarang di negara ini,kita melihat ibu-ibu muda yang baru mempunyai anak 2
atau 3 orang dinding perutnya sudah begitu kendur dan jika hamil dan bersalin
beberapa kali lagi maka perut ibu sudah tampak seperti” perut
kelemping/perut buncit”.hal ini tidak saja menyebakan bentuk badan ibu jadi
kurang baik,tetapi bisa pula mengakibatkan kelainan letak bayi pada
kehamilan yang akan datang. Satu-satunya cara untuk mencegah atau

3
mengurangi kondisi tersebut adalah senantiasa melakukan senam nifas
sesudah setiap kali persalinan.
Ibu hamil hendaknya mengetahui bagaimana caranya memperlakukan
diri dengan baik dan body mekanik ( sikap tubuh yang baik ) diinstruksikan
kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari
yang aman dan nyaman selama kehamilan.
Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, kini kaum perempuan
mulai mau berolahraga selama hamil. Ini buka berarti hamil merupakan saat
untuk memulai latihan kebugaran yang berat, apalagi jika sebelumnya anda
tidak aktif secara fisik.
Namun apabila anda biasa berolahraga secara rutin sebelum
hamil, lanjutkan terus, kecuali jika dokter melarangnya. Bahkan dokter
menyarankan supaya pasien yang kurang gerak sebelum hamil untuk memulai
berolahraga ringan selama hamil. Mungkin bila dilihat dari gerakan-
gerakannya, senam hamil hanya sekedar senam, selayaknya olahraga hanya
membuat tubuh segar dan bugar. Namun, pengalaman sejumlah orang
membuktikan lain, ternyata senam hamil sangat membantu selama proses
melahirkan anak.
Sedangkan istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak
harus dipenuhi oleh ibu hamil. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh
baru dapat berfungsi secara optimal. Ibu hamil dianjurkan untuk
merencanakan periode istirahat, terutama saat hamil tua. Selama periode
istirahat yang singkat, seorang wanita dapat mengambil posisi terlentang kaki
diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan
mengurangi edema kaki dan varises vena.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut rumusan masalah pada makalah ini.
1. Apa definisi dari senam nifas?
2. Apa tujuan dan manfaat senam nifas?
3. Apa syarat dan kontradksi senam nifas?
4. Apa kerugian dan akibat jika tidak melakukan senam nifas?

4
5. Bagaimana pelaksanaan dalam senam nifas?

1.3 Tujuan
Berikut ini tujuan penulisan makalah.
1. Untuk mengetahui definisi senam nifas.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat senam nifas.
3. Untuk mengetahui syarat dan kontradiksi senam nifas.
4. Untuk mengetahui kerugian dan akibat jika tidak melakukan senam
nifas.
5. Untuk mengetahui pelaksanaan senam nifas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Senam Nifas


Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk
mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah
timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot
setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan
perut (Anggriyana, 2010).
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu menjalani
masa nifas atau setelah melahirkan
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secapat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula
Senam nifas dapat dimulai 6 jam setelah melhirkan dan dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu – ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk
mengembalikan kondisi kesehatan. Mencegah timbulnya komplikasi. Memulihkan
dan memperbaiki regangan otot – otot setelah kehamilan. Terutama pada otot –
otot bagian panggul, dasar panggul dan perut.

2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas


Menurut Walyani dan Purwoastuti (2015), tujuan dilakukannya senam nifas
pada ibu setelah melahirkan adalah:
1. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2. Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat kandungan
3. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut
dan perineum terutama otot yang berkaitan selama kehamilan dan persalinan
4. Memperlancar pengeluaran lochea
5. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan

6
6. Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
7. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli,
trombosia, dan lain-lain
Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani
(2011), adalah sebagai berikut:
1. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk
normal
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan peregangan lebih
lanjut
3. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan menghadapi
stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan

2.3 Syarat dan Kontraindikasi Senam Nifas


Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit
atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.
Kontra indikasi senam nifas :
a) Ibu post partum dengan komplikasi yang belum teratasi
b) Ibu post partum dengan secsio sesarea (operasi)

2.4 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas


a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul varises.
Akibat jika senam nifas tidak dilaksanakan:

7
a) Kekuatan otot ibu menjadi kurang dan kurang optimal
b) Ibu post partum menjadi layu dan tidak segar
c) Produksi ASI kurang lancar
d) Sering menyebabkan sembelit dan gangguan pada saat kencing
e) Sikap tubuh ibu kurang baik

2.5 Pelaksanaan Senam Nifas


Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya tenaga kesehatan
mengajarkan kepada ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan dan dengan
cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan untuk
menghindari kekejangan otot selama melakukan gerakan senam nifas (Anggriyana,
2010).
Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan,
kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada umumnya para ibu
sering merasa takut melakukan gerakan demi gerakan setelah persalinan. Padahal
6 jam setelah persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh
melakukan mobilisasi dini, termasuk senam nifas.(Anggriyana, 2010).
Bentuk latihan senam antara ibu pasca melahirkan normal dengan yang
melahirkan dengan cara sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara
sesar, beberapa jam setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan
dilakukan untuk memepercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk
mengencangkan otot perut dan memperlancar sirkulasi darah dibagian tungkai
dapat dilakukan 2-3 hari setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan
pada persalinan normal, bila keadaan ibu cukup baik, maka gerakan senam dapat
dilakukan.(Anggriyana, 2010).
a) Cara melakukan senam nifas
Latihan senam nifas
1. Hari pertama
Sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan
perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik,
kemudian buang melalui mulut. Lakukan 5-10 kali.

8
Manfaat: Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum
kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar
peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan
teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses
pemulihan tubuh.
2. Hari kedua
Sikap tubuh terlentang, kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar
dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas
muka. Lakukan 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan
menguatkan kembali otot-otot lengan.
3. Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga
kedua telapak kaki berada di bawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan
hingga hitungan ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10
kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot
dasar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama
kehamilan dan persalinan.
4. Hari keempat
Tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga
hitungan ketiga.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihkan dan menguatkan
kembali otot-otot punggung.
5. Hari kelima
Tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat
tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan
tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5
kali.
Manfaat : Latihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus otot-otot
tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot

9
paha.
6. Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk 90°. Lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki
yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk
memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema
kaki
b) Gambar Senam Nifas
1. Berbaring dengan lutut di tekuk, tempatkan tangan diatas perut di bawah
area iga-iga, napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian
keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu
mengosongkan paru-paru.

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka


keatas, kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan, pada
waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan
sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

10
3. Kontraksi vagina, berbaring telentang, kedua kaki sedikit diregangkan,
tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul, berbaring, lutut ditekuk, kontraksikan/kencangkan


otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-
otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut, angkat


kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan
perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas, tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri.

11
7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan,
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan
semaksimal mungkin, lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical
dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan


kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki
bawah lebih atas, lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan, lakukan ini selama setengah menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan
dari dalam keluar, lakukan gerakan ini selama setengah menit.

12
10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti
gerakan menggergaji, lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak, lakukan gerakan dimana
lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan
tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai
batas betis, lutut dan paha, lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala,
jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kuatnya, pada
waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan
badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan.
kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat, pada saat
yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam

13
gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah
menit.

Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk
90°
a) Menguatkan otot-otot punggung.
b) Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi
resiko edema kaki
c) Menguatkan otot-otot bagian perut.
d) Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul
bawah.
e) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk
mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah
timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot
setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan
perut. Dengan dilakukannya senam nifas, ibu post partum akan cepat memperoleh
keseimbangan tubuh. Penyembuhan persalinan akan lebih cepat Memperlancar air
susu. Dengan demikian bagi ibu-ibu setelah melahirkan diharapkan mengikuti
senam nifas agar memperolah kesehatan dan tampil lebih bugar. Demikian
pembahasan kami tentang senam nifas, semoga bermanfaat bagi kita semua.

3.2 Saran
Mahasiswa keperawatan diharapkan mengetahui dan memahami bagaimana itu
senam nifas pada ibu yang baru melahirkan. Dengan memahaminya tentu akan
lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.

15
DAFTAR RUJUKAN

Alimul. A. 2009. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.


Salemba medika. Jakarta.
Budiarto. 2002. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. EGC.
Jakarta.
Fadlina, A. 2015. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus
Uteri Pada Ibu Post Partum, Online,
(https://core.ac.uk/download/pdf/148606776.pdf), diakses 14 November
2018
Heri, R. 2010. Senam Nifas, (http://rahayu-heri.blogspot.com/2010/01/senam-
nifas.html?m=1), diakses pada 14 November 2018
Nisa, M. 2014. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penguatan Otot Perut
Post Partum. Online,
(http://eprints.ums.ac.id/32441/15/naskah%20publikasi.pdf), diakses pada
14 November 2018
Nyaritugasajha.com. 2014. Senam Nifas,
(https://nyaritugasajha.wordpress.com/2014/01/08/senam-nifas/), diakses
pada tanggal 14 november 2018
Syafira. 2013. Senam Nifas, (http://bidansyafira.blogspot.com/2013/06/senam-
nifas.html?m=1), diakses pada 14 November 2018
Uns.ac.id. 2018. Senam Nifas,
(http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/R1115004_bab2.pdf), diaskes
pada 14 November 2018

16

Anda mungkin juga menyukai