Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE KHUSUS

TENTANG :
SENAM NIFAS
Disusun Oleh :
1.    Made Linawati (18201116P)
2.    Maisy Putri Utami (18201117P)
3.    Mariyam (18201118P)
4.    Maryani (18201119P)
5.    Maryani (18201120P)

Dosen Pembimbing
Hj. Yulizar Moeslimin, SST, M. Kes

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL      i
DAFTAR ISI      ii
BAB I PENDAHULUAN        
A. Latar Belakang      1
B. Permasalah      2
BAB II SENAM NIFAS
A. Pengertian      3
B. Tujuan Senam Nifas     3
C. Manfaat Senam Nifas      3
D. Syarat Senam Nifas      4
E. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas      4
F. Cara Melakukan Senam Nifas       4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan       10
B. Saran       10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta se
laput yang diberikan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hami
l dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan ibu
pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting dan ikut menentukan berhasil
tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu
post partum. Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Peru
bahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uteru
s membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan
pada masa hamil. Berat badan akan bertambah menjadi 10-15kg sehingga proses persali
nan berlangsung, (wiknjosastro, 2009).
Pada proses persalinan dinding panggul selalu tegang dan mungkin terjadi kerusakan pa
da jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul menjadi longgar karena di
regang begitu lama saat hamil maupun bersalin dimana wanita sering mengeluh ‘kandun
g turun’ setelah melahirkan oleh karena ligamen, fasia dan jaringan alat genitalia menja
di kendur. Proses ini terjadi setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat r
eproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari a
danya perubahan fisiologi, psikologi karna proses persalinan.
Ada tiga alasan mengapa orang tidak melakukan senam nifas setelah persalinan. Pertam
a karena memang tidak tahu bagaimana senam nifas, kedua karna terlalu bahagia dan ya
ng dipikir hanya si kecil, ketiga karna alasan sakit. Senam nifas sebaiknya dilakukan seb
elum 24jam setelah post partum secara teratur setiap hari. Setelah 6jam persalinan norm
al atau 8jam setelah operasi SC, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi dini termasuk se
nam nifas (Mutia Alisjahbana, 2008).

Jadi alasan kami tertarik mengambil judul senam nifas ini karena supaya meningkatkan
motivasi ibu post partum agar melakukan senam nifas sebagai senam yang bisa memuli
hkan kembali  otot-otot  yang sudah kendor.
B.   Permasalahan
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang bagaimana teknik-teknik melakukan sena
m nifas post partum tanpa adanya rasa takut untuk melakukan senam tersebut.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.   Pengertian
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau
masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supa
ya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali ke
pada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Senam nifas dapat di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelaksanaanya harus dilaku
kan secara bertahap, sistematis dan kontinyu (Alijahbana,2008).

B.    Tujuan senam nifas


Tujuan senam nifas di antaranya:
a.    Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.    Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
c.    Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.    Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot perge
rakan.
e.    Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelvi
s, regangan otot tungkai bawah.
f.    Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises

C.    Manfaat senam nifas


a.    Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta
mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk normal.
b.    Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan kehamilan.
c.    Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress dan bersa
ntai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

D.    Syarat senam nifas


Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan sebagai berikut:
a.    Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b.    Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit atau rumah
bersalin, dan diulang terus di rumah

E.    Kerugian Bila Tidak Melakukan senam nifas


a.    Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat keluar .
b.    Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abno
rmal dapat dihindarkan
c.    Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
d.    Timbul varises.

F.    Cara melakukan senam nifas


a.    Latihan senam nifas
1.    Hari pertama, sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut dia
wali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang melalui mu
lut, Lakukan 5-10 kali.
Manfaat: Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latiha
n pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh org
an-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses
pemulihan tubuh
2.    Hari kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan ba
hu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot leng
an.
3.    Hari ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua tela
pak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ketiga lalu turun
kan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang seb
elumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
4.    Hari keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan mem
egang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan ketiga.
Manfaat : Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot pun
ggung.
5.    Hari kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh dan
tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Ger
akan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot p
unggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha
6.    Hari keenam, Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90
° lakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan
menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehing
ga mengurangi resiko edema kaki.

b.    Gambar Senam Nifas


1.    Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-iga.
Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangka
n dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2.    Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurka
n lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan ka
ki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tu
buh.
  3.    Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar pa
nggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4   Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot peru


t sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudia
n rileks.

  5.    Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu
kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6.    Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.
7.    Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat kedua
kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan a
ngkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8.    Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung k
asur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan geraka
n pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

9.    Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam ke
luar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.
10.    Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan me
nggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11.    Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekat
i badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan u
rutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 samp
ai 10 setiap hari.

12.    Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah ba
ntal diantara kedua kaki dan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pa
ntat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama set
engah menit.
13.    Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan dis
ilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan ken
dorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali sel
ama setengah menit.

Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90°
a.    Menguatkan otot-otot punggung.
b.    Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga mengurangi resiko e
dema kaki
c.    Menguatkan otot-otot bagian perut.
d.    Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supa
ya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali ke
pada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).

Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang sangat penting d
an ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga, dimana keluarga menduku
ng proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik
maupun psikis. Perubahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-ot
ot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan b
erat badan pada masa hamil.

B.    Saran
Kami sebagai bidan menyarankan agar senam nifas ini dilakukan supaya membantu :
a.    Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
b.    Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi semula
c.    Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
d.    Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergera
kan.
e.    Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus otot pelv
is, regangan otot tungkai bawah.
f.    Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya varises
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 97-115).
Bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-dan-menyusui.html diun
duh tgl 21 okt.2010,10.13 AM
Blogs.unpad.ac.id/lidyasuhana/files/2010/04/Kebutuhan-dasar-ibu-nifas-PTM-6.pdf diundu
h tgl 21 okt.2010,10.11 AM
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 71-76).
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 101-118).
Tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 21 okt.20
10,10.14 AM
http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-senam-nifas/
http://rahayu-heri.blogspot.com/
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-latihan senam.html

Anda mungkin juga menyukai