Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari


persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama
masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu (Bahiyatun, 2009).
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah
melahirkan (Saleha, 2009).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa
nifas kira-kira berlangsung selama 6 minggu (Sarwono, 2006).
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula
(sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Selama
masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak
perubahan, baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar
bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan
kebidanan maka kemungkinan akan terjadi keadaan yang patologis
(Sulistyawati, 2009).

1.2 TUJUAN

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahuan tentang senam pada ibu nifas
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahuin tentang pengertian senam nifas
b. Untuk mengetahuin tentang tujuan senam nifas
c. Untuk mengetahuin tentang manfaat senam nifas
d. Untuk mengetahuin tentang syarat senam nifas

1
e. Untuk mengetahuin tentang kerugian bila tidak melakukan senam
nifas
f. Untuk mengetahuin tentang cara melakukan senam nifas

2
BAB II
TINJAUAAN TEORITIS

2.1 Pengertian

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin


setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama
kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti
semula (Ervinasby,2008).
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu
menjalani masa nifas atau setelah melahirkan (Idamaryati, 2009).

2.3 Tujuan senam nifas


Tujuan senam nifas diantaranya :
a) Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula).
b) Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula.
c) Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa
nifas.
d) Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
e) Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises, (Alisjahbana, 2008).

2.4 Manfaat senam nifas


a) Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagianbagian tersebut kebentuk
normal.
b) Membantu menormalkan sendisendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan.

3
c) Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi
stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan,
(Alisjahbana, 2008).

2.5 Syarat senam nifas


Senam nifas dapat dilakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan
sebagai berikut :
a) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
b) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah
sakit atau rumah bersalin, dan di ulang terus di rumah, (Alisjahbana,
2008).

2.6 Kerugian bila tidak melakukan senam nifas


a) Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
b) Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c) Trombosis vena ( sumbatan vena oleh bekuan darah )
d) Timbul varises, (Alisjahbana, 2008).

2.8 Latihan/senam nifas


1. Latihan tahap pertama; 24 jam setelah bersalin
a) Latihan kegel (latihan perineal)
Latihan ini dapat dilakukan di mana saja, bahkan saat ibu berbaring
setelah melahirkan di kamar pemulihan. Mulailah berlatih walaupun
belum dapat merasakan apa pun di daerah parineal. Lakukan juga
kegel saat berkemih, menyusui, atau disetiap posisi nyaman. Caranya,
lakukan gerakan seperti menahan buang air kecil, tahan kontraksi 8-10
detik, lepaskan, ulangi berkalikali
b) Latihan pernapasan diafragma yang dalam
Ambil posisi dasar, berbaring terlentang, lutut ditekuk dan saling
terpisah dengan jarak 30 cm. Telapak kaki menjejak lantai, kepala dan

4
bahu di dukung bantal. Letakkan tangan di perut sehingga anda padat
merasakannya terangkat saat menarik nafas perlahan melalui hidung.
Kencangkan otot-otot perut pada saat anda menghembuskan nafas
perlahan melalui mulut. Lakukan 2-3 kali bernafas dalam setiap
latihan.
2. Latihan tahap kedua; tiga pasca-persalinan
a) Latihan mengangkat pinggal
Ambil posisi dasar. Hirup nafas sementara ada menekan pinggul ke
lantai. Selanjutkan, hembuskan nafas dan lemaskan. Sebagai
permulahan ulangi 3-4 kali. Secara bertahan, latihan dapat di tambah
hingga 12-24 kali.
b) Latihan mengangkat kepala
Ambil posisi dasar. Tarik nafas dalam-dalam, angkat kepala sedikit
sambil menghembuskan nafas. Angkat kepala lebih tinggi sedikit
setiap hari dan secara bertahap usahakan mengangkat pundak.
c) Latihan meluncurkan kaki
Ambil posisi dasar. Secara perlahan, jurlurkan kedua tungkai kaki
hingga rata dengan lantai. Geserkan telapak kaki kanan dengan tetap
penjejek lantai, kebelakang ke arah bokong. Pertahankan pinggul tetap
menekan lantai. Geserkan tungkai kaki kebawah. Ulangi untuk kaki
kiri. Mulailah dengan 3-4 kali geseran setiap kaki, lalu secara bertahap
tambah sampai anda bisa melakukannya 12 kali atau lebih dengan
nyaman.
3. Latihan tahap ketiga;setelah pemeriksaan pasca persalinan
a) Latihan mengencangkan otot perut
Posisi dasar.letakkan tangan diperut kencangkan otot dan kendurkan
lagi.gerakan harus kearah dalam,dada tidak ikut bergerak
b) Latihan untuk merapatkan otot perut
Posisi dasar.tahan otot perut dengan tangan.angkat kepala dan pundak
dari bantal seolah anda hendak duduk.ulangi selama lima kali
c) Latihan untuk mengencangkan alas panggul

5
Tekan pinggang kebawah.tarik otot perut kedalam dan
kencangkan,seolang menahan-nahan kencing
d) Latihan untuk merampingkan pinggang kembali
Letakkan tanngan dipinggang dan tekan keras-keras seolah-olah
mengencangkan ikat pinggang.kendurkan dan ulang selama lima kali
e) Latihan memperbaiki aliran darah dan menguatkan kaki
-berbaring terlentang dengan nkaki lurus
-gerakkan kaki keatas dan kebawah
-gerakkan telapak kaki seolah-olah membuat lingkaran
-telapak tegak lurus lipat jari-jarinya
-kencangkan tempurung lutut dan tegangkan otot-otot betis
-silangkan tumit,satu paha diletakkan kepaha lain,kencangkan otot-
otot didalamnya
f) Berlutut
-Sikap merangkak bertumnpu pada lutut dan telapak tangan,gerakkan
pinggang keatas,lalu kebawah,sambil kencangkan otot perut
-gerakkan pinggul dan kepala kekiri dan kekanan bergantian
g) Latihan meregangkan badan
Berbaring terlentang,kencangkan otot perut,gerakkan lengan
disampiun g badan seolah hendak menjangkau mata

3.8 Cara melakukan senam nifas


a) Hari pertama
Sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan
perut diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik
kemudian buang melalui mulut, lakukan 5-10 kali. Rasional : Setelah
melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal.
Latihan pernafasan ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan
pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik
sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.

6
b) Hari kedua
Sikap tubuh terlentang, kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar
dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas
muka. Lakukan 5-10 kali. Rasional : Latihan ini di tujukan untuk
memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.

c) Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga
kedua telapak kaki berada di bawah. Lalu angkat bokong ibu dan tahan
hingga hitungan ketiga lalu turunkan bokong ke posisi semula. Ulangi
hingga 5-10 kali. Rasional : Latihan ini di tujukan untuk menguatkan
kembali otot-otot dasar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja
dengan keras selama kehamilan dan persalinan.

d) Hari keempat

7
Tidur terlentang dan kaki di tekuk ± 45o, kemudian salah satu
tangan memegang perut ibu setelah itu angkat tubuh ibu ± 45o dan
tangan hingga hitungan ketiga. Rasional : Latihan ini di tujukan untuk
memulihkan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.

e) Hari kelima
Tidur terlentang, salah satu kaki di tekuk ± 45o , kemudian angkat
tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang di tekuk
usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara
bergantian hingga 5 kali. Rasional : Latihan ini bertujuan untuk melatih
sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot
bagian perut, dan otototot paha.

f) Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha
membentuk 90o lakukan secara bergantian hingga 5 kali. Rasional :
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama
kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar
sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.

8
g) Hari ke tujuh
Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan
meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak
pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jarijari kaki
seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

h) Hari ke Delapan
Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke
dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah
menit.

i) Hari ke Sembilan
Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

9
j) Hari ke sepuluh
Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan
dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung
kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10
setiap hari.

10
BAB III
PENUTUP

3.2 KESIMPLAN

Senam nifas adalah senam atau latihan gerak yang dilakukan secepat
mungkin pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau setelah melahirkan,
supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula.
Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal
yang sangat penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi
keluarga, dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu post partum.
Pada masa nifas akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis.
Perubahan fisik meliputi ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-
otot tegang, uterus membesar postur tubuh berubah sebagai kompensasi
terhadap perubahan berat badan pada masa hamil.

3.2 SARAN

Dalam makalah kami ini, kami menyarankan agar senam nifas ini
dilakukan supaya membantu :
a. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula).
b. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula
c. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa
nifas.
d. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
e. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises

11
Daftar Pustaka

Mularsih, Sri. 2017. Studi Komparatif Tentang Minat Praktek Senam Nifas
Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Penyuluhan Pada Ibu Nifas Di Bidan
Praktek Mandiri Wilayah Kota Semarang. Jurnal PPKM III. 287- 302.
ISSN: 2354-869X.

Susilo, Rini. 2016. Panduan Asuhan Senam Nifas. Yogyakarta. E-book

Febri Wendaria, Vetty Priscillaa, Wedya Wahyua. 2013. Pengaruh Pendidikan


Kesehatan Senam Nifas Terhadap Pengetahuan Primipara Tentang Senam
Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Ners jurnal
keperawatan volume 9, no 2, oktober 2013 : 197-205.

12

Anda mungkin juga menyukai