Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Senam Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil Trimester 1, 2 dan 3
Hari dan tanggal : Selasa, 19 Juni 2012
Waktu : 45 menit
Tempat : Puskesmas Kecamatan Pancoran
Penyuluh : 1. Raenanda Rifani (P17124011022)
2. Renny Wahyuni (P17124011023)
3. Resti Eka Selviana (P17124011024)
4. Riska Anggraini (P17124011025)
5. Rosy Nugraheni (P17124011026)
6. Yuliana Florensia Laoli (P17124011040)



I. TUJUAN

1.1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang kebutuhan senam ibu hamil selama 45
menit, para ibu hamil mengerti dan memahami tentang manfaat senam hamil.

1.2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit tentang Senam Ibu Hamil, ibu
mampu:
1. Menyebutkan tujuan senam hamil.
2. Menyebutkan manfaat senam hamil
3. Menyebutkan syarat mengikuti senam hamil
4. Menyebutkan waktu pelaksanaan senam hamil.
5. Menyebutkan tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan
6. Menyebutkan yang tidak boleh mengikuti senam hamil.

II. Materi Penyuluhan
a. Definisi senam hamil
b. Tujuan senam hamil
c. Manfaat senam hamil
d. Syarat mengikuti senam hamil
e. Waktu pelaksanaan senam hamil
f. Tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan
g. Kontra indikasi senam hamil
h. Tempat dan waktu senam hamil
i. Susunan latihan senam hamil

III . Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Membuat kontrak waktu pertemuan dan tujuan
penyuluhan
d. Apersepsi
e. Menyebutkan topik yang akan disampaikan

Menjawab salam
Menyimak
Menyimak

Menanggapi
Menyimak



5 menit
2.




Penyampaian Materi
a. Definisi senam hamil
b. Tujuan senam hamil
c. Manfaat senam hamil
d. Syarat mengikuti senam hamil
e. Waktu pelaksanaan senam hamil
f. Tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan
g. Kontra indikasi senam hamil
h. Tempat dan waktu senam hamil
i. Susunan latihan senam hamil

Menyimak


Menyimak



Menyimak



25 menit
Penutup
a. Memberikan evaluasi secara lisan dengan
pertanyaan
b. Memberikan kesimpulan materi yang telah
disampaikan
c. Salam penutup

Menjawab
pertanyaan
Menyimak

Menjawab salam


15 menit






IV. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

V. Media
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Flip Chart
3. Leaflet

VI. Sumber
http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/senam -ibu-hamil/
http://sahrul1987.files.wordpress.com/2008/11/penyuluhan-senam -bumil.pdf

VII. Evaluasi
Butir soal
1. Sebutkan tujuan senam hamil!
2. Sebutkan manfaat senam hamil!
3. Sebutkan syarat mengikuti senam hamil!
4. Sebutkan kapan senam hamil harus dihentikan!
5. Sebutkan yang tidak boleh mengikuti senam hamil!
Jawab :
1. Tujuan Senam Hamil
Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat
dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan,
mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu
persalinan yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-
otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang
berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang
berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga
dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas,
menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada
ketenangan.
2. Manfaat Senam Hamil
a. Senam Aerobik
Manfaat dari senam aerobik ini adalah meningkatkan kebutuhan oksigen dalam
otot, merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi, secara
umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan
untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran darah,
meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan
sembelit, memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu dapat lebih
banyak makan makanan sehat), mengurangi keletiham dan menjadikan bentuk
tubuh yang baik setelah persalinan.
b. Kalestenik
Manfaatnya adalah meredakan sakit punggung dan meningkatkan kesiapan fisik
dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi persalinan.
c. Relaksasi
Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu menyimpan
energi untuk ibu agar siap menghadapi persalinan.
d. Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)
Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya
(perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik
maupun mental.
e. Memperkuat Kelenturan otot
Biasanya seseorang yang sedang mengalami proses kehamilan akan merasa nyeri
di perut dan bokong, dengan melakukan senam hamil, anda akan memperkuat
elastisitas beberapa otot pada dinding perut sehingga akan mengurangi rasa nyeri
pada perut dan bokong.
f. Melatih Teknik Pernapasan
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan mendapatkan
oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses persalinan.
g. Melatih Relaksasi
Relaksasi sangat dibutuhkan ketika proses persalinan, senam hamil akan
membantu anda untuk mengatasi rasa sakit maupun ketegangan selama proses
persalinan.
h. Mengurangi Keluhan
Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda dengan yang lainya, senam
hamil dapat membantu megurangi keluhan terhadap perubahan bentuk tubuh.
i. Melancarkan Persalinan
Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara rutin, anda akan
terhindar dari kesulitan ketika menjalani proses persalinan.
3. Syarat mengikuti senam hamil
1. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.
4. Kapan senam hamil harus di hentikan
1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas pendek yang berlebihan.
5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan jalan.
8. Pembengkakan yang menyeluruh.
9. Aktifitas janin yang berkurang
5. Yang tidak boleh mengikuti senam hamil
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II
dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun
hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat
operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada,
nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin
















MATERI
SENAM HAMIL

1. Devinisi Senam Hamil
Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan
elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan
proses persalinan (FK. Unpad, 1998).

2. Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membatasi tujuan senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus,
tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi
otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan
fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan
dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik pernapasan dalam
persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan.

3. Manfaat Senam Hamil
Esisenberg (1996) membagi senam hamil menjadi empat tahap dimana setiap tahapnya
mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat senam hamil yaitu:
1. Senam Aerobik
Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan
gerakan yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat dari senam aerobik
ini adalah meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan
jantung juga kegiatan otot dan sendi, secara umum menghasilkan perubahan pada
keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen,
meningkatkan peredaran darah, meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan
sakit punggung dan sembelit, memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu
dapat lebih banyak makan makanan sehat), mengurangi keletiham dan menjadikan
bentuk tubuh yang baik setelah persalinan.
2. Kalestenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan
dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya
adalah meredakan sakit punggung dan meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama
mempersiapkan tubuh dalam menghadapi persalinan.
3. Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa
dikombinasikan dengan katihan kalistenik. Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan
tubuh, membantu ibu menyimpan energi untuk ibu agar siap menghadapi persalinan.
4. Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)
Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya
(perinial) sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik maupun
mental.
Dalam perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi. Hal ini
disebabkan dalam kalangan masyarakat dahulu (dan mungkin masih, ada sampai
sekarang) yang terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh
banyak bepergian, tidak boleh makan ikan dan masih banyak tidak boleh yang lain .
5. Memperkuat Kelenturan otot
Biasanya seseorang yang sedang mengalami proses kehamilan akan merasa nyeri
di perut dan bokong, dengan melakukan senam hamil, anda akan memperkuat elastisitas
beberapa otot pada dinding perut sehingga akan mengurangi rasa nyeri pada perut dan
bokong.
6. Melatih Teknik Pernapasan
Dengan melakukan senam hamil secara rutin maka anda akan mendapatkan
oksigen secara optimal. Hal ini sangat membantu selama proses persalinan.
7. Melatih Relaksasi
Relaksasi sangat dibutuhkan ketika proses persalinan, senam hamil akan
membantu anda untuk mengatasi rasa sakit maupun ketegangan selama proses persalinan.
8. Mengurangi Keluhan
Bentuk serta sikap tubuh orang hamil sangat berbeda dengan yang lainya, senam
hamil dapat membantu megurangi keluhan terhadap perubahan bentuk tubuh.
9. Melancarkan Persalinan
Menurut para ahli, dengan melakukan senam hamil secara rutin, anda akan
terhindar dari kesulitan ketika menjalani proses persalinan.
Manfaat senam hamil ternyata sangat luar biasa bagi kesehatan ibu maupun calon bayi
yang masih berada di dalam kandungan. Tetapi sebaiknya anda melakukan konsultai dengan
dokter anda sebelum memutuskan untuk mengikuti senam hamil.
Hal ini tentunya akan sangat merugikan mengingat besarnya manfaat senam hamil jika
diterapkan pada semua ibu hamil agar kehamilan dan persalinannya dapat berjalan secara
fisiologis. Untuk menciptakan kondisi tersebut sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan ibu
hamil. Dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin merasakan
pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya. Munculnya kesadaran ini akan
memberikan dampak pada ibu untuk dapat melaksanakan secara teratur



4. Syarat Mengikuti Senam Hamil
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti senam
hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:
1. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.

5. Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih dari
3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam uterus
belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk,
2004).

6. Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan,
antara lain:
1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas pendek yang berlebihan.
5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan jalan.
8. Pembengkakan yang menyeluruh.
9. Aktifitas janin yang berkurang.





7. Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II dan
III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi
tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri dada,
nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin (Adi
Wiyono, 2004).

8. Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk
melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil tersebut adalah:
1. Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2. Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk
konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.
4. Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi
suasana tenang.
5. Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi

9. Susunan Latihan Senam Hamil
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara metodis ini telah diberikan di
rumabh sakit sebagai bagian dari Prenatal Care. Latihan yang diberikan secara teratur, terpimpin
dan disesuaikan dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:
1. Teori, yang berupa penerangan dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan proses kehamilan, proses persalinan dan kesehatan wanita hamil,
sesuai dengan umur kehamilan saat itu. Latihan dalam bidang teori ini diberikan selama
15 menit sebelum melakukan senam, pengetahuan tersebut di atas menanamkan
kepercayaan kepada diri sendiri dan menanamkan pengertian mengenai proses alami
tersebut, sehiugga wanita tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi
persalinannya kelak.
2. Praktika, di mana wanita hamil berlatih melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam
hamil disertai penjelasan-penjelasan yang perlu. Penjelasan tersebut adalah tentang
tujuan bentuk latihan yang bersangkutan serta untuk membantu wanita hamil agar
mampu merasakan otot-otot yang terlibat dalam suatu bentuk latihan (Primadi, 1998).
Jika ibu tidak sempat atau tidak memiliki akses ke tempat senam, ibu dapat pula melakukan
senam hamil sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana
tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar. Untuk melakukan gerakan senam
hamil, dapat mengikuti petunjuk berikut ini:
1. Melatih Pernafasan
a. Pernafasan perut
Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang
lebih 20 cm. Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai
perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sembari tangan menekan perut ke dalam.
Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan
ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut
kembang kempis).
Kegunaan: melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh dokter/bidan.
b. Pernafasan iga
Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi
mengepal di iga sebagai perangsang. Bernapaslah seperti pada pernapasan perut dengan
perkecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan
ke arah samping luar.
Kegunaan: mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.
c. Pernapasan dada
Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan di dada bagian
atas. Keluarkan napas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam. Tarik
napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong ke dua tangan ke
atas.
Kegunaan: mengurangi rasa sakit saat bersalin.
d. Pernapasan panting (pendek-pendek dan cepat)
Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya saja irama pernapasan lebih cepat
dengan gerakan napas dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-pendek
saja).
Kegunaan: istirahat/menghilangkan lelah sesudah mengejan, serta dilakukan juga saat ibu
sudah merasa ingin mengejan sementara pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak
bengkak atau robek.
Semua gerakan latihan pernapasan di atas sebaiknya dilakukan enam kali sehari di pagi hari
sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur
2. Melatih Otot Kaki
Gerakan:
Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar pada kedua lengan yang
diletakkan di belakang pantat.
a. Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur. Kemudian tundukkan kedua
telapak kaki bersama jari-jarinya. Ulangi beberapa kali.
b. Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas,
kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
c. Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu gerakan membuka ke arah
samping, tegakkan, kembali, dan seterusnya.
d. Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan, hadapkan, kembali ke posisi
semula, dan seterusnya. Kegunaan: memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah
pembengkakan pada pergelangan kaki.
3. Melatih Otot Panggul
Gerakan:
Tidur terlentang, kedua lutut dibengkokkan. Letakkan kedua tangan di samping badan.
Tundukkan kepala dan kerutkan pantat ke dalam hingga terangkat dari kasur. Kemudian
kempeskan perut hingga punggung menekan kasur. Rasakan tonjolan tulang panggul bergerak ke
belakang. Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak kembali ke depan. Ulangi
gerakan ini 15-30 kali sehari.
Kegunaan: mengembalikan posisi panggul yang berat ke depan, mengurangi dan mencegah
pegal-pegal, sakit pinggang dan punggung serta nyeri di lipat paha.
4. Melatih Otot Betis
Gerakan:
Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan mantap. Posisikan ibu jari dan
jari-jari lain menghadap ke atas. Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan
lurus ke depan. Tundukkan kepala seraya berjongkok perlahan sampai ke bawah tanpa
mengangkat tumit dari lantai. Setelah jongkok, lemaskan bahu. Kempeskan perut, kemudian
perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan. Lakukan enam kali dalam sehari.
Kegunaan: mencegah kejang di betis.
5. Melatih Otot Pantat
Gerakan:
Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan. Dekatkan
tumit ke pantat dengan kedua tangan di samping badan. Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas
dari kasur, angkat panggul ke atas sejauh mungkin. Kemudian, turunkan perlahan (pantat masih
berkerut), lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari.
Kegunaan: mencegah timbulnya wasir saat mengejan.
6. Latihan Anti Sungsang
Gerakan:
Ambil posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul dan agak
diregangkan. Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan. Letakkan siku di
atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan hingga dada menyentuh kasur.
Lakukan sehari 2 kali selama 15 - 20 menit/kali.
Kegunaan: mempertahankan dan memperbaiki posisi janin agar bagian kepala tetap di bawah.

Anda mungkin juga menyukai