1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama Anak : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 8 September 2022
Usia : (tanggal hari ini) – (tanggal lahir balita)
Anak ke : 2 (dua)
b. Biodata Orangtua
Nama ibu : Ny. W Nama Ayah :Tn.A
Umur : 28 tahun Umur :33 tahun
Agama : Islam Agama
:Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan
:SMA
Pekerjaan : Buruh pabrik Pekerjaan :Buruh
pabrik
Alamat : Bekasi timur Alamat :Bekasi
timur
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan An .R belum bisa merangkak, mengguling,memegang
benda hanya dengan satu tangan dan satu tangan nya hanya mengepal, dan
belum bisa berbicara.
f. Data Imunisasi
g. Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi
a) Makan : Bubur,sayur,ikan dan daging dan cemilan
b) Frekuensi : 3x sehari
c) Minum : ASI dan air putih
d) Frekuensi : 3-8x sehari
2) Eliminasi
a) BAB : 3 – 4 x sehari
b) BAK : 6 – 7 x sehari
3) Personal Hygine
Mandi 1 – 2 x sehari dan mengganti pakaian
4) Istirahat
a) Waktu tidur siang ± 8 jam
b) Waktu tidur malam ± 8,5 jam
h. Pola asuh orang tua
Ibu mengatakan kurangnya kesempatan dalam berinteraksi dengan
anaknya sehingga kurangnya perhatian dalam menilai tumbuh kembang
anak karna sibuk bekerja dan anaknya diasuh oleh neneknya.
i. Riwayat social budaya
Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Orang tua sangat peduli dan memperhatikan kesehatan anaknya, namun
karena pengetahuan yang kurang mengakibatkan orang tua menyepelekan
masalah kesehatan yang terjadi pada anak dan dampak buruk dari masalah
kesehatan tersebut.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Tanda vital:
1) Nadi : 100 x/menit
2) Pernapasan : 30 x/menit
3) Suhu : 36,6 0C
b. Pemeriksaan Pertumbuhan
BB : 9,5 kg
PB : 68,5 cm
LK : 48 cm
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
UUK : Datar
UUB : Datar
Bentuk kepala : Bulat dan tidak ada benjolan
Keadaan : Rambut hitam, lebat dan bersih
Lingkar Kepala : 48 cm
2) Mata
Bentuk Mata : Simetis kanan dan kiri
Konjugtiva : Merah muda
Sklera : Putih, tidak ikterik
3) Hidung
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
4) Mulut
Gusi : Normal, tidak odem
Bibir : Lembab, berwarna merah muda
Caries : Tidak ada
5) Telinga
Bentuk : Simetris
Lubang : Ada dan tidak ada serumen
6) Dada
Posisi : Simetris
Pernafasan : Normal, tidak terdengar ronchi dan wheezing
7) Perut
Bentuk : Bulat, tidak ada bekas operasi dan pusar tidak
menonjol
8) Ekstremitas
Ekstremitas Atas : Kedua tangan simetris, tidak ada kemerahan
dan tidak odema,warna kuku normal
Ekstremitas Bawah : Kedua kaki simetris, tidak ada kemerahan dan
tidak odema, warna kuku normal
9) Genetalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Keadaan : Bersih
d. Pemeriksaan Perkembangan An. R menggunakan KPSP
Pemeriksaan perkembangan dengan menggunakan KPSP bayi umur 6 - 9
bulan dan didapatkan hasil jawaban “Ya” = 4, terdapat jawaban “Tidak” =
9 Analisis adanya penyimpangan.
Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan
Kemandirian
3. Assesment
Diagnosa : An.R usia 9 bulan dengan gangguan cerebral palsy
Dasar :
DS :
1. Ibu mengatakan anaknya lahir ada tanggal 8 September 2022
2. Ibu mengatakan anakanya dalam keadaan sehat
DO :
1. Keadaan umum : Baik
2. Berat badan : 9,5 Kg
3. Tinggi badan : 68,5 cm
4. Lingkar kepala : 48 cm
5. Pemeriksaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) :
Jumlah jawaban “ya” = 2, maka perkembangan An.R dengan
Penyimpangan
6. Pemeriksaan pertumbuhan
BB : 9,5 Kg
TB : 68,5 cm
Masalah : Anak yang mengalami gangguan masalah cerebral palsy
perkembangan
7. Fisioterapi Yang Digunakan Pada Terapi Cerebral Palsy
1) Neuro Senso
Gerakan 1 : Usapan taktil
Cara : Posisi pertama terlentang, mengusap kedua telapak tangan terapis dengan lembut
ketubuh anak dengan urutan: ubun-ubun ke mata ke telinga, ke hidung, ke mulut, ke leher, ke
shoulder ke elbow, ke wrist, lalu kembali lagi ke wrist ke elbow ke shoulder ke pelvic ke knee
ke ankle dan keluar dari jari-jari kaki. Dilakukan penekanan pada setiap sendi dilakukan 3x
pengulangan. Lakukan juga pada posisi tengkurap.
f) Arah gerakan halus dan pengulangan sama seperti bintang halus, namun diberi gelombang
yang dibentuk dari telapak tangan gerakan seperti ulat berjalan.
Gerakan : angkat pelvic pasien keatas sampai posisi pasien berdiri, fiksasi bagian
pelvic pasien sampai pasien dapat mengatur keseimbangannya untuk berdiri.
Patterning therapy
Metode Glenn Doman juga bisa diaplikasikan pada anak-anak
cerebral palsy atau anak berkebutuhan khusus yang lain. Prinsipnya
adalah membentuk “patterning” sesuai tahap perkembangan anak.
Latihan yang dilakukan juga mengajarkan anak tentang gerakan
yang benar, dengan pengulangan gerakan sebanyak mungkin dan
sesering mungkin, sehingga anak mudah melakukan asosiasi
persepsi dan gerakan tersebut bisa tersimpan di memori otak
dengan baik.
Latihan dapat berupa stimulasi sensoris-gerak. Semakin
kognitifnya tidak terganggu semakin baik fungsinya untuk
menyimpan memori. Dalam metode ini tidak ada stretching. Terapi
repatterning merayap dilakukan pada posisi tengkurap, kemudian
dilatih merayap paling tidak sampai 100 kali, terapis jangan
melakuakan sendirian karena untuk tangan dan kaki bersamaan.
Latihan ini bisa dikombinasi antara lain latihan mobilisasi (trunk:
rotasi, fleksi, ekstensi), latihan pada posisi tidur miring; latihan
shoulder (glenohumeral), kemudian mobilisasi scapula, tungkai
(saat mobilisasi tungkai dalam posisi miring, tubuhnya harus tetap
lurus), latihan patterning merayap (merayap di tempat, tidak
berpindah tempat), posisikan merangkak, maka kita rangkakkan,
bisa berpindah tempat pada An. R.
Terapi Okupasi, bertujuan untuk berperan serta dalam aktivitas
keseharian. Misal : latihan repetitif meremas bola untuk menambah
kekuatan dan massa otot, latihan memindahkan Cone untuk
menambah luas Lingkup Gerak Sendi. Pada An. R bisa
memindahkan mainan walaupun sedikit lambat
Terapi Sensori Integrasi, bertujuan membuat anak dapat
memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan
terhadap pengalaman lingkungan sehingga fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari meningkat. Misal : dengan berayun maupun
dilakukan pemijatan kepada anak. Pada An. R senang berayun
Terapi wicara, bertujuan untuk digunakan sebagai landasan
membuat diagnosis dan penanganan. Dalam perkembangannya
terapi wicara dengan mempelajari hal-hal yang terkait dengan
proses berbicara, termasuk di dalamnya adalah proses menelan,
gangguan irama/kelancaran dan gangguan neuromotor organ
artikulasi (articulation).misalnya dengan penyebutan kata MAMA
dan PAPA pada An. R.
4. Penatalaksana
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan
pada anak didapat bahwa anak mengalami keterlambatan Perkembangan dengan
gangguan cereblray palsy dimana kondisi ini mempengaruhi otot dan saraf yang
ditandai dengan kesulitan dalam menggerakan tubuh.
(ibu mengerti dan paham akan kondisi anak nya saat ini dan akan berjuang
untuk kesembuahan anaknya)
2) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan KPSP skor anak yang berarti tumbuh
kembung anak penyimpangan dan belum sesuai.
(ibu mengerti dan paham tentang kondisi anaknya)
3) Mengajarkan stimulasi pada anak dan Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya
setiap hari selama 2 minggu dalam melakukan stimulasi.
(ibu mengerti dan akan melakukan stimulasi tersebut)
4) Menganjurkan ibu agar memantau pola makan anak dan menambah asupan makanan
yang bergizi seperti : memberi asupan buah yang tinggi kalori(alpukat) dalam bentuk
smoothie(bubur), sayur bayam,sawi dan kangkong.
(ibu mengerti dan akan memberikan nutrisi yang cukup untuk anak)
5) Menjalin hubungan baik antara ibu dan keluarga dengan cara berkomunikasi yang
baik pada keluarga
(Hubungan baik antara ibu dan bidan telah terjalin dan suami maupun keluarga
memberikan semangat pada ibu )
6) Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi yang baik pada bayi, serta
memberikan penjelasan tentang pola makan yang baik pada bayi.
(Ibu sudah mengerti tentang apa itu gizi yang baik serta cara menjaga pola
makan anak)
7) Menjelaskan ibu untuk memberikan makanan tambahan seperti susu,buah-buahan dan
biskuit.
(ibu bersedia untuk memberikan makanan tambahan)
8) Menjelaskan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu dengan rutin untuk
mengetahui pertumbuhan anak
(Ibu mengerti dan akan selalu membawa anaknya ke posyandu secara (rutin)
9) Menjelaskan ibu agar anak tetap istirahat yang cukup, agar kondisi anak baik.
(Ibu mengerti dan akan menganjurkan sang anak agar beristrahat dirumah)
10) Menjelaskan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan kesehatan
guna memeriksakan keadaan bayinya
(ibu akan membawa sang balita ke pelayanan kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan lagi).
11) Ibu bisa paham dan membantu anak dengan menggunakan terapi-terapi tersebut
Sumber