Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP BAYI An.

R UMUR 9 BULAN DENGAN


GANGGUAN CEREBRAL PALSY
A. Kunjungan Awal
Tempat pengkajian : TPMB Melati
Tanggal pengkajian : 17 juni 2023
Pukul : 10.00 WIB
Pengkaji : Dea

1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama Anak : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 8 September 2022
Usia : (tanggal hari ini) – (tanggal lahir balita)
Anak ke : 2 (dua)
b. Biodata Orangtua
Nama ibu : Ny. W Nama Ayah :Tn.A
Umur : 28 tahun Umur :33 tahun
Agama : Islam Agama
:Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan
:SMA
Pekerjaan : Buruh pabrik Pekerjaan :Buruh
pabrik
Alamat : Bekasi timur Alamat :Bekasi
timur
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan An .R belum bisa merangkak, mengguling,memegang
benda hanya dengan satu tangan dan satu tangan nya hanya mengepal, dan
belum bisa berbicara.

d. Riwayat Kesehatan anak


Ibu mengatakan anaknya saat ini dalam keadaan sehat. An. R tidak pernah
mengalami atau memiliki Riwayat penyakit serius,menular ataupun
menurun serta tidak ada alergi makanan. Namun , sampai saat ini
kemampuan gerak anak nya tidak seperti anak seusianya.

e. Riwayat Kesehatan keluarga


Ibu mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menurun
maupun serius seperti hipertensi, diabetes, penyakit ginjal atau jantung.

f. Data Imunisasi

1.BCG + POLIO TETES I Diberikan pada usia 1 bulan


2.DPT-HB-Hib 1+ Polio tetes 2 Diberikan pada usia 2 bulan
3. DPT-HB-Hib 1 + Polio tetes 3 Diberikan pada usia 3 bulan
4. DPT-HB-Hib 1 + Polio tetes 4 + Diberikan pada usia 4 bulan
polio suntik (IPV)
5. Campak -Rubella Diberikan pada usia 9 bulan

g. Kebutuhan Dasar
1) Nutrisi
a) Makan : Bubur,sayur,ikan dan daging dan cemilan
b) Frekuensi : 3x sehari
c) Minum : ASI dan air putih
d) Frekuensi : 3-8x sehari
2) Eliminasi
a) BAB : 3 – 4 x sehari
b) BAK : 6 – 7 x sehari
3) Personal Hygine
Mandi 1 – 2 x sehari dan mengganti pakaian
4) Istirahat
a) Waktu tidur siang ± 8 jam
b) Waktu tidur malam ± 8,5 jam
h. Pola asuh orang tua
Ibu mengatakan kurangnya kesempatan dalam berinteraksi dengan
anaknya sehingga kurangnya perhatian dalam menilai tumbuh kembang
anak karna sibuk bekerja dan anaknya diasuh oleh neneknya.
i. Riwayat social budaya
Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Orang tua sangat peduli dan memperhatikan kesehatan anaknya, namun
karena pengetahuan yang kurang mengakibatkan orang tua menyepelekan
masalah kesehatan yang terjadi pada anak dan dampak buruk dari masalah
kesehatan tersebut.

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Tanda vital:
1) Nadi : 100 x/menit
2) Pernapasan : 30 x/menit
3) Suhu : 36,6 0C
b. Pemeriksaan Pertumbuhan
BB : 9,5 kg
PB : 68,5 cm
LK : 48 cm
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
UUK : Datar
UUB : Datar
Bentuk kepala : Bulat dan tidak ada benjolan
Keadaan : Rambut hitam, lebat dan bersih
Lingkar Kepala : 48 cm
2) Mata
Bentuk Mata : Simetis kanan dan kiri
Konjugtiva : Merah muda
Sklera : Putih, tidak ikterik
3) Hidung
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
4) Mulut
Gusi : Normal, tidak odem
Bibir : Lembab, berwarna merah muda
Caries : Tidak ada
5) Telinga
Bentuk : Simetris
Lubang : Ada dan tidak ada serumen
6) Dada
Posisi : Simetris
Pernafasan : Normal, tidak terdengar ronchi dan wheezing
7) Perut
Bentuk : Bulat, tidak ada bekas operasi dan pusar tidak
menonjol
8) Ekstremitas
Ekstremitas Atas : Kedua tangan simetris, tidak ada kemerahan
dan tidak odema,warna kuku normal
Ekstremitas Bawah : Kedua kaki simetris, tidak ada kemerahan dan
tidak odema, warna kuku normal
9) Genetalia
Jenis Kelamin : Perempuan
Keadaan : Bersih
d. Pemeriksaan Perkembangan An. R menggunakan KPSP
Pemeriksaan perkembangan dengan menggunakan KPSP bayi umur 6 - 9
bulan dan didapatkan hasil jawaban “Ya” = 4, terdapat jawaban “Tidak” =
9 Analisis adanya penyimpangan.

KPSP PADA BAYI UMUR 9 BULAN


YA TIDAK
Bayi Terlentangkan
1 Pada posisi bayi telentang, Gerak Kasar 
pegang kedua tangannya lalu
tarik perlahan-lahan ke posisi
duduk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya
secara kaku seperti gambar
di
sebelah kiri ? Jawab: Ya
Jawab: Tidak
Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti
gambar sebelah kanan.
Bayi dipangku ibunya/pengasuh di tepi meja periksa
2 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan wool merah, Gerak Halus 
kemudian jatuh kan ke lantai. Apakah bayi mencoba
mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di
belakang kursi?
3 Taruh 2 kubus di atas meja, buat agar bayi dapat Gerak Kasar 
memungut masing-masing
kubus dengan masing-masing tangan dan memegang
satu kubus pada
masing-masing tangannya
4 Taruh kismis di atas meja. Dapatkah Gerak Kasar 
bayi memungut
dengan tangannya benda-benda kecil
seperti kismis, kacang-kacangan,
potongan biskuit, dengan gerakan
miring atau menggerapai
seperti gambar ?
5 Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar Sosialisasi 
jangkauan bayi, apakah ia dan
mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan Kemandirian
atau badannya?
Tanya Ibu/Pengasuh
6 Apakah pernah melihat bayi memindahkan mainan atau Gerak Halus 
kue kering dari satu
tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang
seperti sendok atau
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
7 Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi 
dan
Kemandirian
8 Pada waktu bayi bermain sendiri dan ibu diam-diam Bicara dan 
datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke Bahasa
belakang seperti mendengar kedatangan anda?
Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda
melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau
bisikan.
Bayi dipangku pemeriksa
9 Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi Gerak Kasar 
berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan
dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri
dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
10 Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah Gerak Kasar 
bayi duduk sendiri selama 60 detik?
TOTAL

Lihat Algoritme untuk Interpretasi dan Tindakan


Perinci untuk Aspek Perkembangan dengan jawaban “Tidak”

Gerak Kasar
Gerak Halus
Bicara dan Bahasa
Sosialisasi dan
Kemandirian

3. Assesment
Diagnosa : An.R usia 9 bulan dengan gangguan cerebral palsy
Dasar :
 DS :
1. Ibu mengatakan anaknya lahir ada tanggal 8 September 2022
2. Ibu mengatakan anakanya dalam keadaan sehat
 DO :
1. Keadaan umum : Baik
2. Berat badan : 9,5 Kg
3. Tinggi badan : 68,5 cm
4. Lingkar kepala : 48 cm
5. Pemeriksaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) :
Jumlah jawaban “ya” = 2, maka perkembangan An.R dengan
Penyimpangan
6. Pemeriksaan pertumbuhan
BB : 9,5 Kg
TB : 68,5 cm
Masalah : Anak yang mengalami gangguan masalah cerebral palsy
perkembangan
7. Fisioterapi Yang Digunakan Pada Terapi Cerebral Palsy
1) Neuro Senso
Gerakan 1 : Usapan taktil
Cara : Posisi pertama terlentang, mengusap kedua telapak tangan terapis dengan lembut
ketubuh anak dengan urutan: ubun-ubun ke mata ke telinga, ke hidung, ke mulut, ke leher, ke
shoulder ke elbow, ke wrist, lalu kembali lagi ke wrist ke elbow ke shoulder ke pelvic ke knee
ke ankle dan keluar dari jari-jari kaki. Dilakukan penekanan pada setiap sendi dilakukan 3x
pengulangan. Lakukan juga pada posisi tengkurap.

Gambar 2.1.1 Gerakan 1 Neuro Senso pada anak CP.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gerakan 2 : Bintang halus dan bintang gelombang
Cara : Meletakkan telapak tangan kiri di pusar sebagai pusat dengan tangan kanan mengusap
halus kearah: a) Atas 3x sampai incisura jugularis.

b) Kanan 3x sampai shoulder dextra.


c) Kiri 3x sampai shoulder sinistra.
d) Serong kanan bawah 3x sampai SIAS dextra.
e) Serong kiri bawah 3x sampai SIAS sinistra.
Setelah semua gerakan sudah dilakukan, tangan yang diumbilikus bersama tangan
yang satunya mengusap kebelakang pelvic sampai kedua tangan bertemu.

f) Arah gerakan halus dan pengulangan sama seperti bintang halus, namun diberi gelombang
yang dibentuk dari telapak tangan gerakan seperti ulat berjalan.

Gambar 2.1.2 Gerakan 2 Neuro Senso pada anak CP.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gerakan 3 : Grounding/usapan angka satu
Cara : Meletakkan kedua tepak tangan pada masing masing shoulder lalu memberikan
penekanan ringan dan seret kedua telapak tangan dengan wrist, pindah ke shoulder lagi
kemudian pindah seret kedua telapak tangan ke pelvic. Lalu pindah pelvic dan seret tepak
tangan ke ankle. Setiap gerakan lakukan 3 kali pengulangan.

Gambar 2.1.3 Gerakan 3 Neuro Senso pada anak CP.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gerakan 4 : Usapan angka 8
Cara : Arah gerakan seperti angka bintang halus namun terdapat tangan membentuk angka 8
dari medial ke lateral, teknik gerakkan ini dapat diaplikasikan pada lengan atas, lengan bawah,
tungkai atas, tungkai bawah dapat juga dilakukan satu gerakan untuk gabungan lengan atas
dan lengan bawah.

Gambar 2.1.4 Gerakan 4 Neuro Senso pada anak CP.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gerakan 5: terapis menggunakan bagian lateral tangan untuk menekan daerah persendian
AGA dan AGB arah penekanan dekat dengan persendian yang akan ditekan. Lakukan selama
3x pengulangan.

2) Fasilitasi duduk , berdiri, dan berjalan


2.2.1 Fasilitasi duduk
Posisi pasien : duduk dengan guling diantaranya
Posisi terapis : berada di belakang anak
Gerakan : terapis menggoyang-goyangkan guling ke kanan dan kiri Lakukan selama
3x pengulangan.
Gambar 2.2.1.1 Fasilitasi duduk untuk anak CP.
(Sumber: Buku Children With Cerebral Palsy)
2.2.2 Fasilitasi berdiri
Posisi pasien : ganjal metatarsal pasien pada guling.
Posisi terapis : berada di belakang anak, terapis lain menahan guling agar tidak
bergerak.

Gerakan : angkat pelvic pasien keatas sampai posisi pasien berdiri, fiksasi bagian
pelvic pasien sampai pasien dapat mengatur keseimbangannya untuk berdiri.

Gambar 2.2.2.1 Fasilitasi berdiri untuk anak CP.


(Sumber: Buku Children With Cerebral Palsy)
2.2.3 Fasilitasi berjalan
Posisi pasien : di belakang alat bantu jalan walker atau tripot
Posisi terapis : berada di belakang pasien
Gerakan : biarkan pasien berjalan menggunakan alat bantu jalan tapi dengan bantuan
terapis agar anak tidak terjatuh lakukan pada kondisi pasien sudah dapat berdiri.

Gambar 2.2.3.1 Fasilitasi berjalan untuk anak CP.


(Sumber: Buku Children With Cerebral Palsy)
3) Mobilisasi trunk

Gambar 2.3.1 Teknik mobilisasi trunk dengan menstrect otot abdominal.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.3.2 Teknik mobilisasi trunk ke arah side flexi.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2.3.3 Teknik mobilisasi trunk ke arah rotasi.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Posisi pasien : berada di depan terapis
Posisi terapis : berada dibelakang anak
Gerakan : posisikan pasien duduk dengan kedua lutut pasien di fiksasi, traksikan trunk pasien
kemudian di stretching kearah ekstensi, kemudian gerakan ke 2 traksikan trunk pasien
kemudian stretching dan gerakan kearah side fleksi kanan dan kiri, kemudian kearah rotasi
kanan dan kiri. Lakukan selama 3x pengulangan.
4) Body massage
Massage adalah manipulasi secara teratur pada jaringan lunak tubuh. Pengertian
massage adalah teknik yang diaplikasikan dengan menggunakan tangan untuk menghasikan
efek fisiologis, dan psikologis untuk jenis pengobatan (Trisnowiyanto, 2012).

Gambar 3.11 Teknik massage general.


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
a) Siapkan baby oil, baby lotion atau minyak telon.
b) Siapkan handuk atau kain lembut sebagai alas pemijatan
c) Gerakan :gerakan efflurage, stroking, friction, squizing dan vibration pada kaki dan tangan
secara merata.
d) Letakkan kedua tangan di atas dada bayi, lakukan gerakan mengarah ke atas lalu
kesamping dan kembali ke tengah membentuk simbol love. Dari tengan dada bayi, buat
arah silang dengan telapak tangan terapi menuju kearah bahu. Tangan kanan anda
disebelah kiri perut bayi pijat kearah bawah lurus seperti huruf I. LOVE berikan pemijatan
membentuk huruf L terbalik. Lakukan pemijatan dari arah kanan ke kiri perut bayi atas.
Bentuk huruf U gerakan memijat dengan membentuk huruf U terbalik .gerakan ini
memutar setengah lingkaran huruf U dari perut bawah kanan naik ke perut atas berbelok ke
kiri dan dilanjutkan ke arah bawah ke kiri bagian perut.
Untuk edukasi yang diberikan keluarga pasien yaitu memberitahukan dan
mengarahkan kepada orangtua pasien agar memberikan latihan dirumah kepada anaknya
seperti yang dicontohkan oleh terapis serta menganjurkan kepada orangtua pasien untuk
membawa anaknya rutin melakukan terapi.

 Patterning therapy
Metode Glenn Doman juga bisa diaplikasikan pada anak-anak
cerebral palsy atau anak berkebutuhan khusus yang lain. Prinsipnya
adalah membentuk “patterning” sesuai tahap perkembangan anak.
Latihan yang dilakukan juga mengajarkan anak tentang gerakan
yang benar, dengan pengulangan gerakan sebanyak mungkin dan
sesering mungkin, sehingga anak mudah melakukan asosiasi
persepsi dan gerakan tersebut bisa tersimpan di memori otak
dengan baik.
Latihan dapat berupa stimulasi sensoris-gerak. Semakin
kognitifnya tidak terganggu semakin baik fungsinya untuk
menyimpan memori. Dalam metode ini tidak ada stretching. Terapi
repatterning merayap dilakukan pada posisi tengkurap, kemudian
dilatih merayap paling tidak sampai 100 kali, terapis jangan
melakuakan sendirian karena untuk tangan dan kaki bersamaan.
Latihan ini bisa dikombinasi antara lain latihan mobilisasi (trunk:
rotasi, fleksi, ekstensi), latihan pada posisi tidur miring; latihan
shoulder (glenohumeral), kemudian mobilisasi scapula, tungkai
(saat mobilisasi tungkai dalam posisi miring, tubuhnya harus tetap
lurus), latihan patterning merayap (merayap di tempat, tidak
berpindah tempat), posisikan merangkak, maka kita rangkakkan,
bisa berpindah tempat pada An. R.
 Terapi Okupasi, bertujuan untuk berperan serta dalam aktivitas
keseharian. Misal : latihan repetitif meremas bola untuk menambah
kekuatan dan massa otot, latihan memindahkan Cone untuk
menambah luas Lingkup Gerak Sendi. Pada An. R bisa
memindahkan mainan walaupun sedikit lambat
 Terapi Sensori Integrasi, bertujuan membuat anak dapat
memperbaiki dan mengembangkan respons yang tepat dan spontan
terhadap pengalaman lingkungan sehingga fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari meningkat. Misal : dengan berayun maupun
dilakukan pemijatan kepada anak. Pada An. R senang berayun
 Terapi wicara, bertujuan untuk digunakan sebagai landasan
membuat diagnosis dan penanganan. Dalam perkembangannya
terapi wicara dengan mempelajari hal-hal yang terkait dengan
proses berbicara, termasuk di dalamnya adalah proses menelan,
gangguan irama/kelancaran dan gangguan neuromotor organ
artikulasi (articulation).misalnya dengan penyebutan kata MAMA
dan PAPA pada An. R.
4. Penatalaksana
1) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan
pada anak didapat bahwa anak mengalami keterlambatan Perkembangan dengan
gangguan cereblray palsy dimana kondisi ini mempengaruhi otot dan saraf yang
ditandai dengan kesulitan dalam menggerakan tubuh.
(ibu mengerti dan paham akan kondisi anak nya saat ini dan akan berjuang
untuk kesembuahan anaknya)
2) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan KPSP skor anak yang berarti tumbuh
kembung anak penyimpangan dan belum sesuai.
(ibu mengerti dan paham tentang kondisi anaknya)
3) Mengajarkan stimulasi pada anak dan Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya
setiap hari selama 2 minggu dalam melakukan stimulasi.
(ibu mengerti dan akan melakukan stimulasi tersebut)
4) Menganjurkan ibu agar memantau pola makan anak dan menambah asupan makanan
yang bergizi seperti : memberi asupan buah yang tinggi kalori(alpukat) dalam bentuk
smoothie(bubur), sayur bayam,sawi dan kangkong.
(ibu mengerti dan akan memberikan nutrisi yang cukup untuk anak)
5) Menjalin hubungan baik antara ibu dan keluarga dengan cara berkomunikasi yang
baik pada keluarga
(Hubungan baik antara ibu dan bidan telah terjalin dan suami maupun keluarga
memberikan semangat pada ibu )
6) Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi yang baik pada bayi, serta
memberikan penjelasan tentang pola makan yang baik pada bayi.
(Ibu sudah mengerti tentang apa itu gizi yang baik serta cara menjaga pola
makan anak)
7) Menjelaskan ibu untuk memberikan makanan tambahan seperti susu,buah-buahan dan
biskuit.
(ibu bersedia untuk memberikan makanan tambahan)
8) Menjelaskan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu dengan rutin untuk
mengetahui pertumbuhan anak
(Ibu mengerti dan akan selalu membawa anaknya ke posyandu secara (rutin)
9) Menjelaskan ibu agar anak tetap istirahat yang cukup, agar kondisi anak baik.
(Ibu mengerti dan akan menganjurkan sang anak agar beristrahat dirumah)
10) Menjelaskan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan kesehatan
guna memeriksakan keadaan bayinya
(ibu akan membawa sang balita ke pelayanan kesehatan untuk dilakukan
pemeriksaan lagi).
11) Ibu bisa paham dan membantu anak dengan menggunakan terapi-terapi tersebut

Sumber

(Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan Keluarga, 2016)

(542-956-1-SM, n.d.)542-956-1-SM. (n.d.).

Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan Keluarga. (2016). Pedoman Pelaksanaan


Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Bakti Husada, 59.

NASKAH PUBLIIKASI-libraryums-qonita. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai