Anda di halaman 1dari 31

SatuanAcaraPenyuluhan (SAP)

Topik : 1. Senam Hamil


2. Gizi Seimbang pada Masa Kehamilan
Sub Topik : 1. Gerakan senam hamil dan manfaatnya
2. Cara menjaga kesehatan ibu, janin dan meningkatkan
produksi ASI
Tempat : PMB Bidan Sri Umini
Sasaran : Ibu Hamil

WaktuPelaksanaan :09.00 WIB


Alokasi Waktu : 10 Menit @1 Topik Bahasan
15 Menit untuk Tanya jawab
A. TujuanUmum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat:

1. Mampu mempraktikkan gerakan senam hamil dirumah.


2. Memahami gizi seimbang untuk ibu hamil
B. TujuanKhusus
1. Senam Hamil
a. Ibu memahami tentang pengertian dari senam hamil
b. Ibu memahami tentang manfaat dari senam hamil
c. Ibu memahami tentang syarat untuk melakukan senam hamil
d. Ibu memahami waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan senam
hamil
e. Ibu memahami tentang gerakan-gerakan yang wajib dihindari selama
hamil
f. Ibu memahami gerakan-gerakan dari senam hamil dan bisa
mempraktikkannya.
2. Gizi seimbang untuk masa kehamilan
a. Ibu mengetahui tentang pengertian dari gizi ibu hamil
b. Ibu mengetahui tentang nutrisi yang diperlukan ibu hamil

1
c. Ibu mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu
hamil
d. Ibu mengetahui tentang akibat gangguan gizi ibu hamil terhadap
janinnya
e. Ibu mengetahui tentang perkembangan janin dalam kandungan
C. Indikator
1. Senam Hamil
a. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang pengertian dari senam hamil
b. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang manfaat dari senam hamil
c. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang kontraindikasi dari senam
hamil
d. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang syarat, waktu dan tempat
senam hamil dan gerakan-gerakan yang perlu dihindari
e. Ibu dapat menirukan dan mempraktikkan kembali rangkaian senam
hamil
2. Gizi Ibu Hamil
a. Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian dari nutrisi ibu hamil
b. Ibu dapat menyebutkan gizi yang dibutuhkan ibu hamil
c. Ibu dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu
hamil
d. Ibu dapat menyebutkan akibat gangguan gizi pada ibu hamil
terhadap janinnya
e. Ibu dapat menjelaskan tahap perkembangan janin dalam kandungan
D. Metode Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan metode Demonstrasi dan Ceramah serta Tanya
jawab.

E. Alat Penunjang
1. Leaflet

2
F. Jadwal Acara

No. Acara DeskripsiAcara AlokasiWaktu


1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 5menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menggali pengetahuan (persepsi)
manfaat senam hamil dan gizi ibu hamil
2. Materi 1. Menjelaskan materi tentang Senam 10 menit
Hamil dan memperagakannya
2. Menjelaskan materi tentang Gizi Ibu 10 Menit
Hamil
3. Sesi Tanya Jawab Tanya jawab dipandu oleh moderator. Peserta 15 menit
dan Diskusi penyuluhan akan diberikan pertanyaan.
4. Evaluasi Evaluasi akan dipandu oleh moderator. 5 menit
5. Penutup Acara akan ditutup oleh moderator 5 menit
Total Waktu 60 menit

G. Materi
1. Senam Hamil
a. Pengertian
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan
kepada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan
fisik maupun mental untuk mengahadapi dan mempersiapkan
persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2008).
Senam hamil menurut Viscera (1995) merupakan salah satu
kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care) yang
akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau outcome
persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibuibu hamil yang
tidak melakukan senam hamil (Dewi & Sunarsih, 2011).
Senam hamil adalah program kebugaran yang
diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki prinsip- prinsip
gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil
(Kushartanti dkk, 2004).
Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk
mempertahankan atau memperbaiki kesimbangan fisik terhadap
calon ibu (Maryunani & Sukaryati, 2011).

3
b. Manfaat senam hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun dengan
melakukan senam hamil akan banyak memberikan manfaat dalam
membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih
pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot- otot panggul dan perut,
serta melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan
bekal penting bagi calon ibu saat persalinan (Jannah, 2012). Senam
hamil yang teratur dapat mengurangi ketidaknyamanan dan
keluhan- keluhan ibu dalam menghadapi kehamilan, seperti : nyeri
punggung, mual, kejang tungkai, konstipasi, sesak nafas, serta
kecemasan (Kusmiyati dkk, 2008).
Senam hamil juga bertujuan untuk mencegah terjadinya
deformitas (cacat) kaki, melatih dan menguasai teknik pernafasan
yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan,
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot- otot dinding
perut, membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan,
memperoleh relaksasi yang sempurna, serta mendukung
ketenangan fisik (Pantikawati & Saryono, 2010).
c. Syarat melakukan senam hamil
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk
melakukan senam hamil menurut Huliana (2008) yaitu : kehamilan
yang berjalan normal dengan rekomendasi/ izin dari dokter/ bidan,
kehamilan berusia minimal 5 bulan, diutamakan pada kehamilan
pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami kesulitan
persalinan atau melahirkan anak premature, latihan harus dilakukan
secara teratur dalam suasana yang tenang, berpakaian cukup
longgar dan menggunakan kasur atau matras.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan
masalah, sebaiknya: konsultasi dengan tenaga kesehatan, cari
bantuan untuk menentukan latihan fisik rutin, hindari aktivitas dan
latihan berisiko, dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar,
mendaki gunung, berlari, berlatih secara teratur yaitu sekurang-

4
kurang nya 3 kali dalam seminggu, batasi waktu aktivitas dengan
istirahat dua sampai tiga menit setelah melakukan latihan selama
10 sampai 15 menit, hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit
sewaktu melakukan latihan fisik, hindari lingkungan yang terlalu
panas seperti berendam dalam air panas dan sauna (Maryunani &
Sukaryati, 2011).
d.Kontraindikasi senam hamil
Ada kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untuk
mengikuti latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil
dengan : preeklamsia, KPD (Ketuban Pecah Dini), perdarahan
trimester II & trimester III, kemungkinan lahir premature,
incopeten cervix, diabetes, anemia, aritmi, riwayat perdarahan dan
penurunan atau kenaikan BB yang berlebihan (Maryunani &
Sukaryati, 2011).
e. Tempat melakukan senam hamil
Untuk menjamin dilakukanya senam hamil dengan aman
dan benar dibutuhkan tuntunan yang jelas atau instruktur yang
berpengetahuan dan terampil. Oleh karena itu, dianjurkan agar ibu
hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di
Rumah Sakit atau Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk
bersalin. Karena ditempat tersebut akan ada saling tukar
pengalaman, bertambah semangat juga akan ada penambahan
wawasan bisa diberikan oleh petugas medis yang merangkap
sebagai instruktur (Kushartanti dkk, 2004).
f. Waktu untuk melakukan senam hamil
Menurut Mandriawati (2008) dianjurkan untuk melakukan
senam hamil yaitu setelah usia kehamilan 22 minggu.
g.Gerakan yang harus dihindari ibu hamil
Ada gerakan yang harus dihindari ibu hamil saat melakukan
senam hamil yaitu mengangkat kedua kaki dan sit-up dengan kaki
tetap lurus. Gerakan ini sangat beresiko tinggi untuk dilakukan
siapa pun dan dapat mengakibatkan cidera kompresi pada diskus

5
vertebralis dan kerusakan otot serta ligament terutama pada ibu
hamil karena adanya peregangan otot dan ligament yang lentur. Ibu
hamil dianjurkan menghindari posisi berdiri lama, dan duduk atau
berbaring dengan kaki menyilang agar sirkulasi tidak terganggu
(Brashaw, 2007).
h.Senam hamil dasar
1) Senam sirkulasi
Senam sirkulasi harus dikerjakan dengan sering khususnya
pada dini hari serta sore hari. Latihan ini harus dipraktikkan
pada posisi semi fowler atau dengan posisi duduk diangkat, dan
senam ini ditujukan untuk mempertahankan serta
meninggkatkan sirkulasi. Senam sirkulasi meliputi senam kaki
dan tungkai. Suatu gerakan kasar di kaki yang ditimbulkannya
akan membantu mengembalikan aliran vena serta
meminimalkan resiko varises, pembengkakan pergelangan kaki
serta kram. Ibu hamil dianjurkan menghindari posisi berdiri
lama, dan duduk atau berbaring dengan kaki menyilang.
Saat melakukan sesuatu, harus diingatkan untuk memilih
posisi duduk daripada berdiri, seperti ketika melakukan tugas
rumah tangga. Wanita harus diingatkan untuk latihan berjalan,
yang akan membantu sirkulasinya. Ia juga perlu dianjurkan
untuk mengenakan sandal yang mampu menyangga dengan baik
serta menghindari sepatu bertumit tinggi yang dapat
mengakibatkan cidera akibat ketidak stabilan.
2) Senam dasar panggul
Senam dasar panggul dapat dilakukan pada setiap posisi
yang dianggap nyaman, dengan catatan posisi antara kedua kaki
sedikit regang, bukan posisi menyilang. Senam dasar panggul
harus menjadi prioritas dalam program latihan fisik apa pun
selama kehamilan. Senam dasar panggul bertujuan untuk
meningkatkan kesiapan dan memperbaiki tonus otot
menghadapi kehamilan dan persalinan. Karena pada saat hamil

6
terjadi peregangan pada dasar panggul karena pengaruh hormon
dan berat badan ekstra.
3) Senam abdomen dan mengangkat panggul
Senam abdomen dan mengangkat panggul penting untuk
melatih otot abdomen profunda selama kehamilan. Otot
transversus abdominis terbukti sebagai otot stabilitas inti dan
perlu berfungsi seefisien mungkin untuk mempertahankan
integritas panggul. Latihan ini bertujuan untuk mempertahankan
stabilitas panggul dan menghilangkan sakit punggung. Karena
pada saat hamil, otot abdomen lemah dan perubahan postur dan
instabilitas panggul dapat menimbulkan nyeri punggung
(Brayshaw, 2007).
i. Pelaksanaan senam
Menurut Huliana (2008) senam hamil dapat diterapkan dalam
beberapa tahap latihan, yaitu tahap latihan I sampai latihan XII.
1) Latihan I
Latihan pelemasan otot paha bagian dalam/ dari pangkal paha
sampai lutut bagian dalam. Kegunaan latihan I adalah agar
kedua paha dapat dibuka selebar mungkin untuk memperluas
jalan lahir pada saat persalinan. Adapun sikap tubuh saat
melakukan senam hamil ini adalah duduk bersila dengan
nyantai dan nyaman, kedua telapak tangan diletakkan di atas
lutut. Tekan kedua lutut ke bawah dengan bantuan berat badan
sehingga menyentuh kasur atau matras. Lakukan gerakan ini
sebanyak 15-30 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).
2) Latihan II
Latihan otot- otot kaki yang berfungsi untuk memperlancar
sirkulasi darah di kaki, mencegah terjadinya pembengkakan
pada pergelangan kaki. Sikap tubuh saat melakukan latihan ini
adalah duduk dengan kedua lutut lurus, bersandar, kedua
lengan yang diletakkan di samping badan, gerakan tegak lurus
dan menunduk datar (dorsi fleksi dan plantar fleksi), tegakkan

7
kedua telapak kaki. Posisi lutut bagian belakang menekan
kasur sehingga betis dan lutut bagian belakang terasa sakit.
Tundukkan kedua telapak kaki bersama jari- jarinya pada
posisi datar. Lakukan setiap gerakan 3-4 kali dalam 1 kali
latihan (1 hari). Jika terjadi pembengkakan, lakukan gerakan
ini sebanyak mungkin.
3) Latihan III
Latihan dasar pernafasan terdiri dari pernafasan perut,
pernafasan iga- iga dan pernafasan dada. Kegunaan nya adalah
untuk melemaskan dinding perut sehingga akan mempermudah
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau bidan, untuk
memperoleh oksigen sebanyak mungkin yang dibutuhkan oleh
ibu dan janinnya dan untuk mengurangi rasa sakit dalam
persalinan. Tahapan gerakan dan sikap pada saat melakukan
latihan ini adalah pakaian dilonggarkan (pada bagian dada dan
pinggang), tidur terlentang dengan 1 bantal, kedua lutut dibuka
sebesar 20 cm, kedua telapak tangan diletakkan di atas perut
(di sekitar pusat), iga- iga dan dada bagian atas secara
bergantian sebagai perangsang. Secara perlahan- lahan,
keluarkan nafas dari mulut (tiup) sambil menekankan tangan
ke dinding perut (mengempiskan perut). Tarik nafas dari
hidung dengan mulut tertutup (perut akan mengembang dan
mendorong keduatangan ke atas). Lakukan sebanyak 6 kali
gerakan di pagi hari (bangun tidur) dan di malam hari (sebelum
tidur).
4) Latihan IV
Latihan untuk memperbaiki posisi panggul yang jatuh ke
depan. Dengan bertambahnya usia kehamilan, perut akan jatuh
ke depan dan pantat akan jatuh ke belakang. Melalui
pengeluaran otot perut akan terjadi cekungan pada pinggang
bagian belakang (sikap lordose) sehingga menimbulkan rasa
pegal dan sakit pinggang. Melalui penguluran otot pantat akan

8
timbul rasa sakit pada lipatan paha. Kegunaan latihan ini
adalah untuk mengembalikan posisi panggul yang berat ke
depan dan mengurangi/ mencegah rasa pegal, sakit pinggang,
punggung dan rasa sakit pada lipatan paha. Sikap saat
melakukan gerakan ini adalah tidur terlentang dengan bantal
tipis, kedua lutut dibengkokkan, Kedua tangan meraba
tonjolantonjolan tulang di panggul depan sebagai pengontrol.
Tundukkan kepala, kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas
dari kasur atau matras, kempeskan perut sehingga punggung
menekan kasur dan tonjolan tulang akan bergerak ke belakang.
Lakukan sebanyak 15- 30 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1
hari).
5) Latihan V
Latihan ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya perut
gantung dan memperkuat otot perut. Karena semakin kuat otot
perut, makin kecil rongga yang ada di dalam perut. Dengan
cara ini, semakin besar tenaga yang tersedia untuk mengejan
saat persalinan. Posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu,
kedua lutut sejajar panggul, tundukkan kepala dengan lemas,
kempeskan perut, tahan sehinggapunggung menjadi bengkok
dan pandangan ke depan. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan
dalam 1 kali latihan (1 hari).
Latihan ini bisa dilakukan sambil mengepel. Caranya,
posisi duduk di atas tumit, tangan kanan memegang kain pel.
Lakukan posisi merangkak, tundukkan kepala dengan lemas,
kempeskan perut, lalu pel lantai dengan cara mundur sambil
mempertahankan kerutan perut. Jika lelah kembali duduk di
tumit dan lepaskan kerutan sambil membilas kain pel. Lakukan
kegiatan mengepel lantai sampai selesai. Kegiatan mengepel
dilakukan cukup 1 kali sehari dan 1 kamar saja.

9
6) Latihan VI
Latihan menguatkan otot pantat, yang kegunaannya untuk
mencegah timbulnya wasir pada waktu mengejan dan
menguatkan otot pantat apabila sudah timbul wasir. Sikap
tubuh saat melakukan latihan ini adalah tidur terlentang tanpa
bantal (supaya leher tidak sakit), kedua lutut dibengkokkan dan
agak diregangkan dan tumit didekatkan ke pantat, kedua
tangan di samping badan. Kerutkan pantat ke dalam sehingga
lepasndari kasur atau matras. Angkat panggul ke atas sejauh
mungkin, tahan selama 6 hitungan, kemudian turunkan
panggul secara perlahan. Sampai di bawah, lepaskan kerutan
pantat tersebut. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali
latihan (1 hari).
7) Latihan VII
Latihan menguatkan otot dasar panggul yang berguna untuk
melemaskan otot dasar panggul yang kuat dalam keadaan yang
santai. Pada saat mengejan otot akan mengendur secara aktif
sehingga kepala bayi akan keluar dengan mudah. Dengan
demikian, otot dasar panggul yang lemas tidak akan mudah
robek pada saat melahirkan. Sikap pada saat melakukan latihan
VII adalah tidur terlentang dengan 1 bantal, kedua lutut
dibengkokkan, dan dibuka sekitar 20 cm serta kedua tangan di
samping badan. Kerutkan pantat, tarik bagian antara pangkal
paha ke dalam, dan kempeskanlah perut. Langkah ini
dilakukan seperti menahan buang air kecil dan tahan sampai 6
hitungan, kemudian lepaskan perlahan- lahan. Lakukan
sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali latihan (1 hari).
8) Latihan VIII
Latihan menguatkan otot betis yang berguna untuk mencegah
terjadinya kejang di betis. Berdiri tegak di belakang kursi yang
diduduki orang lain atau berpegang pada sesuatu yang berat.
Cara memegangnya, ibu jari menghadap ke bawah dan jarijari

10
lainnya menghadap ke atas dan kaki agak diregangkan sekitar
20 cm, badan lurus serta pandangan ke depan. Tundukkan
kepala, lalu jongkok perlahan- lahan tanpa mengangkat tumit
dari lantai (tumit tetap menapak di lantai). Setelah jongkok,
lemaskan bahu, kempeskan perut dan secara perlahan kembali
berdiri tegak. Lakukan sebanyak 6 kali gerakan dalam 1 kali
latihan (1 hari).
9) Latihan IX
Pendidikan sikap sempurna yang berguna untuk menguatkan
otot- otot tubuh sehingga dapat menyempurnakan sikap tubuh
wanita hamil. Dengan cara ini, wanita hamil memiliki refleks
untuk tetap menjaga dan mempertahankan sikap tubuh yang
baik dan sempurna. Posisi panggul panggul yang normal
adalah kunci dari sikap tubuh yang sempurna. Posisi sikap
sempurna yaitu posisi terlentang (tidur terlentang dengan
menempatkan kedua telapak kaki pada dinding dan posisi lutut
lurus), posisi duduk (duduk bersila dan tangan di atas paha),
posisi berdiri (berdiri dan posisikan leher sehingga pandangan
lurus ke depan).
10) Latihan X
Latihan anti sungsang yang berguna untuk mempertahankan
dan memperbaiki posisi janin agar bagian kepala tetap di
bawah. Posisi merangkak di atas kasur atau matras, kedua
lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar dan panggul agak
diregangkan. Letakkan kepala di antara dua tangan. Hadapkan
kepala ke kiri atau ke kanan dan letakkan siku di atas kasur
atau matras, lalu jauhkan siku sejauh mungkin samping kiri
dan kanan sehingga bagian dada menyentuh kasur atau matras.
Lakukan sebanyak 3 kali gerakan, masing- masing dengan
kepala menghadap ke kiri dan ke kanan dalam 1 kali latihan (1
hari).

11
11) Latihan XI
Belajar mengejan dilakukan jika kehamilan sudah mencapai
usia 8 ½ bulan yang beguna untuk mempersiapkan kondisi
mengejan yang sebenarnya. Duduk bersila sambil bersandar
dengan 1 bantal melintang di punggung dan kedua tangan
diletakkan pada dada bagian atas dengan siku lemas. Tarik dan
keluarkan nafas dengan mulut terbuka sebanyak 3 kali
ulangan. Tarik nafas yang dalam dengan mulut terbuka,
tundukkan kepala, kempeskan perut, lalu mengejan (seperti
buang air kecil). Lakukan sebanyak 3 kali mengejan dalam 1
kali latihan (1 hari).
12) Latihan XII
Istirahat penuh/ sempurna yang berguna untuk melatih
ketenangan agar mulut rahim/ kandungan dapat membuka
dengan wajar dan cepat sehingga proses persalinan dapat
berjalan lancer. Posisi tidur miring ke kiri atau ke kanan
sehingga perut dapat tersanggah dengan baik. Bantal dipasang
miring, kepala diletakkan pada bantal bagian atas, lengan atas
diletakkan pada bantal bagian samping dengan ketiak terbuka.
Lengan yang ada di bawah diletakkan di belakang punggung
dengan siku sedikit bengkok. Kaki yang ada di atas diletakkan
ke depan dengan lutut sedikit bengkok, sedangkan kaki yang
ada di bawah diletakkan ke belakang dengan lutut sedikit
bengkok pula dan kepala ditundukkan agar punggung menjadi
bengkok.
2. Nutrisi Ibu Hamil
1) Pengertian Nutrisi Ibu Hamil
Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:
a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa
menjalankanfungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi
inilah yang akanmembuat makhluk hidup bisa melakukan aktivitas
dan kegiatan sehari-harinya.

12
b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami
malnutrisi,pasien yang mengalami kritis nutrisi enteral.
c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia
dimana tubuh manusia memerlukan makanan dalam pembentukan
energi dan sumberkekuatan
d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan
kesehatan,menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa
menjalankan tugasnya secara normal

Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi


seorang ibu pada saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier
(2009:3) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa
menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy,membagun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil


sangat menentukan status gizi ibuhamil tersebut. Menurut
Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikansebagai
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zatgizi, dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang,
baik, dan lebih.Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status
gizi ibu hamil berarti keadaantubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan


janin dalamkandungan, apabila status gizi ibuburuk dalam
kehamilan akan mengakibatkanterhambatnya otak janin, abortus,
dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamil sangatlah
diperlukan (Sri Mulyani, dkk. 2013).

2) Nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil


Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal
janin dan persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi
berguna untuk: kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat

13
persalinan, persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi. Pada
dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan
lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013).
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin
yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan
akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita
normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim
(uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta,air ketuban dan
pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamilakan
digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60%
digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013).
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat
badan sebesar 11-13kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan
makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh
yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan
cadangan makanan (Sitanggang, 2013).
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral
sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama
hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara
proporsional (Lestari, 2013).

14
a. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke
33 kehamilan, dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g.
konsentrasi glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada
akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks,
karena terdapat kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone
dalam urine. Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu
hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria pada kebanyak
wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral.
Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan
karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu
penambahan.
b. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino,
yang kemudian disintesis oleh fetus menjadi protein jaringan.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara,
hormon, penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi.
Kebutuhan protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dariprotein
hewani mempunyai nilai biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk
fetus adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein adalah
70%. Terdapat protein loss di urine +30%. WHO menganjurkan
intake protein untuk ibu hamil sekitar1,01 g/kg. BB/hari dan kalori
sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata wanitadengan berat
badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat
rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di
negara tersebut dan keadaan masyarakatnya. Jumlah protein yang
dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati
protein yang dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin
besar jumlah protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati

15
protein, makin besar jumlah protein dalam diet yang diperlukan.
Nilai hayati protein nabati lebih rendah dariprotein hewani.
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan
peningkatan terjadi mulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan
lemak tidak diketahui, namun kemungkinan dibutuhkan
untuk proses laktasi yang akan datang.
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun
antara minggu 35-40 kehamilan. Pada stadium awal kehamilan
tidak ada lemak yang ditimbun kecuali lipid esensial dan
fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan
dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar
0,5% lemak dalam tubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat,
mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada
bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun.
Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak
ibu, sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein
meningkat dengan cepat pada tiga bulan terakhir kehamilan
bersamaan dengan meningkatnya BB janin. Sebagian besar lemak
ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi atern
80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
d. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi,
pemasukan harus adekuat selama hamil untuk mencegah anemia.
Wanita hamil memerlukan 800 mg atau 30-50 gram/hari. Anjuran
maksimal: penambahan mulai awal kehamilan, karena pemberian
yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan
ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus. Kebutuhan zat besi
meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-60
mg perhari yang didapat dari suplemen untuk mengganti
penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus, danplasenta. Ibu
hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi akan

16
berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini,
rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi
saat dilahirkan, dan kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat
besi diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur,daging, ikan, ayam,
dan sayuran berwarna hijau tua.
e. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatan
karena terjadinya peningkatan pergantian tulang (turn over),
penurunan penyerapan kalsium, dan retensi kalsium karena adanya
perubahan hormonal. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi, vitamin D membantu penyerapan kalsium,
kebutuhan 30-40 g/hari untuk janin, wanita hamil perlu tambahan
600 mg/hari dan total kebutuhan ibu hamil selama kehamilan
adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapat diperoleh dengan
mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang kedelai
kering atau basah, dan brokoli segar.
f. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan
erythropoiesis ibu sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil
akan menigkat. Anemia akibat kekurangan asam folat disebut
anemia megaloblastik yang akan menyebabkan kekurangan
oksigen. Bila hal ini berlangsung lama akan berdampak pada
kerusakan organ-organ tubuh. Rendahnya kadar asam folat pada
wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat, gangguan saraf, atau
gangguan perkembangan kecerdasan (retardasi mental).
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak 280 µg per hari
selama kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan470
ug per hari pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau,
hati, dan ayam.
g. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang
dibutuhkan oleh ibu hamil, terutama pada minggu kedelapan belas

17
kehamilan. Vitamin ini dapat meningkatkan kemampuan bayi
untuk membentuk hubungan antar neuron yang sedang tumbuh
pesat. Kolin bisa didapat dari kuning telur, daging tanpa
lemak,ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.
h. Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat
melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan kromosom atau jaringan sel bayi, terutama paling rawan
terjadi pada tahap-tahap awal kehamilan. Vitamin E dapat
ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-bijian, kedelai,
minyak biji kapas, dan minyak jagung.
i. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu
sekitar 500 SI. Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat
menyebabkan bayi prematur dan perlambatan pertumbuhan janin
serta rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan. Dampak negatif
kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan mengonsumsi
hati,susu, ikan laut, sayuran, dan buah berwarna hijau atau kuning.
j. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus
kelahiran sebelum waktunya dan gangguan perkembangan janin.
Vitamin B1 bisa dipenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi
biji-bijian, kacang-kacangan, padi-padian,dan daging.
k. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu
hamil. Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah
25 µg. Kekurangan iodine pada masa kehamilan akan
mengakibatkan kretin (tubuh kerdil) yang ditunjukkan dengan
adanya gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak
yang mengalami down syndrome. Bahan makanan sumber iodine
adalah garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine,

18
bahan makanan yang berasal dari laut,serta tumbuhan yang hidup
dekat pantai.
l. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg
karena tingkat zinc yang rendah akan menyebabkan kenaikan
tingkat kelahiran tidak normal. Zinc berperan untuk meningkatkan
sistem imun dan memperbaiki fungsi organ perasa (penglihatan,
penciuman, dan pengecap). Sumber zinc dapat diperoleh dari
daging, hati, telur, ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan.
3) Contoh Pengaturan Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil
Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan III
Nasi/Penukar 31/4 gelas 31/2 gelas
Daging/Penukar 21/2 potong 21/2 potong
Tempe/Penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang hijau 21/2 sdm 21/2 sdm
Susu 21/2 sdm 21/2 sdm
Tepung sari kedelai 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimester I Trimester II dan III
Energi 2095.8 kal 2164.5 kal
Protein 79,5 gram 82,5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273,8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg

19
Contoh menu sehari untuk ibu hamil menurut Direktorat Bina Gizi,
kemenkes tahun 2011 :
a. Pagi
 Nasi
 Ayam goring bumbu lengkuas
 Pepes tahu
 Oseng-oseng jagung muda + wortel
 Susu
 Jam 10.00 Bubuk Kacang Hijau
b. Siang
 Nasi
 Sop Sayur
 Ikan Balado
 Kripik Tempe
 Jeruk
 Jam 16.00 Selada Buah
c. Malam
 Nasi
 Telur Balado
 Perkedel Tahu
 Tumis Tauge + Baso
 Pisang
4) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
untuk ibuhamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan
yang dihasilkan olehkeseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient. Gizi ibu hamil adalahmakanan sehat dan seimbang yag harus
dikonsumsi ibu selama masakehamilannya, dengan porsi dua kali
makan orang yang tidak hamil (Sitanggang,2013).
Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup
sehat selamakehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui
asupan gizi yang baik,memakan tablet zat besi, melakukan senam

20
hamil, perawatan jalan lahir,menghindari merokok dan makan obat
tanpa resep. Melakukan kunjunganminimal empat kali untuk
mendapat informasi dari petugas kesehatan tentangperawatan yang
harus dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang, 2013).
Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah
(Sitanggang,2013):
a. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan
dan penyakit,khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut
meliputi:
1. Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli
bahan makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu
pemenuhan gizi.
2. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara
tertentu atau daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan
setempat untuk jangka waktu yang panjang sehingga menjadi
sebuah kebiasaan turun-temurun.
3. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)
hendaknya jangansampai membuat kadar gizi yang terkandung
dalam bahan makanan menjaditercemar atau tidak higienis dan
mengandung kuman penyakit.
4. Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia
umumnya masih dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya,
masih ada kepercayaan bahwa ayah adalah orang yang harus
diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian makanan
keluarga.
5. Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan
makanan tertentu,salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai
gizi suatu makanan dapat mempengaruhi status gizi seseorang.
6. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja
akan berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.

21
7. Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan
makanan yangdipandang pantas atau tidak untuk dimakan.
Tahayul dan larangan yangberagam didasarkan pada
kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, adasebagian
masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan
ikan.
8. Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan
kebutuhan gizi.Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal
dalam keadaan lapar) atau pundipicu oleh pengolahan serta
penyajian makanan.
9. Suplemen tambah darah.
b. Faktor Tidak Langsung
1. Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan menyerap pengetahuan tentang gizi yang
diperolehnya melalui berbagai informasi.
2. Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang
memakan makanan tertentu yang jika dipandang dari segi gizi,
sebenarnya sangat baik bagi ibu hamil.
3. Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting
untuk menyokong status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana
sebagai tempat masyarakat memperoleh informasi tentang gizi
dan informasi kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif,
tetapi juga preventif dan rehabilitatif.
5) Akibat Gangguan Gizi Pada Janin
Kecukupan gizi bagi ibu hamil sangat penting. Bila gizi ibu
kurang, tumbuhkembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan
gizi ibu pada masa sebelumhamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, Bayi lahirprematur, atau bahkan bayi lahir
mati. Pada saat persalinan dapat mengakibatkanpersalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Berikut berbagai contoh akibat defisiensi gizi pada
janin(Soetjiningsih, 1995):

22
a. Kekurangan energi dan protein (KEP)
Akibat lain dari KEP adalah kerusakan struktur SSP
terutama pada tahappertama pertumbuhan otak (hyperplasia) yang
terjadi selama dalam kandungan.Dikaitkan bahwa masa rawan
pertumbuhan sel-sel saraf adalah trisemester IIIkehamilan sampai
sekitar dua tahun setelah lahir. Kekurangan gizi pada masa
dinidari perkembangan otak akan menghentikan sintesis protein
dan DNA. Akibatnyaadalah berkurangnya pertumbuhan otak,
sehingga lebih sedikit sel-sel otak yangberukuran normal.
Dampaknya akan terlihat pada struktr dan fungsi otak padamasa
kehidupan mendatang, sehingga berpengaruh pada intelektual
anak.Pemberian suplementasi makanan kepada ibu hamil akan
mengurangi kematianperinatal dan menaikkan berat badan bayi.
b. Anemia Gizi
Anemia gizi merupakan masalah gizi dengan prevalensi
tinggi pada ibu hamil, terutama dinegara berkembang. Anemia
gizi terjadi akibat kekurangan Fe, asamfolat dan vitamin B12.
Anemia gizi dapat mengakibatkan antara lain,
kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR
abruption plasenta,cadangan zat besi yang berkurang pada bayi-
bayi dilahirkan sudah dalam keadaan anemia. Sehingga mortalitas
dan morbiditas ibu dan kehamilan perinatal secara bermakna lebih
tinggi.
c. Defisiensi yodium
Defisiensi yodium pada ibu hamil dalam trisemester
pertama kehamilan merupakan faktor utama terjadinya kretin
endemik. Pemberian yodium pada wanita didaerah endemik dapat
mengurangi angka kejadian kretin endemik. Akibat lain dari
defisiensi yodium bisa mengakibatkan janin diresorpsi,
abortus,lahir mati, atau bayi lahir lemah, masa hamil yang lebih
lama atau partus lama.
d. Defisiensi zinc

23
Defisiensi seng selama kehamilan dapat mengakibatkan
hambatan padapertumbuhan janin, kehamilan serotinus atau partus
lama. Bayi yang dilahirkandengan defisiensi Zn, gejalanya
mungkin baru akan nampak setelah anak beradadalam masa
pertumbuha cepat.
e. Defisiensi Vitamin A
Defisiensi vitamin A pada masa kehamilan akan
mengakibatkan meningkatnya prevalensi prematuritas
dan reterdasi janin.
f. Defisiensi Thiamin
Defisiensi thiamin yang berat dapat mengakibatkan
penyakit beri-bericongenital.
g. Defisiensi Kalsium
Defisiensi kalsium pada ibu hamil akan mengakibatkan
kelainan struktur tulang secara menyeluruh pada bayi.
6) Perkembangan Janin Dalam Kandungan
a. Bulan ke-1
Sperma membuahi ovum, membelah, masuk di uterus dan
menempel pada hari ke-11 (Rochmawati, 2015). Pada minggu pertama
hingga minggu ke-3 sangibu mungkin belum menyadari bahwa ia
mengandung. Namun pada minggu ke-4, embrio memproduksi
hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin-CG), sehingga apabila
Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai
membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak
dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang
membawa darah ke jantung).
Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang
belakang, otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan
pencernaan juga sudah terbentuk(Nugroho, 2015).
b. Bulan ke-2

24
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka
dan bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan
otot di bawah kulit yang tipis (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-5, terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm
dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang akan membentuk
system saraf yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,
kulitserta rambut. Lapisan Mesoderm akan membentuk organ jantung,
buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm
membentuk usus, hati, pankreasdan pundi kencing. Minggu ke-6 ,
ukuran embrio rata-rata 2-4 mm, jantung bayimulai berdetak, sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang
akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Minggu ke-
7 , panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram. Pucuk lengan
mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil.
Jantung dan paru-paru telah terbagi menjadi ruang-ruang. Minggu ke-
8 , panjang kira-kira 14-20 mm,bayi sudah mulai terbentuk
diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah.
Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit
yangtipis (Nugroho, 2015).
c. Bulan ke-3
Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisis (tulang
kemaluan).Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG.
Mulai ada gerakan.Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai
memproduksi urin (Rochmawati,2015).
Pada minggu ke-9, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4gram. Minggu ke-10, semua organ penting yang telah
terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan
cepat, hampir 250.000 selsaraf baru diproduksi setiap menit.
Minggu ke-11, panjang tubuhnya mencapaisekitar 6,5 cm. Baik
rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia
ini janin sudah menguap, janin sudah mulai bisa mengubah posisinya.
Minggu ke-12, panjang fetus 6-7 cm berat 14 gram, jari dan kuku

25
mulai terbentuk, janin bergerak secara spontan, penyempurnaan
seluruh organ tubuh (Nugroho,2015).
d. Bulan ke-4
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim
setengah atas simpisis – pubis. Sistem muskulo skeletal sudah
matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah
berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki
menendang aktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah
dapat ditentukan jenisnya (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-13 (akhir trimester pertama), plasenta berkembang
untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi.
Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Minggu ke-14, kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan
ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Mingguke-15, bayi
sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu
jari.Kelopak matanya masih tertutup. Minggu ke-16 , bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara
(Nugroho, 2015).
e. Bulan ke-5
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim
setinggi pusat. Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan
menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut.
Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan dan menendang
(Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-17 , lapisan lemak cokelat mulai berkembang,
untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir, sidik jari mulai
terbentuk. Minggu ke-18 , bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Minggu ke-19, tubuh bayi diselimuti
vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka.
Minggu ke-20, terjadi penyempurnaan jantung dan sistem pernapasan
(Nugroho, 2015).

26
f. Bulan ke-6
Panjang janin 28-34 cm. Berat rahim 600 gram. Tinggi rahim di
atas pusat. Kerangka berkembang cepat. Berkembangnya sistem
pernafasan (Rochmawati,2015).
Pada minggu ke-21, usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia
sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan
melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22, perbandingan kepala dantubuh semakin
proporsional. Minggu ke-23, beratnya hampir 450 gram. Mingguke-
24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang, kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai
tampak, kulit bayi mulai menebal (Nugroho, 2015).
g. Bulan ke-7
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim
antara pertengahan pusat – prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas,
menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan dalam paru-paru.
Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin dua pertiga bentuk
saat lahir (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-25, bayi cegukan, ini tandanya ia sedang latihan
bernafas.Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban
yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan, bagian hidung bayi
mulai berfungsi. Minggu ke-26 , aktifitas otaknya yang berkaitan
dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda
dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba
untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan
merasakan anggukan kepala si kecil. Minggu ke-27 , paru-paru,
hatidan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika
ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Minggu ke-28 ,
kepalanya sudah mengarah ke bawah (Nugroho, 2015).

27
h. Bulan ke-8
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua
pertiga diatas pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit.
Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Kulit merah dan
gerak aktif (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-29, kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan
hormon, sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu
otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan
dari bayi. Minggu ke-30, beratnya sekitar 1400 gram dan panjangnya
27 cm, cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin
berkurang, bayi sudah mulai memproduksi air mata. Minggu ke-31,
aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni,
apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Minggu ke-32,
panjang fetus 28 cm,berat 1800 gram, bayi sudah mulai bisa
bermimpi, pada usia kehamilan ini biasanya kepala bayi sudah berada
di bawah dan tidak berputar putar lagi (Nugroho, 2015).
i. Bulan ke-9
Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim
setinggiprosessus xifodeus. Kulit penuh lemak, organ sudah sempurna
(Rochmawati,2015).
Pada minggu ke-33, bayi telah memiliki wajah, bayi sudah bisa
mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air.
Minggu ke-34, tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui
darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung
bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui, bayi berada di
pintu rahim. Minggu ke-35, pendengaran sempurna, lemak dari tubuh
bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan
lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Minggu ke-36 , kulit bayi sudah semakin halus dan sudah
menjadi kulit bayi (Nugroho, 2015).

28
j. Bulan ke-10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari
bawah prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas
panggul), kuku panjang, testis telah turun. Kulit halus hampir tidak
ada lanugo (Rochmawati, 2015).
Pada minggu ke-37 , kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk
bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu.
Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar
rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas
harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan
walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Minggu ke-
38 hinggaminggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi
siap dilahirkan (Nugroho, 2015).
H. Pertanyaan dan Jawaban
Diskusi pada saat penyuluhan/konseling berlangsung
I. Evaluasi

29
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama

Arta, Dewi. 2010.Kenali 7 Penyebab Bayi Lahir Prematur . (Online),


(http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/24/27/346282/kenali-7-
penyebab-bayi-lahir-prematur) diakses 30 Agustus 2015

Brayshaw, Eileen. 2008. Senam Hamil & Nifas Pedoman Praktik Bidan. Jakarta :
EGC

Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Jakarta : Salemba Medika

Direktorat Bina Gizi. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI

Huliana, M. 2008. Panduan menjalani kehamilan sehat. Jakarta : Puspa Swara.

Kusmiati, Yuni. 2008. Perawatan ibu hamil : Asuhan ibu hamil. Yogyakarta :
Fitramaya

Lestari, Rina. 2013. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil. (Online).


http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf, diakses 15
November 2019

Maharani, Dian. 2014. Apa Saja Penyebab Bayi Lahir Prematur? (Online),
(http://health.kompas.com/read/2014/09/14/150242523/Apa.Saja.Penyebab.
Bayi.Lahir.Prematur) diakses 15 November 2019

Mandriawati. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta :


EGC

Maryunani & Sukaryati. (2011). Senam Hamil, Senam Nifas dan Terapi Musik.
Jakarta : CV. Trans Info Media

Nugroho Sp.OG, dr. 2015.Perkembangan Janin Bayi dalam Kandungan Usia 1-40
Minggu. (Online), (http://dr-kandungan.com/gambar-proses-bayi-janin-di-
dalam-kandungan-perkembangan-pertumbuhan/) diakses 15 November
2019

Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. “Asuhan Kebidanan I Kehamilan” Cetakan I.


Yogyakarta : Nufia Medika.

30
Rochmawati, Lusa. 2015.Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
dalamKandungan. (Online), (http://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan) diakses 15 November 2019

Rusilanti, 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Kawan Pustaka
Sitanggang,

Soetjiningsih. 1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: ECG

Wara Kushartanti, dkk. 2004. Senam Hamil. Penerbit : Lintang Pustaka, Jakarta

Yulaikhah, Lily. 2006.Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG

31

Anda mungkin juga menyukai