Anda di halaman 1dari 13

KOHORT IBU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi Manajemen


dan Pelayanan Kebidanan (OMPK)
Dosen Pengampu: Endri Astuti, SSiT., M.Kes

Oleh:
Kelompok 1

1. Atgi Tri Jati Vianjani P1337424419074


2. Wafa Uswatun Minnah P1337424419049
3. Silviana Setyaningsih P1337424419073
4. Ardina Putri Pradana P1337424419085
5. Yuliana Nurfaizah P1337424419097
6. Sinten Inggil Biar P1337424419057
7. Yulia Alfath Safira P1337424419071
8. Ayu Bintari Jayanti P1337424419084
9. Rubeka Loni Nona D. P1337424419047
10. Muna Nabila P1337424419094
11. Ni luh Dhammayanti P1337424419056
12. Nenny Yunita Dewi P1337424419067
13. Suwarni P1337424419096

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kohort
Kohort berasal dari kata ”cohort” yang artinya suatu pengamatan prospektif
terhadap subjek maupun objek. Pada pemantauan pelayanan kebidanan register
kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi, anak
balita dan prasekolah. Kohort adalah bukti autentik pencatatan yang ada pada
tenaga kesehatan, sedangan pada keluarga adalah buku KIA. Pada saat
pengisian data kohort terkait sasaran dapat melibatkan kader, tokoh masyarakat
dan anggota PKK.

B. Kegunaan Kohort
Kohort bertujuan untuk memantau kesinambungan pelayanan kesehatan
yang diterima ataupun kondisi yang bersangkutan yang tercatat dalam kohort.
Kohort juga berguna untuk mendapatkan gambaran harus diterima saat itu dan
berikutnya serta menghindari duplikasi pencatatan.

C. Jenis Kohort Ibu dan Cara Pengisiannya


1. Kohort Ibu Hamil

Kolom:
1. Diisi tanggal saat ibu hamil melakukan kunjungan K1
2. Diisi nomor indeks dari family folder
3. Diisi nama ibu hamil, isi tanda (√) jika ibu memiliki jamkesmas dan tanda
(X) jika tidak memiliki
4. Diisi usia kehamilan ibu dalam angka, misalnya 20 minggu
5. Diisi usia kehamilan ibu termasuk ke dalam trimester I, II atau III,
misalnya 20 minggu masuk dalam trimester II, pada kolom diisi II
6. Diisi keluhan ibu yang dirasakan selama hamil
7. Diisi berat badan ibu dalam angka (kg)
8. Diisi tinggi badan ibu dalam angka (cm), diukur saat kunjungan K1
9. Diisi tekanan darah ibu dalam angka (mmHg)
10. Diisi tinggi fundus uteri (TFU) ibu dalam angka (cm)
11. Diisi ukuran LilA dalam angka (cm)
12. Diisi status gizi ibu, dilihat dari pertambahan berat badan dengan kode
M = menurun
N = naik
13. Diisi hasil pemeriksaan refleks patella, + atau –
14. Diisi denyut jantung janin (DJJ) dalam angka (x/menit)
15. Diisi posisi kepala bayi terhadap PAP dengan kode
M = sudah masuk PAP
BM = belum masuk PAP
16. Diisi taksiran berat janin (TBJ) yang di dapat dari hasil perhitungan
dengan rumus Johnson-Toshack dalam angka (gr)
17. Diisi jumlah janin yang dikandung ibu dengan kode
T = tunggal
G = ganda
18. Diisi presentasi janin dengan kode
KP = kepala
BS = bokong/ sungsang
LLO = letak lintang/ obligue
19. Diisi tanda (√) jika dilakukan konseling kepada ibu dan tanda (X) jika
tidak dilakukan
20. Diisi status imunisasi TT ibu, apakah T0, T1, T2, T3, T4 atau T5
21. Diisi tanda (√) bila saat kunjungan ibu dilakukan pemberian injeksi TT
dan tanda (X) jika tidak dilakukan
22. Diisi tanda (√) bila dilakukan pencatatan di buku KIA dan tanda (X) jika
tidak dilakukan
23. Diisi jumlah tablet Fe yang diberikan kepada ibu hamil dalam angka
24. Diisi hasil pemeriksaan Hb dalam angka (gr/dl)
25 – 29 Diisi tanda (+) atau (-) hasil dari pemeriksaan laboratorium untuk
protein urin, gula darahm thalasemia, sifilis dan HBsAg.
30. Diisi tanda (√) bila dilakukan pemeriksaan VCT pada ibu hamil dan tanda
(X) jika tidak dilakukan
31. Diisi tanda (+) atau (-) hasil dari pemeriksaan serologi
32. Diisi tanda (√) bila ibu diberikan ARV profifalksis
33. Diisi tanda (+) atau (-) hasil dari pemeriksaan malaria
34. Diisi tanda (√) bila ibu diberikan obat malaria
35. Diisi tanda (√) bila dilakukan pemberian kelambu berinsektisida pada ibu
hamil dan tanda (X) jika tidak dilakukan
36. Diisi tanda (+) atau (-) hasil dari pemeriksaan TB
37. Diisi tanda (√) bila ibu diberikan obat TB
38 – 39 Diisi tanda (√) bila ibu hamil yang memiliki risiko ditemukan oleh
nakes atau non-nakes
40 – 45 Diisi tanda (√) bila ibu hamil mengalami komplikasi seperti HDK,
abortus, perdarahan, infeksi, KPD, dan lain-lain.
46 – 50 Diisi tanda (√) bila dilakukan rujukan sesuai tempat rujukannya
51 – 52 Diisi mengenai keadaan ibu saat tiba di fasilitas kesehatan yang dituju
dan keaadan setelah pulang dengan kode
H = hidup
M = mati

2. Kohort Ibu Bersalin

Kolom:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi nomor indeks dari family folder
3. Diisi nama ibu
5. Diisi tanggal pada kala I
6. Diisi jam pada kala I
8. Diisi tanggal pada kala II
9. Diisi jam pada kala II
10. Diisi tanggal saat bayi lahir
11. Diisi jam saat bayi lahir
12. Diisi tanggal saat plasenta lahir
13. Diisi jam saat plasenta lahir
14. Diisi usia kehamilan ibu saat bersalin, lalu diisi usia HPHT ibu
15. - Diisi persentasi janin dengan kode
BK = belakang kepala MK = muka LLO = letak lintang
PK = puncak kepala BG = bokong
DH = dahi KK = kaki
- Diisi berat bayi saat lahir (gr)
- Diisi cara persalinan ibu, spontan dan sc
16. Diisi tempat dimana ibu bersalin dengan kode
1 = rumah 4 = puskesmas 7 = RS
2 = poskesdes 5 = RB 8 = RS ODHA
3 = pustu 6 = RSIA 9 = lain-lain
17. Diisi alamat tempat ibu bersalin
18. - Diisi penolong persalinan ibu dengan kode
1 = keluarga 4 = dr. umum 7 = tidak ada
2 = dukun 5 = dr. spesialis
3 = bidan 6 = lain-lain

- Diisi tanda (√) bila pada manajemen aktif kala III diberikan injeksi
oksitosin, dilakukan peregangan tali pusat dan masase fundus uteri.
- Diisi tanda (√) bila menggunakan partograf dan melakukan pencatatan di
buku KIA dan tanda (X) bila tidak menggunakan dan melakukan
- Diisi tanda (√) bila IMD dilakukan < 1 jam atau > 1 jam
- Diisi kode H = hidup atau M = mati mengenai keadaan ibu dan bayi
19 – 22 Diisi nama obat jika ibu diberikan obat ARV prof., obat anti malaria,
dan obat anti TB dengan kode
Obat ARV Obat anti malaria Obat TB
ZDV = zidovudin ART = artesunat R = rifampisin
NVP = nevirapin AMO = amodiakuin H = INH
3TC = lamivudin KIN = kina N = pyrazinamid
E = ethambutol
23 – 27 Diisi tanda (√) bila ibu hamil mengalami komplikasi seperti distosia,
HDK, PPP, infeksi, dan lain-lain dan tanda (X) jika tidak
28 – 32 Diisi tanda (√) bila dilakukan rujukan sesuai tempat rujukannya
33 – 34 Diisi mengenai keadaan ibu saat tiba di fasilitas kesehatan yang dituju
dan keaadan setelah pulang dengan kode
H = hidup
M = mati

3. Kohort Ibu Nifas

Kolom:
1. Diisi tanggal periksa saat ibu kunjungan
2. Diisi nomor indeks dari family folder
3. Diisi nama ibu
4. Diisi alamat desa ibu
5. Diisi tanggal saat ibu bersalin
6. Diisi hari ke berapa post bersalin saat ibu kunjungan
7. Diisi apakah ibu termasuk berapa dengan kode KF 1 (6 jam – 3 hari), KF 2
(8 hari – 14 hari), KF 3 (35 hari – 42 hari)
8. Diisi tekanan darah ibu dalam (mmHg)
9. Diisi suhu tubuh ibu dalam (oC)
10. Diisi tanda (√) jika dilakukan pencatatan di buku KIA dan tanda (X) jika
tidak melakukan
11. Diisi jumlah tablet Fe yang diberikan kepada ibu hamil dalam angka
12. Diisi tanda (√) jika dilakukan pemberian Vit. A kepada ibu dan tanda (X)
jika tidak dilakukan
13. Diisi hasil pemeriksaan CD4 dalam angka (kopi/ml)
14. Diisi tanda (√) bila ibu diberikan obat malaria
15. Diisi tanda (√) bila ibu diberikan obat anti TB
16. Diisi tanda (√) jika dilakukan pemeriksaan foto thorax dan tanda (X) jika
tidak melakukan
17. Diisi perencanaan penggunaan KB dengan kode
1 = pil 5 = kondom
2 = suntik 6 = MOW
3 = implant 7 = MOP
4 = IUD 8 = cara lain
18. Diisi waktu pelaksanaan penggunaan KB
20 – 22 Diisi tanda (√) bila ibu mengalami komplikasi seperti PPP, infeksi,
HDK dan lain-lain.
23 – 27 Diisi tanda (√) bila dilakukan rujukan sesuai tempat rujukannya
28 – 29 Diisi mengenai keadaan ibu saat tiba di fasilitas kesehatan yang dituju
dan keaadan setelah pulang dengan kode H = hidup atau M = mati
30. Diisi keterangan

D. Register Kohort Ibu dan Cara Pengisiannya

Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan
bersalin, serta keadaan atau risiko yang dimiliki ibu. Petunjuk pengisian
register kohort ibu adalah sebagai berikut.
Kolom:
1. Diisi nomor urut
2. Diisi nomor indeks dari family folder SP2TP
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil
5. Diisi alamat ibu hamil
6, 7, 8 Diisi umur ibu hamil yang sebenarnya dengan angka, misalnya 22
tahun, diisikan pada kolom 7
9, 10, 11 Diisi umur kehamilan pada kumjungan pertama dengan angka
misalnya 20 minggu diisikan pada kolom 10
12, 13, 14 Diisi jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh ibu yang
bersangkutan, misalnya kehamilan ke-4, maka angka 4 yang ada pada
kolom 13
15, 16 Diisi tanda (√) bila jarak kehamilan < 2 tahun atau > 2tahun
17. Diisi tanggal ditemukan ibu dengan berat badan < 45 kg pada TM III
18. Diisi tanda (√) bila TB ibu < 145 cm
19. Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan Hb < 8 gr%
20. Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan tekanan darah > 160/95 mmHg
21. Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan risiko tinggi oleh NK= non-
kesehatan, K= kesehatan.

22 – 45 Diisi kode pengisian sebagai berikut:


0 = untuk K1
# = untuk K4
* = untuk persalinan
+ = untuk kematian ibu
F1, F2, F3 = untuk pemberian tablet Fe
I = untuk pemerian iodium
A = untuk pemberian vit. A
T1, T2, TU = untuk pemberian tetanus toxoid
46. Diisi tanggal hari pertama haid terakhir ibu hamil
47. Diisi tanggal hari perkiraan lahir ibu
48 – 49 Diisi tanda (√) sesuai dengan penolong persalinan TK (tenaga
kesehatan), DT (dukun terlatih)
50, 51, 52 Diisi tanda (√) untuk LM (lahir mati), LH (lahir hidup) BB < 2500
gr dan LH (lahir hidup) BB > 2500 gr
53. Diisi tanda lidi (I) setiap kali kunjungan, selama masa nifas (diharapkan 2
kali kunjungan)
54. Diisi tanda lidi (I) setiap kali kunjungan, selama periode pasca nifas
sampai 2 tahun (diharapkan min. 4 kali kunjungan setiap tahun)
55. Diisi hal lain yang dianggap penting untuk ibu hamil yang bersangkutan
56. Diisi keterangan lainnya
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Meilani, N., dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.


Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai