SELEKSI KOMPETENSI
BIDAN TERAMPIL
Pemateri: Audina Sholicha, S.Tr.Keb
Kompetensi Umum:
1. Informed Choice
2. Inform consent
3. Pencegahan Infeksi
4. Pengendalian Infeksi
5. Pemeriksaan darah dalam pelayanan kebidanan
6. Pemeriksaan Laboratorium urin dalam pelayanan kebidanan
7. Nutrisi dan rehidrasi
8. Oksigenasi dan personal hygiene
9. Promosi tentang perilaku pola hidup sehat
10. Edukasi tentang perilaku pola hidup sehat
Kompetensi Khusus:
1. Pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Perencanaan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
3. Vitamin/suplemen
4. Kelas ibu hamil
5. Komunikasi informasi dan edukasi (KIE)
6. Asuhan kala I persalinan fisiologis
7. Asuhan kala II persalinan fisiologis
8. Asuhan kala III persalinan fisiologis
9. Asuhan kala IV persalinan fisiologisPengkajian pada ibu nifas
10. Pengkajian pada ibu nifas
11. Asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca persalinan
12. Asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
13. Asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
14. Asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan pendampingan
15. Fasilitasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada persalinan normal
Kompetensi Khusus:
16. Asuhan bayi baru lahir normal
17. Penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
18. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan
19. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom
20. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) suntik
pada individu/keluarga sesuai kebutuhan
21. Promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi
22. Pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita) di
wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah
23. Tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita)
24. Pelaksanaan kegiata Survey Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
25. Pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/Kampung KB atau tempat lain sesuai penugasan
26. Pemberian imuniasasi rutin sesuai program pemerintah pada anak sekolaH
Kompetensi Umum
Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan tindakan yang diberikan
yang diberikan kepada pasien atau keluarga terdekatnya
setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Anak usia 13 tahun masuk rumah sakit akibat jatuh dari kereta api saat pulang sekolah. Ia diantar ke RS oleh
seorang polisi dan kedua teman sekolahnya. Saat ini akan dilakukan Tindakan operasi penyelamatan sesegera
mungkin. Apakah yang akan dilakukan untuk meminta persetujuan?
a. Meminta persetujuan polisi yang mengantar
b. Meminta persetujuan kedua teman sekolahnya
c. Menghubungi segera kedua orangtuanya dan meminta persetujuan
d. Menunda penandatanganan persetujuan, langsung melakukan Tindakan
e. Meminta persetujuan polisi
Informed Choice
Informed choice adalah opsi atau pilihan yang diberikan kepada pasien
mengenai alternatif perawatan yang akan dialaminya
Contoh informed choice dalam pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut:
• Tempat bersalin, apakah ingin dilakukan di rumah, polindes, rumah bersalin, rumah
sakit bersalin, atau rumah sakit. Ini juga mencakup kelas perawatan yang ada di
rumah sakit.
• Pendampingan saat bersalin.
• Percepatan persalinan.
• Metode monitor denyut jantung janin.
• Diet selama proses persalinan.
Jenis-jenis dekontaminasi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Bidan baru saja melakukan proses persalinan, alat dibawah ini yang manakah yang dapat didekontaminasi
dalam larutan klorin 0,5%?
a. Celemek
b. Needle
c. Spuit
d. Klem Arteri
e. Masker
Pemeriksaan Darah Dalam Pelayanan Kebidanan
• Hemoglobin
Minimal dilakukan 1 kali TM 1 dan 1 kali TM III. Anemia ibu hamil: Kadar
hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester 1 dan 3, serta kurang dari 10,5 g/dl
pada trimester 2
Pemeriksaan Rutin
• Golongan darah. Dilakukan 1 kali kunjungan pertama jika ibu belum mengetahui
golongan darahnya
• Triple eliminasi (HIV, Hepatitis B, Sifilis)
Dilakukan kepada semua ibu hamil, idealnya dilakukan pada kunjungan pertama
• Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) untuk deteksi
dini preeklampsia
• Gula darah/reduksi urin jika ada kecurigaan diabetes melitus
Pemeriksaan Khusus
• Malaria jika ibu tinggal didaerah endemis
• Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat
defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA < 23,5 cm
Nutrisi dan Rehidrasi
• Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180 – 300 kkal, tambahan protein sebanyak 30
gram per hari, dan tambahan air sebanyak 300 ml
• Kebutuhan kalori wanita sekitar 2.100 kalori per hari, sedangkan kebutuhan kalori per hari pria sekitar
2.500 kalori
• Makanan berprotein: telur yang dimasak matang, dada ayam, dan gandum utuh (roti gandum serta beras
merah).
Nutrisi • Makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, jambu biji, dan stroberi.
• Makanan dan minuman mengandung kalsium, seperti susu yang dipasteurisasi dan sayuran berwarna hijau.
• Makanan kaya zat besi, seperti brokoli dan kacang-kacangan.
• Makanan yang mengandung lemak sehat, misalnya ikan salmon (dimasak matang) dan buah alpukat
• Makanan yang mengandung asam folat, seperti kuning telur dan bayam
• Vitamin Larut dalam air ( Vit A dan B) dan Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K)
• Proses memulihkan atau mengganti cairan tubuh yang hilang. Ada dua jenis rehidrasi yaitu secara oral dan
secara intravena
Rehidrasi • Cairan yang paling sering digunakan untuk rehidrasi oral: Air putih dan air kelapa
• Buah dan sayur dengan kandungan air tertinggi : Beri-berian, seperti blueberi, stroberi; Melon; Jeruk; Anggur;
Wortel; Selada; Kubis; dan Bayam
Kebutuhan Gizi sesuai Kelompok Usia
Oksigenasi Dan Personal Hygiene
• Memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau
memberikan aliran gas oksigen sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
• Kadar oksigen normal dalam darah agar dapat berfungsi optimal adalah 95-100 persen.
• Kondisi yang membutuhkan oksgigenasi: Hipoksemia (saturasi oksigen <90%), penyakit paru obstruktif
kronis (terhambatnya aliran udara pada saluran nafas dan berlangsung lama), serangan asma
(peradangan yang menyebabkan penyempitan pada saluran nafas), pneumonia parah (infeksi paru-paru),
bayi premature dan sleep apnea
• Cara pemberian Oksigen kedalam paru-paru: Nasal Cannula, Masker wajah
Oksigenasi
Oksigenasi Dan Personal Hygiene
• Upaya seseorang untuk memelihara serta meningaktkan kebersihan dan Kesehatan diri sendiri demi
mencapai kesejahteraan fisik maupun mental
• Tujuan personal hygiene:
1. Memelihara kebersihan diri
2. Menciptakan keindahan
3. Meningkatkan derajat Kesehatan individu sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit pada diri
sendiri dan orang lain
Personal Hygiene 4. Meningkatkan percaya diri
• Macam-macam personal hygiene: kebersihan kulit, gigi, mulut, rambut, mata, hidung, telinga, kaki, kuku
dan genetalia, serta kebersihan dan kerapian pakaiannya.
• Ibu hamil harus lebih menjaga kebersihan diri karena:
1. Lebih mudah berkeringat
2. Lebih rentan terserang virus dan kuman
3. Kesehatan ibu mempengaruhi perkembangan janin
Promosi Dan Edukasi Tentang Perilaku Pola Hidup Sehat
• Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses
pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan Kesehatan
• Tujuan Promosi Kesehatan: memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka, menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 Tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Promosi dan Edukasi PHBS • Sasaran Promosi Kesehatan:
1. Sasaran Primer (Primary Target) : Masyarakat umum. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran
primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat .
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target) : Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan
sebagainya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalah sejaian
dengan strategi dukungan sosial (social support).
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target) : Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat,
maupun daerah. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran tersier ini sejalan dengan
strategi advokasi (advocacy) kesehatan
Promosi Dan Edukasi Tentang Perilaku Pola Hidup Sehat
Kompetensi Khusus
Standar Pelayanan Antenatal
Jumlah Kunjungan
Trimester Waktu Kunjungan Ideal
Minimal
2x
I <12 minggu
(Bidan dan Dokter)
II 1x 12 – 24 minggu
3x
III > 24 – 40 minggu
(Bidan 2x dan 1x dokter)
Fokus Asuhan Kebidanan
Trimester Fokus/Tujuan Asuhan Kebidanan
1. Menjalin hubungan saling percaya antar petugas Kesehatan dan pasien
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa ibu
3. Melakukan Tindakan pencegahan/antisipasi dan deteksi dini seperti tetanus neonatorum, anemia karena
defisiensi besi
4. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat dsb) bertujuan untuk mendeteksi dan
Trimester 1 mewaspadai
5. Memafasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan
kepercayaan dengan ibu
6. Mengidentifikasi factor risiko dengan mendapatkan riawayt detail kebidanan masa lalu dan sekarang
7. Memberi kesemapatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya
kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran dan nifas
1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas Kesehatan dan pasien
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3. Melakukan Tindakan pencegahan/antisipasi dan deteksi dini seperti tetanus neonatorum, anemia karena
defisiensi besi
4. Memulai mempersiapan kelahiran dan memberikan Pendidikan Kesehatan
Trimester 2
5. Kewaspadaan khusus mengenai hipertensi dalam kehamilan, tanyakan gejala, pantau TD, kaji adanya
edema dan protein urin
6. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
7. Penapisan preeklampsia, gemeeli, infeksi, saluran perkemihan, alat reprodusksi dll
8. Mengulang perencanaan persalinan
Fokus Asuhan Kebidanan
Trimester Fokus/Tujuan Asuhan Kebidanan
1. Sama dengan TM 1 dan TM 2
2. Palpasi abdmomen untuk identifikasi kelainan letak dan presentasi janin
Trimester 3 3. Memantabkan persalinan
4. Mengenali tanda-tanda persalinan
Abortus Iminens Ancaman keguguran. Perdarahan yang ditandai dengan kemunculan flek kecokelatan (kadang ada
gumpalan darah) dari vagina ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Kehamilan masih bisa
diselamatkan
Abortus Septik Aborsi spontan dengan komplikasi infeksi intrauterin, yang mungkin ditandai oleh demam dan
perdarahan bernanah.
Lanjutan Abortus..
Permasalahan dalam Kehamilan
Diagnosa Keterangan
Anemia • Kadar hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester satu dan tiga, serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester
kedua
• Gejala: mudah lelah, kurang berenergi, muka pucat, pusing dan sakit kepala
Hipotensi • Ibu hamil bisa dikatakan mengalami tekanan darah rendah jika tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg.
• Gejala: pusing saat mengubah posisi tubuh, pingsan, mual, rasa lelah, gangguan penglihatan, haus, pucat, napas
cepat dan pendek, serta sulit untuk berkonsentrasi.
Hipertensi • Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolic diatas 90 mmHg.
KEK • KEK atau Kekurangan Energi Kronis : kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan secara terus menerus meski
telah beristirahat.
• Lingkar lengan atas (LILA) kurang 23,5 cm
• Gejala: Rasa lelah yang datang terus-menerus, merasa kesemutan, wajah pucat dan tidak bugar, sangat kurus (
IMT kurang dari 18,5, mengalami penurunan berat badan dan kekurangan lemak, sering pusing dan lemas
GERD • Kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.
• Gejala: Mual, Rasa pahit di mulut, Nyeri menelan atau kesulitan menelan, Sakit tenggorokan dan suara serak,
Bau mulut
Hipertensi dalam Kehamilan
Diagnosis Usia Kehamilan saat Tekanan Darah Protein Urin Gejela Lainnya
muncul
Hipertensi kronis Terjadi sebelum kehamilan ≥140/90 mmHg Negatif Ada riwayat hipertensi
atau ditemukan sebelum 20 sebelum kehamilan
minggu kehamilan
Hipertensi gestasional Muncul pada UK >20 minggu ≥140/90 mmHg Negatif Tidak ada riwayat hipertensi.
Menghilang setelah
melahirkan
Pre-eklampsia / Pre- Muncul pada UK >20 minggu ≥140/90 mmHg Positif (+) atau >300 mg/24 Ekstremitas oedema
eklampsia ringan jam
Pre-eklampsia Berat (PEB) Muncul pada UK >20 minggu ≥160/90 mmHg Positif (++/+++) atau >5gr/24 Disertai gejala orgain lain
jam seperti:
a. Nyeri dibelakang kepala
b. Penglihatan kabur
c. Nyeri ulu hati
d. Pertumbuhan janin
terhambat (IUGR)
e. Sindrom HELLP : Cek
Lab
Superimposed preeclampsia Awalnya memiliki gejala hipertensi kronik namun pada usia kehamilan >20 minggu protein menjadi positif dan
menunjukkan gejala preeclampsia lainnya
Eklampsia a. Kejang umum dan atau koma disertai gejala preeklampsia
b. Tidak ada kemungkinan penyebab lainnya seperti epilepsi/perdarahan intrkranial/meningitis
Menghitung Taksiran Berat Janin
Asuhan Keterangan
Tekanan darah meningkat selama kontraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata-rata 10 sampai 20 mmHg
Tekanan darah dan kenaikan diastolik rata-rata 5 sampai 10 mmHg. Diantara kontraksi-kontraksi uterus, tekana darah akan
turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi.
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun anarobik akan naik secara perlahan.
Metabolisme Kenaikan ini disebabkan oleh kecemasan serta kegiatan otot kerangka tubuh.
Suhu badan sedikit meningkat selama persalinan dan suhu akan mencapai tertinggi selama persalinan
Suhu Badan
maupun setelah persalinan. Kenaikan normal selama tidak melebihi 0,5 hingga 1 derajat celcius.
Denyut jantung diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode peralinan atau sebelum
Denyut Jantung
masuk persalinan
Pernafasan terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum persalinan yang disebabkan adanya rasa
Pernafasan
nyeri, kekhawatiran serta penggunaan teknik pernafasan yang salah.
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang akan menyebaban pencernaan
Gastrointestinal
hampir berhenti selama persalinan dan menyebabkan konstipasi.
Tanda Dan Gejala Persalinan Kala II
VT (pemeriksaan dalam) dilakukan setiap 4 jam sekali pada kala I untuk melihat
kemajuan proses persalinan dan untuk menghindari infeksi apabila terlalu sering
dilakukan VT pada kala I.
Asuhan Sayang Ibu Kala 2
• Kala I adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai keluarnya bayi
• Asuhan sayang ibu kala 2:
1. Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh suami dan anggota keluarga yang lain.
2. Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan antara lain: Membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan rangsangan taktil,
memberikan makanandan minuman, menjadi teman bicara/pendengar yang baik, memberikan dukungan dan semangat selama
persalinan sampai kelahiran bayinya
3. Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran – dengan: memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan
keluarga, menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan, melakukan pendampingan selama proses persalinan dan kelahiran
4. Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala II persalinan – dengan cara memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu
5. Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran – dengan cara memberikan kesempatan istirahat
sewaktu tidak ada his
6. Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.
7. Memberika rasa aman dan nyaman dengan cara: mengurangi perasaan tegang, membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran
bayi, memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan setiap tindakan penolong, menjawab pertanyaan ibu, menjelaskan apa yang dialami
ibu dan bayinya, memberitahu hasil pemeriksaan.
8. Pencegahan infeksi pada kala II dengan membersihkan vulva dan perineum ibu
9. Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan
Asuhan Sayang Ibu Kala 3
• Kala 3 adalah kala dimana dimulai dari keluarnya bayi sampai plasenta lahir
• Asuhan sayang ibu kala 3:
1. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui segera
2. Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan
3. Pencegahan infeksi pada kala III.
4. Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan).
5. Melakukan kolaborasi/rujukan bila terjadi kegawatdaruratan.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7. Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III
Manajemen Aktif Kala 3
Tahap Keterangan
Derajat I Mukosa vagina, dan kulit perineum
Derajat II Mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum.
Derajat III Mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, otot spingter ani
Derajat IV Mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, otot spingter ani, rektum.
Asuhan Sayang Ibu Kala 4
• Kala 4 adalah kala dimana 1-2 jam setelah lahirnya plasenta.
• Asuhan sayang ibu kala 4:
1. Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan normal.
2. Membantu ibu untuk berkemih.
3. Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan melakukan massase uterus.
4. Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
5. Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya post partum seperti perdarahan, demam, bau busuk dari
vagina, pusing, lemas, penyulit dalam menyusuibayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7. Pendampingan pada ibu selama kala IV.
8. Nutrisi dan dukungan emosional
Asuhan Masa Nifas
• Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir Ketika alat-alat kandungan mulai Kembali pulih
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan
pulih dalam waktu 3 bulan.
Tahapan Masa Nifas
Tahapan Waktu Fokus Asuhan
Immediate post partum (post partum Plasenta lahir – 24 jam post partum • Deteksi dini dan pencegahan perdarahan post partum primer
dini) • Mobilisasi dini
Early post partum/ intermediate post >24 jam – 1 minggu • Mulai terjadi pemulihan organ reproduksi
partum • Bidan memastikan involusi uterus berjalan normal, tidak ada tanda
infeksi, ibu mendapat cukup nutrisi dan cairan dan dapat menyusui
dengan benar
Late post partum/ puerperium lanjut . 1 minggu – 6 minggu • Tetap melakukan asuhan dan pemeriksaan nifas
• Konseling perencanaan KB
Remote puerperium Berbulan-bulan • Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila selama
hamil atau bersalin terjadi penyulit atau komplikasi
Pembahasan
Tinggi Fundus Uteri Dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi Lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri Lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertangahan pusat - simfisis 500 gram
2 Minggu Tidak teraba diatas simfisis 350 gram
6 Minggu Betrtambah kecil 50 gram
8 Minggu Sebesar normal 30 gram
Jenis-jenis Lochea dan Keterangannya
Jenis Lochea Hari ke- Keterangan
Lochea rubra 1-4 hari Darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel decidua, verniks kaseosa, lanugo
dan mekonium.
Lochea sanguinolenta 4-7 hari Berwarnah merah kuning berisi darah dan
lendir
Lochea serosa 7-14 hari Berwarnah kuning, cairan tidak berdarah
lagi
Lochea alba 2 minggu pasca persalinan Cairan putih. Mempunyai kandungan leukosit,
selaput lendir serviks, dan serabut jaringan mati.
Lochea purulenta - Cairan seperti nanah berbau busuk
(infeksi).
Asuhan Pada Nifas Normal
Fase taking on/ taking hold • Ibu sudah bisa mandiri dalam melakukan tanggung jawab Terjadi selama 3-10 hari setelah melahirkan
terhadap bayinya.
• Berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi
seperti menggendong, menyusui, memandikan dan
mengganti popok.
Fase letting go • Ibu menerima dan tanggung jawab terhadap peran baru Terjadi setelah 10 hari pasca melahirkan
• Dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan terhadap
bayinya.
• Merasa lebih percaya diri akan perannya sebagai ibu
• Lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan
bayinya, dan dukungan keluarga dalam membantu
perawatan bayinya
Macam-Macam ASI (Air Susu Ibu)
Diagnosa Keterangan
Bendungan payudara Penyempitan pada saluran ASI yang disebabkan karena air susu mengental sehingga
menyumbat lumen saluran. Payudara terasa panas dan bengkak serta kemerahan. Muncul
milk bleb: bintik putih kecil di area puting.
Kanker payudara Pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara.
Tumor payudara Benjolan yang terbentuk secara abnormal pada jaringan payudara.
Mastitis Peradangan pada payudara, yang menyebabkan payudara sebagai merah, bengkak, dan
kadang kala pada ikuti rasa nyeri, panas, dan suhu tubuh meningkat.
Abses payudara Benjolan yang terbentuk di payudara yang berisi nanah dan dapat menimbulkan rasa nyeri.
Kontrasepsi Pasca Lahir
Kontrasepsi aman untuk ibu menyusui adalah
• Pil KB progestin
• AKDR
• AKBK
• Kondom
• MAL
• MOW
Terima Kasih