PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
suatu penyakit hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan
demi memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus membangun
kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular maupun penyakit
berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh, bahkan kematian.1,2
World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai alat yang
terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang mengancam jiwa dan
dapat mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun.3
Anak-anak yang menerima vaksin terbukti terlindungi dari penyakit
menular yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kecacatan dan
4,5
berakibat fatal. Namun saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang
belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah
mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah
tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit
tersebut.6
Dalam program imunisasi di Indonesia, pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) pada bayi, merupakan suatu keharusan.1 Imunisasi dasar
merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada bayi.7 Imunisasi Dasar Lengkap tercapai jika bayi telah
mendapat imunisasi Hepatitis B, BCG, DTP, Polio, dan campak sebelum
berusia satu tahun. Imunisasi BCG hanya dianjurkan bagi negara endemis.
Indonesia saat ini merupakan negara ke-3 tertinggi di dunia untuk penyakit
TBC, setelah India dan Tiongkok1,8,9
Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 didapatkan data cakupan
imunisasi di Indonesia untuk HB-0 meningkat dari 79,1% menjadi 83,1%,
BCG menurun dari 87,6% menjadi 86,9%, DPT-HB-3 menurun dari 75,6%
1
2
menjadi 61,3%, Polio-4 yang menurun dari 77,0% menjadi 67,6%, dan
imunisasi Campak yang menurun dari 82,1% menjadi 77,3%. Pencapaian
cakupan kelengkapan pemberian imunisasi menurut Riskesdas tahun 2013
dan 2018 didapatkan, imunisasi lengkap yang menurun dari 59,2% menjadi
57,9%, imunisasi tidak lengkap yang meningkat 32,1% menjadi 32,9% dan
tidak imunisasi yang meningkat dari 8,7% menjadi 9,2%.10
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan
imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan.
Cakupan UCI desa/kelurahan menurut Provinsi pada tahun 2016 di Sumatera
Utara adalah (73,44%).11 Untuk cakupan imunisasi dasar lengkap di
Kabupaten Dairi tahun 2016 – 2017 telah terjadi penurunan diantaranya
tahun 2016 (83,7%) dan tahun 2017 (81,3%)12. Dari data tersebut dapat
dikatakan bahwa masih ada bayi yang imunisasinya tidak lengkap serta bayi
yang belum pernah di imunisasi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi belum tercapainya target
cakupan imunisasi antara lain rumor yang salah tentang imunisasi,
masyarakat berpendapat imunisasi menyebabkan anaknya menjadi sakit,
cacat atau bahkan meninggal dunia, pemahaman masyarakat terutama orang
tua yang masih kurang tentang imunisasi,serta usia dan pekerjaan ibu.8
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang sudah dilakukan oleh
Afiyan, dan Ira pada tahun 2018 bahwa terdapat hubungan karakteristik ibu,
13
pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan kepatuhan imunisasi dan
menurut penelitian Vivi Triana yang dilakukan di Kecamatan Kuraji Kota
Padang tahun 2015 bahwa pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang
mempengaruhi kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi.8
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti tertarik untuk
mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, dan sikap ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar wajib.
3
1.3 Hipotesis
Hipotesis nol : tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap
ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar wajib di wilayah kerja Puskesmas
Hutarakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi tahun 2019?
Hipotesis alternatif : terdapat perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap
ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar wajib di wilayah kerja Puskesmas
Hutarakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi tahun 2019?
5
6
1. Pencegahan primer
Adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya sakit atau kejadian
yang dapat mengakibatkan seseorang sakit atau menderita cedera dan
cacat.
2. Pencegahan sekunder
Dengan deteksi dini, bila diketahui adanya penyimpangan kesehatan
seorang bayi atau anak maka intervensi atau pengobatan perlu segera
diberikan untuk koreksi secepatnya.
3. Pencegahan tersier
Adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut dengan upaya
pemulihan seorang penderita agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan
orang lain.15
2. Imunisasi aktif
Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut
imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin,
dan tindakan itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dengan
vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya
memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi
karena infeksi alamiah. Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori
imunologis yang efektif maka vaksinasi harus mengikuti cara
pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan oleh produsen vaksin
melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan.16,17
2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,
hidung,telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu
pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian
besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga)
dan indra pengelihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek
mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda beda.25,26
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Peenilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.25,26
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Sedangkan
bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
c. Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.25,26
2.3. Sikap
Sikap adalah juga respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan
sebagainya).
15
16
17
Kuesioner :
Analisa data
20
dan penyataan
negatif
Benar = 0
Salah = 1
Hepatitis B,
Polio, Campak
sesuai umur
bayi.
Tingkat Tingkat Kuisioner 1. Pendidikan rendah Ordinal
pendidikan pendidikan (£SMP)
yang pernah 2. Pendidikan tinggi
diikuti oleh ibu (³ SMA)
secara formal.
Status Kegiatan yang Kuesioner 1. Bekerja apabila status Nominal
pekerjaan wajib pekerjaan pegawai
dilakukan ibu swasta, wiraswasta,
sehari-hari PNS dan petani
2. Tidak bekerja
apabila status
pekerjaan ibu rumah
tangga
Umur Umur ibu yang Kuesioner 1. Masa dewasa awal Ordinal
terhitung dari (20-35 tahun)
remaja sampai 2. Masa dewasa akhir
dewasa (36-45 tahun)
23