Anda di halaman 1dari 7

DISUSUN OLEH :

1. CITRA YURINDA
2. CHI CHI BUNGA PUTRI
3. DESI RATNA SARI
4. ELSI WULANDARI
5. MEGA RAHAYU
DOSEN : ERA MARDIA SARI,SST.,M.Kes
TEMA : Bidan sebagai pandangan hidup dan
pengabdian

NARASUMBER : BIDAN SITI MUSYAROFA Am.Keb

Citra : Assalamualaikum buk.

Bidan : Wa`alaikumsalam nak.

Citra : Permisi buk maaf mengganggu sebentar, bolehkah saya


berbincang sebentar?

Bidan : Iya boleh, ada apa ya nak ?

Citra : Perkenalkan kami mahasiswi dari STIK siti khadijah palembang


DIII kebidanan dan saya akan memperkenalkan nama saya dan
nama teman-teman saya buk, nama saya sendiri citra yurinda
dan teman saya ini mega rahayu,elsi wulandari,chi-chi bunga
putri dan yang terakhir desi ratna sari.

Elsi : kalo boleh tau nama ibu siapa ?

Bidan : Nama ibu siti musyarofa Am.Keb tapi biasa dipanggil siti nak.

Elsi : Kami ada tugas buk untuk mewawancarai seorang bidan,


bersediakah ibu jadi narasumber?

Bidan : Yaa boleh dengan senang hati.


Elsi : Berapa lama untuk sekolah dalam bidang kebidanan ?

Bidan : Untuk menjalani pendidikan kebidanan ada jenjang 3 tahun


hingga 4 tahun.

Desi : Apa saja yang diajarkan dalam sekolah kebidanan ?

Bidan : Disekolah kebidanan diajarkan berbagai ilmu tentang kesehatan,


terutama kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Desi : Menurut ibu tugas mandiri bidan itu apa ?

Bidan : Tugas mandiri bidan yaitu Menetapkan manajemen kebidanan


pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan, Memberi
pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien, Memberi asuhan kebidanan kepada klien
selama kehamilan normal, Memberikan asuhan kebidanan
kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien /
keluarga, Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
nifas dengan melibatkan klien /keluarga, Memberikan asuhan
kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB dan Memberikan asuhan kebidanan pada wanita
dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa
klimakretium dan nifas.

Desi : Menurut ibu apakah ada tantangan ketika awal menjadi bidan ?

Bidan : Pertama pasti jauh dari keluarga , lalu Pada awal bertugas didesa
tantangan utama adalah masih banyaknya warga membawa
wanita-wanita hamil kedukun bayi tradisional yang masih kurang
pengetahuan kesehatan dan masih mempercayai berbagai mitos,
sehingga kedatangan bidan dianggap hal aneh dan dituduh
miring karena tidak memepercayai berbagai macam mitos
kehamilan.
Jadi kita harus bisa bekerja sama dengan masyarakat dan
prinsipnya kita harus bisa membawa diri.

Chi chi : Kan di setiap desa ada bidan masing-masing ya buk apakah
saling bersaing ?

Bidan : Persaingan pasti ada tetapi bidan tergabung dalam satu


organisasi yang bernama Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ) dalam
organisasi ini para bidan dibina bahwa mereka bertugas untuk
melayani warga bukan menjadikan bidan sebagai profesi untuk
mengumpulkan uang semata,namun sebuah pengabdian pada
masyarakat sehingga antara satu bidan dengan bidan lain saling
membantu dan bekerjasama.

Chi chi : Kapan pertama kali ibu membuka klinik BPM Dua Putri sendiri?

Bidan : Sekitar tahun 2008 nak.

Mega : Bisa diceritakan buk, bagaimana perjalanan karir sebagai


seorang bidan, sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka
klinik BPM Dua Putri?

Bidan : Awalnya saya sering sekali memperhatikan perkembangan


masyarakat di Desa Limau, Kecamatan Sembawa ini Ternyata di
sini masih banyak warga yang mengalami kesulitan dari segi
ekonomi, akibat pertumbuhan keluarga mereka yang tidak
terencana dengan baik.
Melihat kondisi itu, hati saya tergerak untuk membantu
masyarakat menciptakan keluarga yang berkualitas, melalui
program keluarga berencana (KB). Akhirnya pada tahun 2008,
saya memutuskan untuk keluar dari tempat saya bekerja, agar
bisa mengabdikan diri di desa sendiri dengan membuka klinik
BPM. Agar masyarakat mau datang dan mengikuti pelayanan KB,
saya program KB massal pada tanggal 10 setiap bulannya.
Mega : Selama pendidikan bidan pengalaman apa saja yang ibu sudah
dapat?

Bidan : Yang pertama adanya kebersamaan sesama bidan, karena


sama-sama tinggal di asrama. Kedua sepenanggungan
sependeritaan , disiplin , karena disini kediplinan sangat
diutamakan dan disiplinnya keras, dan menumbuhkan rasa
tanggung jawab kita nak.

Mega : Apa ada hal tidak menyenangkan yang pernah ibu dapatkan?

Bidan : Banyak nak, yang jelas itu pertama adanya persaingan sesama
bidan itu pasti ada, lalu perbedaan cara pandangan masyarakat
ke kitanya bagaimana nak.

Elsi : Sebelum membuka praktek sendiri , ibu bekerja dimana?

Bidan : Sebelumnya saya bekerja di RSRK Charitas nak

Elsi : Apakah di klinik ibu ini ada tenaga bidan ataupun perawat yang
dipekerjakan untuk membantu ibu melayani masyarakat?

Bidan : Ada nak, kita memiliki 5 orang bidan dan 1 orang perawat. Saya
sangat bersyukur karena mereka mau bekerja disini membantu
saya.

Chi chi : Apakah ibu memiliki standar sendiri dalam memberikan


pelayanan kepada pasien ?

Bidan : Dalam menjalankan praktek sebagai BPM, saya memang


memiliki standar kerja dalam melayani pasien. Itu saya lakukan,
agar semua warga yang datang mendapatkan pelayanan terbaik.
Tapi saya sama sekali tidak menyangka dan sangat terkejut, saat
diberitahu PLKB yang datang ke klinik untuk melakukan survey,
bahwa saya akan diikutsertakan dalam lomba BPM tingkat,
Kabupaten Banyuasin. Saat itu saya sempat bertanya, itu
lomba apa dan bagaimana saya bisa diikutkan dalam lomba itu.
Mereka menerangkan, lomba itu diikuti bidan praktek mandiri dan
klinik swasta. Saya dinyatakan layak mengikuti lomba, karena
dinilai memiliki dan memenuhi standarisasi.

Chi chi : Saat diberitahu mengetahui hal itu, bagaimana perasaan ibu ?

Bidan : Terus terang, saya sama sekali tidak menyangka bisa menjadi
perwakilan dari Banyuasin, untuk melaju ke tingkat Provinsi
Sumsel. Karena menurut saya, apa yang dilakukan di klinik ini
biasa-biasa saja dan tidak ada kelebihan apa-apa.

Chi chi : Apakah selama ibu membuka klinik ini ada complain dari
masyarakat sekitar ?

Bidan : Alhamdulillah di daerah ibu belum ada yang complain ya nak ,


kalo complain nya diluar ibu kurang tahu juga ya nak.

Desi : Selain sibuk di klinik ini , apa saja kegiatan ibu lain nya ?

Bidan : Kebetulan saya juga Ketua Koperasi Perempuan Melati Indah


Desa Limau. Lalu ada pula PAUD, PKB dan Posyandu. Kita di
sini juga rutin mengadakan yasinan, rebana, UPPKS, pembuatan
berbagai keterampilan dan kerajinan serta kelompok kerja
untuk membuat kebun tanaman obat keluarga (TOGA).

Desi : Apa suka dan duka ibu menjadi bidan?

Bidan : Yang pasti bisa berbagi dan menolong sesama ya nak, tapi
dukanya pastinya tidak ada waktu , setiap waktu harus siap untuk
dipanggil , tidak siang maupun hingga tengah malam. Dan waktu
untuk keluarga pun sedikit , terkadang kita harus bisa berani
terjun ke dalam masyarakat langsung.
Citra : Hmm iya buk kalau begitu terima kasih ya buk atas
wawancaranya. Maaf mengganggu waktu ibu bekerja .

Bidan : Iya sama-sama nak. Tidak ganggu kok kebetulan juga kan ibu
lagi tidak ada pasien.

Citra : Sekali lagi terima kasih ya buk. Sekalian juga kami mau pamit
dulu ya buk . Assalamualaikum

Bidan : Iya nak sama-sama . Wa`alaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai