Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Kebidanan Komunitas

Siti Saidah,SST,M.Kes
NIDN. 1101038901
PWS KIA
Suatu alat manajemen program KIA untuk
memantau cakupan pelayanan KIA di suatu
wilayah (puskesmas/kecamatan) secara terus
menerus, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut
yang cepat dan tepat terhadap desa dengan
cakupan pelayanan KIA yang masih rendah.
Pelembagaan PWS-KIA

Pemanfaatan PWS-KIA secara teratur dan terus menerus


pada semua siklus pengambilan keputusan untuk
memantau penyelenggaraan program KIA, di semua
tingkatan administrasi pemerintah, baik bersifat teknis
sektoral maupun yang bersifat koordinasi nonteknis dan
lintas sektoral.
Pelembagaan PWS-KIA

Langkah-langkah pelembagaan PWS-KIA, yaitu :


1. Penunjukan petugas pengolahan data ditiap
tingkatan, untuk menjaga kelancaran pengumpulan
data
2. Pemanfaatan pertemuan lintas program
3. Pemantauan  PWS-KIA untuk menyakini lintas
sektoral
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan

Pengumpulan dan pengolahan data merupakan


kegiatan pokok dari PWS-KIA. Data yang dicatat
perdesa dan kemudian dikumpulkan ditingkat
Puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang
administrasi.
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan

Jenis data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan


PWS-KIA adalah :
1. Data sasaran :
a. Jumlah seluruh ibu hamil
b. Jumlah seluruh ibu bersalin
c. Jumlah seluruh bayi berusia kurang dari 1 bulan (neonatal)
d. Jumlah seluruh bayi
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan

2. Data pelayanan:
a.  Jumlah K1.
b. Jumlah K4.
c. Jumlah ibu hamil beresiko yang dirujuk oleh masyarakat.
d. Jumlah ibu hamil beresiko yang dilayani oleh tenaga
kesehatan
e. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga profesional.
f. Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani
oleh tenaga kesehatan minimal 2 kali
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan

Sumber data yang diperlukan untuk melaksanakan PWS-KIA


umumnya berasal dari
1. Register Kohort ibu dan bayi
2. Laporan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
dan dukun bayi
3. Laporan dari dokter/ bidan praktik swasta
4. Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang
berada di wilayah puskesmas
Upaya Pembinaan Dukun Bayi
Langkah Pembinaan Dukun Bayi

1. Fase I : Pendaftaran Dukun


a. Semua dukun yang berpraktek didaftar dan
diberikan tanda terdaftar
b. Dilakukan assesment mengenai
pengetahuan/keterampilan dan sikap mereka
dalam penanganan kehamilan dan persalinan
2. Fase II : Pelatihan
a. Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assement
b. Diberikan sertifikat
c. Diberikan penataan kembali tugas dan wewenang bidan
dalam pelayanan kesehatan ibu
d. Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek
3. Fase III : Pelatihan oleh tenaga terlatih
e. Persalinan hanya boleh dilakukan oleh tenaga terlatih
f. Pendidikan bidan desa dipioritaskan pada anak dan
keluarga dan keluarga dukun
Upaya bidan dilakukan :
1. Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat
setempat
2. Melakukan pendekatan dengan para dukun
3. Memberikan pengertian kepada para dukun tentang
pentingnya perslinan yang bersih dan aman
4. Memberi pengetahuan kepada dukun tentang
komplikasi – kompilkasi kehamilan dan bahaya proses
persalinan
5. Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang
asa saling menguntungkan
6. Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus-
kasus resiko tinggi kehamilan kepada tenaga kesehatan

Anda mungkin juga menyukai