Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PREVENTIF

Dosen Pengampu : Desi Pertiwi, M.Keb

Disusun oleh Kelompok 8 :

1. Fitriani (191540111168)
2. Nelly Anggraini (191540111182)
3. Novi Nur Alfianda (191540111185)
4. Sarmila (191540111198)
5. Wa Ita Ode Hatapayo (191540111203)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUTIARA MAHAKAM

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiranya
dan atas segala rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah
Manajemen. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Desi Pertiwi, M.Keb sebagai dosen mata
kuliah Promosi Kesehatan sudah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami lebih tahu
tentang Promosi Kesehatan.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai Promosi
Kesehatan . Semoga makalah ini dapat dipahami siapapun yang membacanya, semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami maupun bagi yang membacanya. Sebelumnya saya minta maaf
apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon kritik dan saran demi
perbaikan dimasa depan.

Samarinda, 10 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................

B. RUMUS MASALAH...........................................................................................

C. TUJUAN................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN......................................................

B. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN.................................................................

C. UPAYA PREVENTIF.........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................

B. PENUTUP.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian
masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya
sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu
sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
(Notoatmodjo S, 2007)

Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri
dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara
lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan
kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat. Ini
sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat.

B. RUMUS MASALAH
1. Apa pengertian promosi Kesehatan ?
2. Apa tujuan promosi Kesehatan ?
3. Apa saja upaya preventtif ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian promosi Kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan promosi Kesehatan
3. Untuk mengetahui upaya preventif
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1. Promotif (Promosi Kesehatan)

Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu
mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Promosi Kesehatan ( Health
Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi,
sosial, spiritual, dan intelektual.

Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai
konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran
yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi
kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan
penilaian. Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka pesan harus
sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran. Sasaran utama promosi kesehatan
adalah masyarakat khususnya perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak
efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada masyarakat,
oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.

2. Preventif
Preventif adalah tindak pencegahan terhadap suatu penyakit yang dapat membahayakan di masa
mendatang.

B. Tujuan Promosi kesehatan


Promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang
jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat serta sesuai dengan sosial budaya setempat. Demi mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik dari fisik, mental maupun sosial, masyarakat harus
mampu mengenal dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya, serta mampu mengubah atau
mengatasi lingkungannya (Kemenkes, 2011).
Pada dasarnya tujuan utama promosi Kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2. Peningkatan perilaku masyarakat
3. Peningkatan status Kesehatan masyrakat

C. UPAYA PREVENTIF
1. Pengertian

Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit.
Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal care, perinatal dan
neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko
tinggi(high risk ), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para perokok, obesitas
(orang-orang kegemukan), para pekerja seks (wanita atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya
promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit
(primary prevention).

Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya
sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang
artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam
pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk
mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
(Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).

2. Pelayanan Kesehatan Preventif

Maulana (2011), mengungkapkan 3 tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five
levels of prevention, yaitu:

1) Pencegahan Primer. Dilakukan saat individu belum menderita sakit, meliputi:

a. Promosi Kesehatan (health promotion). Kegiatan pada tahap ini ditujukan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan Khusus (specific protection). Berupa upaya spesifik untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, dan
peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik, dan
penanggulangan stress.

c. Tujuan

1. Membangun kebijakan masyarakat sehat


2. Membangun keterampilan personal
3. Memperkuat partisipasi komunitas
4. Menciptakan lingkungan yang mendukung
5. Reorientasi pelayanan Kesehatan

d. Ruang lingkup promosi Kesehatan

1. Pendidikan Kesehatan (Health education)


2. Pemasaran social (Sosial marketing)
3. Penyuluhan
4. Upaya peningkatan (Promotif)
5. Advokasi di bidang Kesehatan
6. Pengorganisasian pengembangan, pergerakan, pemberdayaan masyarakat

e. Ruang lingkup promosi Kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan

1. promosi Kesehatan tatanan keluarga


2. Pendidikan Kesehatan pada tatanan sekolah
3. Pendidikan Kesehatan di tempat kerja
4. Pendidikan Kesehatan di tempat – tempat umum
5. Pendidikan Kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan

2) Pencegahan Skunder

a. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada fase awal patogenik
yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan intervensi guna mehentikan penyakit
pada tahan dini, mencegah penyebaran penyakit, menurunkan intensitas penyakit atau
mencegah komplikasi, serta mempersingkat fase ketidakmampuan.

b. Tujuan

1. Mecegah penyebaran penyakit jika penyakit ini merupakat penyakit menular


2. Mengobati dan menghentikan proses penyakit
3. Menyembuhkan orang sakit
4. Mencegah terjadinya komplikasi dan cacat

c. Usaha Pencegahan

1. Mencari kasus sedini mungkin (case finding)


2. Melakukan pemeriksaan kesehatan umum secara rutin
3. Pengawasan selektif terhadap penyakit kusta, TBC.
4. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita (case holding)
5. Mencaru orang – orang ysng pernah berhubungan dengan penderita penyakit menular
(contact person)
6. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap pemulaan kasus

3) Pencegahan Tersier

Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang diderita tidak
menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik,
mental, dan sosial.

3. Contoh upaya preventif yang dilakukan pelayanan kebidanan :


 Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja,Lansia,dll ) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
 Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
 Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, maupundirumah
 Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
 Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan remaja agar terhindar darianemia
 Mobilisasi tubuh pada ibu hamil untuk mengatasi kekakuan danmelancarkan sirkulasi ibu
 Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
 Pencegahan komplikasi pada saat nifas
 Pemeriksaan secara rutin dan berkala pada lansia
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal
serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah
ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Preventif adalah tindak pencegahan terhadap suatu penyakit yang dapat membahayakan di
masa mendatang.

B. SARAN
Perlu disadari bahwa upaya promosi Kesehatan dalam praktik kebidanan merupakan
tanggung jawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasma dan sinergi antara aparat
Kesehatan pusat, provinsi, kabupaten kota, dan semua pihak dari semua komponen bangsa adalah
sangat penting dalam rangka mencapai visi, tujuan dan sasaran promosi Kesehatan dalam praktek
kebidanan secara rasional.
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan Jakarta : EGC

Mubaraq, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta :

Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai