Anda di halaman 1dari 13

Bidan Teladan dan

Sukses (Bidan Sri Kaeni)


Kelompok 5
3-A
Kelompok 5

 Alya Rahayu
 Destiani Sundari
 Linawati
 Rahmi
 Yasmin Alma S
Sri Kaeni: Bidan Teladan Desa Bedingi

 Biodata
 Nama : Bidan Sri Kaeni,amd.Keb
 Nama Inovasi : Serifikasi ASI
 Pengelola : Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA)
 Alamat : Desa Bedingin, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Sri Kaeni: Bidan Teladan Desa Bedingi

 Sumber dari http://www.mampu.or.id/cerita-perubahan/cerita/sri-kaeni-


bidan-teladan-desa-bedingin/
 Sri Kaeni, seorang bidan di desa Bedingin, Jawa Timur yang serius
mengampanyekan pentingnya melakukan tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat
(IVA) untuk deteksi dini kanker. Keseriusannya ini juga ia tuangkan dalam tulisan
bertajuk “Desa Siaga Kanker Serviks” yang membawanya meraih predikat Bidan
Desa Teladan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Di
dalam tulisan ini, ia menjelaskan tentang kegiatan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA)
yang berhasil mengajak perempuan untuk melakukan tes IVA.
 Ia menuturkan bahwa sebelum berlangsung program ‘Aisyiyah‐MAMPU, hanya
sekitar 4 sampai 5 orang perempuan yang mau melakukan tes IVA di wilayahnya.
Namun, setelah program tersebut hadir di Bedingin, jumlah peserta tes IVA
meningkat hingga 122 orang dalam setahun. Dengan dukungan program ‘Aisyiyah-
MAMPU, Ia terus memberikan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk
melakukan deteksi dini kanker mulut rahim melalui tes IVA maupun Pap Smear.
Tugas 2

1. Apakah Persepsi mutu dari pelanggan yang diberikan pada bidan tersebut?
 Persepsi mutu bagi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan bidan sri
kaeni, masyarakat menganggap bahwa adanya program tersebut membuat
masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan khususnya dalam
kesehatan reproduk\si, pemeliharaan gizi bayi terhadap asi eksklusif dan mutu
kesehatan masyarakat di wilayahnya semakin baik. Dan dari program tersebut
warga desa dapat menikmati beberapa fasilitas kesehatan seperti Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) untuk balita, Posyandu Lansia, dan IVA gratis untuk
masyarakat miskin.
2. Apa dan bagaimana dimensi mutu dari pelayanan yang telah diberikan oleh bidan tersebut?
 Dimensi kompetensi teknis
Bidan melakukan layanan sesuai dengan standar profesi bidan meliputi ketepatan, kepatuhan,
kebenaran dan konsistensi karena bidan sri memiliki program Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) yang
memfasilitasi edukasi dan kegiatan konsultasi tentang kesehatan reproduksi dan kesehatan anak,
seperti ASI, gizi ibu dan anak, deteksi dini kanker, dsb yang masih menjadi masalah kesehatan di
desa.
 Dimensi Akses
Bidan sri memiliki inisiatif untuk mengadakan pembiayaan tes IVA secara gratis bagi perempuan di
desanya melalui dana desa siaga atau dana inisiatif pemerintah desa Bedingin. Berkat kinerja bidan
sri kaeni dalam upaya meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, bidan sri diberi apresiasi oleh
dinas kesehatan yaitu fasilitas mobil sehat untuk masyarakat bedingin. Alasan pemerintah memberi
fasilitas tersebut pada sri karena letak geografis, jarak tempuh yang terlalu jauh dan transportasi yang
kurang.
 Dimensi Kesinambungan
Bidan sri melakukan continue of care berupa asuhan secara intensif seperti home care, posyandu, kelas ibu
hamil, kelas ibu menyusui dan kelompok pendukung asi.

 Dimensi Kenyamanan
Bidan sri dapat membuat masyarakat lebih percaya terhadap bidan karena bidan sri memberikan layanan yang
kompeten demi meningkatkan mutu kesehatan pada wilayah desa bedingin, contohnya yaitu program kegiatan
Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) yang berhasil mengajak perempuan untuk melakukan tes IVA dan membentuk dan
mengaktifkan Kelompok Pendukung ASI (KP ASI) Desa Bedingin bahkan menggandeng tokoh masyarakat, tokoh
agama, suami, dan nenek untuk memberikan dukungan pemberian ASI.
 Dimensi Informasi
Bidan sri tidak menyerah dalam memberikan informasi tentang asi eksklusif terhadap pasien
terutama pada pasien yang menolak memberikan asi eklusif, ia berusaha meinformasikan terhadap
pasien agar jangan menyerah untuk memberikan asi eklusif agar bayinya memperoleh gizi yang
cukup.
 Dimensi Ketepatan waktu
Jika ada pasien yang bermasalah terhadap kesehatannya, bidan sri segera memberikan asuhan yang
sesuai kebutuhan pasien seperti bidan memberikan sertifikat asi eklusif pada ibu ibu dan anak
berhasil lolos ASI Eksklusif sehingga masyarakat akan semakin sadar bahwa ASI Eksklusif sangat
penting untuk bayi.
 Dimensi hubungan antar manusia lintas sectoral
Demi menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kesehatan reproduksi dan pentingnya ASI eksklusif,
bidan sri aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah desa, Puskesmas dan Pimpinan Cabang
‘Aisyiyah. Sebagai bentuk dukungan untuk menggalakkaan ASI ekslusif, Puskesmas dan Pimpinan
Cabang ‘Aisyiyah memberikan penghargaan dan bingkisan kepada anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah di
Bedingin yang berhasil memberikan ASI ekslusif.
 3. Apakah bidan telah melakukan program menjaga mutu dari pelayanan yang diberikannya? Jika
belum Nampak dalam sumber daya yang tersedia, apakah ada bukti jika bidan sudah melakukan
upaya menjaga mutunya?
 Dilihat sendiri bahwa bidan sri kaeni telah melakukan program menjaga mutu prospektif yaitu telah
melaksanakan progam jaminan mutu prospektif sebelum pelayanann kesehatan yang
diselanggarakan, bisa di lihat bahwa pelayanan kesehatan bidan telah di tetapkan standarisasi
kesehatan kebidanan yang telah diberi dari institusi kesehatan, dilhat ia mempunyai nip dan sipb
perizinan untuk melaksanakan progam bsa dengan izin pemerintah setempat, ia jjuga mempunyai
sertifikasi dari puskesmas sehingga ia dapat melaksanakan program untuk meningkatakan mutu
pelayanan kesehatannya, dari yang ditemukan tidak ditemukan apa akreditasi dari pelayanan
kesehatan bidan tetapi jika diliht dari sumber yang ada, kepala puskesmas dan kabag yankes
melakukan akreditasi pada pelayanan keesehatan bidan sri kaeni
Tugas 3 ( program menjaga mutu
konkuren)
 Buatalh contoh program menjaga mutu konkuren, tampilkan contoh aplikasi di
pelayanan kesehatan (dapat menampilkan aplikasinya dalam bentuk video)

 Program konkruen yaitu program menjaga mutu yang dilaksanakan bersamaan


dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan contohnya kader BSA dan Bidan
Desa Sri Kaeni berinisiatif melakukan edukasi yang lebih intensif kepada
perempuan hamil dan keluarga dengan ibu hamil atau menyusui, tekun melakukan
edukasi hingga mendatangi rumah ibu yang telah melahirkan dan menyusui,
pemberian sertifikat ASI Eksklusif yang dilakukan oleh bidan desa bekerjasama
dengan ‘Aisyiyah ini diharapkan para ibu yang hamil dan menyusui lainnya bisa
termotivasi untuk selalu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Sehingga
masyarakat akan semakin sadar bahwa ASI Eksklusif sangat penting untuk bayi dan
juga membuat dukungan program ‘Aisyiyah-MAMPU, bidan terus memberikan
sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker mulut
rahim melalui tes IVA maupun Pap Smear.

Anda mungkin juga menyukai