Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen : 400.7/140/PKM


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 25 Februari 2023
Halaman : 1/7
UPT PUSKESMAS RENI LIDIA ANGGRAENI
PAMARAYAN NIP. 197305021993012001

Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan kebidanan pada persalinan normal


1. Pengertian yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan
setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan asuhan
2. Tujuan
persalinan normal
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pamarayan Nomor 400.7/002/PKM
3. Kebijakan
tentang jenis-jenis Pelayanan Puskesmas
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan
A. Persiapan Alat dan Bahan
1. APD Lengkap
2. Partus set steril
3. Termometer
4. Resusitasi Set
5. Kapas dan air DTT
6. Larutan klorin 0,5%
7. Air DTT
8. Obat-obatan Uterotonika dan Disposible 1cc, 3cc, 10cc
9. Handuk Besar
10.Bengkok dan baskom kecil untuk plasenta
11.Lampu sorot
12.Tempat pakaian kotor
13.Tensi meter dan Stetoskop
14.Doppler
15.Jam
16.Metlin
17. Jelly
18. Kain duk
19. Kain Samping
20. Pakaian Ibu
21. Pempres
22. Baju dan Popok Bayi
23. Tempat sampah medis/ non medis
24. Kom tertutup/terbuka
25. Injek vit k
26. Salep mata
27. Kasa steril
28. Hecting Set
6. Prosedur/
Langkah- B. Petugas melihat tanda dan gejala kala II
langkah 1. Petugas mendengar dan melihat tanda kala II persalinan
 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
 Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum atau
vaginanya.
 Perinium trampak menonjol
 Vulva dan anal membuka
C. Petugas menyiapkan pertolongan persalinan
2. Petugas memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial
sia digunakan. Mematahkan 10 unit dan menempatkan spuit steril ke
dalam partus set.
3. Petugas memakai alat pelindung diri lengkap
4. Petugas melepaskan semua perhiasan yang di pakai di bawah siku.
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang
bersih.
5. Petugas memakai sarung tangan DTT atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam.
6. Petugas mengisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan DTT atau steril). Dan meletakkannya kembali
ke partus set/wadah DTT atau steril tanpa mengkontaminasi tabung
suntik.
D. Petugas memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik.
7. Petugas membersihkan vulva dan perineum , menekanya dengan hati-
hati dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas yang di basahi
air DTT, jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh
kotoran ibu, membersihkan dengan seksama dengan cara menekan dari
depan kebelakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi

2/7
dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi
(meletakkkan sarung tangan dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi)
8. Petugas melakukan pemeriksaaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaaan serviks sudah lengkap ( bila selaput ketuban belum pecah
sedangkan pembukaaan sudah lengkap lakukan amniotomi).
9. Petugas mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta
merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit, mencuci
tangan.
10. Petugas memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi
berakhir untung memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 120 -
160x/mnt).
- Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil- hasil penilaian serta asuhan lainnya pada patograf.
E. Petugas menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
meneran.
11. Petugas memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman dan
sesuai keinginan.
a. Menunggu ibu hingga mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu serta janin
sesuai pedoman persalinan aktif dan pendokumentasian temuan –
temuan.
b. Menjelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana mereka
dapat mendukung dan memberi semangat pada ibu saat ibu mulai
meneran.
12. Petugas meminta bantuan keluarga untuk menyiapakan posisi
meneran (pada saat ada his bantu ibu dalam posisi setengah duduk
dan pastikan ibu merasa nyaman).
13. Petugas memimpin meneran pada saat ibu mempunyai dorongan kuat
untuk meneran:
a. Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
b. Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran
c. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya

3/7
(tidak meminta ibu berbaring terlentang).
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi
e. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat
pada ibu.
f. Menganjurkan asupan peroral.
g. Menilai DJJ setiap 5 menit.
h. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primi para atau
60 menit (1 jam) untuk multi para.
i. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
F. Petugas melakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi.
14. Petugas menyiapkan pertolongan kelahiran bayi Jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, meletakkan handuk bersih
di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Petugas meletakkan kain yang bersih dilipat sepertiga bagian dibawah
bokong ibu.
16. Petugas membuka tutup partus set dan perhatikan kembali peralatan
dan bahan
17. Petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
G. Petugas melakukan pertolongan Untuk Melahirkan Bayi
18. petugas melakukan pertolongan untuk melahirkan bayi saat sub-
occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum
dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri
menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat
saat kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas
pendek-pendek) Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera
setelah kepala lahir lakukan penghisapan pada mulut dan hidung
janin menggunakan penghisap lendir De Lee
19. Petugas menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka
janin dari lendir dan darah
20. Petugas memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Petugas menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran
paksi luar secara spontan
22. Petugas menempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin,
tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior / depan
lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu
posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu
erat hingga menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu,
4/7
minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri, pasang
klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara
dua klem tersebut.
23. Petugas menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior
dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan ke empat
jari pada bahu dan dada / punggung janin, sementara tangan kiri
memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir
24. Petugas melahirkan badan bayi dengan tangan kiri menyusuri
pinggang ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua
lutut janin)
H. Petugas melakukan Asuhan Bayi Baru Lahir
25. Petugas melakukan asuhan bayi baru lahir setelah seluruh badan bayi
lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa
sehingga bayi menghadap ke arah penolong. nilai bayi, kemudian
letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang
memungkinkan)
26. Petugas segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan
bayi kecuali bagian tali pusat
27. Petugas melakukan pemeriksaan kembali uterus untuk memastikan
tidak ada bayi kedua.
28. Petugas memberitahu ibu bahwa dia akan di suntik oxytocin agar
uterus berkontraksi baik. Dalam waktu satu menit suntikan oxtocin
10 uint.
29. Petugas melakukan penjepitan tali pusat setelah dua menit sejak bayi
lahir
30. Petugas melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat.
31. Petugas meletakan bayi tengkurep di dada ibu untuk kontak kulit ibu
dan bayi
I. Petugas melakukan manajemen aktif kala III
32. Petugas memindahkan klem tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva
33. Petugas meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian
bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat
menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari
vulv
34. Petugas memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan
kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.Bila
5/7
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk
melakukan stimulasi puting susu
35. Petugas melakukan peregangan tali pusat terkendali jika tali pusat
terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta,
sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian
ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada
vulva.
36. Petugas mengeluarkan plasenta dengan cara : bila pada penekanan
bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorso ternyata di ikuti
dengan pergeseran tali pusat ke arah distal maka lanjutkan dorongan
kearah kranial hingga plasenta dapat dilahirkan.
37. Petugas menyangga plasenta setelah plasenta tampak di vulva,
teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada
tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
J. Petugas menilai Perdarahan
38. Petugas melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok
fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri
hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
39. Petugas melakukan pemeriksaan bagian maternal dan bagian fetal
plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh
kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan
ke dalam kantong plastik yang tersedia
40. Petugas memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan
perenium yang menimbulkan perdarahan aktif. Bila ada robekan yang
menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.
K. Petugas melakukan asuhan Pasca Persalinan
41. Petugas memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya
pervaginam perdarahan, pastikan kontraksi uterus
42. Petugas membersihkan kedua tangan yang memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0.5% bilas kedua tangan tersebut dengan air
DTT dan keringkan dengan air bersih
43. Petugas memastikan kandung kemih kosong
44. Petugas mengajarkan ibu dan keluarga cara massage uterus
45. Petugas melakukan evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46. Petugas memeriksa tanda-tanda vital ibu dan pastikan keadaan ibu
baik
47. Petugas melakukan pemantauan keadaan bayi dan pastikan bahwa
6/7
bayi bernafas dengan baik
L. Petugas melakukan kebersihan dan Keamanan
48. Petugas merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5 %
49. Petugas membuang barang-barang yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang di sediakan
50. Petugas membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih/kering
51. Petugas memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga
untuk membantu apabila ibu ingin minum
52. Petugas melakukan dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan
klorin 0,5%
53. Petugas membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%
54. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
55. Petugas memakai sarung tangan
56. Petugas melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir satu jam
pertama dengan memberikan salep mata, dan vit k, timbang,
pemeriksaan fisik
57. Petugas memberikan imunisasi hepatitis B/ HB0
58. Petugas melepas sarung tangan secara terbalik kedalam larutan klorin
0,5%
59. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
60. Petugas melengkapi partograf dan dokumentasi.
7 Diagram Alir -
8 Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9 Unit terkait 1. Poned

10 Dokumen
Rekam Medis
terkait

11 Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


Historis
Perubahan

7/7
8/7
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Kode : 400.7/140/PKM


Terbitan : 2023
DAFTAR No. Revisi :
UPT PUSKESMAS TILIK Tgl. Mulai Berlaku : 25 Februari 2023
PAMARAYAN Halaman : 1/4

NO Langkah Kegiatan Ya Tidak

1 Apakah Petugas mendengar dan melihat tanda kala II persalinan

2 Apakah Petugas memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial


siap digunakan. Mematahkan 10 unit dan menempatkan spuit steril ke
dalam partus set

3 Apakah Petugas memakai alat pelindung diri lengkap

4 Apakah Petugas melepaskan semua perhiasan yang di pakai di bawah siku.


Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan handuk

5 Apakah Petugas memakai sarung tangan DTT atau steril untuk semua
pemeriksaan dalam

6 Apakah Petugas menghisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik (dengan


memakai sarung tangan DTT atau steril). Dan meletakkannya kembali ke
partus set

7 Apakah Petugas membersihkan vulva dan perineum , menekanya dengan


hati-hati dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas yang di basahi
air DTT

8 Apakah Petugas melakukan pemeriksaaan dalam untuk memastikan bahwa


pembukaaan serviks sudah lengkap

9 Apakah Petugas mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan


tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%

10 Apakah Petugas memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi


berakhir untung memastikan bahwa DJJ dalam batas normal ( 120
-160x/mnt).
11 Apakah Petugas memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik

12 Apakah Petugas meminta bantuan keluarga untuk menyiapakan posisi


meneran

13 Apakah Petugas melakukan pimpinan meneran pada saat ibu mempunyai


dorongan kuat untuk meneran
14 Apakah Petugas meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk
mengeringkan bayi, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
5-6 cm
15 Apakah Petugas meletakkan kain yang bersih dilipat sepertiga bagian
dibawah bokong ibu

16 Apakah Petugas membuka tutup partus set dan perhatikan kembali


peralatan dan bahan

17 Apakah Petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

18 Apakah petugas melakukan pertolongan untuk melahirkan bayi saat sub-


occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan
di alasi lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir
19 Apakah Petugas menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka
janin dari lendir dan darah

20 Apakah Petugas memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

21 Apakah Petugas menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran


paksi luar secara spontan

22 Apakah Petugas menempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin,


tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior / depan lahir,
kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior/belakang
lahir

23 Apakah Petugas menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior
dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala)

24 Apakah Petugas melahirkan badan bayi dengan tangan kiri menyusuri


pinggang ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah

25 Apakah Petugas melakukan asuhan bayi baru lahir

26 Apakah Petugas mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi


kecuali bagian tali pusat

27 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan kembali uterus untuk memastikan


tidak ada bayi kedua

28 Apakah Petugas memberitahu ibu bahwa dia akan di suntik oxytocin agar
uterus berkontraksi baik. Dalam waktu satu menit suntikan oxtocin 10 uint

29 Apakah Petugas melakukan penjepitan tali pusat setelah dua menit sejak
bayi lahir

30 Apakah Petugas melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat

31 Apakah Petugas meletakan bayi tengkurep di dada ibu untuk kontak kulit

2/7
ibu dan bayi

32 Apakah Petugas memindahkan klem tali pusat hingga 5-10 cm dari vulva

33 Apakah Petugas meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian


bawah uterus, sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan
klem atau kain kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva
34 Apakah Petugas memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.Bila
uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk melakukan
stimulasi putting susu
35 Apakah Petugas melakukan peregangan tali pusat terkendali jika tali pusat
terlihat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta

36 Apakah Petugas mengeluarkan plasenta dengan cara : bila pada penekanan


bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorsol ternyata di ikuti dengan
pergeseran tali pusat ke arah distal maka lanjutkan dorongan kearah kranial
hingga plasenta dapat dilahirkan

37 Apakah Petugas melahirkan plasenta dengan hati-hati.

38 Apakah Petugas melakukan masase pada fundus uteri segera setelah


plasenta lahir

39 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan bagian maternal dan bagian fetal


plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotelidon
dan selaput ketuban sudah lahir lengkap

40 Apakah Petugas memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan
perenium yang menimbulkan perdarahan aktif

41 Apakah Petugas memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya


pervaginam perdarahan, pastikan kontraksi uterus baik
42 Apakah Petugas membersihkan kedua tangan yang memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0.5% bilas kedua tangan tersebut dengan air DTT
dan keringkan dengan air bersih

43 Apakah Petugas memastikan kandung kemih kosong dan uterus


berkontraksi

44 Apakah Petugas mengajarkan ibu dan keluarga cara massage uterus

45 Apakah Petugas melakukan evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah

46 Apakah Petugas memeriksa tanda-tanda vital ibu dan pastikan keadaan ibu
baik

47 Apakah Petugas melakukan pemantauan keadaan bayi dan pastikan bahwa


bayi bernafas dengan baik

48 Apakah Petugas merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan

3/7
klorin 0,5 %
49 Apakah Petugas membuang barang-barang yang terkontaminasi ke tempat
sampah yang di sediakan

50 Apakah Petugas membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah
dan menggantikan pakaiannya dengan pakaian bersih/kering
51 Apakah Petugas memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga
untuk membantu apabila ibu ingin minum
52 Apakah Petugas mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5%
53 Apakah Petugas membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam
larutan klorin 0,5%
54 Apakah Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

55 Apakah Petugas memakai sarung tangan

56 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir satu jam
pertama dengan memberikan salep mata, dan vit k, timbang, pemeriksaan
fisik
57 Apakah Petugas memberikan imunisasi hepatitis B/ HB0

58 Apakah Petugas melepas sarung tangan secara terbalik kedalam larutan


klorin 0,5%

59 Apakah Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

60 Apakah Petugas melengkapi partograf dan dokumentasi

CR : ……………………………… %.

Serang, 25 Februari 2023


Kepala UPT Puskesmas Pamarayan

RENI LIDIA ANGGRAENI

4/7

Anda mungkin juga menyukai