Anda di halaman 1dari 5

INSTRUMEN PENILAIAN

PLASENTA MANUAL

Petunjuk Penilaian :
Nilai 4 = Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar dan tepat.
Nilai 3 = Jika langkah klinik dilakukan dengan benar, tapi kurang efektif
Nilai 2 = Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
Nilai 1 = Jika langkah klinik tidak dilakukan

Nama Mahasiswa : …………………….

Preseptor/Mentor : …………………….

Tanggal Pengujian : …………………….

SKALA PENILAIAN
NO KOMPONEN KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8
MEMBACA BASMALAH
1. PERSIAPAN ALAT :
1. Kocher : 2, tabung suntik 5 ml dan jarum
suntik no 23 G
2. Mangkok logam (wadah plasenta) : 1
3. Kateter karet dan penampung air kemih : 1
4. Benang kromik 1/10, plain 0 sutra 2/0 : 1
rol (masing-masing)
5. Partus set
6. Celemek, masker, kaca mata, sepatu Boot
7. Sarung tangan DTT/ Steril : 4 pasang
8. Analgetik (Pethidin 1-2 mg/kg BB,
Ketamin HCI 0.5 mg/kg BB, Tramadol 1-2
mg/kg BB
9. Sedativa (diazepam 10 mg/)
10. Atropin Sulfas 0.25 -0.50 mg/ml
11. Uterotonika (oksitosin, Ergometrin,
Prostagladin)
12. Larutan anti septik (Povidon Iodin 10%)
13. Oksigen dengan regulator

2. LANGKAH – LANGKAH :
Persetujuan tindakan medik
Persiapan sebelum tindakan :
1. Cairan dan selang infus sudah terpasang.
Perut bawah dan lipat paha sudah
dibersihkan dengan air dan sabun.
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
resusitasi kardiopulmoner
3. siapkan kain alas bokong, sarung kaki, dan
penutup perut bawah.

PENCEGAHAN INFEKSI
4. Cuci tangan hingga siku dengan sabun
dibawah air mengalir
5. Keringkan tangan dengan handuk DTT
6. Pakai baju dan alas kaki kamar tindakan,
masker, dan kacamata pelindung.
7. Pakai sarung tangan DTT/ steril
8. Pasien dengan posisi litotomi, pasangkan
alas bokong, sarung kaki dan penutup
perut bawah, fiksasi dengan klem kain.

TINDAKAN PENETRASI KE VAKUM


UTERI
9. Intruksikan asisten untuk memberikan
sedativa dan analgetik melalui karet infus
(pethidin diberikan intramuskuler)
10. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri,
sisihkan labium mayus kiri dan kanan
lateral sehingga tampak muara uretha,
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan,
masukkan kateter ke uretha hingga 0.5 sm,
lepaskan labium mayus, pindahkan
telunjuk kiri ke depan dinding vagina
(dasar uretra) kemudian dorong kateter
(dengan tuntunan telunjuk kiri) hingga
memasuki kandung kemih.
11. Setelah kandung kemih dikosongkan
lepaskan kateter, masukkan kedalam
wadah yang tersedia. Dengan tangan kiri
jepit tali pusat dengan kocher kemudian
tegangkan tali pusat sejajar lantai.
12. Secara obstetrik tangan kanan ( punggung
tangan kebawah) dimasukkan ke vagina
dengan menelusuri tali pusat bagian
bawah.
13. Setelah tangan kanan mencapai
pembukaan servik , minta asisten untuk
memegang kocher , kemudian tangan kiri
penolong menahan fundus uteri.
14. sambil menahan fundus uteri dengan
tangan kiri , tangan kanan masuk kedalam
kavum uteri hingga mencapai implantasi
plasenta,.
15. Buka tangan obsterik menjadi seperti
memberi salam, dengan ibu jari merapat
kepangkal jari telunjuk.

MELEPAS PLASENTA DARI DINDING


UTERUS
16. Tentukan implantasi plasenta ke korpus
uteri bagian belakang atau bagian depan,
temukan tepi plasenta bagian bawah.
17. Bila berada dibelakang, tali pusat tetap
disebelah atas. Bila dibagian depan,
pindahkan tangan kebagian depan tali
pusat dengan punggung tangan
menghadap keatas.
18. Bila plasenta di bagian belakang lepaskan
plasenta dari tempat implantasinya,
dengan jalan menyelipkan ujung jari antara
plasenta dan dinding uterus, dengan
punggung tangan menghadap dinding
uterus. Bila plasenta dibagian depan,
lakukan hal yang sama ( Punggung tangan
menghadap dinding uterus) tetapi tali
pusat berada dibawah telapak tangan
kanan.
19. Kemudian gerakkan tangan kanan kekiri
dan ke kanan sambil bergeser ke kranial
sehingga semua permukaan maternal
plasenta dapat dilepaskan.
20. Sambil melakukan tindakan, perhatikan
keadaan ibu, lakukan penanganan yang
sesuai bila terjadi penyulit.

MENGELUARKAN PLASENTA
21. Sementara tangan kanan dalam cavum
uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk
memastikan tidak ada bagian plasenta
yang masih melekat pada dinding uterus.
22. Pindahkan tangan kiri kesupra simfisis
untuk menahan uterus bagian bawah
23. Kemudian diintruksikan asisten yang
memegang kocher untuk memegang tali
pusat sambil tangan kanan menarik
plasenta keluar.
24. Setelah plasenta lahir, letakkan plasenta
kedalam tempat yang telah disediakan.
25. tangan kiri sedikit mendorong uterus
kedorsokranial (untuk mengembalikan
posisi uterus).
26. Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah
perdarahan yang keluar.

DEKONTAMINASI
27. Sementara masih menggunakan sarung
tangan, masukan bahan dan instrumen
yang akan di pergunakan lagi kedalam
wadah yang mengandung larutan klorin
0.5 % dan rendam selama 10 – 20 mnt.
28. Buang bahan habis pakai kedalam tempat
sampah yang tersedia (mengandung
larutan klorin 0.5%)
29. Bersihkan bagian-bagian yang tercemar
darah atau cairan tubuh dengan larutan
klorin 0.5 %
30. Bersihkan sarung tangan dengan larutan
klorin 0.5 % kemudian lepaskan secara
terbalik dan rendam dalam larutan
tersebut.
31. Cuci tangan kembali dengan sabun
dibawah air mengalir.
32. Keringkan tangan dengan handuk yang
bersih

PERAWATAN PASCA TINDAKAN


33. Periksa kembali tanda vital pasien, segera
lakukan tindakan dan intruksi bila
diperlukan.
34. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan
buat laporan tindakan didalam kolom yang
tersedia pada catatan medik penderita.
35. Buat intruksi pengobatan lanjutan dan hal-
hal penting yang memerlukan pengawasan
ketat.
36. Beritahukan pada pasien dan keluarga
bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan
dan masih memerlukan perawatan.
37. Bersama petugas yang akan melakukan
perawatan, jelaskan perawatan apa yang
masih diperlukan, lama perawatan, serta
laporan pada petugas jika ada keluhan
gangguan pasca tindakan.
38. Tegaskan pada petugas yang merawat
untuk menjalankan intruksi perawatan dan
pengobatan serta laporan segera bila pada
pemantauan lanjut ditemukan perubahan-
perubahan yang ditulis dalam catatan
pasca tindakan.

3. SIKAP :
 Sabar dan ramah.
 Teliti dan hati-hati.
 Tanggap terhadap reaksi pasien.
MEMBACA HAMDALAH

Petunjuk Penilaian :
Nilai 4 = Jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar dan tepat.
Nilai 3 = Jika langkah klinik dilakukan dengan benar, tapi kurang efektif
Nilai 2 = Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
Nilai 1 = Jika langkah klinik tidak dilakukan

Nilai : A = 80 -100 (LULUS)


B + = 76 – 79 (LULUS)
C + = 70 – 75 (TIDAK LULUS)
C = 56 – 63 (TIDAK LULUS)
D = 45 – 55 (TIDAK LULUS)
Catatan Preseptor/Mentor :

Kesimpulan : LULUS / TIDAK LULUS, NILAI =........................

Preseptor Mahasiswa

(..................................) (.............................)

Anda mungkin juga menyukai