Nama Kelompok:
• Bunga Pebrita sari
• intan purnomo
• Seneng Wahyuti
latar belakang
• Menurut UNICEF, jenis kekerasan pada anak dibagi menjadi 5, yaitu
fisik, seksual, emosional, pengabaian, dan eksploitasi. Memukul dan
mencubit dikategorikan kekerasan fisik.
• Menurut DR.Dr.Meita Dhamayanti, Sp.A(K), disiplin adalah memberi
hukuman pada anak hukuman dapat mengontrol rasa takut
seseorang. Hukuman disiplin pada anak baiknya dipahami sehingga
perilaku anak berubah menjadi positif, dan dapat melatih tanggung
jawabnya," ujar Meita dalam 'Seminar Media Hari Ulang Tahun IDAI
Ke-65: Bersama Lindungi Hak Anak' di Gedung IDAI, Salemba, Jakarta
Pusat.
Lanjutan
● A. pengertian
Gentle discipline adalah salah satu dari lima tipe disiplin yang ditulis
oleh Sarah Ockwell-Smith, seorang ahli parenting. Teknik ini berdasar
pada sikap saling menghargai antara orang tua dan anak, serta
berfokus pada penerapan disiplin, bukan hukuman. Penting untuk
digarisbawahi, bahwa sebagaimana cara mendidik yang ideal, teknik
ini tidak menggunakan hukuman fisik dalam bentuk apa pun, serta
tidak mempermalukan anak-anak. Sebaliknya, gentle
discipline memberikan konsekuensi yang dapat memastikan si Kecil
tidak mengulangi kesalahannya di masa depan.
lanjut
Ketika orang tua membiasakan anak dengan kedisiplinan, maka setelah besar
anak akan tertanam tetap seperti itu. Untuk menerapkan kedisiplinan tidak
boleh dengan cara-cara kekerasan Apalagi disiplin dan kekerasan adalah dua
hal yang berbeda. Disiplin itu relatif terukur dan dalam mendisiplinkan anak,
emosi orang tua stabil. Sementara kekerasan itu tidak terukur, jadi bisa ringan
atau berat .karena saat melakukan kekerasan, emosi orang tua juga tidak stabil.
LANJUT
• Selain itu, mendisiplinkan anak konsekuensinya jelas.
Sedangkan ketika anak mendapat kekerasan, konsekuensi
biasanya tidak logis. Banyak cara dilakukan orang tua
untuk mendisplinkan anak. Salah satunya dengan cara
memukul atau mencubit.
• Saat mendisiplinkan anak, sebaiknya orang tua mengerti
tentang batasannya. Bila salah, disiplin bisa berubah
menjadi bentuk kekerasan fisik yang berdampak pada psikologis
anak.
• Disiplin dianggap sebagai kekerasan apabila tindakan tersebut
menimbulkan trauma, menyakitkan, dan mengancam jiwa anak.
Kalau anak dipukul atau dicubit sesekali, mungkin masih wajar.
Tapi kalau berkali-kali, bisa dianggap kekerasan
lanjutan
C. Metode mendisiplinkan anak
Gentle discipline adalah salah satu dari lima tipe disiplin yang
ditulis oleh Sarah Ockwell-Smith, seorang ahli parenting. Teknik ini
berdasar pada sikap saling menghargai antara orang tua dan anak,
serta berfokus pada penerapan disiplin, bukan hukuman. Penting
untuk digarisbawahi, bahwa sebagaimana cara mendidik yang ideal,
teknik ini tidak menggunakan hukuman fisik dalam bentuk apa pun,
serta tidak mempermalukan anak-anak. Sebaliknya, gentle
discipline memberikan konsekuensi yang dapat memastikan anak tidak
mengulangi kesalahannya di masa depan.
2.Berorientasi jangka Panjang
Teknik ini tidak hanya berfokus pada perilaku anak pada saat
ini, malah membantu ibu untuk melihat dengan spektrum waktu yang
lama. Melalui metode ini, dapat mengenali keterampilan yang
dibutuhkan anak dan menentukan strategi disiplin yang akan
membantu mereka mencapai tujuan. Misalnya, ketika anak perlu
belajar bertanggung jawab, orangtua akan memberikannya lebih
banyak tugas agar ia merasa lebih bertanggung jawab sesuai usianya.
Gentle discipline dapat memungkinkan menemukan kekurangan si
anak dan membantunya untuk mengatasi hal tersebut agar ia dapat
tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan bertanggung jawab.
3.Mengajarkan anak apa yang harus
dilakukan
● Anak juga dapat mengetahui perilaku mana yang
salah dengan teknik ini. Ia juga akan belajar dari
kesalahan tersebut ketika ibu mengoreksi
perilakunya. Si anak juga diajarkan bagaimana
mengekspresikan perasaan mereka dengan cara
yang tepat, serta belajar bagaimana membuat
keputusan yang sehat
4.Mengakui adanya perasaan
● Jika ibu menerapkan metode ini, secara tak langsung ibu juga
mempertimbangkan perasaan anak, dan tidak meremehkannya. sebagai
orangtua dapat membicarakan perasaan dengan si anak, sehingga ia
merasa divalidasi dan dianggap.
5.Berpegang pada keamanan anak