Anda di halaman 1dari 21

METODE KB SEDERHANA

TANPA ALAT
DISUSUN OLEH:
1. Mita Pratiwi (P1337420717002)
2. Ulfah Rizki N (P1337420717011)
3. Evada Nur S (P1337420717019)
4. Asyifa Ridha A. (P1337420717029)
5. Itsnaini Wahyu P.D. (P1337420717040)
A. Definisi
KB Sederhana Alamiah (tanpa alat) adalah metode
kontrasepsi berdMetode asarkan pada kesadaran untuk memulai
atau mengakhiri masa kesuburan dari siklus menstruasi
perempuan. Metode ini tergantung pada kemampuan pasangan
mengidentifikasi fase subur pada setiap fase siklus menstruasi dan
motivasi serta disiplin mereka untuk mempraktikan puasa seks jika
diperlukan.
1. Indikasi
a. Indikasi Umum
Metode Keluarga Berencana Alamiah menyediakan
alternatif untuk pasangan yang tidak ingin atau tidak
cocok menggunakan metode lain merasa lebih efektif
karena takut efek samping, hambatan religious atau
budaya, akses yang sulit pada metode lain
b. Indikasi Khusus
Keluarga Berencana Alamiah merupakan metode yang
sesuai untuk wanita yang mau mengamati tanda kesuburan,
Wanita yang mempunyai siklus haid yang cukup teratur,
Pasangan yang tidak dapat menggunakan metode lain, Tidak
keberatan jika terjadi kehamilan
2. Efektifitas
Metode Keluarga Berencana Alamiah akan lebih efektif
bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum
menggunakan metode KBA ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Sebenarnya, masa subur setiap
wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan
pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu,
metode KBA ini akan lebih efektif bila semua dari macam-
macam metode KB Alamiah digunakan. Berdasarkan
penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sydney, metode
akan lebih efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan.
B. Macam-macam Metode KB
Sederhana Tanpa Alat (Alamiah)
1. Metode Kalender
2. Metode Suhu Basal
3. Metode Lendir Serviks (Billings)
4. Metode Sim to Thermal
5. Metode Coitus Interuptus
1. Metode Kalender
a. Pengertian metode kalender
Metode kalender atau pantang berkala adlah cara
atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh
pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama
atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar.
Dengan penggunaan system kalender setiap pasangan
dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya.
Sebelum menggunakan metode ini, pasangan suami istri
harus mengetahui masa subur.
b. Cara penerapan metode kalender
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada
kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya mengalami
ovulasi (subur) hanya satu kali dalam sebulan, dan biasanya
terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid
yang akan datang. Berikut ini cara dan menghitung masa subur :
1) Bila Siklus Haid Teratur (28 hari )
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1.
Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 siklus haid.
Contoh:
Seorang istri mendapat haid mulai tanggal 9 januari. Tanggal 9
januari dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada
tanggal 20 januari dan hari ke-16 jatuh pada tanggal 24 januari.
Jadi masa subur yaitu tanggal 20 hingga 24 januari. Pada
tanggal tersebut suami istri tidak boleh bersenggama.
2) Bila Siklus Haid Tidak Teratur
Catat jumlah hari dalam siklus haid selama 6 bulan (6 siklus menstruasi).
Untuk mengetahui siklus haid terpanjang dan terpendek.
Masukan dalam rumus: jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid
dikurang 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Rumus: Hari pertama masa subur = jumlah hari terpendek - 18
Masukan dalam rumus: jumlah hari terpanjang dalam 6 kali siklus haid
dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus : Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan
siklus terpanjang 30 hari (mulai dari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga
masa ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin
melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi.
2. Metode Suhu Basal
a. Pengertian
Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas
apapun, biasanya diambil pada saat bangun tidur dan belum
meninggalkan tempat tidur. Suhu basal akan meningkat
setelah ovulasi terjadi. Pencatatan suhu basal dilakukan
setiap hari.
Prinsip yang digunakan dalam metode suhu basal tubuh
adalah menentukan masa subur, yaitu 4 hari sebelum ovulasi
karena sperm dapat hidup sampai 4 atau 5 hari. Metode ini
berdasarkan kenaikan suhu tubuh setelah ovulasi sampai hari
sebelum menstrusasi berikutnya. Untuk mengetahui suhu tubuh
benar-benar naik maka harus dengan thermometer yang
sama dan pada tempat yang sama (dimulut, anus, vagina)
setiap pagi setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas,
serta melakukan pencatatan.
b. Penentuan masa subur
Siklus mentruasi mempengaruhi oleh hormone seks perempuan yaitu
estrogen dan progesterone. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan
fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa
indicator klinis seperti:
1) Perubahan suhu basal tubuh
2) Perubahan lendir serviks
3) Perubahan sekresi lendir serviks
4) Panjangnya siklus mentruasi
5) Indikator minor kesuburan seperti perut dan perubahan payudara.

Fase subur dan fase tidak subur dapat dinilai dengan ukuran dan dapat
digunakan untuk merencanakan dan menghindari kehamilan. Siklus
menstruasi dibagi dalam 2 fase yaitu sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi.
1) Fase sebelum ovulasi
2) Fase sesudah ovulasi
c. Cara mengukur perubahan suhu basal
Cara mengukur suhu basal:
1) Siapkan alat-alat yang diperukan, yaitu thermometer, alat tulis, grafik.
Contoh Grafik Suhu Basal Badan

2) Sebelum tidur malam, atur termometer menjadi suhu normal (36


derajat celcius), dengan cara dikibas-kibas.
3) Ketika bangun pagi sebelum melakukan aktifitas letakan
thermometer selama 5 menit.
4) Catatlah hasil pengukuran pada grafik.
5) Berikan tanda khusus pada keadaan tertentu misalnya pada
saat terjadi sdemam atau stress karena dapat
mempengaruhi keadaan suhu badan.
6) Lakukan secara rutin selama 3 bulan berturut-turut
7) Tandai juga saat melakukan hubungan seksual (intim)
8) Dengan syarat suhu tubuh tidak boleh dalam kondisi
demam, jangan tidur dibawah lampu yang panas, jangan
tidur menggunakan AC dalam suhu yang sangat tinggi, dan
tidur minimal 5-6 jam.
d. Keuntungan dan kekurangan menggunakan metode suhu basal
Keuntungan :
•Memiliki tingat keamanan yang tinggi jika diukur secara rutin dan benar.
•Murah (ekonomis)
•Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin
•Tidak ada efek samping sistemik
Kekurangan :
•Kesalahan dapat terjadi jika sedang mengalami sakit, mengukur tidak pada
waktu biasanya, tidur terlalu larut malam, danti thermometer, ganti tempat
pengukuran suhu.
•Harus diperhatikan pada kasus-kasus tertentu, seperti ibu menyusui, karena
siklus yang sangat tidak teratur.
•Kelemahan cara ini adalah bila seseorang lupa untuk melakukannya.
•Pengukuran yang tidak teliti
•Perlu pencatatan tiap hari.
3. Metode Lendir Serviks( Bilings)
a. Pengertian
Definisi metode kontrasepsi dengan menghubungkan
pengawasan terhadap perubahan lendir serviks wanita yang keluar
melalui vagina. Metode ovulasi didasarkan pada pengenalan
terhadap perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi yang
menggambarkan masa subur dalam siklus dan waktu fertilitas
maksimal dengan masa subur.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dasar Perubahan siklis dari lendir serviks yang terjadi karena
perubahan kadar estrogen. Pola yang diidentifikasi menunjukkan
bahwa individu wanita dapat memperkirakan masa ovulasi dengan
cukup akurat tanpa harus memperhatikan perubahan suhu basal
tubuh. Perubahan pola tersebut antara lain :
1) Hari-hari kering
2) Hari-hari subur
3) Hari puncak
c. Keuntungan
• Dalam kendali wanita.
• Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya.
• Meningkatkan kesadaran terhadap peerubahan pada tubuh.
• Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan
kehamilan.
• Dapat digunakan mencegah kehamilan.
d. Kekurangan
• Membutuhkan komitmen.
• Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami.
• Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode
• Infeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
• Beberapa obat yang digunakan mengobati flu, tersebut dapat
menghambat produksi lendir serviks
e. Teknik Penggunaan Metode Lendir Serviks
1) Catatlah setiap kali pengamatan dilakukan dengan
suatu rangkaian kode misalnya stiker atau tinta berwarna
ataupun tulisan tangan.
2) Periksa lendir setiap kali ke belakang dan sebelum tidur,
kecuali ada perasaan sangat basah pada waktu siang.
Setipa malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang
paling subur dan beri tanda pada catatan untuk kode
yang sesuai. Lendir mungkin akan berubah pada hari
yang sama.
3) Abstinen/ pantang senggama paling sedikit satu siklus
sehingga klien akan mengenali hari-hari lendir,
mengenali pola kesubiuran dan pola ketidaksuburan
dengan bimbingan terlatih.
4) Hindari senggama pada waktu haid.
5) Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersenggama
selang satu malam( aturan selang seling).
6) Hindari senggama segera setelah ada lendir jenis apa juga
atau perasaan basah muncul (aturan awal).
7) Tandai hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulur
dengan tanda X. Ini adalah hari puncak (hari ovulasi).
8) Setelah hari puncak ,hindari senggama untuk tiga hari berikut
siang dan malam (aturan puncak). Mulai dari pagi hari ke
empat setelah kering, ini adalah hari hari aman untuk
bersenggama sampai hari haid berikutnya
4. Metode Sim to Thermal
a. Pengertian
Metode sim to thermal merupakan keluarga berencana alamiah
(KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus mentruasi wanita.
Metode sim to thermal mengkombinasikan metode suhu basal dan
makosa serviks.
Hal yang mempengaruhi metode sim to thermal menjadi efektif apabila:
•Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat
•Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.
•Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat
mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan.
Hal yang mempengaruhi metode sim to thermal tidak efektif antara lain:
•Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam
hari.
•Wanita yang mempunyai penyakit.
•Pasca perjalanan.
b. Keuntungan
Metode simptothermal mempunyai keuntungan antara lain:
•Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau
operasi yang dibutuhkan.
•Aman
•Ekonomis
•Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan
c. Keterbatasan
Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
•Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi,
berpenyakit, pasca perjalanan maupun konsumsi alkohol.
•Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus
mengamati dan mencatat suhu basal
tubuh maupun perubahan lendir serviks.
•Metode simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan
suami istri.
d. Petunjuk bagi pengguna metode sim to thermal
Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menentukan masa subur
dengan mengamati perubahan suhu basal tubuh maupun lendir
serviks.
•Klien dapat melakukan hubungan seksual hingga dua hari
berikutnya setelah haid berhenti (periode tidak subur sebelum
ovulasi).
•Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai
dengan mulai keluarnya lendir dan rasa basah pada vagina sama
dengan metode lendir serviks. Lakukan pantang senggama karena
ini menandakan periode subur sedang berlangsung.
•Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari
berurutan dan hari puncak lendir subur.
•Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal,
periode subur, periode tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode
subur yang terpanjang dimana masa pantang senggama harus
dilakukan.
5. Metode Coitus Interuptus
a. Pengertian
Nama lain dari Coitus Interuptus adalah senggama terputus
atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau with
drawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin
disebut juga interrupted intercourse. Pengertian Coitus interuptus
atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana
tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya
(penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
b. Cara penerapan
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga
sperma tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada
pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat
dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan
air mani mencapai rahim.
c. Teknik melakukan coitus interuptus
• Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus
saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih
dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
• Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus
mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung
penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.
• Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan
penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan
sperma di luar vagina.
• Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
• Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
• Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.

Anda mungkin juga menyukai