Anda di halaman 1dari 67

METODE KONTRASEPSI

Fakhriyah, S.Si.T., M.KM


KOMPETENSI
 KOMPETENSI UMUM
 Setelah mengikuti perkuliahan pada materi ini, mahasiswa
mampu menjelaskan tentang metode kontrasepsi
 KOMPETENSI KHUSUS
 Setelah mendapatkan perkuliahan ini mahasiswa akan dapat
menjelaskan:
a. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
b. Metode kontrasepsi jangka pendek
c. Metode kontrasepsi jangka panjang
PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti mencegah atau
melawan dan “konsepsi” yang berarti pertemuan antara sperma dan
sel telur yang matang dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan.

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur


oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya telur yang dibuahi ke dinding rahim

Tujuan kontrasepsi adalah mengindari atau


mencegah kehamilan akibat pertemuan sel telur dan
sperma tersebut
MACAM-MACAM KONTRASEPSI
Metode Kontrasepsi Metode Kontrasepsi
Sederhana Modern
• Tanpa Alat • Jangka Pendek
• KB Alamiah • Oral kontrasepsi
• Metode Kalender • Injeksi
• Suhu Basal • Jangka Panjang
• Coitus Interuptus • AKBK/ implant
• Dengan Alat • AKDR/ IUD
• Kondom
KB ALAMIAH

Metode KB Sederhana
Alamiah (tanpa alat) adalah
metode kontrasepsi berdasarkan
pada kesadaran untuk memulai
atau mengakhiri masa
kesuburan dari siklus
menstruasi perempuan.
METODE KALENDER / PANTANG BERKALA

Cara atau metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh


pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau
hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.

Cara atau metode kontrasepsi sederhana bermanfaat


sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.

Patokan dalam menentukan masa subur:


• Ovulasi terjadi 14 hari sebelum haid yg akan datang
• Sperma hidup 48 jam setelah ejakulasi
• Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Keuntungan Keterbatasan
• Dapat digunakan oleh setiap wanita • Memerlukan kerjasama yang
yang sehat baik antara suami istri
• tidak membutuhkan alat atau • harus ada motivasi dan disiplin
pemeriksaan khusus dalam pasangan dalam menjalankannya
penerapannya • pasangan suami istri tidak dapat
• tidak mengganggu pada saat
melakukan hubungan seksual
berhubungan seksual
• menghindari resiko kesehatan yang
setiap saat
• pasangan suami istri harus tahu
berhubungan dengan kontrasepsi
• tidak memerlukan biaya masa subur dan masa tidak subur
• tidak memerlukan tempat pelayanan • harus mengamati siklus
kontrasepsi. menstruasi minimal enam kali
siklus
• siklus menstruasi yang tidak
teratur (menjadi penghambat)
• lebih efektif bila dikombinasikan
dengan metode kontrasepsi lain.
 Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus
menstruasinya normal yaitu 21-35 hari.
 Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi
dilakukan minimal enam kali siklus berturut-turut.
 Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data
yang telah dicatat.
Haid teratur (28 hari)
• Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai
hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga
hari ke-16 dalam siklus haid.
• Contoh:
• Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal
9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai
hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20
Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret.
• Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret
hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini
merupakan masa pantang untuk melakukan
senggama. Apabila ingin melakukan hubungan
seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Haid tidak teratur
• Rumus :
• Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
• Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
• Contoh: Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus
terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari
pertama haid sampai haid berikutnya).
• Langkah 1 : 25 – 18 = 7
• Langkah 2 : 30 – 11 = 19
• Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-
19. Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh melakukan
senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus
menggunakan kontrasepsi.
SUHU BASAL
 suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh
selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur).
 Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah
bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas apapun (sebelum
meninggalkan tempat tidur).
 Suhu basal akan meningkat setelah ovulasi terjadi dan pencatatan
suhu basal dilakukan setiap hari.
 Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya
masa subur (ovulasi).
 Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal.
 Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36oC. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38oC kemudian tidak akan
kembali pada suhu 35oC. Pada saat itulah terjadi masa subur
(ovulasi).
 Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4
hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2oC dan
akhirnya kembali kepada suhu tubuh normal sebelum
menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progresteron
menurun.
 Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi
kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa
subur
 Dengan demikian dapat diperkirakan kapan terjadinya
masa subur pada siklus menstruasi berikutnya.
Cara untuk menggunakan indikator ini adalah:
1. Suhu diukur segera setelah bangun tidur sebelum bangkit
dari tempat tidur dan melakukan aktivitas lain serta
dilakukan pada waktu yang sama.
2. Waktu pengukuran yang bervariasi lebih dari 1 jam, harus
dicatat.
3. Suhu dapat diukur melalui mulut dan vagina atau anus.
a. Mulut (oral), ujung perak termometer diletakan dibawah lidah
dengan bibir tertutup selama lebih kurang 5 menit.
b. Vagina, termometer dimasukan ke vagina secara perlahan selama
lebih kurang 3 menit.
c. Anus, ujung termometer dioleskan cairan pelicin seperti lotion
kemudian dimasukan secara pperlahan ke anus dengan posisi
berbaring pada salah satu sisi dan lutut ditarik ke atas selama lebih
kurang 3 menit.
4. Untuk akurasi, bila salah satu metode telah dipilih untuk
digunakan, maka sebaiknya tidak diganti sampai dengan
siklus berikutnya.
5. Grafik dibuat dengan menggambarkan hasil pembacaan suhu
dengan sebuah titik pada lokasi yang sesuai. Titik-titik ini
kemudian dihubungkan untuk membuat sebuah grafik. Jika
terjadi kelupaan pengukuran, titik-titik tersebut tidak boleh
disambung.
a. Termometer manual, jika air raksa berhenti di antara dua
angka maka angka yang terendah yang dicatat.
b. Termometer digital, hanya mencatat satu angka desimal.
6. Termometer sebaiknya dibersihkan dengan kapas dan air
dingin.
7. Grafik baru dimulai pada hari pertama menstruasi. Jika
menstruasi mulai pada siang hari maka hasil pengukuran
pada pagi harinya dipindahkan pada grafik yang baru.
Grafik suhu basal
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu
basal tubuh (Irianto, 2014):
 Batuk, demam dan influenza.
 Infeksi/ penyakit lain yang meninggikan suhu badan.
 Inflamasi lokal lidah, mulut atau daerah anus.
 Faktor-faktor situasional seperti mimpi buruk.
 Jam tidur ireguler.
 Sakit dan stress. 
 Mengkonsumsi alkohol.
 Pemakaian minuman panas atau dingin sebelum
pengambilan suhu basal tubuh.
 Pemakaian selimut elektris.
 Kegagalan membaca termometer dengan tepat.
METODE COITUS INTERUPTUS

Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus


atau ekspulsi, pra-ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau
withdrawal methods atau pull-out method.

Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.

Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode


KB tradisional/ alamiah, di mana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai
ejakulasi.
Manfaat
• Menimbulkan efek jika
Keterbatasan
digunakan dgn benar • Efektifitas tergantung
• Tidak mengganggu produksi pasangan
ASI • Efektifitas menurun apabila
• Dapat digunakan sebagai sperma dlm 24 jam sejak
pendukung metode lainnya ejakulasi melekat pd
• Tidak ada efek samping • Memutus kenikmatan hub
• Dapat digunakan setiap seksual
waktu
• Tidak membutuhkan biaya
• Meningkatkan keterlibatan
pria
• Hubungan pasutri lebih dekat
dan pengertian
Agar efektif:
Meningkatkan kerjasama dan membangun saling pengertian
sebelum melakukan hubungan seksual dan pasangan harus
mendiskusikan serta menyepakati penggunaan metode ini
Sebelum berhubungan, pria terlebih dahulu mengosongkan
kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk
menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
Apabila merasa akan ejakulasi, pria harus segera mengeluarkan
penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma
di luar vagina. Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya.
Tidak dianjurkan dilakukan pada masa subur
KONDOM

Kondom merupakan selubung/ sarung


karet yang dapat terbuat dari berbagai
bahan di antaranya lateks (karet),
plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang
pada penis saat berhubungan seksual.

Kondom merupakan salah satu metode kontrasepsi barier


sebagai perlindungan ganda apabila akseptor menggunakan
kontrasepsi modern dalam mencegah penularan Penyakit
Menular Seksual maupun ISR dan juga sebagai alat
kontrasepsi.
Cara memasang kondom
Keuntungan

• Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan, efektifitas segera


dirasakan, murah dan dapat dipakai secara umum, praktis, memberi
dorongan bagi pria untuk ikut berpartisipasi dalam kontrasepsi, dapat
mencegah ejakulasi dini, metode kontrasepsi sementara apabila metode
lain harus ditunda.

Kerugian

• Angka kegagalan kondom yang tinggi yaitu 3-15 kehamilan per 100
wanita pertahun, mengurangi sensitifitas penis, perlu dipakai setiap
hubungan seksual, mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual,
pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan mempertahankan
ereksi.

Manfaat

• Membantu mencegah HIV AIDS dan PMS, kondom yang mengandung


pelicin memudahkan hubungan intim bagi wanita yang vaginanya
kering, membantu mencegah ejakulai dini.
Penanganan Efek Samping dan Masalah Kesehatan
Lain
Efek Samping Penilaian Penanganan Kondom rusak atau dicurigai
bocor.
• Cek adakah lubang atau ditemui adanya kebocoran.
• Buang dan pakai kondom baru.
• Jika ada kebocoran, dipertimbangkan pemberian Morning After Pil atau
pemakaian kontrasepsi darurat lainnya.

Iritasi Lokal Penis


• Tentukan apakah ada alergi atau reaksi mekanis.
• Jika reaksi alergi tidak memerlukan pengobatan.

Mengurangi kenikmatan hubungan seksual


• Klien mengalami penurunan kenikmatan atau sensasi hubungan intim.
• Jika perasaan tersebut tidak bisa ditolerir sebaiknya menggunakan metode
kontrasepsi yang lain.
PIL KB

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah


kehamilan atau pencegah konsepsi yang
digunakan dengan cara per-oral/
kontrasepsi oral.

alat kontrasepsi hormonal yang berupa


obat dalam bentuk pil yang dimasukkan
melalui mulut (diminum), berisi hormon
estrogen dan atau progesteron. 
JENIS PIL KB
 PIL ORAL KOMBINASI
 PIL MINI
 PIL SEKUENSIAL
 PIL PASCA SENGGAMA
Indikasi Kontraindikasi
• usia reproduksi • Sedang hamil
• telah memiliki anak • Perdarahan yang tidak
• Ibu yang menyusui tapi terdeteksi
tidak asi ekslusif • Diabetes berat dengan
• Ibu yang siklus haid tidak komplikasi
teratur • Depresi berat
• Riwayat kehamilan • Obesitas
ektopik
WAKTU MULAI MENGGUNAKAN PIL
KOMBINASI
 Diminum secara teratur,setiap hari pada waktu yg sama
 Pada saat pertama minum pil KB dimulai pada hari kelima
haid,selanjutnya berturut-turut setiap hari satu piL.
 kemasan berisi 28 tablet diminum terus menerus.
 kemasan berisi 21 tablet,setelah pil habis istirahat dulu selama 7 hari dan
kemudian dilanjutkan dengan kemasan baru
 Kalau klien lupa minum pil:
 segera setelah ingat harus minum pil tersebut,
 minum pil lagi sesuai kebiasaannya
 kalau ia lupa minum pil selama dua hari atau lebih
 harus minum 2 tablet sehari sampai tercapai jumlah yg seharusnya
 menggunakan cara KB lain kalau ingin berhubungan seksual,atau
 tdk berhubungan seks dulu sampai kemasannya habis
SUNTIK
 Alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormon
progesteron disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara
periodik. (BKKBN, 1999)
 Alat kontrasepsi yang disuntikkan kedalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu kemudian masuk ke pembuluh
darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang
berguna untuk mencegah kemungkinan timbulnya
kehamilan (Bazad,2002)
JENIS

1) Golongan progestin
• Tersedia 2 jenis kontrasepsi yang hanya mengandung
progestin, yaitu :
• a) Depo provera (Depo Medroksi Progesteron Asetat)
mengandung 150 mg Depo Medroksi Progesteron Asetat
• b) Depo Noristerat (Depo Noretisteron Enantat)
mengandung 200 mg Noretindron Enantat
• Diberikan setiap 3 bulan / 12 minggu
• Suntikan I diberikan 7 hr saat periode menstruasi/ 6 mgg
post partum
• Ada yg dikemas dlm cairan 1 ml dan 3 ml
JENIS

2) Golongan progestin dengan campuran


esterogen propionat
• Cyclo provera (nama dagang : cyclofem)
mengandung 50 mg
• Progesteron dan 5 mg komponen esterogen
• Jenis suntikan KB yang diberikan tiap 1 bulan
sekali.
• Pemberian suntikan pertama sama dengan suntik
3 bulan, yaitu setelah 7 hari pertama periode
menstruasi, atau 6 mgg post partum.
SUNTIKAN 1 BULAN DAN 3 BULAN
MEKANISME KERJA
 1) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak
terjadi pelepasan ovum.
 2) Mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus
Spermatozoa
 3) Perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi
dihambat.
 4) Mengubah endometrium, sehingga tidak sempurna
untuk implantasi hasil konsepsi
IMPLANT
Pengertian

salah satu jenis alat kontrasepsi yang


berupa susuk yang terbuat dari sejenis
karet silastik yang berisi hormon,
dipasang pada lengan atas (Handayani,
2010:116).
alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik
berisi hormon jenis progestin (progestin
sintetik) yang dipasang dibawah kulit
(BKKBN, 2003).
PROFIL
 Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,
Indoplant, atau Implanon
 Nyaman
 Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia Reproduksi
 Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
 Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
 Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
perdarahan bercak dan amenorea
 Aman dipakai pada masa laktasi
JENIS

Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut


berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Implanon Terdiri dari satu batang putih lentur dengan
. panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang diisi dengan 68 mg Keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jadena Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75
dan mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3
Indoplant tahun.
.
CARA KERJA

Mengentalkan lendir serviks.


• Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap mucus serviks.
Mukus tersebut menebal dan jumlahnya menurun, yang membentuk sawar untuk
penetrasi sperma.
Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi

Mengurangi transportasi sprema.


• Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga menghambat
pergerakan sperma.

Menekan ovulasi.
• Progesteron menghalangi pelepasan LH. Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap
lonjakan LH, baik pada hipotalamus maupunhipofisis, yang penting untuk ovulasi.
EFEKTIFITAS
1) Efektivitas tinggi, angka kegagalan norplant < 1 per 100
wanita pertahun dalam 5 tahun pertama.
2) Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan
pada tahun ke 6 kira – kira 2,5 - 3% akseptor menjadi hamil.
3) Norplant – 2 sama efektifnya seperti Norplant, untuk waktu
3 tahun pertama. Semula diharapkan norplant – 2 juga akan
efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian 3
tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak
diduga sebelumnya, yaitu sebesar 5-6%. Penyebab belum
jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepasan
hormonnya.
KEUNTUNGAN
 Angka kegagalan tahun pertama antara 0,2-0,5 per tahun wanita
 Awitan kerja sangat cepat 24 jam setelah pemasangan
 Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
 Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
 bebas estrogen
 tidak mengganggu kegiatan senggama
 efektif tidak merepotkan klien
 tingkat proteksi yang berkesinambungan
 bisa dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
 klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
 tidak mengganggu ASI, mengurangi nyeri haid, jumlah darah haid dan mengurangi
anemia
 melindungi terjadinya kanker endometrium, beberapa penyebab penyakit radang
panggul
 menurunkan angka kejadian Endometriosis
KERUGIAN

 Tidak memberikan efek protektif terhadap penyakit menular


seksual termasuk AIDS
 Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
 Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai keinginan, akan tetapi harus pergi ke
klinik
 Secara kosmetik susuk Norplant dapat terlihat dari luar,
terjadi perubahan pola darah haid (spotting)
 hypermenore atau meningkatnya jumlah darah haid
 Amenore (20%) untuk beberapa bulan atau tahun
 pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
 Timbulnya keluhan-keluhan yang mungkin berhubungan
dengan pemakaian susuk Norplant, seperti:
a) Nyeri kepala.
b) Peningkatan/penurunan berat badan.
c) Nyeri payudara.
d) Perasaan mual.
e) Pusing/pening kepala.
f) Perubahan perasaan ( mood) atau kegelisahan.
g) Dermatitis atau jerawat.
h) Hirsutismus.
 Pada wanita yang pernah mengalami terjadinya kista ovarium,
maka penggunaan susuk Norplant tidak memberikan jaminan
pencegahan terbentuknya kembali kista ovarium dikemudian
hari.
INDIKASI

 Wanita yang sedang dalam masa menyusui (setelah


enam minggu masa nifas).
 Wanita pasca keguguran.
 Wanita usia reproduksi.
 Wanita yang mengalami efek samping yang tidak
diinginkan akibat penggunaan pil kontrasepsi oral
kombinasi yang mengandung estrogen.
 Wanita yang sulit mengalami kesulitan mengingat
jadwal meminum pil atau enggan melakukan
manipulasi yang diperlukan pada metode sawar.
 Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah
pembekuan darah, atau anemia bulan sabit.
 Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak
sterilisasi.
 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
 Wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
(mis. Wanita yang masa usianya suburnya telah
berakhir, tetapi tidak menginginkan strelisasi).
 Wanita yang ingin mengatur jarak kehamilannya
KONTRAINDIKASI
 Kemungkinan hamil
 Penyakit hati atau tumor hati jinak/ganas
 Menderita penyakit Tromboembolik aktif misalnya
thrombosis di kaki, paru atau mata
 Mengalami perdarahan pervaginan yang tidak
diketahui penyebabnya
 Adanya benjolan di payudara/ dugaan kanker payudara
dan mioma uteri
 Riwayat stroke dan penyakit jantung
 Menggunakan obat untuk epilepsi dan tuberculosis
EFEK SAMPING
 Amenorea
 Perdarahan bercak (spotting) ringan
 Ekspulsi
 Infeksi pada daerah insersi
WAKTU PEMASANGAN
1. Setiap saat hari ke 2-7 siklus haid dan setelah pemasangan selama 7 hari tidak boleh
melakukan senggama atau bisa memakai metode lain 1-7 hari setelah abortus
2. 6 minggu setelah melahirkan dan telah terjadi haid kembali, menyusui penuh setelah
pemasangan klien tidak perlu memakai metode lain selama 7 hari
3. Bila klien tidak haid bisa dipasang setiap saat dan yakin bahwa tidak hamil, setelah
dipasang tidak boleh melakukan senggama selama 7 hari atau bias memakai metode lain
4. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin ganti implan bisa dipasang
setiap saat asal betul-betul tidak hamil dan memakai kontrasepsi yang lalu betul-betul
dengan benar
5. Bila sebelumnya kontrasepsi suntikan, ingin ganti implan maka dipasang pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan
6. Bila sebelumnya memakai kontrasepsi sederhana, ingin ganti implan maka dipasang
setiap saat asal yakin tidak hamil
7. Bila sebelum memakai IUD, maka dipasang implan pada saat hari ke 7 haid dan klien
setelah dipasang tidak boleh melakukan senggama selama 7 hari atau pakai metode lain
ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM (AKDR)/ IUD
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)/ IUD

 Alat kontrasepsi yang teknik pemasangan di insersikan ke


dalam rongga rahim, terbuat dari plastik fleksibel khusus
yang diberi benang pada ujungnya yang berguna untuk
pemeriksaan atau kontrol
 Beberapa jenis IUD dililit tembaga atau tembaga campur
perak yang dapat dipakai 5-10 tahun
JENIS
 AKDR Cu T-380A
 NOVA T
CARA KERJA
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii.
 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
 AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi.
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
KEUNTUNGAN

 Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.


 Sangat efektif (0,6–0,8 kehamilan/100 perempuan dalam tahun pertama,
atau 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan) segera setelah
pemasangan.
 Reversibel, berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu ganti).
 Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
 Meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
 Dengan AKDR CuT-380A, tidak ada efek samping hormonal.
 Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.
 Dapat dipasang segera setelah abortus bila tidak ada infeksi. Membantu
mencegah kehamilan ektopik.
 Dapat digunakan sampai menopause, 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir
KERUGIAN
 Efek samping yang umum terjadi: perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan pertama dan setelah itu akan berkurang), haid lebih lama
dan lebih banyak, perdarahan (spotting) antar menstruasi, saat haid
lebih sakit.
 Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS.
 Tidak baik digunakan oleh perempuan yang sering berganti-ganti
pasangan atau yang menderita IMS.
 Penyakit Radang Panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan
IMS menggunakan AKDR.
 Diperlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik dalam
pemasangan AKDR.
 Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan
AKDR, tetapi biasanya hilang dalam 1-2 hari
INDIKASI

 Usia reproduktif
 Keadaan nullipara
 Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka
panjang
 Menyusui dan ingin menggunakan kontrasepsi
 Setelah melahirkan dan tidak menyusui, setelah
mengalami abortus dan tidak ada infeksi
 Risiko rendah dari IMS
 Tidak menghendaki metode hormonal
 Menyukai kontrasepsi jangka panjang
KONTRAINDIKASI

 Kehamilan
 Gangguan perdarahan
 Radang alat kelamin
 Curiga tumor ganas di alat kelamin
 Tumor jinak rahim, kelainan bawaan rahim, erosi, alergi
logam, berkali – kali terkena infeksi panggul
 Ukuran rongga rahim <5 cm
 Diketahui menderita TBC pelvik.
SELEKSI ATAU PENAPISAN KLIEN

 HPHT
 Paritas dan riwayat persalinan terakhir
 Riwayat kehamilan ektopik
 Nyeri hebat saat haid
 Anemia berat ( Hb < 9gr% atau hematokrit < 30)
 Riwayat ISG, PHS
 Berganti-ganti pasangan
 Kanker serviks
SAAT PEMASANGAN AKDR

 Pada waktu haid


 Segera setelah induksi haid atau abortus spontan
 Setelah melahirkan
 Setiap saat bila yakin tidak hamil
 Post abortus
 Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

PEMERIKSAAN FISIK
• Palpasi perut
• Inspeksi
• pemeriksaan speculum
• pemeriksaan bimanual
METODE OPERASI PRIA (MOP)/
VASEKTOMI
 Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang
dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada
testis dan penis.
 Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif
untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat
permanen.
 Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis.
Metode untuk menutup vas deferens
1) Menjepit vas deferens dengan klip (jepitan) dari tantalum.
2) Mengadakan kauterisasi/ fulturasi kedua ujung.
3) Menyuntik vas deferens dengan sclerotizing agent (zat
yang menyebabkan sklerosis), sehingga jadi buntu,
misalnya dgn formalin, fenol dll (dilakukan bisa tanpa
operasi)
4) Menutup vas deferens dengan tutup semacam jarum
5) Hanya mengikat vas deferens.
6) Kombinasi antara dua metode, misalnya mengikat dan
kauterisa
Metode Operasi Wanita (MOW)/
Tubektomi

 Tubektomi adalah merupakan alat kontrasepsi


permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan
cara mengikat/memotong saluran tuba falopi.
 MOW (Medis Operatif Wanita)/ tubektomi atau juga
dapat disebut dengan sterilisasi.
 Keuntungan MOW :
 Tidak ada efek samping
 Tidak ada perubahan dalam fungsi hasrat seksual
 Dapat dilakukan pada perempuan di atas 26 tahun
 Tidak mempengaruhi air susu ibu (ASI)
 Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
 Dapat digunakan seumur hidup,
 Tidak mempengaruhi atau mengganggu kehidupan suami istri
 Metode Prosedur Tubektomi:
 Umumnya dilakukan setelah melahirkan, baik dengan persalinan
normal ataupun bersamaan dengan operasi caesar.
 Biasanya dengan memakai metode laparotomi, yaitu
menggunakan sayatan kecil di bawah pusar. Jika dilakukan di luar
masa persalinan, maka tubektomi biasanya dilakukan dengan
laparoskopi.
 Sebelum dilakukan pembedahan, pasien akan mendapatkan
pembiusan.
 Dokter akan membuat sayatan kecil dan memasukkan alat khusus
yang dinamakan laparoskop.
 Risiko prosedur tubektomi:
 Perdarahan
 Kerusakan organ (misalnya luka pada usus, kandung
kemih, atau pembuluh darah)
 Efek samping dari obat bius dan infeksi pasca tindakan
tubektomi.
 Nyeri pada panggul atau perut yang berkelanjutan
 Jika tuba falopi tidak menutup dengan sempurna pada saat
tubektomi kehamilan yang berisiko menjadi kehamilan
ektopik
 Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko
komplikasi tubektomi:
1) Pernah menjalani operasi panggul atau perut
sebelumnya;
2) Obesitas;
3) Diabetes;
4) Penyakit radang panggul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai