Anda di halaman 1dari 13

Metode Kalender

Adika Bestari
Adinda Rany Handayani
Amalia Nadhilah
Aulia Nurwulan Sari
Pengertian KB kalender

Metode kalender atau pantang berkala


merupakan metode keluarga berencana alamiah
(KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem
kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari
Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang).
Metode kalender ini berdasarkan pada siklus
haid/menstruasi wanita.
Penggunaan KB kalender

Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman


kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus
haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali
sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari
sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang
akan datang. Sel telur dapat hidup selama 6-24
jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi
suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus
dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
• Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi
wanita sehat ada tiga tahapan :
1. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur
sebelum ovulasi).
2. Fertilityphase(masasubur).                                    
3. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur
setelah ovulasi).

Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus


menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan
jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan
minimal enam kali siklus berturut-turut. Kemudian
hitung periode masa subur dengan melihat data yang
telah dicatat.
Cara mengetahui dan menghitung masa subur:

1.    Bila siklus haid teratur (28 hari) :


• Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari
ke-1.
• Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16
dalam siklus haid
Contoh : Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal
9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari
ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari
dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi
masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga
tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut
suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin
bersanggama harus memakai kondom atau
sanggama terputus (senggama dimana tidak
mengeluarkan sperma didalam).
2.    Bila siklus haid tidak teratur :
• Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan
(6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari
pertama haid saat ini hingga hari pertama haid
berikutnya, catat panjang pendeknya.
• Masukan dalam rumus; jumlah hari terpendek dalam 6
kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan
hari pertama masa subur.
• Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.
Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
• Contoh : Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan :
siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari
(mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa
suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari
pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh
bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai
kondom atau sanggama terputus.
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi
tidak efektif adalah:
1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada
kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi
(sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan
dengan ovulasi, diinterpretasikan sebagai menstruasi.
Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak subur
sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada
siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa
subur/ovulasi dengan perubahan jenis mukus/lendir
serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari
berakhirnya perdarahan menstruasi. Hal ini
menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi
tidak tepat.
Keuntungan dan kerugian
metode KB kalender
• Keuntungan
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan
secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh lebih
sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan
yang merugikan seperti halnya memakai alat
kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).
c) Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti
bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain
pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat
berpantang selama masa subur.
• Kerugian
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini
terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang
mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur,
karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan
perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami,
selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan
suami istri secara bebas karena ada aturan yang
ditetapkan dalam sistem ini.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu
yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi
umumnya terjadi 14 ±2 hari sebelum hari pertama haid
yang akan datang. Dengan demikian pada wanita dengan
haid yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau
sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada
kemungkinan bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh
salah satu sebab (misalnya karena sakit) ovulasi tidak
datang pada saat semestinya.
Indikasi metode KB kalender
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam
prakteknya sukar menentukan pada saat ovulasi
dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang
mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat
terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan
pada tahun-tahun menjelang menopaus.
Efektivitas metode KB kalender
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih
tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur.
Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42. Metode kalender
akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami
istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur
setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan
pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu,
metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama
dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr.
Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan
efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode
kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB
1.GANNY : Metode kalender
bisa di kombinasikan dengan
metode simptothermal
bagaimana caranya?

Anda mungkin juga menyukai