Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Disusun Oleh:
JURUSAN KEBIDANAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
Metode kalender adalah metode yang dibuat untuk menentukan kemungkinan awal dan
akhir fase subur dari siklus menstruasi sehingga ovulasi terjadi pada hari tertentu. Pengukuran
statistik untuk metode kalender berdasarkan tiga fakta berikut:
a) Panjang siklus terpanjang dan terpendek lebih dari 6 sampai 12 bulan.
b) Umur dari sperma dan sel telur
c) Panjang fase luteal (rata-rata 14 hari).
2.2 Cara Penerapan Metode Kalender
Masa subur adalah masa ketika sel telur keluar dari indung telurnya atau masa terdapat
tanda-tanda kesuburan yaitu keluarnya lendir encer dari lubang vagina atau pun masa mendekati
pertengahan siklus haid (14 hari sebelum haid yang akan datang atau hari ke 12 sampai hari ke
16). Karena sel sperma masih hidup 3 hari setelah ejakulasi; maka hari ke 17, ke 18 dan hari ke
11 merupakan waktu untuk hidupnya sel telur. Maka, masa subur menjadi 8 hari. Karena siklus
menstruasi pada umumnya 28 hari, maka hari ke 11 – 18 dinyatakan sebagai hari subur.
Sebelum menggunakan metode kalender, siklus haid selama 6 – 12 bulan perlu di catat
untuk menetapkan masa subur. Misalnya: siklus haid pada bulan Januari sampai Juni 2011
sebagai berikut: 28, 30, 28, 25, 30, 32. Haid biasanya bervariasi antara 25 – 32 hari, maka untuk
mengetahui masa aman pre ovulasi yaitu dengan cara mengurangi 18 dari siklus terpendek (25 –
18 = 7) sedangkan untuk mengetahui masa aman post ovulasi yaitu dengan cara mengurangi 11
dari siklus yang terpanjang (32 – 11 = 21). Dengan demikian, maka masa aman (tidak subur)
yaitu sebelum hari ke 7 dan sesudah hari ke 21. Sebaliknya masa tidak aman (masa subur) yaitu
dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 21.
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kalender
2.3.1 Kelebihan dari Metode Kalender
a. Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan.
b. Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
c. Tidak ada efek samping sistemik.
d. Murah atau tanpa biaya.
2.3.2 Kekurangan Metode Kalender
3.2 Saran
1. Untuk tenaga kesehatan : Diharapkan untuk mempertahankan kualitas asuhan kebidanan
pada KB
2. Untuk Mahasiswa kebidanan :Diharapkan untuk terus belajar dalam memberikan
konseling KB
DAFTAR PUSTAKA
Setyorini, Aniek. 2016. Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Keluarga Berencana, Bogor : IN
MEDIA