Anda di halaman 1dari 11

Diagnosis Tingkat Ketahanan

Pangan Wilayah dan Rumah


Tangga II

Kelompok 6 :
1. Siti Nurafifa P101 19 010
2. Nur Aulia Salsabila P101 19 040
3. Anita Triwahyuni P101 19 225
4. Intan P101 19 267
5. Nirwana P101 19 292
Indikator Ketahanan Pangan

Indikator yang digunakan untuk mengukur ketersediaan

pangan adalah tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan

protein dan rasio swasembada beras.


Indikator kondisi ketahanan pangan
rumah tangga Menurut Suhardjo
(1996)
Tingkat kerusakan tanaman,
1 ternak, perikanan

2 Penurunan produksi pangan

Tingkat ketersediaan pangan di


3 rumah tangga

3
4 Proporsi pengeluaran pangan
terhadap pengeluaran total
Indikator kondisi ketahanan pangan
rumah tangga Menurut Suhardjo
(1996)
Fluktuasi harga-harga pangan
5 utama yang umum dikonsumsi
rumah tangga

6 Perubahan kehidupan sosial

7 Keadaan konsumsi pangan

3
8
Status gizi.
ukuran ketahanan pangan rumah tangga

mengembangkan ukuran ketahanan pangan rumah tangga


dengan menggunakan indeks ketahanan pangan rumah
tangga atau average household food security index =

AHFSI) untuk beberapa negara berkembang. Formula


AHFSI = 100 —[ H {G + (1-G) IP+ 0,5 Q
(1-H (G + (1-G) IP) } ] 100
Dimana : proporsi angka kekurangan energi
terhadap angka rata-rata kebutuhan
energi. Angka ini diukur dari selisih
antara ketersediaan rata-rata energi
ratio penduduk yang untuk kelompok penduduk kekurangan
mengalami kekurangan H G pangan dengan rata-rata kebutuhan

pangan (undernourished) energi

terhadap jumlah penduduk

IP ketimpangan dalam distribusi


koefisien variasi DES Q
(inequality in the distribution of food-
(dietary energy supplies)
gaps) yang diukur dengan koefisien
GINI dari distribusi konsumsi energi.
Tabel Indikator pengukuran ketahanan pangan tingkat
rumah tangga

Tingkat Konsumsi Energi Proporsi Pengeluaran Pangan

Rendah (<60% Tinggi (≥60% pengeluaran


total)

Cukup (>80% kecukupan 1. Tahan Pangan 2. Rentan Pangan


energi)

Kurang (80% kecukupan 3. Kurang Pangan 4. Rawan Pangan


energi)
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

situasi pangan dan gizi suatu daerah dalam


kegiatan SKPG terbagi menjadi dua
komponen, yaitu :
1. situasi pangan
2. situasi gizi
Dietary Diversity Score

Hubungan Kualitas
Diet, Pengetahuan
Gizi, Status Sosial
Analisa hubungan pengetahuan Ekonomi, Status Gizi
gizi, status gizi dan status sosial
ekonomi dengan uji Spearman kualitas diet adalah indeks komposit
dari keragaman makanan, kecukupan
zat gizi mikro, dan pemenuhan
rekomendasi WHO terhadap
Kualitas Diet
pencegahan PTM
Score
Kesimpulan
Indikator yang digunakan untuk mengukur ketersediaan pangan adalah
tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein dan rasio sumber
pada beras. FAO (1994) dalam Soetrisno (1995) telah mengembangkan
ukuran ketahanan pangan rumah tangga dengan menggunakan indeks
ketahanan pangan rumah tangga atau average household food security
index = AHFSI) untuk beberapa negara berkembang. Adapun Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan sebuah kegiatan
analisa guna mengetahui situasi pangan dan gizi pada suatu daerah.
kualitas diet adalah indeks komposit dari keragaman makanan,
kecukupan zat gizi mikro, dan pemenuhan rekomendasi WHO terhadap
pencegahan PTM
Thank You

Anda mungkin juga menyukai