Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SIMPLETOTHERMAL

Dosen pengampuh : Yocy efrarianti SST,M.Kes

Disusn Oleh:

Ikat pitriani (1913210002)

Mariah (1913210006)

Rika mailani (1913210011)

AKADEMI KEBIDANAN AMANAH MUARO BUNGO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Atas Rahmat Dan Hidayah-Nya, Sehingga
Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Judul “ simpletothermal

Makalah Ini Disusun Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah keluarga
berencana (Kb) Dengan Dosen Pengampuh “Yocy Efrarianti SST, M Kes

Penyusunan Makalah Ini Tidak Akan Terlaksana Tampa Bantuan Dari Semua
Pihak. Untuk Itu Pada Kesempatan Ini Kami Penulis Ingin Mengucapkan
Terimakasih Pada, Dosen Pembimbing Dan Teman-Teman Kelompok Yang Ikut
Berpatisipasi Dalam Menyelesaikan Makalah Ini.

Semoga Makalah Ini Bermamfaan Bagi Para Mahasiswi Kebidanan Yang


Menambah Wawasan Ilmu Pengetahuan Tentang simpletothermal, Serta
Memberikan Inspiasi Terhadap Pembaca Penulis Juga Mengharapkan Makalah Ini
Dapat Memberikan Informasi Bagi Masyarakat Dan Bermamfaat Untuk Untuk
Semuanya Sebagai Menambah Ilmu Wawasan.

Dengan Ini Dari Kerendahahan Hati, Penulis Mengharapkan Kritik, Saran Dan
Evaluasi Demi Peningkatan Makalah Ini.

Muarabungo juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................iii

1.1 Latar belakang..............................................................................1

1.2 Rumusan masalah ........................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................2

1.4 Manfaat penulisan.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................3

2.1 Definisi simpletermal...................................................................3

2.2 Efisiensi/Efektifitas......................................................................4

2.3 indikasi metode ilmia simptothermal...........................................5

2.4 kontra indikasi ilmia simtothermal..............................................6

2.5 Keuntungan metode simptotherma...............................................7

2.6 Keterbatasan /kerugian.................................................................8

2.7 petunjuk bagi pengguna................................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................10

3.1 Kesimpulan ..................................................................................10

3.2 Saran.............................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Program Keluarga Berencana (KB) digunakan untuk mengatur jarak kehamilan


sehingga dapat mengurangi resiko kehamilan atau jumlah persalinan yang membawa
bahaya (Royston, 1994). Keluarga berencana sebagai salah satu bagian dari
pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru. Perkembangan metode
yang berhubungan dengan Keluarga Berencana saat ini telah mengalami kemajuan.
Misalnya dengan menggunakan alat kontrasepsi yaitu : pil, suntik, alat kontrasepsi
dalam rahim, dan metode sederhana.. Pemilihan alat kontrasepsi merupakan suatu
keputusan yang dilandaskan berbagai pertimbangan serta pilihan pribadi dari akseptor,
metode yang disediakan atau ditawarkan petugas/program, akseptor dapat memilih
sesuai dengan kecocokan dan pengetahuan tentang metode kontrasepsi yang baik dan
cocok untuk dirinya (Yuarsi,1997). Untuk mengetahui tentang metode kontrasepsi dapat
diketahui dengan pengetahuan, pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang


mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal
mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks. Tetapi ada teori lain
yang menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu
perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa
subur melalui metode kalender.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengetahuan berhubungan dengan dukungan suami terhadap


kepesertaan istri dalam Program KB .

2. Apakah sikap berhubungan dengan dukungan suami terhadap kepesertaan istri


dalam Program KB.
1.3 Tujuan

1. Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.

2. Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus


menstruasi dan pola kesuburan.Penggunaan metode simpletothermal.

3. dianjurkan untuk mencegah kehamilan.

1.4 manfaat penulisaan

Untuk mengetahui metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau


menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi
subur (pantang saat masa subur).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi metode simptothermal

Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (kba) yang


mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal
mengkombinasikan metode kalender, metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks.
Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga indikator
kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan
perhitungan masa subur melalui metode kalender.

Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan hari aman pada wanita
dari pada menggunakan salah satu metode saja. Ketika menggunakan metode ini
bersamasama, maka tanda-tanda dari satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi.

1. Manfaat metode simptothermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi


maupun konsepsi.

a. Manfaat kontrasepsi metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi


atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika
berpotensi subur (pantang saat masa subur).

b. Manfaat konsepsi metode simptothermal digunakan sebagai konsepsi atau


menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual ketika berpotensi
subur.

2.2 Efisiensi/Efektifitas

Efektifitas angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10-20


wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan kesalahan
dalam belajar, saran atau tidak ada kerjasama pasangan. Namun, studi lain juga
menyatakan angka kegagalan dari metode simptothermal mempunyai angka kegagalan
hanya 3 persen apabila di bawah pengawasan yang ketat.

Hal yang mempengaruhi metode simptothermal menjadi efektif metode simptothermal


akan menjadi efektif apabila:

a. pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.

tidak menggunakan kontrasepsi hormonal,karena dapat mengubah siklus


menstruasi dan pola kesuburan.

b. penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan.


Kerja sama dengan pasangan adalah perlu, karena ia harus bersedia untuk
membantu untuk menghindari kehamilan baik dengan tidak melakukan
hubungan seksual atau menggunakan beberapa metode penghalang selama .

Pola grafik kesuburan pada metode simptothermal pola grafik kesuburan tidak sesuai
digunakan wanita pada kasus sebagai berikut:

a wanita yang memiliki pasangan seksual lebih dari satu.

b tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode
simptothermal.

c wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu sendiri
atau alasan lain

d wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual tanpa alat
kontrasepsi barier minimal 10 hari setiap bulan atau menerapkan metode
kontrasepsi lain di hari tidak amannya.

e wanita yang mempunyai resiko kesehatan/medis tertentu yang membahayakan jika


dia hamil.

e wanita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi suhu


basal tubuh, keteraturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
2.3 indikasi metode ilmia simptothermal

1. Wanita usia reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur.

2. Wanita dengan berbagai paritas termasuk yang belum pernah melahirkan.

3. Wanita dengan berat badan kurus maupun gemuk.

4. Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain.

5. Pasangan suami istri yang tidak mau menggunakan metode kontrasepsi modern
karena alasan agama atau filosofi lainnya.

6. Pasangan suami istri yang mampu mengendalikan hasrat mereka untuk tidak
melakukan hubungan selama masa subur.

7. Pasangan suami istri memiliki kemauan untuk mengobservasi, mencatat, dan


menilai tanda dan gejala masa subur.

2.4 kontra indikasi ilmia simtothermal

a) Wanita yang memiliki risiko tinggi apabila mengalami kehamilan.

b) Wanita yang belum mendapat haid karena menyusui atau setelah abortus.

c) Wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.

d) Wanita yang tidak suka menyentuh daerah kelaminnya.

e) Pasangan suami sitri yang menolak bekerjasama selama masa waktu tertentu
dalam siklus haid.

2.5 Keuntungan metode simptotherma

mempunyai keuntungan antara lain:

b. tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang
dibutuhkan.

c. aman.
d. ekonomis.

e. meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.

f. dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.

g. tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode
simptothermal dengan benar.

2.6 Keterbatasan /kerugian

metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:

a) tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca
perjalanan maupun konsumsi alkohol.

b) metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan


mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.

c) metode simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami istri. O


pengguna harus mendapatkan pelatihan atau instruksi yang benar.

2.7 petunjuk bagi pengguna

Petunjuk bagi pengguna metode simptothermal pengguna/klien metode


simptothermal harus mendapat instruksi atau petunjuk tentang metode lendir serviks,
metode suhu basal tubuh maupun metode kalender.

Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menentukan masa subur dengan
mengamati perubahan suhu basal tubuh maupun lendir serviks. Klien dapat melakukan
hubungan seksual hingga dua hari berikutnya setelah haid berhenti (periode tidak subur
sebelum ovulasi).

Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai dengan mulai
keluarnya lendir dan rasa basah pada vagina sama dengan metode lendir serviks.
Lakukan pantang senggama karena ini menandakan periode subur sedang berlangsung.
Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari berurutan dan hari
puncak lendir subur.
Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode
subur, periode tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang
dimana masa pantang senggama harus dilakukan. Untuk Mengetahui peluang hamil bisa
dengan menghitung masa subur atau waktu ovulasi.

Cara ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan perhitungan
metode kalender. Kalender masa subur dapat membantu memprediksi waktu masa
subur, dengan melacak lamanya siklus haid selama beberapa bulan. Sebelum
menggunakan cara ini, sebaiknya bunda mengetahui panjang siklus haid setidaknya
selama 6 bulan. kita dapat melakukan cara ini dengan kalender reguler atau aplikasi di
ponsel. Beberapa alat biasanya akan menanyakan hari pertama haid selama beberapa
bulan"kebanyakan metode kalender menyarankan untuk menulis 18 hari sebagai
panjang siklus haid,".

Metode yang lebih baik akan menanyakan ke penggunanya tentang fase luteal.
Fase ini adalah waktu antara ovulasi dan hari pertama haid, normalnya 10 atau 15 hari.
Keterangan table

Kode warna grafik pewarnaan pada grafik metode simptothermal dapat membantu
menafsirkan arti grafik untuk menekankan fase siklus antara lain:

 Merah untuk periode menstruasi.

 Kuning untuk periode subur.

 Hijau untuk periode tidak subur.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah


(kba) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode
simptothermal mengkombinasikan metode kalender, metode suhu basal tubuh
dan mukosa serviks. Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini
mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh,
perubahan mukosa/lendir serviks dan perhitungan masa subur melalui metode
kalender.

3.2 Saran

2. Dalam menggunakan metode ini harus ada kerja sama yang baik antara
suami dan istri

3. Akan tetapi jika menggunakan metode ini tidak diketahui oleh satu pihak
maka lebih baik menggunakan metode lain saja seperti kb suntik atau
implant.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&qSIMPLETOTHERMAL

Anda mungkin juga menyukai