Disusun Oleh :
Rika Mailani (1913210010)
1
Muara Bungo, Maret 2022
CI Akademik CI Lapangan
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat
waktu.Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas laporan PKK III.
Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dan memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini yaitu kepada :
1) Direktur Akbid Amanah Muara Bungo Ibu Sefryani Nursari SM, SST, M.Kes
2) Ibu Annizar Sitorus, STr.Keb, M.K.M sebagai Dosen Pembimbing
3) Ibu Yocy Efrarianti, SST, M.Kes sebagai Dosen Pembimbing
4) Bayu Piesesa Hakim, Am.Kep sebagai Kepala Ruang Bedah Sentral di RSUD
H.Hanafie
5) Kurniawati Amd.Kep sebagai CI Ruang Bedah Sentral di RSUD H Hanafie
6) Seluruh perawat Ruang Bedah Sentral RSUD H.Hanafie
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan karena faktor keterbatasan pengetahuan dari penyusun,
maka saya dengan senang hati menerima kritik dan saran-saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Dan harapan saya sebagai penyusun adalah semoga hasil dari penyusunan
laporan ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang, khususnya mahasiswi
D-III Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Lebar Pengesahan
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
5.1 Kesimpulan.........................................................................................22
5.2 Saran...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
janin melalui insisi didinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus atau
(Sihombing, 2017).
Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu 1,3-6,8 persen. Persalinan
dengan Sectio Caesarea di kota jauh lebih tinggi dibandingkan di desa dengan
Sectio Caesarea sebesar 9,8 persen dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun
2010 sampai dengan 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan
5
1.2 Rumusan Masalah
dalam Laporan ini adalah “Bagaimana Asuhan yang diberikan pada klien dengan
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Sectio Caesaria
1. Pengertian Sectio Caesaria
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas
badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh
dinding perut dan uterus yang dilakukan secara vertical , dari kulit
(Angraini, 2008).
2. Etiologi
a. Riwayat SC
7
jaringan parut simtomatik pada kehamilan berikutnya. Wanita yang
tetapi dengan beresiko ruptur uteri dengan akibat buruk bagi ibu dan
janin.
b. Indikasi Ibu :
1) Panggul sempit
4) Plassenta praevia
c. Indikasi Janin
1) Kelainan Letak :
a) Letak lintang
d) Presentasi ganda
2) Gawat Janin
8
3) Indikasi Kontra(relative)
a) Infeksi intrauterine
b) Janin Mati
Kelebihan :
Kekurangan :
9
2. Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri
spontan.
Kelebihan :
4. Perdarahan kurang
10
5. Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri
Kekurangan :
apabila :
5. Patofisiologi
pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-
11
menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio
Caesarea (SC).
ansietas pada klien. Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan
sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan
luka post op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan
6. Komplikasi
a. Infeksi Puerperalis
beberapa hari dalam masa nifas atau dapat juga bersifat berat,
12
apabila sebelum pembedahan sudah ada gejala - gejala infeksi
transperitonealis profunda.
b. Perdarahan
7. Pemeriksaan Penunjang
pembedahan.
13
d. Urinalisis / kultur urine
e. Pemeriksaan elektrolit
a. Pemberian cairan
b. Diet
dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.
c. Mobilisasi
operasi
14
3) Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5
menghembuskannya.
berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke5 pasca operasi.
b. Kateterisasi
Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak
c. Pemberian obat-obatan
pencernaan
perlu
3) Obat-obatan lain
15
Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat
d. Perawatan luka
Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan
e. Perawatan rutin
f. Perawatan payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu
(Manuaba, 1999)
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian fokus
b. Keluhan utama
multipara
17
Meliputi penyakit yang diderita klien dan apakah keluarga klien
previa).
3) Pola aktifitas
4) Pola eleminasi
melakukan BAB.
18
5) Istirahat dan tidur
Pada klien nifas terjadi perubagan pada pola istirahat dan tidur
persalinan
terjadi perubahan konsep diri antara lain dan body image dan
ideal diri
19
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
2) Mata
sklera kunuing.
3) Telinga
4) Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang-
5) Leher
jugularis.
20
payudara, adanya hiperpigmentasi areola mamae dan papila
mamae
7) Abdomen
8) Ginetelia
9) Anus
10) Ekstermitas
21
a. Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri (histamin,
caesarea)
post operasi SC
3. Rencana Tindakan
(section caesarea)
Kriteria hasil:
22
Tindakan Rasional
1) Kaji lokasi, sifat dan durasi nyeri, Menandakan ketepatan pilihan
khususnya saat berhubungan tindakan. Klien yang menunggu
dengan indikasi kelahiran sesaris. kelahiran sesaria iminen dapat
mengalami berbagai derajat
ketidaknyamanan, tergantung pada
indikasi terhadap prosedur.
23
bertahap
3) Pertahankan posisi tubuh yang 3) Dapatkan meningkatkan posisi
tepat fungsional pada tubuh klien.
4) berikandukungan dan bantuan kelu 4) Memampukan keluarga/orang
arga/orang terdekat pada terdekat untuk aktifitas
latihan gerak klien. dalam perawatan klien
perasaan senang dan nyaman pada
klien.
Tindakan Rasional
1) Angkat balutan verban abdomen 1) Memudahkan insisi untuk kering
sesuai indikasi dan meningkatkan penyembuhan
setelah 24 jam pertama menjalani
prosedur pembedahan.
2) Bantu sesuai keperluan dengan 2) Insisi biasanya sudah cukup
mengangkat benang kulit sembuh untuk pengangkatan
benang pada 4-5 hari setelah
prosedur pembedahan.
3) Anjurkan klien untuk mandi air
3) Mandi sering diijinkan setelah hari
hangat setiap hari.
ke-2 menjalani prosedur kelahiran
caesarea dapat meningkatkan
kebersihan dan dapat merangsang
sirkulasi dan penyembuhan luka
24
yang sering dianjurkan secara rutin miometrial oleh karena menurunya
untuk 4 jam setelah prosedur penyebaran bakteri melalui dinding
pembedahan. uterus, membantu dalam
pengeluaran bekuan dan selaput.
5) Ambil darah vaginal dan kultur
urine bila infeksi dicurigai. 5) Bekterimial lebih sering pada ibu
yang mengalami ruptur membrane
untuk 6 jam atau lebih lama dari
pada klien yang mempunyai
membran tetap utuh sebelum
menjalani kelahiran caesarea,
pemasangan kateter tidak tetap,
mempredisposisi klien untuk
6. Berikan infus antibiotik profilaksis.
kemungkinan infeksi.
6) Menurunkan / mengurangi
kemungkinan endometritis post
partum sebagaimana halnya dengan
komplikasi seperti abses insisi atau
trombophlebitis pelvis.
25
2) Pastikan apakah prosedur Pada kelahiran sesaria yang tidak
direncanakan atau tidak direncanakan, klien/pasangan biasanya
direncanakan. tidak mempunyai waktu untuk
persiapan secara psikologis maupun
fisiologis. Bahkan bila direncanakan,
kelahiran sesaria dapat membuat
ketakutan klien/pasangan karena
ancaman fisik aktual atau dirasakan
pada ibu dan bayi yang berhubungan
dengan prosedur dan pembedahan itu
sendiri.
3) Tetap bersama klien dan tetap
Membantu membatasi transmisi
tenang. Bicara perlahan.
ansietas interpersonal, dan
Tunjukkan empati.
mendemonstrasikan perhatian terhadap
26
jumlah orang yang ada, sesuai klien/pasangan untuk
indikasi keinginan klien. menginternalisasi informasi.
Menyusun sumber-sumber, dan
mengatasi dengan efektif
27
DAFTAR PUSTAKA
28