BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pre-eklamsi yaitu usia >35 tahun, obesitas dan riwayat Hipertensi sebelumnya
(Gustri, 2016).
meliputi sebanyak 365,417 ibu hamil yang digolongkan melalui usia untuk
meneliti komplikasi pada kehamilan menurut usia. Pada penelitian ini ditemukan
komplikasi kehamilan pre-eklamasi yang ditunjukan bahwa ibu hamil dengan usia
dengan usia 45 tahun yang mengalami pre-eklamsi sebanyak 53 dari 924 orang
sehingga usia lebih dari 45 tahun jauh lebih berisiko dibandingkan dengan wanita
yang berusia 30-34 tahun karena yang mengalami pre-eklamsi sebanyak 5034 dari
204,181.
Penelitian di Jos Nigeria terdapat ibu hamil yang memiliki masalah dalam
7
8
2.2 Kehamilan
tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur perempuan lepas dan masuk
kedalam saluran sel telur. Pada saat berhubungan berjuta-juta cairan sel mania
atau sperma dipancarkan oleh laki-laki dan masuk ke rongga Rahim. Salah satu
sperma akan menembus sel telur dan peristiwa ini yang disebut dengan fertilisasi
atau kosepsi, setelah itu dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (nuke devi
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi, dapat
disimbulkan bahwa kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam
atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Kalori (Energi)
b. Protein
c. Asam Folat
d. Zat Besi
e. Zink
f. Kalsium
pengumpalan darah.
i. Natrium
2. Oksigen
11
3. Hygiene personal
tisu yang bersih, lembut, menyerap air, berwarna putih, dan tidak
4. Pakaian
Setiap ibu hamil pasti mengalami perubahan pada ukuran tubuhnya oleh
sebab itu kita sebagai bidan harus menjelaskan kepada ibu tentang
nyaman.
5. Seksual
nyaman.
6. Mobilisasi
Pada saat hamil, ibu hamil akan merasa letih pada beberapa minggu
Rahim ibu dan pusat bayi yang baru lahir (tetanus neonatorum).
aktivitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan harus cukup mendapat
makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Demi suksesnya kehamilan,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama
1. Protein
badan.
2. Energi
sendiri. Kurang labih 27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari bagi wanita
folat 33% dan vitamin B12, kalsium, fosfar dan magnesium 50%,
yang harus dihindari ibu hamil adalah yang mengandung zat warna,
1. Muntah Berlebihan
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama
pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan
kalau memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat
2. Pusing
3. Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat atau yang menetap timbul pada ibu hamil
4. Perdarahan
janinnya.
15
Demam yang tinggi pada ibu hamil harus diwaspadai, hal ini bisa
saja jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu
7. Batuk lama
Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut dan
8. Berdebar-debar
9. Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa
Pada akhir bulan kedelapan ibu hamil sering merasa sedikit sesak
ibu hamil.
ibu dan bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam
kandungan.
wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan
Resiko adalah suatu ukuran statistic dari peluang atau kemungkinan untuk
terjadinya suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa
Tujuan pemberian diet ini untuk mengganti protein yang hilang karena
proteinuria, mencegah atau mengurangi retensi garam atau air, menjaga agar
penambahan berat badan tidak melebihi normal, dan memberika gizi yang
1. Diet Pre-Eklamsi I
diberikan hanya 1-2 hari. Nilai gizi sehari diet ini adalah
2. Diet Pre-Eklamsi II
rendah garam I. makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat
gizi lain. Nilai gizi sehari diet ini adalah 1600 kalori,56 gram
18
diberikan dengan cukup semua zat gizi, sehari diet ini adalah 2128
badan
2.3 Pre-Eklamsi
2.3.1. Definisi
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini biasanya timbul pada
triwulan ke-3 kehamilan tapi dapat timbul sebelumnya, misalnya pada mola
Pre eklamsia adalah kondisi pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg, umumnya pre eklamsia terjadi di usia kehamilan lebih
dari 20 minggu. Pre eklamsia sangat berbahaya bagi ibu, seperti otak, ginjal, paru-
paru dan jantung. Oleh karena itu, ibu hamil dengan pre eklamsia harus berhati-
19
hati dalam menjaga kondissi tubuhnya agar tidak membahayakan dirinya dan
hipertensi disertai dengan gangguan organ multisystem yang terjadi hanya pada
kehamilan dengan etiologi pasti sampai saat ini masih belum diketahui.(Adhi
Pribadi,2019).
persaliann dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.(dainty
Maternity,S.ST.,M.Keb.dkk,2021).
2.3.2. Patofisiologi
spasme pembuluh darah yang disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi
ginjal ditemukan spasme hebat Arteriola Glomerolus. Pada beberapa kasus, lumen
Arteriol sedemikian sempitnya sehingga nyata dilalui oleh satu sel darah merah.
Jadi jika semua Ateriola di dalam tubuh mengalami spasme maka tekanan darah
akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan parifer agar oksigen
jaringan dicukupi.
air yang berlebihan dalam ruangan intestinal belum diketahui sebabya, mungkin
karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebablan oleh spasme Arteriola
mortalitas pada ibu dan janin. Etiopatogenesis pasti sampai saat ini masih belum
jelas dan masih dalam tahap penelitian. Konsep bahwa contributor utama
penting, faktor ibu masih berperan terutamamemegang peranan penting, faktor ibu
masih berperan terutamahubungan dengan tingkat gejala klinik yang timbul lebih
lambat.
sangat berbahaya pada saat kehamilan, persalinan dan masa nifas. Gambaran
klinis yang utama adalah hipertensi dan proteinuria karena organ target yang
bila invasi trofoblas tidak terjadi atau kurang sempurna, maka akan
akan terlepas dan memasuki darah ibu yang memicu gejala klinis pre-
eklamsi.
berlangsung normal.l
Pada saat ini kesimpulan tersebut terjadi menjadi lebih jelas dengan
timbulnya stress oksidatif dan berujung pada kondisi yang lebih berat
terutama terjadi sejak bertemunya permukaan sel ibu dengan sel janin yang
22
1. Faktor Keluarga
diturunkan baik dari ibu maupun dari ayah dapat memainkan peran dalam
keadaan patologis.
2. Umur
bahwa wanita yang berusia lebih dari 35 tahun berisiko tinggi untuk
3. Etnik
Wanita yang berasal dari Afro-Karibia atau etnis Asia selatan telah
rendah).
Wanita dengan berat badan lahir rendah (<2.500 gr) telah terbukti
risiko meningkat empat kali lipat untuk wanita yang beratnya <2500 gr
sebagaiorang dewasa.
pre-eklamsi.
peningkatan risiko pre-eklamsi dua hingga empqat kali lipat. Selain itu,
dapat sering terjadi pada wanita hanil dengan penyakit ginjal kronis, lupus
eklamsi berulang adalah 12%, dan meningkat menjadi 40% untuk mereka
8. Kehamilan ganda
sering terjadi pada janin laki-laki bagi mereka yang melahirkan pada usia
36), proporsi anak perempuan dalam kehamilan yang dipersulit oleh pre-
dengan risiko hipertensi kehamialn dan pre-eklamsi yang lebih tinggi bila
4,7% dari pasangan tunggal dan 10,4% dari kehamilan kembar pada
11. Infeksi
bahwa resep antibiotic (termasuk sebagai proksi untuk infeksi akut) dan
kondisi patologi tersebut tidak ada hubungan antara infeksi ibu lainnya
seperti klamidia, malaria HIV yang diobati atau tidak diobati dan
ganda jika wanita tersebut memiliki pasangan berusia >45 tahun, mungkin
27
akibat spermatozoa yang rusak karena mutasi genetik yang terjadi karena
14. Merokok
oleh aune dkk.melaporkan bahwa wanita yang terlibat dalam aktivitas fisik
terutama karena ukuran sampel yang kecil dari studi ini. Sebuah studi
vitamin C (1000 mg) dan vitamin E (400 IU) yang diberikan secara
buruk memiliki risiko pre-eklmasi yang lebih tinggi.oleh sebab itu status
Beda dengan halnya wanita yang memiliki status Ekonomi baik mereka
tingkat menengah merupakan faktor resiko yang relevan untuk risiko pre-
1. Faktor Predisposisi/Presdiposing
a. Mola Hidatidosa
b. Diabetes Melitus
permasalahan, baik bagi ibu maupun bayi dalam kandungan, salah satu
komplikasi yang akan terjadi yaitu ibu dapat mengalami pre-Eklamsi, bayi
c. Kehamilan Ganda
d. Obesitas
berat badan diatas 120% dari pada berat badan idealnya.resiko yang dapat
terjadi pada ibu hamil dengan obesitas adalah kelainan pada janin, Pre-
e. Umur
bahwa wanita yang berusia lebih dari 35 tahun berisiko tinggi untuk
Pribadi,2019).
31
2. Faktor Pendorong/Eigbling
a. Status Ekonomi
buruk memiliki risiko pre-eklmasi yang lebih tinggi.oleh sebab itu status
Beda dengan halnya wanita yang memiliki status Ekonomi baik mereka
tingkat menengah merupakan faktor resiko yang relevan untuk risiko pre-
eklamsi.(Adhi Pribadi,2019).
b. Aktifitas Fisik
oleh aune dkk.melaporkan bahwa wanita yang terlibat dalam aktivitas fisik
Pribadi,2019).
c. Faktor Keluarga
janin yang diturunkan baik dari ibu maupun dari ayah dapat memainkan
(Adhi Pribadi,2019).
3. Faktor Pendukung
eklamsi berulang adalah 12%, dan meningkat menjadi 40% untuk mereka
b. Jenis Kelamin
sering terjadi pada janin laki-laki bagi mereka yang melahirkan pada
1. Pre-Eklamsi Ringan
a. Pengertian
pada umur kehamilan 20 minggu atau lebih bisa juga terjadi pada masa nifas.
Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit
trofoblas.
tungkai.
2. Pre-Eklamsi Berat
a. Pengertian
b. Kriteria diagnostik
1) Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau diastolik 110 mmHg atau lebih
tekanan darah ini tidak menurun meski ibu hamil sudah rawat baring
dirumah sakit.
3) Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500cc per 24 jam disertai dengan
8) Adanya HELLP (Hemolisis, elevated liver function test and low platelet
2.3.6. Etiologi
Beberapa teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari kelainan ini
lain:
2021)
a. Rawat Jalan
4) Roboransia
minggu.
c. Cara persalinan
a. Perawatan Aktif
1) Indikasi
a. Ibu
b. Janin
c. Laboratorium
trombositopenia).
2) Pengobatan Medikamentosa
b) Tidur baring, miring ke satu sisi (sabaiknya kiri), tanda vital diperiksa
125cc/jam) 500cc.
d) Antasida
mg dalam Dekstrose 10% selam 4-6 jam. atau MgSO4 40% 5 gram dalam
g) Diuretik tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah
mg/IV.
110 mmHg atau lebih 125 mmHg. Dapat diberikan catapres ½ -1 ampul
3) Pengobatan Obstetrik
Seksio sesaria bila : fetal assessment jelek, syarat tetesan oksitoksin tidak
seksio sesaria.
Kala 1 :
pada fase laten: 6 jam belum masuk fase aktif maka dilakukan seksio
sesaria.
Pada fase aktif : amniotomi saja bila 6 jam setelah amniotomi belum
Kala 2 :
b. Perawatan Konservatif
1) Indikasi
2) Terapi medikamentosa
intramuskuler saja dimana 4 gram pada bokong kiri dan 4 gram pada
bokong kanan.
3) Pengobatan obstetric
Indrawati,S,SiT,M.Kes,dkk, 2016).
2.4 Umur
Usia ekstrim ibu telah dikaitkan dengan risiko pre-eklamsi/eklamsi .usia
ibu lebih dari 40 tahun telah dikaitkan dengan peningkatan risiko. Survei
dibeberapa Negara oleh WHO melaporkan bahwa wanita yang berusia lebih dari
41
wanita dengan kehamilan tanpa pre-eklamsi sebelumnya .pada wanita dengan pre-
panjang, dan IMT tinggi dianggap sebagai penanda risiko untuk terjadinya pre-
dengan demikian menyiratkan bahwa gen janin yang diturunkan baik dari ibu
maupun dari ayah dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit. Pre-
eklamsi yang terjadi pada seorang ibu hamil merupakan faktor risiko yang
signifikan untuk diturunkan dan merupakan faktor risiko pada kehamilan anak
42
wanita yang mengalami pre-eklamsi, tingkat penyakit lebih tinggi pada suara
memliki riwayat keluarga pre-eklamsi berada pada risiko yang meningkat untuk
Faktor
Predisposisi/predisposing
1. molahidatidosa
2. Diabetes Mellitus
3. Kehamilan Ganda
4. Obesitas
5. Umur
Faktor Pendorong/Eigbling
Terjadinya
1. Status Ekonomi Pre-Eklamsi
2. Aktivitas Fisik
3. Faktor Keluarga
Faktor pendukung
1. Hipertensi pada
kehamilan
sebelumnya
2. Jenis kelamin
kerja.
2021.