Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL

PERSIAPAN SECTIO CAESAREA (SC)


Dosen Pengampu : Iga Mira WS, SST.,M.Keb

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

RANI OKTA VIOLA (1915401011)

NISAH HANDAYANI (1915401012)

TINGKAT II REGULER I

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TANJUNG KARANG

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG TAHUN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan
hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan puyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
kebidanan.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurang karena pengalaman yang dimiliki penulis
sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandar lampung, Januari 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
3. Tujuan............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Sectio Caesarea (SC)........................................................................................5


B. Persiapan Sebelum dan Sesudah Sectio Caesarea (SC).................................................6
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawat Daruratan Maternatal dan
Neonatal dengan Sectio Caesare (SC)...........................................................................9

KESIMPULAN........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sectio Caesarea merupakan prosedur pembedahan untuk mengeluarkan janin melalui insisi
didinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus atau histerektomi (Sumelung, 2014). Sectio
caesarea semakin meningkat kejadiannya sebagai pilihan melahirkan di beberapa negara dalam
beberapa tahun terakhir (Sihombing, 2017). Menurut Data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2013 menunjukkan terjadi kecenderungan peningkatan operasi Sectio
Caesarea di Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2007 yaitu 1,3-6,8 persen. Persalinan
dengan Sectio Caesarea di kota jauh lebih tinggi dibandingkan di desa dengan presentasi 11
persen dari 3,9 persen di desa. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kelahiran dengan
metode operasi Sectio Caesarea sebesar 9,8 persen dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun
2010 sampai dengan 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di
Sulawesi Tenggara (3,3%). Secara umum pola persalinan melalui sectio caesaria menurut
karakteristik menunjukkan proporsi tertinggi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan
(13,8%), pekerjaan sebagai pegawai (20,9%) dan pendidikan tinggi/lulus PT (25,1%). Untuk
wilayah Sumbar sendiri menduduki peringkat ke 6 (14.3%)

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Sectio Caesarea (SC)
b. Bagaimana Persiapan Sebelum dan Sesudah Sectio Caesarea (SC)
c. Bagaimana Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawat Daruratan
Maternatal dan Neonatal dengan Sectio Caesare (SC)
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari section caesare (SC)
d. Untuk mengetahui Persiapan Sebelum dan Sesudah Sectio Caesarea (SC)
e. Untuk mengetahui Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawat
Daruratan Maternatal dan Neonatal dengan Sectio Caesare (SC)

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sectio Caesarea (SC)

Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).

Menurut Mochtar (2011) sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina atau disebut juga histerotomia untuk
melahirkan janin dari dalam rahim.

Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada dinding uterus
melalui dinding depan perut. (amru sofian,2012). Section caesarea adalah suatu cara melahirkan
janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina
(Mochtar, 1998 dalam Siti, dkk 2013).

Sectio Caesarea (SC) adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan
dilakukan di perut untuk mengeluarkan seorang bayi (Endang Purwoastuti and Siwi Walyani,
2014).

Sectio Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut.(Nurarif & Kusuma, 2015). Tindakan operasi
sectio caesarea dilakukan untuk mencegah kematian janin maupun ibu yang dikarenakan bahaya
atau komplikasi yang akan terjadi apabila ibu melahirkan secara pervaginam (Sukowati et al,
2010).

Section Caesare (SC) adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi
melalui sayatan di perut dan rahim sang ibu. Prosedur ini hanya ditempuh apabila pada kondisi
tertentu prosedur ini dianggap lebih aman bagi perempuan hamil dan bayinya dibanding dengan
melahirkan cara normal.

5
B. Persiapan Sebelum dan Sesudah Sectio Caesarea (SC)
a. Persiapan Sebelum Sectio Caesare (SC)
1. Persiapan Pasien
a. Anamnesis: menanyakan riwayat perawatan antenatal, riwayat kehamilan
sebelumnya, serta kondisi lain yang ditujukan untuk mencari adanya indikasi dan
kontraindikasi.
b. Puasa : pasien yang akan melakukan SC harus dipuasakan paling tidak 8 jam pre
operasi untuk makanan padat dan 2 jam pre operasi untuk cairan.
c. Informed consent
d. Pemeriksaan laboratorium : (1) darah lengkap, (2) profil koagulasi, (3) cross-
match darah, dan (4) pemeriksaan khusus bila diperlukan, misalnya pemeriksaan
HIV, hepatitis B, dan sebagainya
e. Pemasangan akses intravena, kateter Foley, dan konsultasi Anestesi untuk melihat
apakah pasien layak menjalani operasi
f. Pemberian antibiotik profilaksis : Antibiotik yang disarankan adalah spektrum
sempit yang efektif terhadap mikroorganisme penyebab infeksi saluran kemih,
endometritis, dan infeksi luka. Regimen yang dapat diberikan antara lain adalah:
 Cephalosporin (Cephazolin, Cefotaxime, atau Cefotetan) 2 gram IV bila <
120 kg atau 3 gram IV bila ≥120 kg.
 Ampicilin-sulbactam 3 gram IV
 Clindamisin 600 mg IV ATAU vancomycin 1 gram IV DAN gentamicin
1.5 mg/kg IV
 Antibiotik yang diberikan adalah secara intravena dalam dosis tunggal,
diberikan 60 menit sebelum dilakukan insisi.
2. Persiapan Alat
Peralatan untuk operasi sectio caesarea (SC) harus steril. Peralatan yang
dibutuhkan pada umumnya sudah dikelompokkan ke dalam set untuk SC. Alat-alat
yang diperlukan antara lain adalah:
a. Sarung tangan steril
b. Apron
c. Kasa steril

6
d. Larutan klorheksidin 4% atau povidone iodine
e. Set instrumen SC
 Pisau bedah dan Bisturi no. 10
 Guntung mayo lengkung (curved mayo scissor)
 Gunting metzenaum lengkung (curved metzenbaum scissor)
 Gunting kasa
 Pinset anatomis
 Pinset sirurgis (adson forcep)
 Pinset Ring (ring forcep)
 Pinset alligator (rat tooth tissue forcep)
 Klem Kocher
 Klem Allis
 Hemostat lengkung
 Needle holder
 Gunting benang
 Retraktor Doyen
 Retraktor Richardson
 Retraktor Bull
f. Benang suture absorbable dan non-absorbable
g. Vakum (bila diperlukan)
h. Peralatan untuk resusitasi neonates

7
b. Persiapan sesudah Sectio Caesare (SC)
1. Penatalaksanaan secara medis
a. Analgesik diberikan setiap 3 – 4 jam atau bila diperlukan seperti Asam
Mefenamat, Ketorolak, Tramadol.
b. Pemberian tranfusi darah bila terjadi perdarahan partum yang hebat.
c. Pemberian antibiotik seperti Cefotaxim, Ceftriaxon dan lain-lain. Walaupun
pemberian antibiotika sesudah Sectio Caesaria efektif dapat dipersoalkan, namun
pada umumnya pemberiannya dianjurkan.
d. Pemberian cairan parenteral seperti Ringer Laktat dan NaCl.
2. Penatalaksanaan secara keperawatan
a. Periksa dan catat tanda – tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30
menit pada 4 jam kemudian.
b. Perdarahan dan urin harus dipantau secara ketat
c. Mobilisasi Pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun dari tempat
tidur dengan dibantu paling sedikit 2 kali.Pada hari kedua penderita sudah dapat
berjalan ke kamar mandi dengan bantuan.
d. Pemulangan Jika tidak terdapat komplikasi penderita dapat dipulangkan pada hari
kelima setelah operasi. Menurut “ Bobak,Lowdermilk,Jansen” ( 2004 ), “
Wiknjasastro, Hanifa” ( 2002 ).

8
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawat Daruratan Maternatal dan
Neonatal dengan Sectio Caesare (SC)

Pendokumentasian Secara SOAP

Metode Pendokumentasian secara Subektif Objektif Assesment Planning (SOAP) yang


dapat diuraikan sebagai berikut (Varney, 1997):

Data Subyektif

a) Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien dengan anamnesa.

b) Data yang didapatkan dari klien maupun keluarga sebagai suatu keadaan dalam situasi
dan kejadian. Informasi tidak dapat ditentukan oleh bidan maupun petugas kesehatan lain
secara independent tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi.

Data Objectif

a) Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium,


dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment.

b) Data yang didapat diobservasi dan diukur

Assesment

Suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dari individu tentang masalah
kesehatan sebagai dasar memberikan intervensi/tindakan kebidanan.

1. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subjektif dan


data objektif.

2. Diagnosa / masalah 3. Antisipasi diagnosa lain / masalah potensial

Planning

1. Pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, atau mengoreksi


masalah-masalah yang diidentifikasi pada analisa kebidanan. Berisi perencanaan yang
meliputi :

9
a. Asuhan

b. Pendidikan kesehatan

c. Terapi

d. Kolaborasi

e. Rujukan

f. Tindak lanjut

10
KESIMPULAN

Definisi Sectio Caesarea (SC) Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009). Menurut Mochtar
(2011) sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding
uterus melalui depan perut atau vagina atau disebut juga histerotomia untuk melahirkan janin
dari dalam rahim. Section caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina (Mochtar, 1998 dalam Siti, dkk
2013). Sectio Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Tindakan operasi sectio caesarea dilakukan
untuk mencegah kematian janin maupun ibu yang dikarenakan bahaya atau komplikasi yang
akan terjadi apabila ibu melahirkan secara pervaginam (Sukowati et al, 2010).

pasien yang akan melakukan SC harus dipuasakan paling tidak 8 jam pre operasi untuk
makanan padat dan 2 jam pre operasi untuk cairan. Informed consent. Pemeriksaan
laboratorium : (1) darah lengkap, (2) profil koagulasi, (3) cross-match darah, dan (4)
pemeriksaan khusus bila diperlukan, misalnya pemeriksaan HIV, hepatitis B, dan sebagainya.
Pemasangan akses intravena, kateter Foley, dan konsultasi Anestesi untuk melihat apakah pasien
layak menjalani operasi. Pemberian antibiotik profilaksis : Antibiotik yang disarankan adalah
spektrum sempit yang efektif terhadap mikroorganisme penyebab infeksi saluran kemih,
endometritis, dan infeksi luka.

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada Kasus Kegawat Daruratan Maternatal dan


Neonatal dengan Sectio Caesare (SC) Pendokumentasian Secara SOAP Metode
Pendokumentasian secara Subektif Objektif Assesment Planning (SOAP) yang dapat diuraikan
sebagai berikut (Varney, 1997): Data Subyektif a) Menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data klien dengan anamnesa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Susilowati, D. (2016). PROMOSI KESEHATAN. Pusdik SDM Kesehatan.

12

Anda mungkin juga menyukai