Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

N UMUR 27 G2P1A0 HAMIL 33


MINGGU 5 HARI TAHUN DENGAN MIKSI DI PUSKESMAS
MUARADELANG TAHUN 2021

LAPORAN KASUS KELOLAAN

Disusun oleh :

Wiwit inayatul wiqoyah


NIM (2115901139)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TA. 2020/2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS KELOLAAN
PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

CI AKADEMIK CI LAPANGAN

( Febriniwati Rifdi, S,ST.M. Biomed) (Anci S.TR. Keb )

Ka. Prodi Profesi Bidan

(Febriniwati Rifdi, S,ST.M. Biomed)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas ” Asuhan Kebidanan Pada Ny. N Umur 27
G2p1a0 Hamil 33 Minggu 5 Hari Tahun Dengan Miksi Di Puskesmas Muaradelang Tahun
2021
Dalam penyusunan Laporan ini saya banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak, terutama CI Akademik Ibu febrinarifdi, dan CI Lapangan
IbuAnci, S.TR.Keb yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam
pembuatan tugas laporan ini, serta telah memberikan ilmu, inspirasi, nasehat hingga membuka
wawasan saya. Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada, Yth.
Ibu/ Bapak :

1. Ibu Nurhayati, S.ST, M. Biomed selaku ketua Universitas Fort De Kock Bukittinggi.
2. Ibu Febriniwati Rifdi, S,ST.M. Biomed selaku ketua Prodi Kebidanan Universitas Fort
De Kock Bukittinggi.
3. Ibu Nita Tri Putri, MPH selaku CI Akademik.
4. Ibu anci, S.Tr. Keb selaku CI lapangan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Prodi kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi,yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta nasehat.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu dengan hati terbuka
saya menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam
penulisan Laporan ini.
Saya berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridha
dari Allah SWT. Aamiin

Merangin , Desember, 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................1
B. Batasan masalah..............................................................................7
C. Tujuan penulisan.............................................................................7
D. Manfaat penulisan...........................................................................8
E. Ruang lingkup.................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan ......................................................................................10
B. Ketidaknyamanan pada ibu hamil...................................................24
C. Miksi...............................................................................................26
D. Penerapan asuhan kebidanan..........................................................30
BAB III METODE KASUS
A. Desain kasus...................................................................................53
B. Tempat dan waktu pemberian asuhan.............................................53
C. Teknik pengumpulan data...............................................................53
D. Analisis data....................................................................................55

BAB IV METODE KASUS

A. Gambaran Umum Letak Geografis.................................................56


B. Kunjungan Pertama (04 September 2020)......................................57
C. Kunjungan Ke Dua (11 September 2020).......................................62
BAB V PENUTUP..............................................................................................................24
A. Kesimpulan..............................................................................................................24
B. Saran........................................................................................................................24

Daftar Pustaka

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada ibu hamil terjadi ketidaknyamanan, untuk mengatasi
ketidaknyamanan leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh
pada area tersebut dan mengganti celana dalam berbahan katun dengan sering
(varney 2006). Supaya ketidaknyamanan bisa teratasi maka di lakukan
kunjungan, yaitu dengan kunjungan antenatal sesuai standar paling sedikit
empat kali, dengan pemberian pelayanan yang di anjurkan satu kali pada
kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, satu kali pada
kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu, dan dua kali pada
kunjungan antenatal pada usia kehamilan di atas 36 minggu. kunjungan
antenatal tersebut bertujuan supaya leukorea yang terjadi pada ibu dapat
teratasi (Prawihardjo, 2010).
Kehamilan merupakan pertemuan antara ovum dengan seperma yang
melibatkan perubahan fisik maupun psikologis. Selama hamil tidak jarang ibu
mengalami ketidaknyamanan seperti sering buang air kecil 50%, keputihan
15%, konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram
pada kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%,
sesak nafas 60%, dan sakit punggung 70%, upaya mengatasi ketidaknyamanan
tersebut dapat melalui relaksasi senam yoga (Nurhayati,2019).

1
World healty orgaization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2015
sekitar 830/ harinya wwanita meninggal di seluruh dunia akibat komplikasi
kehamilan dan persalinan, sedangkan secara keseluruhan angka kematian ibu
(AKI) sebanyak 303.000/100.000 kelahiran hidup. Hampir semua kematian
ibu terjadi di negara berkembang yaitu lebih dari setengah kematian terjadi di
afrika. Sub-sahara dan hampir di sepertiga terjadi di asia selatan. Ini masih
dalam kategori tinggi karena belum mencapai target Sustainable Development
Goals (SDG’S) yaitu, 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO 2018).
Ketidaknyamanan sering buang air kecil selain dapat mengganggu istirahat
ibu juga dapat memberikan efek samping pada organ reproduksi dan juga
dapat berpengaruh pada kesehatan bayi ketika sudah lahir, kesehatan organ
reproduksi terutama daerah vagina sangat penting di jaga selama masa
kehamilan, terlebih dengan keluhan sering buang air kecil yang
memungkinkan keadaan celana dalam sering dalam keadaan lembab akibat
sering cebok setelah BAK dan tidak di keringkan sehingga mengakibatkan
pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi di daerah
tersebut jika tidak segera di atasi. Daerah vagina akan terkena infeksi saluran
kemih yang menyebabkan rasa gatal, panas, nyeri, muncul kemerahan, terasa
perih bahkan iritasi atau bengkak dan dapat memicu penularan penyakit
kelamin, HIV/AIDS. Infeksi saluran kemih pada wanita hamil sejumlah 24%
dapat berpengaruh pada bayi sehingga pada saat bayi lahir terdapat sariawan
pada mulutnya dan yang terburuk adalah bayi lahir prematur (Hutahean,
2013).
Sekitar 100 ibu yang melakukan pemeriksaan pada trimester III 50% ibu
hamil mempunyai keluhan seperti, ibu hamil merasa sakit punggung, lebih
banyak di derita dari 100 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, ini di
sebabkan karena perubahan yang terjadi pada tubuh itu yang mempengaruhi
bentuk tulang belakang (Astuti, 2009).
Salah satu ketidaknyamanan yang di alami ibu hamil trimester III adalaah
sering buang air kecil. Pada waktu hamil, ginjal bekerja lebih berat dari
biasanya karena organ tersebut harus menyaring tersebut kemudian

10
menghasilkan lebih bsnyak urine. Kemudian janin dan plasenta yang
membesar akan tekanan pada kandung kemih, sehingga menjadikan ibu hamil
harus sering ke kamar kecil untuk buang air kecil (Megasari, 2015).
Ketidanyamanan sering buang air kecil dapat meberikan efek samping
pada organ reproduksi dan juga dapat berpengaruh pada kesehatan bayi ketika
sudah lahir. Kesehatan organ reproduksi terutama daerah vagina sangat
penting di jaga selama masa kehamilan terlebih dengan keluhan sering buang
air kecil dimana hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri dan
jamur yang dapat menyebabkan infeksi di daerah tersebut jika tidak diatasi.
Daerah vagina akan terkena infeksi saluran kemih yang menyebabkan rasa
gatal, nyeri, muncul kemerahan, terasa perih bahkan iritasi atau bengkak
bahkan dapat memicu penukaran penyakit kelamin, HIV/AIDS. Infeksi
saluran kemih pada wanita hamil sejumlah 24% dapat berpengaruh pada bayi
sehingga saat bayi lahir ia akan mengalami salah satu kondisi di mana terdapat
sariawan pada mulutnya dan yang paling buruk adalah bayi lahir prematur
(Hutahaean, 2013).
Selama kehamilan trimester III ibu banyak mengalami ketidaknyamanan.
Dari ketidaknyamanan yang di alami oleh ibu hamil trimester III di antaranya
adalah kualitas tidur yang buruk dengan presentase 96,7%, pegal-pegal dengan
presentasi 77,8%, gangguan nafas 50%, odema 75%, dan salah satu di
antaranya adalah sering buang air kecil dengan presentase 96,7%. Bidan
bekerja sama dengan keluarga di harapkan berusaha dan secara antusias
memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan
yang di alamai oleh ibu (Sulistyawati, 2011).
Peningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil di sebabkan
oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung
kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena
kapasitas kandung kemih berkurang. Sebab lain adalah karena nuctoria yang
terjadinya aliran balik vena dari ekstremitas di fasilitasi saat wanita berbaring
saat malam hari. Akibatnya adalah pola di urnal kebalikannya sehingga terjadi
peningkatan pengeluaran urin pada saat hamil tua (Artikaputri, 2015).

11
Miksi adalah keinginan buang air kecil yang tinggi merupakan pertanda
awal kehamilan. Hasrat tersebut akan sering datang pada trimester pertama,
lalu menurun pada trimester ke dua, dan muncul lagi di trimester ke tiga.
Perubahan hormon yang terjadi karena kehamilan yang menyebabkan ibu
menjadi sering ke toilet (Yeyeh, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya miksi yaitu: Perubahan
hormonal yang terjadi ini membuat aliran darah ke ginjal menjadi lebih cepat
di bandingkan sebelum hamil. Kandung kemih tertekan. Janin semakin
membesar, kandung kemih menjadi menyempit sehingga tidak dapat mengatur
udara lebih banyak sehingga keinginan untuk buang air kecil akan di
rasakan.Meningkatnya volume darah. Saat hamil umumnya darah akan
mengalami peningkatan hingga 50 persen. Peningkatan jumlah darah ini
memang berguna untuk menunjang tumbuh kembang janin namun berefek
terhadap intensitas buang air kecil.Janin sudah berada di bawah panggul. Saat
kehamilan menginjak trimester ketiga, peringkat janin sedah berada di bawah
panggul sebagai persiapan untuk masuk ke dalam (Rachma, 2018). Gejala
infrksi saluran kemih. Selain diabetes gastisional, penyebab buang air kecil
saat hamil lainnya adalah menderita infeksi saluran kemih. Frekuensi buang
air kecil yang lebih sering bisa menjadi gejala dari infeksi saluran kemih
(Migasari, 2014).

A. Batasan Masalah
Dari masalah yang telah di paparkan, data yang telah ada dan observasi
tempat pelayanan maka penulis dapat melakukan penerapan asuhan kebidanan
pada Ny.I Umur 24 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan Miksi di
BPS Azimah Tanjung Sari Kota Jambi Tahun 2020.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

12
Melaksanakan asuhan kebidanan Pada Ny.N Umur 27 Tahun G2P1A0
Hamil 33 Minggu 5 Hari Dengan Miksi Di Puskesmas Muaradelang
Tahun 2020..
2. Tujuan Khusus
Melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada pada Ny.N Umur 27
Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan Miksi di Puskesmas
MuaradelangTahun 2020.
a) Telah di lakukan identifikasi masalah/interprestasi data asuhan
kebidanan pada pada Ny.N Umur 27 Tahun G2P1A0 Hamil 33
Minggu 5 Hari dengan Miksi di BPS Puskesmas
MuaradelangTahun 2020.
b) Telah di identifikasi diagnosa/masalah potensial asuhan kebidanan
pada pada Ny.N Umur 27 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari
dengan Miksi di Puskesmas Muaradelang Tahun 2020.
c) Telah di lakukan tindakan segera/kolaborasi asuhan kebidanan
pada pada pada Ny.N Umur 27 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu
5 Hari dengan Miksi i Puskesmas Muaradelang Tahun 2020.
d) Telah di rencanakan tindakan asuhan kebidanan pada pada Ny.N
Umur 27 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan Miksi
di BPS Puskesmas MuaradelangTahun 2020.
e) Telah di laksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.N Umur
27 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan Miksi di
Puskesmas Muaradelang Tahun 2020.
f) Telah mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan pada pada Ny.N
Umur 27 Tahun G2P1A0 Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan Miksi
di Puskesmas MuaradelangTahun 2020.

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Universitas fort Dekock Bukittinggi
Institusi memperoleh gambaran tentang sejauh mana para
mahasiswa memahami ilmu yang di peroleh serta keterampilan tentang

13
asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis yang telah di berikan oleh
institusi pendidikan selama proses pmbelajaran serta menambah bahan
bacaan ilmu pengetahuan. Serta sebagai dokumentasi dan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Puskesmas Muaradelang
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan,
khususnya bidan dalam menangani asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis baik secara mandiri dan rujukan sehingga dapat meningkatan
pelayanan kesehatan.
3. Bagi pemberi asuhan
Pemberi asuhan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan miksi.
4. Bagi Ny.N
Pasien mendapat asuhan kebidanan sesuai dengan setandar
pelayanan kebidanan. Penulis mendapatkan pegalaman dan
keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis baik mandiri, kolaborasi dengan petugas.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih lanjut aopa yang
menjadi masalah dalam peneliti, sehingga dapat melakukan asuhan
kebidanan secara berkesinambungan.

D. Ruang Lingkup
asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan miksi. Subjek
kasus yaitu Ny.N umur 27 tahun, G2 P1 A0 yang mengalami keluhan
miksi.Lokasi pemberian asuhan di BPuaskesmas Merangin Tahun 2020.
Pengkajian melalui anamnesa pemeriksaan fisik, obserfasi.Pendekatan
asuhan menggunakan menejemen varney dan di dokumentasikan dengan
metode SOAP. Yang di lakukan pada Tgl 04 desember s/d Tgl 11

14
desember tahun 2021. Analisis studi kasus menggunakan analisis
membahas kesenjangan teori dengan asuhan yang di berikan.

15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Pengertian kehamilan menurut federasi obstetri ginekologi
internasioal, kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila di hitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester. Trimester
pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu
(minggu ke 13-27), dan trimester ke tiga 13 minggu (minggu ke 28-40)
(Aprilia, 2010).
Kehamilan normal biasanya berlangsung kira-kira 10 bulan luar
atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau 280 hari. Lama kehamilan di
hitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HTMT). Akan tetapi
sebenarnya konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah hari pertama
menstruasi terakhir. Dengan demikian umur janin pascakonsepsi ada
selisih kira-kira dua minggu, yakni 266 hari atau 38 minggu. Usia
pascakonsepsi ini akan di gunakan untuk mengetahui perkembangan janin
(Romauli, 2011).

2. Proses Terjadinya Kehamilan/ Fisiologi Kehamilan


a. Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat
yang memungkinkan terjadinya kehamilan (Sulistyawati, 2011).

16
1) Ovum
Ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Setiap
bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih menjadi matur, dengan
sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung.
Saat ovulasi, ovum keluar dari volikel ovarium yang pecah.
Ovum tidak bisa berjalan sendiri. Kadar esterogen yang tinggi
meningkatkan gerakan tuba uterine sehingga sila tuba tersebut
dapat menangkap ovum dan gerakannya sepanjang tuba menuju
rongga rahim (Romauli, 2012).
2) Sperma
Spermatozoa terdiri 3 bagian yaitu:
a) Kaput (kepala) yang mengandung bahan nucleus
b) Ekor berguna unatuk bergerak
c) Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor
Pada saat coitus kira-kira 3-5 cc semen di tumpahkan ke dalam
fornik posterior dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-250
juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis
servikalis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma
terutama di sebabkan oleh kontraksi otot-otot pada rongga
tersebut. Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa
mengalami kapasitas sebelum ia mampu membuahi ovum
(Romauli, 2012).
3) Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan
antara mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat
dari setiap kehamilan harus ada: spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dalam literatur istilah
lain yang sering di pakai untuk fertilisasi adalah konsepsi
fekondasi/ pembuahan.

69
Hasil fertilisasi:
a) Kembalinya sel dengan julmah kromosom diploid (Zn) pada
manusia dengan jumlah diploid adalah 46.
b) Penurunan/ pewarisan sifat-sifat spesies.
c) Ini di sebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibu dan
separuh sifat ayah (Bartini, 2012).
4) Implantasi/Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur
yang telah di buahi kedalam endometrium. Sel telur yang telah di
buahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat
terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut blostomer.
Pada hari ke-3, bola tersebut terdiri dari 16 sel blostomer dan di
sebut morula. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut mulai
terbentuk rongga, bangunanini di sebut blastula (Bartini,2012).

3. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut (Romauli, 2012). Tanda - tanda kehamilan terbagi menjadi tiga
yaitu:
a. Tanda Tidak Pasti
Tanda tidak pasti /presumtif adalah perubahan fisiologik pada ibu atau
seseorang perempuan yang mengindkasikan bahwa ia telah hamil.
Tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan anatomi dan
fisiologi selain dari tanda-tanda presumtif yang dapat di deteksi atau di
kenali oleh pemeriksa.
1) Aminorhea
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium)
tidak di lepaskan sehingga aminorhea atau tidak datangnya haid di
anggap sebagai tanda hamil

70
2) Mual muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak
enak sampai muntah yang berkepanjngn dalam kedokteran sering
di kenal morning sicknes karena muncul sering kali di pagi hari.
3) Quickening
Quickening adalah presepsi gerakan janin pertama biasanya
disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
4) Gangguan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, di
sebabkan krena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh
uterus ke cranial
5) Konstipasi
Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat
juga karena perubahan pola makan
6) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan
karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan
selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil
menjelang aterm.
7) Perubahan payudara
Pembesaran payudara sering di kaitkan dengan terjadinya
kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena
kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal.
8) Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama, ibu hamil
sering meminta makanan tertentu, terutama pada trimester pertama,
akan tetapi hilang dengan makin tuanya kehamilan.
9) Pingsan
Sering di jumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak
dan padat. Di anjurkan untuk tidak pergi ke tempat- tempat ramai

71
pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dan akan hilang sesudah
kehamilan 16 minggu.
10) Vaises
Sering di jumpai pada triwulan terakhir, terdapat pada genetalia
kaki, betis, vulva biasanya di jumpai pada triwulan terakhir. Tetapi
varises pun bisa terjadi pada wanita tidak hamil

b. Tanda Pasti
Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim menurut
(Romauli, 2011).
1. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular.
Teraba balotment, tanda ini muncul pada minggu ke 16-20, setelah
rongga rahim mengalami obliterapsi dan cairan amnion cukup
banyak. Balotment adalah tanda ada benda terapung/ melayang
dalam cairan. Sebagian diagnostic banding adalah asisters yang di
sertai dengan kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya.
2. Tanda piskacek’s
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran tertentu.
3. Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara
37,2- 37,8 adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala
ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.
4. Perubahan pada serviks
a) Tanda hegar
Tanda ini berupa pelunakan pada daerah itmus uteri,
sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan
lebih tipis dan uterus mudah difleksikan dapat di ketahui
melalui bimanual.

72
b) Tanda goodell’s
Di ketahui melalui pemeriksaa bimanual. Serviks terasa
lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
c) Tanda chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti warna kebiru-biruan
(lividea).
d) Tanda Mc donald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah di fleksikan
satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya
jaringan isthmus.
5. Pembesaran abdomen
Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16, karena
pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi
organ rongga perut.
6. Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya
kencang, tetapi tidak di sertai rasa sakit.
7. Pemeriksaan tes biologis kehamilan
8. Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif
palsu.
c. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti hamil adalah data atau kondisi yang mengindikasikan
adanya buah kehamilan atau bayi yang di ketahui melalui pemeriksaan
dan di rekam oleh pemeriksa (Romauli, 2011)
1. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat d dengar dengan stetoskop leanec pada minggu 17-18
pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskope ultrasonic
(Dopler), DJJ dapat di dengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu
ke 12, melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi

73
bunyi-bunyi yang lain, seperti: bising tali pusat, bising usis dan
nadi ibu.
2. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12
minggu tetapi baru dapat di rasakan oleh ibu pada usia kehamilan
18-20 minggu karena di usia kehamilan tersebut, ibu hamil dapatt
merasakan halus hingga tendangan kaki bayi di usia kehamilan 16
minggu – 18 minggu (di hitung dari hari pertama haid terakhir).
3. Tanda braxton-hiks
Bila uterus di rangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas
untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri,
maka tanda ini tidak di temukan.

4. Perubahan Anatomi Dan Fisiologis Pada Ibu Hamil


Perubahan akibat kehamilan di alami oleh seluruh tubuh wanita,
mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskular, integumen,
endokrin, metaboliisme, muskuloskeletal, payudara, kekebalan dan sistem
reproduksi khususnya pada alat genetalia eksternal dan internal.
Menurut buku (Yeyeh, 2009) perubahan anatomi dan fisiologi
sebagai berikut:
a. Perubahan uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawa
pengaruh esterogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada
kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada
kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu sebesar
kepala bayi/ tinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai
dengan usia kehamilan janin normal, pada kehamilan 28 minggu 27
cm, pada 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari di bawah prosesus xyfoideus.

74
Gambar 1.1 Perkembangan Janin

Sumber: (Yeyeh 2009).


b. Serviks uteri
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter
pada multipara dengan porsio yang bundar porsio tersebut mengalami
cedera lecet dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio
yang terbelah-belah dan menganga. Perubahan di tentukan sebulan
setelah konsepsi perubahan kekenyalan, tanda goodel serviks menjadi
lunak warna menjadi biru, membesar (odema), pembuluh darah
meningkat, lendir menutupi oesteum uteri (kanalis cervikalis) serviks
menjadi lebih mengkilap.
c. Segmen bawah uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna bersama-sama istmus uteri. Segmen
bawah lebih tipis daripada segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin.
Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan
terjadi.

75
Gambar 1.2 TFU Per Minggu

Sumber: (Romauli, 2011)


d. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon esterogen mengalami
perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) di sebut tanda
cedwick. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3.5-
6 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja
lactobaci acidophilus, keputihan, selaput lendir vagina mengalami
edematus, hypertrophy, lebih sensitif meningkat seksual terutama
triwulan III.
e. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih di dapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia
mengecil setelah plasenta terbentuk. Di temukan pada awal ovulasi
hormon relaxing. Relaxing mempunyai pengaruh menenangkan
hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.

76
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari

Usia Kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (Tfu)

12 3 jari di atas simpisis

16 Pertengahan pusat-simpisis

20 3 jari di bawah pusat

24 Setinggi pusat

28 3 jari di atas pusat

32 Pertengahan pusat –prosesus xiphoideus


(px)

36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)

40 Pertengahan pusat prosesus xiphoideus


(px)

Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Bentuk Dan Konsistensi Uterus

Bulan pertama Seperti buah alpukat.


Isthmus rahim menjadi hipertropi dan
bertambah panjangg,sehingga bila di raba
terasa lebih lunak, keadaan ini yang di
sebut dengan tanda hegar.

2 bulan Sebesar telur bebek

3 bulan Sebesar telur angsa

4 bulan Berbentuk bulat

77
5 bulan Rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, rahim terasa tipis, itulah
sebabnya mengapa bagian-bagia janin ini
dapat di rasakan melalui perabaan dinding
perut.

f. Mammae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, esterogen dan progesteron akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar. Apabila mammae akan
membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola
mammae karena hiperpigmentasi.
g. Sistem endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dan ovarium
menghasilkan esterogen dan progesteron, fungsi utamanya pada
stadium ini adalah untuk mempertahnkan pertumbuhan desidua dan
mecegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.
h. Tractus urinarius
Pada ginjal wanita hamil bertambah besar, misalnya menemukan
bahwa ginjal 1.5 cm lebih panjang selama masa nifas awal dari pada
yang diukur 6 bulan kemudian. Dengan pembesaran yang terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamila, uterus akan lebih banyak menyita
tempat dalam panggul. Setelah usia kehamilan 3 bulan, uterus keluar
dari dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali
normal. Keinginan sering buang air kecil yang sering timbul kembali
pada kehamilan menjelang aterm ketika presenting part bayi masuk ke
dalam rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan kembali

78
B. KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu, yang
semuanya membutuhkan adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Meski ini
adalah fisiologis normal, tetap perlu di berikan pencegahan dan perawatan
(Sulistyawati, 2011). Bebrapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah
sebagai berikut
1. Sering buang air kecil trimester 1 dan III
Cara mengatasi kurangi asupan karbohidrat murni dan makanan
yang mengandung gula, bstasi minum kopi, teh dan soda
2. Striae gravidarum
Tampak jelas pada bulan ke 6-7 cara mengatasinya gunakan
emolien topical atau anti pruritik jika ada indikasi gunakan baju longgar
menopang payudara dan abdomen.
3. Hemoroid
Timbul trimester II Dan III cara mengatasinya makan-makanan
yang berserat, buah dan sayuran serta banyak minum air putih dan sari
buah, lakukan senam hamil, untuk mengatasi hemoroid jika hemoroid
menonjol keluar oleskan lotion with hazel.
4. Kelelahan pada
Trimester I cara mengatasinya yaitu dengan istirahat yang cukup
minimal 2 jam pada siang hari. Lakukan relaksasi.
5. Keputihan
Terjadi pada trimester I,II,atauIII cara mengatasinya yaitu
tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari memakai pakaian dalam
berbahan katun agar mudah menyerap, tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur.
6. Keringat bertambah
Secara perlahan meningkat cara mengatasinya pakailah pakaian
yang tipis dan longgar, tingkatkan asupan cairan.

79
7. Sembelit
Terjadi pada trimester II,III cara mengatasinya yaitu dengan
minum 3 liter cairan tiap hari, terutama air putih atau sari buah, makan
makanan yang kaya serat dan juga vitamin C, latihan dorsofleksi.
8. Kram pada kaki
Setelah usia kehamilan 24 minggu cara mengatasinya yaitu rendam
kaki dengan air di beri minyak esensial siprus, kurangi konsumsi susu
( kandungan fosfatnya tinggi), latihan dorsofleksi pada kaki.
9. Mengidam
Biasanya TM I cara mengatasinya tidak perlu di hawatirkan selama
diet memenuhu kebutuhan, jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak
bisa di terima, mencukupi gizi yang di perlukan serta memuaskan rasa
mengidam atau kesukaan menurut kultur.
10. Sesak napas
Terjadi di TM II dan III cara mengatasinya jelaskan penyebab
fisiologisnya yaitu dengan merentangkan di atas kepala serta menarik
napas panjang mendorong postur tubuh yang baik.
11. Nyeri ligamentum rotundum
Terjadi di trimester II dan III cara mengatasinya berikan
penjelasan mengenai penyebab nyeri, tekuk lutut ke arah abdomen, mandi
air hangat, gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal
lainnya letakan di antara lutut sewaktu dalam posisi berbaring.
12. Perut kembung
Cara mengatasinya hindari makanan yang mengandung gas,
mengunyah makanan secara teratur, lakukan senam hamil dalam posisi
terlentang.
13. Mual dan muntah
Terjadi di trimester I cara mengatasinya yaitu makan sedikit tapi
sering, hindari makan berlemak dan goreng-gorengan, minum suplement
vitamin B6 dan zat besi juga khrom.

80
14. Sakit punggung
Di bagian atas dan bawah pada trimester II dan III cara
mengatasinya yaitu dengan posisi/ sikap tubuh yang baik, selama
melakukan aktifitas, hindari mengangkat barang berat, gunakan bantal
ketika tidur untuk meluruskan punggung.
15. Varises pada kaki
Terjadi di trimester II dan III cara mengatasinya yaitu istirahat
dengan menaikkan kaki setinggi mungkin, jaga agar kaki tidak
bersilangan, hindari berdiri atau duduk terlalu lama.

C. MIKSI
1. Pengertian
Miksi adalah keinginan buang air kecil yang tinggi merupakan
pertanda awal kehamilan. Hasrat tersebut akan sering datang pada
trimester pertama, lalu menurun pada trimester ke dua, dan muncul lagi di
trimester ke tiga. Perubahan hormon yang terjadi karena kehamilan yang
menyebabkan ibu menjadi sering ke toilet (Yeyeh, 2009).

2. Fisiologis miksi pada ibu hamil


Pada hamil tua pengaruh desakan uterus yang membesar dan
turunnya kepala bayi, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
berkemih pada malam hari (nuctoria). Desakan tersebut menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuh Jika ini terjadi lebih dari dua kali dalam
semalam, hal ini bisa menjadi masalah. BAK pada malam hari dapat
mengganggu tidur dan resiko jatuh bagi ibu jika bangun di tengah
kegelapan (Manuba, 2009).
3. Faktor- faktor yang menyababkan miksi
a) Perubahan hormon

81
Perubahan hormonal yang terjadi ini membuat aliran darah ke
ginjal menjadi lebih cepat di bandingkan sebelum hamil (Yeyeh
2009).
b) Kandung kemih tertekan
Janin semakin membesar, kandung kemih menjadi menyempit
sehingga tidak dapat mengatur udara lebih banyak sehingga keinginan
untuk buang air kecil akan di rasakan (Yeyeh, 2009).
c) Meningkatnya volume darah
Saat hamil umumnya darah akan mengalami peningkatan hingga
50 persen. Peningkatan jumlah darah ini memang berguna untuk
menunjang tumbuh kembang janin namun berefek terhadap intensitas
buang air kecil (Yeyeh, 2009).
d) Janin sudah berada di bawah panggul
Saat kehamilan menginjak trimester ketiga, peringkat janin sedah
berada di bawah panggul sebagai persiapan untuk masuk ke dalam
(Rachma, 2018).
e) Gejala infrksi saluran kemih
Selain diabetes gastisional, penyebab buang air kecil saat hamil
lainnya adalah menderita infeksi saluran kemih. Frekuensi buang air
kecil yang lebih sering bisa menjadi gejala dari infeksi saluran kemih
(Migasari, 2014).

4. Dampak Miksi
Menurut ( Rachma 2011). Miksi mengakibatkan ibu sebagai berikut:
a) Ibu merasa terganggu saat istirahat
b) Sakit pinggang

5. Patologi miksi pada masa kehamilan


Adapun kejadian miksi atau sering buang air kecil jika tidak segera di
tangani akan mengakibatkan sebagai berikut:
a) Infeksi saluran kemih

82
Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medis utama pada
wanita hamil. Sekitar 15% wanita mengalami paling sedikit satu kali
serangan akut infeksi saluran kemih selama hidupnya. Akibat infeksi
ini dapat mengakibatkan masalah pada ibu dan janin. ISK berkaitan
dengan kejadian anemia, hipertensi, kelahiran premtur dan BBLR
(Saifudin, 2009).
b) Batu ginjal
Batu saluran kemih dalam kehamilan tidaklah biasa. Namun ini
dapat menimbulkan infeksi saluran kemih atau menimbulkan
keluhan pada penderita berupa nyeri mendadak, kadang-kadang
berupa kolik, dan hematuria (Rasida,2020).
c) Gastritis
Penyakit gastritis sering terjadi pada kehamilan muda dengan dasar
keluhan, seperti mual, muntah-muntah, tidak ada nafsu makan, nyeri
pada daerah epigastrium, dan sebagainya. Keluhan ini hampir sama
dengan gejala hiperemesis gravidarum (Rasida, 2020).

6. Penanganan Miksi Fisiologis


Menurut buku yeyeh, 2009 cara mengatasi miksi atau sering buang air
kecil dapat di lakukan sebagai berikut:
a) Mengosongkan saat ada dorongan untuk buang air kecil.
b) Memperbanyak minum pada siang hari.
c) Jangan mengurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sangat mengganggu tidur di malam hari.
d) Kurangi minum kopi,teh dan soda.
e) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga posisi
tidur, yaitu dengan berbaring miring kiri dan kaki di tinggikam untuk
mencegah diuresis.

7. Penanganan Miksi Patologis


a) ISK

83
Penanganan dari ISK yaitu perawatan di rumah sakit di perlukan
untuk terapi rehidrasi dan perbaikan keseimbangan cairan. Penurunan
suhu tubuh harus segera di lakukan. Gejala lain diatasi dengan
antiemetik dan analgesik yang efektif (Yasmin, 2010).
b) Batu ginjal
Wanita dengan penyakit ginjal harus lebih sering melakukan
kunjungan prenatal untuk mengukurtekanan darah. Pengukuran
kreatinin serum secara berkala, yang intervalnya di tentukan oleh
keparahan penyakit, dilakukan untuk menilai fungsi ginjal, dan
ekskresi protein di pantau jika di indikasikan.Prognesia keberhasilan
kehamilan secara umum tidak berkaitan dengan penyakit ginjal yang
mendasari, tetapi lebih pada besar pada gangguan fungsi. Kecuali
meningkatnya fungsi eklamsia (Kenneth, 2013).
c) Gastritis
Pengobatan yang di lakukan pada pasienn, antara lain:
1) Mengkonsumsi makanan lunak
2) Istirahat total
3) Pemberian anti biotik selama base toxic:
(-) streptomycin 1g/ hari selama 3 hari
(-) neomycin 2 g/ hari sselama 5 hari
4) simptomatis

D. Konsep Menejemen Kebidanan Miksi Menurut SOAP


1. Pengertian Menejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
dengan urutan logis dan menguntungkan ,menguraikan prilaku yang di
harapkan dari pemberian asuhan yang berdasarkan teori ilmiah,penemuan
keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk penganmbilan
keputusan yang berfokus pada klien.(Purwandari, 2008).

84
i. Menejemen Kebidanan Menurut SOAP

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan


tertulis, metode 4 langkah yang di namakan SOAP ini di dasarkan
dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Di pakai untuk
pendokumentasian asuhan pasien dalam rekam medis pasien sebagai
catatan kemajuan. model SOAP sering di gunakan dalam catatan
perkembangan pasien. Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP
setiap kali dia bertemu dengan pasiennya. Selama antepartum,
seorang bidan bisa menulis dengan satu catatan untuk setiap
kunjungan, sementara dalam masa intra partum, seorang bidan boleh
menulis lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari
(Mufdililah, 2009).
S: SUBJEKTIF
Catatan ini berhubungan dengan sudut pandang pasien .
ekspresi pasien mengenai kehawatiran dan keluhannya di catat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnose.
O: OBJEKTIF
Memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
berhubungan dengn diagnose. Data phisiologi, observasi yang
jujur, informasi kejujuran teknologi (hasil laboratorium, sinarX,
rekamman CTG, USG ,dll) dapat di golongkan kategori ini. Apa
yang di obserfasi bidan akan menjadi komponen penting dari
diagnose yang akan di tegakan. Catatan ini mengambarkan
pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik lain, hasil pemeriksaan
laboratorium, dan test diagnostic lainnya yang di rumuskan dalam
data focus untuk mendukung asuhan atau menegakan diagnose
sebagai langkah varney.

85
A: ASSESMENT
Analisa atau assesment pengkajian yaitu masalah atau
diagnose yang di tegakann berdasrkan data atau informasi subjektif
dan objrktif yang di kumpulkan dan di simpulkan. Catatan
menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi: Diagnose
masalah atau Antisipasi masalah. Perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter, konsultasi, kolaborasi atau rujukan sebagai
langkah II, III, IV varney.
P: PLANING
Perencanaan: membuat rencana tindakan saat itu atau yang
akan datang, ini untuk mengusahakam mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Proses ini termasuk keriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien
yang harus dii capai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang di
ambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan
dan harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolabotrasi.
Alasan SOAP di gunakan sebagai pendokumentasian pembuatan
grafik metode SOAP merupakan progresi informasi yang
systematis yang mergonaisir penemuan dan konklusi bian menjadi
suatu rencana asuhan. Metode ini merupakan penyulingan intisari
dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan penyediaan
dan pendokumentasian asuhan. SOAP merupakan urutan-urutan
yang dapat membantu bidan dalam megorganisir pikiran bidan dan
memberikan asuhan yang menyeluruh.

86
Kerangka Konsep

Asuhan kebidanan ibu hamil dengan miksi

Menejemen kebidanan 7 langkah varney


1) Pengumpulan data dasar
2) Interprestasi data dasar
3) Identifikasi diagnosaa potensial
4) Menerapkan tindakan segera
5) Rencana asuhan
6) Pelaksanaan
7) evaluasi

Fisiologis
Orang yang sehat
ISK BATU GINJAL GASTRITIS
akan buang air
kecil sekiiitar 4-
10 kali sehari
Lakukan perawatan Kolaborasi rujukan
folume 400- 2000 dengan
dengan asupan 2 perawatan di rumah dokter
liter sakit di perlukan untuk
terapi rehidrasi dan
perbaikan
keseimbangan cairan.
Penurunan suhu tubuh
1. Mengosomgkan harus segera di
saat ada dorongan lakukan. Gejala lain
diatasi dengan
untuk buang air
antiemetik dan
kecil. analgesik yang efektif
2. Kurangi minum
kopi,teh dan
soda.

Sumber:Yeyeh, 2009, Manuba 2010, Rasida 2020

87
A. Asuhan Kebidanan Pada Ny. N Umur 27 G2p1a0 Hamil 33 Minggu 5
Hari Tahun Dengan Miksi Di Puskesmas Muaradelang Tahun 2021
Hari / Tanggal : Sabtu/ 04 desember 2021
Pukul : 11.00 Wib
I. Pengkajian Data
A. Data subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. N
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : IRT
Alamat : tongkol
No.Tlpn :-
2. Keluhan :
 Ny.N mengatakan Ingin memeriksa kehamilannya
 Ny. N mengatakan sering buang air kecil di malam hari Nn. A
mengatakan keputihannya berwarna putih bening terkadang putih
kental
 Ny.N mengatakan merasa tidak nyaman dengan Keluhan yang di
alaminya
3. Riwayat Obstetri :
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 Tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 Hari
Warna : mengatakan darahnya encer
Banyak : 2-3 kali ganti pembalut

88
Teratur/tidak : teratur
Keluhan : tidak ada
bagian bawah
Dismenorhoe : Ny.N mengatakan terkadang
Riwayat pernikahan
Status pernikahan : kawin

b. Riwayat Penyakit Sekarang


1) Jantung : Tidak Ada
2) Paru : Tidak Ada
3) Hati : Tidak Ada
4) Hipertensi : Tidak Ada
5) Ginjal : Tidak Ada
6) DM : Tidak Ada
7) Asma : Tidak Ada
8) Malaria : Tidak Ada
9) TBC : Tidak Ada
10) Epilepsi : Tidak Ada
11) PMS : Tidak Ada
12) Metroragia: Ada

c. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita


1)Riwayat Penyakit Sistemik
a) Jantung : Tidak ada
b) Paru : Tidak ada
c) Hati : Tidak ada
d) Hipertensi: Tidak ada
e) Ginjal : Tidak ada
f) DM : Tidak ada
g) Asma : Tidak ada
h) Malaria : Tidak ada
i) TBC : Tidak ada

89
j) Epilepsi : Tidak ada
k) PMS : Tidak ada
2) Riwayat Alergi
a) Jenis Makanan : Tidak ada
b) Jenis Obat – obatan : Tidak ada
c) Dan Lain-Lain : Tidak ada
3) Riwayat Operasi
a)Operasi Umum/Lainnya : Tidak ada
b)Operasi Kandungan
(Miomektomi, Sectio Cesarea, dsbnya) : Tidak ada
4) Riwayat Transfusi Darah : Tidak ada
5) Riwayat Kelainan Jiwa : Tidak ada
d. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat Penyakit Sistemik
1) Jantung : Tidak ada
2) Paru : Tidak ada
3) Hati : Tidak ada
4) Hipertensi : Tidak ada
5) Ginjal : Tidak ada
6) DM : Tidak ada
7) Asma : Tidak ada
8) TBC : Tidak ada
9) Epilepsi : Tidak ada
10) PMS : Tidak ada
b. Riwayat Metabolik: Tidak ada
c. Riwayat Cacat Bawaan : Tidak ada
d. Riwayat Penyakit Turunan : Tidak ada
1)DM : Tidak ada
2)Kelainan Genetik : Tidak ada
e. Riwayat Penyakit Menular : Tidak ada
f. Riwayat Keturunan Kembar : Tidak ada

90
4. Pola kegiatan sehari-hari
a. Nutrisi dan cairan
- Makan
Frekuensi : 3 x/ sehari
Menu : 2/3x sehari
Porsi : 2/3 xsehari
Keluhan : Tidak ada
- Minum
Frekuensi : 5- 6 gelas/sehari
Jenis : Air putih
Keluhan : Tidak ada
b. Eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1 x/sehari
Konsistensi: Lunak
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
- BAK
Frekuensi : 4-5 x/sehari
Warna : Jernih
Keluhan : Tidak ada
c. Istirahat / tidur
Istirahat siang : 1 jam/sehari
Tidur malam : 6-8 jam/sehari
Keluhan : Tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi : 2x/sehari
Keramas : 2-3 x seminggu
Gosok gigi : 2x/sehari
Ganti pakaian : 2x/sehari

91
e. Olahraga dan rekreasi
Jenis : memasak menyapu mengepel
Frekuensi : setiap hari
Keluhan : Tidak ada
f. Pola hidup sehat
Merokok : Tidak ada
Minum-minuman keras: Tidak ada
Obat-obatan / jamu : Tidak ada

B. Data Objektif
1. Data umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 82 x/i
- Suhu : 36,5 ⁰C
- Pernafasan : 22 x/i
- Tinggi Badan : 160 cm
- Berat Badan : 56 kg
2. Data khusus
a. Kepala
1) Rambut : Hitam, tidak rontok, tidak berketombe
2) Muka : Bersih, tidak ada cloasama, tidak odema
3) Mata
a) Oedema : Tidak oedema
b) Conjungtiva : Anemis
c) Sklera : Pucat
4) Hidung : Tidak ada benjolan, tidak ada sekret
5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen

92
6) Mulut/gigi/gusi : Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, gusi
tidak berdarah
b. Leher
1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok
2) Benjolan : Tidak ada benjolan
3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, tidak ada retraksi dinding dada
2) Mammae dan Axilla: Tidak dilakukan
d. Abdomen
1) Pembesaran hati : Tidak ada pembesaran hati
2) Benjolan : Tidak ada benjolan
3) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
4) Luka bekas operasi : Tidak ada luka bekas operasi
e. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) PPV : Ada bercak darah berwarna coklat kemerahahan
2) Inspekulo : Tidak dilakukan
3) Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
4) Anus
a) Haemorhoid : Tidak ada
b) Keluhan lain : Tidak ada
f. Ekstremitas
1) Varises : Tidak ada varises
2) Oedema : Tidak ada oedema
3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri
3. Data penunjang
Pemeriksaan labor
- Pap smear : Tidak dilakukan
- Urine : Tidak dilakukan
- Darah/ Hb : tidak dilakukan

93
- USG : Tidak dilakukan
- Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
II. Interpretasi Data

Ny.N Umur 27 tahun G2P1A0 UK 33 minggu 5 hari janin tunggal


hidup intra uteri letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala,
ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Dasar subjektif:
a) Ibu mengatakan bernama Ny.Ndan berumur 27 tahun
b) Ibu mengatakan ini kehamilan ke dua dan tidak pernah keguguran
c) Ibu mengatakan usia kehamilannya 33 minggu 5 hari.
d) Ibu mengatakan HPHT 11-05-2021
e) Ibu mengatakan keluhan sering buang air kecil di akhir
kehamilannya dan merasa pegal-pegal
Dasar objektif:
Ku :Baik TFU :32cm
Kesadaran :Compos metis DJJ :147x/menit
TD :120/80 mmHg TBJ :3.100 gr
N : 80x/menit LI :teraba bokong
S :36,6 C LII :Puka
RR : 22x/menit LIII :Preskep
L IV : Konvergen

I. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial:


infeksi saluran kemih (ISK)
II. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera:
Pemberian konseling tentang ketidaknyamanan miksi pada TM III
III. PERENCANAAN (Tgl: 04 desember 2021 pukul: 14.00 WIB)
1. Lakukan informad consent.
2. Lakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil
3. Lakukan pemeriksaan leopold dan DJJ

94
4. Berikan terapi obat
5. Beritahu penkes tentang miksi/ sering buang air kecil
6. Beritahu kunjungan ulang
7. Lakukan pendokumentasian

IV. PELAKSANAAN (Tgl:04 desember 2020 Pukul 14.00 WIB)


1. Melakukan informad consent
2. Melakukan pemeriksaan TTV
KU :baik DJJ :147x/Menit
Kesadaran :compos metis TFU :32 CM
TD :120/80 mmHg LI :teraba bokong
N :80x/menit L2 :puka
S :36,6ºC L3 :preskep
RR :22x/menit` L4 :konvergen
3. Melakukan pemeriksaan leopold dan DJJ
L I: TFU 1 jari di bawah proxesus xifoideus(px) 32 cm, bagian atas
teraba lunak, agak bulat (bokong).
L 2 :bagian kanan teraba panjang keras seperti papan (punggung).
Bagian kiri teraba bulat kecil-kecil dan beruas-ruas(ekstremitas).
L 3: Bagian bawah teraba bulat, keras, melanting (kepala), masih bisa
di goyangkan, belum masuk PAP.
L 4 : konvergen.
Mendengarkan DJJ = 147x/menit
4. Memberikan pada ibu terapi obat
a. Tablet FE 1x1 sehari, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
tablet FE sebelum tidur.
b. Kalk 1x1 dengan air jeruk atau air putih
c. Vit C 1x1 setiap pagi hari.
5. Memberikan penkes miksi.sering buang air kecil
Menurut buku sulistyawati, 2009 cara mengatasi sering buang air
kecil sebagai berikut:

95
a. Perlu menjaga personal hygine
b. Memberitahu ibu untuk memperbanyak minum di siang hari
c. Jangan kurangi minum untuk mencegah nuktoria, kecuali jika
nuktoria sangat mengganggu tidur di malam hari
d. Kurangi minum berkafein seperti teh, kopi dan soda
e. BAK sebelum tidur dengan mencondongkan tubuh ke depan saat
BAK agar tuntas dengan pasti
f. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih
g. Menjaga posisi tidur yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan
kaki di tinggikan untuk mencegah diuresis
6. Memberitahu dan mengingatkan ibu jadwal kunjungan ulang yaitu
tgl 11 desember 2021
7. Melakukan pendokumentasian

V. EVALUASI (Tgl: 04 desember 2021 Pukul 14 20 WIB)


1. Informad consent telaah di lakukan
2. Pemeriksaan TTV telah di lakukan
3. Leopold dan DJJ telaah di periksa
4. Ibu bersedia mengkonsumsi obat yang telah di anjurkan
5. Ibu mengerti tentang konseling yang di berikan
6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang
7. Pendokumentasian telah di lakukan

Merangin,
2021

Preseptor Akademik Preseptor Lahan

( ) ( )

96
BAB IV
PEMBAHASAAN

Pada tanggal 11 desember 2021 di lakukan asuhan kebidanan


secara Home Care pada ibu hamil dengan keluhan miksi/sering buang air
kecil.
1. Pengumpulan data dasar
Pengkajian di lakukan pada tanggal 11 desember 2021 jam
08.00 WIB di puskesmas muaradelang oleh Wiwit Inayatul Wiqoyah
Mahasiswa Universitas Fort De Kock Bukittinggi . Kunjungan pada
Ny. N ini merupakan knjungan kedua guna mengetahui perkembangan
tentang keluhan yang di alami sebelumnya yaitu miksi atau sering
buang air kecil.
Ny. N umur 27 tahun, kebangsaan indonesia, suku melayu,
beragama islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, Ny.N
bersetatus menikah dengan Tn. H, usia 28 tahun kebangsaan indonesia,
suku melayu, beragama islam, pendidikan SMP, pekerjaan
wiraswasta.. pasangan ini bertempat tinggal dijl tongkol.
Ny. N mengatakan sudah mulai nyamandengan keadaannya
yaitu keluhan sering buang air kecil ,dan ibu mengatakan sudah mulai
terbiasa. jam 08.20 WIB tanggal 11 desember 2021. Ibu mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit dan dan tidak sedang menderita
penyakit tertentu.
Riwayat menstruasi, haid pertama umur 11 tahun, siklus 28
hari, banyaknya 2 sampai 3 kali ganti pembalut setiap hari, lamanya 7
hari, ibu mengatakan tidak ada keluhan saat menstruasi, dan tidak ada
mengalami keputihan.
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke dua, riwayat
kehamilan dahulu ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu mengatakan
memeriksakan kehamilannya di klinik bidan sebanyak 3x.

97
Riwayat perkawinan, status perkawinan SAH, menikah 1 kali
pada umur 19 tahun dengan suami umur 21 tahun. Riwayat persalinan
lalu ibu mengatakan tidak terjadi keluhan dan tidak memiliki riwayat
penyakit asma, DM, vertigo, PMS, kelainan pembekuan darah.
Kebiasaan sehari-hari, kebersihan diri ibu mengatakan mandi
dan gosok gigi 2x sehari, pola makan 3x sehari dan minum 8-9 gelas
perhari, dengan jenis makanan yang di konsumsi sayuran, nasi, lauk,
air putih. Pola eliminasi BAK 9-10 x sehari dan BAB 1x sehari tidak
ada kelainan. istirahat tidur malam 6-6 jam dan tidur siang 2 jam, pola
seksual 2x seminggu, keluhan tidak ada.
Pemeriksaan fisik yang telah di lakukan dan di dapatkan
keadaan ibu baik, kesadaran compos metis dan hasil pemeriksaan
sebagai berikut: berat badan 56 kg, tanda-tanda vital: tekanan darah:
120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,6²C, pernafasan 22x/menit.
Pemeriksaan selanjutnya secara lengkap di dapatkan, muka
tampak kemerahan, tidak odema, conjungtiva merahmuda, sklera tidak
ikterik, tidak ada peningkatan pada kelenjar tyroid dan kelenjar getah
bening, puting susu menonjol, payudara membesar, areola
hiperpigmentasi, pada abdomen tidak ada striae gravidarum. Pada
pemeriksaan palpasi abdomen atau pemeriksaan leopold di dapatkan
hasil:
Leopold I: TFU pertengahan pusat dan (px) 32 cm, bagian atas teraba
lunak, agak bulat (bokong).
Leopold II:bagian kanan teraba panjang keras seperti papan
(punggung). Bagian kiri teraba bulat kecil-kecil dan beruas-
ruas(ekstremitas).
Leopold III: Bagian bawah teraba bulat, keras, melanting (kepala),
masih bisa di goyangkan, belum masuk PAP.
Leopold IV: konvergen.
TFU:32 Cm, TBJ 3,100 gram(hitung menggunakan rumus)
(32-12x155= 3,100 )

98
Auskultasi DJJ: 147x/menit, dengan puctum maximum Pertengahan
pusat-prosesus xiphiodeus (px).
Senetalia ibu bersh, tidak ada infeksi, tidak ada varises, ekstremitas
tidak ada pembengkakan, kuku-kuku tidak pucat, reflek patella positif.

II. INTERPRESTASI DATA (tgl 11, desember 2021 pukul 08 00 WIB)


A. Diagnosa
Ny.N umur 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 34 minggu 5 hari,
janin tunggal hidup intrauteri, letak memanjang, puka, preskeb, belum
masuk pintu atas panggul, ibu dan janin dalam keadaan sehat.
DATA PERKEMBANGAN
Subjektif:
1) Ibu mengatakan bernama Ny.N
2) Ibu mengatakan umur 27 tahun
3) Ibu mengatakan ini kehamilan ke duanya
4) Ibu mengatakan pernah melahirkan 1 kali
5) Ibu mengatakan mulai merasakan nyaman dengan keadaannya
6) Ibu mengatakan HPHT :11, september 2021

Ku :Baik TFU :32cm


Kesadaran :Compos metis DJJ :147x/menit
TD :120/80 mmHg TBJ :3.100 gr
N : 80x/menit LI :teraba bokong
S :36,6 C LII :Puka
RR : 22x/menit LIII :Preskep
L IV : Konvergen
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Jika miksi tidak teratasi yang terjadi yaitu infeksi saluran
kemih (ISK).

99
IV. IDENTIVIKASI KEBUTUHAN SEGERA ATAU KOLABORASI
DAN KONSULTASI
Dengan dokter, data penunjang untuk di lakukan kolaborasi dengan
Dokter

V. PERECANAAN (Tgl: 11 Desember 2021 Pukul:08 00 WIB)


1. Lakukan informad consent
2. Lakukan pemeriksaan TTV
3. Berikan penkes tanda bahaya pada kehamilan
4. Berikan penkes personal hygine
5. Berikan penkes senam hamil
6. Beritahu jadwal kunjungan ulang
7. Lakukan pendokumentasian

VI. PELAKSANAAN (Tgl: 11 desember 2021 Pukul: 08.00 WIB)


1. Melakukan informad consent
2. Melakukan pemeriksaan TTV
TD :120/80 mmHg DJJ :147x/menit
N :80x/menit TFU : 32 cm
S :36,6 C
RR :22x/menit
3. Memberikan penkes tanda bahaya kehamilan
a) Perdarahan pervagina di takutkan terjadi plasenta prefia
(plasenta menutupi sebagia/seluruh jalan lahir). Dan solosio
plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya).
b) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat
c) Pengelihatan kabur

100
Wanita hamil mengeluh pengelihatan kabur karena
pengaruh hormon, ketajaman pengelihatan ibu dapat
berubah dalam kehamilan di curigai terjadi anemia
d) Bengkak pada wajah dan tangan di takutkan adanya pre
eklamsia
e) Keluar cairan pervagina di takutkan ketuban pecah dini.
f) Gerakan janin mengurang tidak sseperti biasanya,
normalnya 3 kali dalam priode 3 jam
g) Nyeri perut yang di curigai apendisitis dan kehamilan
ektopik
4. Memberikan penkes personal hygine
Yaitu denganYaitu dengan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x
sehari, ganti pakaian 2x sehari, anjurkan ibu ganti celana dalam
setelah BAK atau setiap lembab, membersihkan vagina dari
depan ke belakang.
5. Memberikan penkes dan tujuan senam hamil, beritahu manfaat
dan tujuannya
a) Melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan
penting dalam kehamilan dan proses persalinan
b) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut otot-otot dasar panggul
c) Membentuk sikap tubuh sempurna selama kehamilan
d) Memperoleh relaxasi yang sempurna dengan latihan
kontraksi dan relaxasi
e) Mendukung ketenangan fisik
6. Memberitahu kapan jadwal kunjungan ulang
11 September 2020
7. Melakukan pendokumentasian

VII. EVALUASI (Tgl: 11 desember 2021 Pukul: 08 20 WIB)


1. Lakukan informad consent

101
2. Lakukan pemeriksaan TTV
3. Berikan penkes tanda bahaya pada kehamilan
4. Berikan penkes personal hygine
5. Berikan penkes senam hamil
6. Beritahu jadwal kunjungan ulang
7. Lakukan pendokumentasian

102
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 04 desember 2021 didapatkan data
Pengkajian Yang akan di jelaskan pada bab ini akan di bahas tentang
antara teori dan hasil tinjauan kasus pada pelaksanaan menejemen asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan miksi yang telah di laksanakan di
wilayah kerja Puskesmas Muaradelang tahun 2021 pada tanggal 04
desember 2021. Dalam penerapan asuhan kebidanan secara teoritis yang
di mulai dari pengkajian data, perumusan diagnosa/masalah aktual,
merumuskan diagnosa masalah potensial, tindakan segera/kolaborasi,
rencana asuhan, implementasi, serta evaluasi.
2. Interpretasi Data Diagnosa Kebidanan pada kasus didapatkan Pengkajian
Pada langkah ini, di lakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua
data yang di perlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap,
yaitu:
a. Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
c. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
d. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil stuudi
Pada langkah ini di kumpulkan semua informasi yang akurat dari
segala yang berhubungan dengan kondisi klien. Bidan
mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila klien
mengajukan komplikasi yang perlu di konsultasikan kepada dokter
dalam menejemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi
(Asrinah, 2010).
3. Interprestasi Data Dasar

103
Pada langkah ini, dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis
atau masalah, dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar
atas dasar data-data yang telah di interprestasikan sehingga di temukan
masalah atau diagnosis yang spesifik. Diagnosis kebidanan yaitu
diagnosis yang di tegakan oleh profesi bidan dalam lingkup praktik
kebidanan dan memenuhi standar nomenklutur informasi yang di peroleh
mengenai data-data tersebut penulis didapatkan dengan mengadakan
wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian
bersumber dari pemeriksaan fisik yang di mulai dari kepala sampai ke
kaki dan pemeriksaan penunjang/laboratorium (tata nama) diagnosis
kebidanan (Asrinah, 2010).
4. Mengidentifikasi Diagnosis Atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasii, bila memungkinkan
di lakukan pencegahan (asrinah, 2010).
Berdasarkan data objektif di perolehkeadaan umum ibu baik, kesadaran
ibu compos metis, tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,6ºC, dan pernapasan
22x/menit. Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, begitu juga pemeriksaan
laboratorium, normal tidak ada kelainan yaitu Hb: 11,5 gram.
Pada tinjauan pustaka dengan studi kasus, pada Ny.N secara garis besar
tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual yaitu Ny.N ingin
memeriksakan keadaan kehamilannya dan keluhan yang di alaminya.
Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos metis, TTV dalam batas
normal, pemeriksaan fisik dan laboratorium normal sehingga diagnosa di
tegakan yaitu Ny.N dengan miksi atau sering buang air kecil. Apa yang
di jelaskan pada tinjauan pustaka dengan studi kasus ada kesenjangan
antara teori dan praktik yaitu tidak melakukan head to toe dengan
lengkap.

104
5. Mengidentifikasi Dan Menetapkan Kebutuhan Yang Menetapkan
Penanganan Segera
Bidan mengidentifikasi atas perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter untuk di konsultasikan atau di tangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Asrinah, 2010).
Penerapan tinjauan pustaka dan menejemen asuhan kebidanan pada kasus
Ny.N tampak ada persamaan yang tidak di temukan adanya kesenjangan
ibu
merasakan sedikit tidak nyaman dengan apa yang telah di alami yaitu
sering buang air kecil di malam hari. Dirasakan pada akhir kehamilannya
dan pada kunjungan selanjutnya ibu merasa sudah mulai terbiasa dan
mulai nyaman dengan keadaan yang di alami. Berdasarkan data yang di
peroleh dari pengkajian di atas menurut teori dengan studi kasus ada data
kesenjangan yaitu pemeriksaan head totoe dengan lengkap Ny.N
6. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh daam langkah kelima
harus di laksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini bisa di
lakukan seluruhnya oleh bidan, atau sebagian dilakukan oleh bidan dan
sebagian laggi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya (Asrinah,
2010).
Pada kunjungan pertama:
Lakukan informad consent sebagai bukti bahwa ibu setuju dengan
tindakan yang akan di lakukan. Setiap tindakan medis yang mengandung
resiko harus dengan persetujuan tertulis yang di tandatangani oleh yang
a. berhak memberikan persetujuan, yaitu klien yang bersangkutan dalam
keadaan sadar dan sehat mental.
b. Lakukan pemeriksaan TTV untuk mengetahui tanda tanda vital
apakah normal atau terjadi abnormal yang mengakibatkan diagnosa
segera di tangani
c. Lakukan pemeriksaan leopold dan DJJ. Pemeriksaan fisik yang di
lakukan oleh dokter kandunngan untuk memeriksa kondisi janin.

105
Pemeriksaan ini biasanya di lakukan di trimester ke tiga. Dan
pemeriksaan DJJ yaitu untuk membantu mendeteksi perubahan pola
detak jantung selama proses persalinan berlangsung
d. Berikan terapi obat dengan tujuan yang diinginkan dan bisa
memberikan efek penyembuhan terhadap suatu penyakit ataupun
keluhan yang di rasakan seseorang
e. Berikan konseling tentang miksi/ sering buang air kecil dengan tujuan
agar ibu memahami dan mengerti seputar yang di alami atau seputar
miksi
f. Beritahu kunjungan ulang dengan tujuan di fokuskan pada pendeteksi
komplikasi mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.
g. Lakukan pendokumentasian
Pada Kunjungan ke dua:
h. Lakukan informad consent
i. Lakukan pemeriksaan TTV
j. Berikan penkes tanda bahaya dalam kehamilan
k. Berikan penkes personal hygine
l. Berikan penkes senam hamil
m. Beritahu kunjungan ulang
n. Lakukan pendokumentasian
7. Pelaksanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman
(Sulistyawati, 2009).
(Menurut Asrinah, 2010) melakukan obsevasi yang meliputi keadaan
umum, kesadaran, tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi dan
pernafasan).
(Menurut Asrinah, 2010) deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama
kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan
yang seriuus terhadap kehamilan atau keselamatan ibu hamil. Tanda
bahaya meliputi:perdarahan dalam kehamilan, nyeri hebat di daerah

106
abdomen, sakit kepa;la yang hebat, masalah pengelihatan, bengkak pada
muka atau tangan, bayi kurang bergerak.
Personal hygine yang di butuhkan pada ibu hamil yaitu mandi di
anjurkan setidaknya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
bangak mengeluarkan keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit(ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara di bersihkan
dngan air dan di keringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu dapat
perhatian karena seringkali mudah sekali terjadi gigi berlubang, terutama
pada ibu yang kekurangan kalsium, rasa mual selama masa hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygine mulut dan dapat menimbulkan karies
gigi (Romauli, 2011).
Senam hamil, kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi
darah, nafsu makan bertambah pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur
menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan ibu hamil
melakukan senam hamil masing-masing sebanyak dua kal dengan tujuan
yaitu: Melatih dan menguasai teknik pernafasan yang berperan penting
dalam kehamilan dan proses persalinan, memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut otot-otot dasar panggul, membentuk
sikap tubuh sempurna selama kehamilan, memperoleh relaxasi yang
sempurna dengan latihan kontraksi dan relaxasi, mendukung ketenangan
fisik (Sulistyawati, 2011).
8. Evaluasi

Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diiberikan, ulangi kembali


proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah
dilakukan tetapi belum efektif atau rencanakan kembali asuhan yang
belum terlaksana (Nanny, 2011)
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang di
berikan kepada klien dengan pedoman dan tujuan, kriteria yang telah di
tetapkan sebelumnya.

107
Dengan demikian dapat terlihat bahwa proses manajemen asuhan
kebidanan yang diterapkan pada Ny.N dari kunjungan hari ke N sampai
dengan kunjungan ke 2 dengan miksi berhasil dan efektif, dan ada
kesenjangan antara teori dan kasus yaitu head to toe

108
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Y. (2010). Hipnostetri:rileks,nyaman dan aman saat hamil& melahirkan

gagas media.net.

Asrinah 2010, Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu.

Bartini 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal.Nuha Medika

Emilia 2010, Tetep Bugar Dan Energik Selama Hamil. PT Agromedia.Net.Jakarta

Nurhayati, B. (2019). Reduksi Ketidaknyamanan Trimester III Melalui Senam

Yoga, 1, 167–171.

(Nurhayati, 2018) Dampak Kehamilan Tidak Di Inginkan Terhadap Perawatan

Kehamilan. http://ejurnal.poltekes.tjk.ac.id/index.php/JK

Romauli 2011, Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Nuha

Medika.

Rahmawati 2011, Pengantar Asuhan Kehamilan. Bukukita.Com

Sulistyawati, ari 2011. Asuhan kebidanan pada ibu hamil. Yogyakarta. EGC.

Varney 2007. Buku ajaran asuhan kebidanan edisi 4. Jakarta:EGC

WHO Data Dan Informasi Kesehatan Kemenkes Ri 2018. (2016). Kehamilan

Menurut Who 2016, 6. https;//jurnal.unived,ac,id

Yeyeh 2009, Asuhan Kebidanan 1.TIM.Yogyakarta

109
110

Anda mungkin juga menyukai