Disusun oleh:
Nama NIM
Tanggal…………………….
Disusun oleh:
Kelompok Merangin
Nama NIM
Menyetujui,
(……………………………) (………………………………)
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA NORMAL NN S
DI PUSKESMAS MUARA DELANG
Disusun oleh :
Kelompok Merangin
Nama NIM
Pada tanggal……….20…...........
Mengetahui,
(……………………………) (………………………………)
(.................................................)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa
dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka
Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan
kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga
Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon terutama hormon estrogen dan
progesteron mulai berperan aktif, sehingga pada diri remaja khususnya remaja putri
terjadi menarche atau menstruasi. Disamping itu remaja putri merupakan salah satu
kelompok penduduk yang termasuk kelompok wanita usia subur (WUS) (Depkes,
2010).
pengaturan nafsu makan dan metabolisme energy yang dikendalikan oleh beberapa
keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan
Simadibrata M, 2014).
Massa Tubuh (IMT). Masalah obesitas/overweight pada anak dan remaja dapat
meningkatkan kejadian diabetes mellitus (DM) tipe 2. Selain itu, juga berisiko untuk
menjadi obesitas pada saat dewasa dan berpotensi mengakibatkan gangguan
pembuluh darah dan lain-lain. National Health and Nutrition Examination Survey
adalah terdapat 8,4% pada usia 2 sampai 5 tahun 17,7% pada usia 6 sampai 11 tahun,
dan 20,5% pada usia 12 sampai 19 tahun (Syamsinar Wulandari., Hariati Lestari.,
2016).
konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik,
pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis
energi dan berujung pada kejadian obesitas (Barasi Me, 2007). Indonesia saat ini
sedang menghadapi masalah gizi ganda salah satunya adalah obesitas pada remaja
Salah satu faktor yang berperan dalam timbulnya obesitas faktor genetik.
Dalam waktu yang telah lama para ilmuwan mengamati bahwa anak-anak obesitas
umumnya berasal dari keluarga dengan orang tua obesitas. Bila salah satu orang tua
obesitas, 40 – 50% anak-anaknya akan berisiko obesitas, sedangkan bila kedua orang
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui factor- factor yang mempengaruhi Obesitas yang terjadi pada
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
muara Delang dalam memberikan asuhan pada remaja dengan Obesitas secara tepat Dan
dapat menjadi bahan acuan dan bacaan untuk meningkatkan pengetahuan, sebagai bahan
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Remaja
dewasa.Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut
beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolescence. Para ahli
biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa anak-
Tiga hal yang menjadikan masa remaja penting sekali bagi kesehatan
a. Masa remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting
b. Masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologis) secara cepat yang tidak
cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya, karena itu
mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang sehat, baik
remaja laki-laki dan wanita. Bagi laki-laki, masa remaja dulu gadis mulai
dipingit ketika merka mulai mengalami menstruasi.Walaupun dewasa ini praktik
seperti itu telah jarang dilakukan, namun perbedaan perlakuan terhadap remaja
merupakan saat dimulainya segala bentuk pembatasan (pada zaman remaja laki-
laki dan wanita ini dapat menempatkan remaja wanita dalam posisi dirugikan).
2. Obesitas
a. Pengertian Obesitas
dengan kelebihan berat badan karena adanya penumpukan lemak yang berlebihan di
dalam tubuh. Obesitas disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah energi yang masuk
dan jumlah energi yang dikeluarkan sehingga berat badan menjadi lebih berat
dibandingkan berat badan ideal karena adanya penumpukan lemak di dalam tubuh
(Wijaksana, 2016).
b. Etiologi Obesitas
terlalu berlebihan jika dibandingkan dengan kebutuhan energi atau pemakaian energi.
Tingkat energi dalam tubuh diperoleh dari asupan zat gizi penghasil energi yaitu
karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan energi ditentukan dari energi basal,
aktifitas fisik, dan thermic, effect of food (TEF) (Soegih & Wiramihardja, 2009).
jumlah sel jaringan lemak sehingga menyebabkan obesitas (Lestari & Helmiyati,
1) Faktor Genetik
Faktor gen atau keturunan berpengaruh terhadap bakat seseorang untuk
2) Faktor Lingkungan
dan berat badan yang berlebihan atau gemuk tidak akan menjadi masalah.
gangguan emosi dengan pola makan. Salah satu bentuk gangguan emosi
adalah persepsi diri yang negatif. Otak menerima sinyal (input) dari
lingkungan dalam bentuk sinyal neural dan hormonal, kemudian otak akan
jenis makanan, porsi makanan, lama makan dan digesti, absorbsi serta
yang lebih cepat dari masa otot walaupun asupan makanan tidak
Wiramihardja, 2009).
6) Aktivitas Fisik Kegemukan dan obesitas terjadi akibat asupan energi lebih
aktivitas tinggi. Sedentary life atau tidak melakukan aktivitas fisik yang
c. Gejala Obesitas
disebabkan oleh adanya penimbunan lemak di bawah diafragma dan di dalam dinding
dada yang dapat menekan paru-paru. Gangguan pernafasan dapat terjadi walaupun
melakukan aktivitas ringan dan terjadi pada saat tidur yang menyebabkan terhentinya
pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu) sehingga pada siang hari sering
mengantuk.
Menurut Irwan (2016) obesitas dapat dikenali dengan tanda dan gejala sebagai
berikut :
1) Dagu rangkap
dalam saling menempel sehingga menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat
Tubuh) untuk melihat status gizi pada orang dewasa yang berhubungan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT dapat ditentukan melalui perhitungan
perbandingan berat badan dengan tinggi badan kuadrat dalam satuan meter dengan rumus
Berat badan ditimbang dengan timbangan analog dan tinggi badan diukur dengan
microtoise.
Alat Ukur :
b. Microtoise untuk Mengukur Tinggi Badan. Interpretasi nilai IMT (Indeks Masa
Klasifikasi IMT
Kurus <18,5
Normal 18,5 - <25
Obesitas Tingkat I 25 <30
Obesitas Tingkat II 30 - < 40
Obesitas Tingkat III 40
BAB III
LAPORAN KASUS
KABUPATEN MERANGIN
B. ANALISIS
Nn. S usia 14 tahun dengan pranikah usia dini
C. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 4 Desember 2021 Pukul : 11.35 WIB
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa keadaan mereka baik, tanda- tanda
vital dalam batas normal dan hasil pemeriksaan laboratorium normal.
BB : 72 kg
TB : 148 cm
IMT : 32,9 kg/m2
LILA : 36 cm
Hb : 11,2 g/dl
HIV :-
Kesadaran : Composmentis
N : 78 x/ menit S : 37 o C BB :70 Kg
TB : 148 Cm
P:
Evaluasi : Nona mengerti tentang penjelasan yang di berikan dan mau melaksanakan anjuran
yang di berikan
BAB IV
ANALISIS KASUS
Pasien adalah seorang pelajar berusia 14 tahun, berasal dari Tabir Selatan, bertempat
tinggal tetap di jl Riojayo Desa Muara Delang Kecamatan Tabir Selatan. Pasien beragama Islam
dan merupakan keturunan suku Jawa. Aktivitas pasien setiap harinya merupakan pelajar di pagi
hari hingga jam 2 siang. Pada saat dilakukan pemeriksaan pasien dalam keadaan sadar. Ekspresi
wajah ramah, bentuk tubuh pasien gemuk dengan tinggi badan 148 cm serta memiliki berat
badan 72 kg. Pasien memiliki gerak gerik yang santai, kulit pasien cenderung kering, rambut
pasien hitam dan ikal, mata simetris, telinga simetris dan tidak sedang memakai alat bantu
pendengaran, mulut pasien simetris dan kering dengan warna bibir coklat kehitaman.
pasien, pasien memiliki keringat yang tidak berbau, suara pasien jelas. Pasien memiliki keluhan
Pasien buang air besar tidak setiap hari dengan tekstur tidak terlalu lembek dan keras.
Buang air kecil pasien sehari dua sampai tiga kali dalam jumlah banyak, warna kekuningan.
Pasien tidak suka mengkonsumsi sayur. Suka minuman manis seperti es. Pasien adalah seseorang
yang tidak mudah haus dan sedikit minum. Pasien mudah untuk mengawali tidur, dan namun
Ayah pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang menurun dan menular. Ibu pasien
tidak memiliki riwayat penyakit. Pasien merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara. Pola tidur
pasien teratur siang tidak tidur , malam 6 jam. Pasien juga memiliki pola makan yang tidak
teratur dan tidak suka makan sayur Suka makanan kemasan seperti mie, minuman kemasan,
minum dingin (es) dan manis. Berolahraga 1kali seminggu, hanya bila ada jam olahraga
disekolah Pengukuran tekanan darah pada pasien menunjukkan skala 110/70 mm/Hg.
Setelah berkonsultasi dengan petugas gizi pasien dianjurkan untuk defisit kalori kalori
harian 2050kkal pasien duanjurkan untuk makan banyak sayur dan buah banyak minum air putih
sehari minimal 2 liter air putih, mengurangi konsumsi manis dan jajanan luar. Pasien diajari
gerakan untuk dilakukan dirumah secara rutin. Setelah 7 hari pasien dianjurkan datang kembali.
Pola makan yang tidak seimbang dikarenakan tingginya konsumsi fast food
yang mendorong timbulnya peningkatan deposit lemak, hal ini dikarenakan kandungan dari fast
food yang mengandung lemak sekitar 40-50%10 . Faktor utama penyebab overweight
dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara asupan energi yang masuk ke dalam tubuh dan
Orangtua perlu memperhatikan dan memantau pola konsumsi remaja dan memberikan
contoh pola konsumsi yang sehat. Bagi sekolah, disarankan untuk mencanangkan kantin sehat
dengan mengelola dan mengawasi makanan dan minuman yang disediakan. Bagi remaja,
disarankan untuk menjaga pola konsumsi seimbang dan rutin beraktivitas fisik seperti olahraga
Hasil penelitian systematic review tentang faktor risiko overweight dan obesitas pada
anak-anak dan remaja di negara-negara Asia Selatan menyatakan bahwa faktor-faktor risiko
yang secara signifikan menyebabkan obesitas pada remaja adalah kurangnya aktivitas fisik,
menonton televisi dalam waktu lama/bermain game komputer, sering mengonsumsi makanan
cepat saji/junk food, seringnya mengonsumsi makanan padat kalori, tingginya status sosial
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu cara untuk mengurangi keluhan obesitas adalah dengan mengonsumsi
makanan yang tinggi serat banyak makan sayur dan buah banyak minum air putih.
Melakukan aktivitas fisik. Disamping itu pasien juga harus mengurangi makanan siap saji
B. Saran
Setelah dilakukan penanganan obesitas, berupa meal plan dan olah raga, pasien
hendaknya tetap rutin melakukan olah raga dirumah dan tetap mengatur pola makan
DAFTAR PUSTAKA
Mellia, dkk,2016. Aktivitas fisik dan konsumsi camilan pada remaja obesitas di
pedesaan dan perkotaan Kabupaten Bantul
Hairil A, 2021. Pemberian Edukasi Mengenai Obesitas pada Remaja di Madrasah Aliyah
Negeri 1, berita kedokteran masyarakat
Imelda, 2020. Faktor resiko terjadinya obesitas pada remaja SMA,faletehan healt journal,
7 (3) (2020) 124-131.
Siti dkk,2021. Literature reviuw. Konsumsi junk food dan obesitas pada remaja. Fakultas
kesehatan masyarakat,universitas ahmad dahlan, Yogyakarta,55164
Tia dkk,2021. Factor nfaktor risiko obesitas pada remaja di asia tenggara, leteratur
review. Universitas aisyah Yogyakarta, Yogyakarta 2021