Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH POLA AKTIVITAS REMAJA SMA MILENIAL DENGAN

KEJADIAN OBESITAS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Estuasih Dyah Pertiwi, S.Kom., M.Kes.

Oleh:

Eka Nur Fadhillah NPM. P1337431123077

KELAS REGULER B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Dra. Estuasih Dyah
Pertiwi, S.Kom., M.Kes. sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 14 Oktober 2023

Eka Nur Fadhillah

2
Abstrak

Obesitas pada remaja merupakan masalah yang sangat merugikan karena


dapat berlanjut hingga usia dewasa Penyebab obesitas pada remaja dapat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan akibat ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan kualitas
tidur. Remaja merupakan kelompok usia yang sangat sensitif terhadap masalah gizi
karena remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dibandingkan dengan kelompok usia sebelumnya , Generasi millennial adalah
masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka
memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas, tak terkecuali
aktivitas belanja. Dengan kemajuan teknologi cara pembayaran membuat generasi ini
makin cashless (cenderung tak membawa uang tunai). Di jaman yang semua penuh
dengan kecanggihan ini Remaja milenial terkhususus nya pada usia sekolah menegah
atas dengan mudah mengakses segala sesuatu , namun ini juga berdampak pada pola
aktivitas yang tak keratur . Seperti Main game hingga larut malam dengan
kecenderunga ini remaja memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan dengan
kebutuhan aktivitas fisik atau kualitas tidur yang direkomendasikan pada usia
remaja . Kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan opa aktivitas yang buruk
sehingga terjadinya obesitas .

3
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
ABSTRAK ……………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 4
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 5
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 6
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 6
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perngertian Obesitas………………….................................................... 8
2.2 Faktor terjadinya kecenderungan Obesitas pada remaja SMA .............. 9

BAB III: METODE PENELITIAN


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………………………

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan
yang dapat mengganggu kesehatan. Seseorang bisa dikatakan kelebihan berat badan
bila Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih besar atau sama dengan 25 (Agtadwimawanti,
2012).Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), seseorang akan dikatakan terlalu
gemuk atau obesitas apabila skala IMT-nya lebih dari 27,0. Sebagaimana dikutip dari
Jurnal e-Biomedik edisi 2016, makanan menjadi faktor utama penyebab terjadinya
obesitas pada remaja . Tak hanya makana juga , pola hidup pada zaman sekarang juga
ikut mempengaruhi.
Semua kelompok usia dapat berisiko mengalami obesitas, mulai dari anak-
anak, remaja hingga dewasa. Hal ini telah dibuktikan bahwa kejadian obesitas pada
periode transisi antara remaja dan dewasa muda adalah kurun waktu lima tahun
meningkat, yaitu dari 10,9% menjadi 22,1% dan 4,3% diantaranya mempunyai IMT
40, Kejadian obesitas pada remaja penting untukdiperhatikan karena remaja yang
mengalami obesitas 80% akan dapat berpeluang untuk mengalami obesitas pada saat
dewasa nanti.
Banyak dari kalangan anak remaja terpengaruh dengan pola hidup dengan
memakan makanan yang siap saji atau jung food . Gen milenial khusus nya pada
kalangan siswa yang masih mengeyam bangku menegah keatas mudah terpengaruh
dengan segala budaya yang masuk. Dengan ada nya budaya luar yang sedang eksis di
kalangan para gen milenial banyak di antara mereka yang terkena dampak nya .
Meski mempunyai dampak positif , masuknya budaya asing itu juga memiliki
dampak yang negatif contoh nya dengan pola aktifitas . Banyak dari gen milenial
mempunya pola aktifitas yang pasif apa lagi dengan teknologi yang semankin

5
canggih ini , menjadikan para generasi anak – anak remaja menjadi malas dan
tergantung pada gejed mereka .

A. Rumusan Masalah
a. Apa itu Obesitas ?
b. Apa fakor yang membuat remaja di usia SMA mengalami kencendurungan
obesitas ?
c. Pola aktivitas mana kah yang sangat berpengaruh pada kejadian Obesitas ?

B. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang pengertian obesitas
b. Untuk memahami tentang factor yang membuat remaja di usia SMA
mengalami kecenderungan obesitas
c. Untuk memahami Pola aktivitas mana kah yang sangat berpengaruh pada
kejadian Obesitas.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Masalah gizi yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang tidak saja
masalah kekurangan zat-zat esensial, tetapi juga masalah gizi lebih yang
manifestasinya berupa kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas merupakan
gambaran akumulasi lemak pada adiposit yang bisa terjadi saat masuknya kalori ke
dalam tubuh yang berasal dari mengkonsumsi makanan yang melampaui kebutuhan
metabolisme tubuh.
Remaja merupakan kelompok usia yang sangat sensitif terhadap masalah gizi
karena remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dibandingkan dengan kelompok usia sebelumnya (Ida Niara et al., 2022). Percepatan
pertumbuhan mempengaruhi komposisi tubuh, tingkat aktivitas fisik, berat badan, dan
pertumbuhan massa tulang (Amrynia & Prameswari, 2022). Masalah gizi di kalangan
remaja 15-19 tahun banyak yang mengalami gizi lebih yaitu obesitas. Masalah
obesitas merupakan masalah global bahkan World Health Organization (WHO) telah
menyatakannya sebagai epidemi global (Mutia et al., 2022). Obesitas terjadi ketika
asupan energi secara signifikan melebihi pengeluaran energi dalam jangka waktu
yang lama, yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (BMI).
Sebagian adari remaja yang berusia 15 -20 memiliki pola makan yang tidak
seimbang , pemilihan makan juga tidak sesuai dengan kebutuhan gizi nya melain kan
sekedar untuk bersosialisasi dan memicu terjadi nya obesitas . Pola aktivitas remaja
pun menurun , hampir 50 % remaja SMA tidak melakukan aktifitas seperti olahraga
secara rutin .
Obesitas harus diatasi sejak dini karena banyaknya resiko gangguan kesehatan
yang dapat terjadi pada remaja yang mengalami obesitas. Remaja dengan obesitas
dapat mengalami masalah dengan sistem jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) yaitu hipertensi dan dislipidmedia (kelainan pada kolesterol).

7
Remaja juga bisa mengalami gangguan fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOT
dan SGPT serta hati yang membesar

2.1 Pengertian Obesitas


Obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih
berat dibandingkan berat badan idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan
lemak ditubuhnya .Menurut Williamson 2016 obesitas adalah suatu
ketidakseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh yang tidak sesuai atau
melampaui pengeluaran energi pada suatu waktu tertentu (Arisman, 2011). Obesitas
saat ini disebabkan oleh banyak faktor, menurut Williamson 2016 faktor obesitas
dapat dikelompokan menjadi dua hal yaitu: makanan yang dimakan terlalu banyak,
dibarengi dengan kurangnya ativitas fisik atau pergerakan (Dalam Arisman, 2011).
Obesitas terjadi adanya faktor yang tidak bisa di ubah yaitu faktor genetik. Selain itu
terjadinya kerusakan di salah satu bagian otak serta makan yang berlebihan dan
berkurangnya pengeluaran energi (Abdul, 2010).

Indeks massa tubuh adalah cara pengukuran yang biasa digunakan untuk
skrining obesitas. Seseorang masuk ke dalam kategori obesitas jika ia memiliki
indeks massa tubuh 25 kg/m2 atau lebih. Obesitas dapat disertai dengan gangguan
kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, nyeri sendi, maupun
penyakit jantung.

Pada remaja , obesitas umumnya dapat disertai dengan penumpukan lemak di


bagian payudara, sesak ketika melakukan aktivitas fisik, dan gangguan pubertas.
Umumnya, obesitas disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas
fisik dan pola makan yang tidak sehat. Namun, obesitas tidak hanya dapat terjadi
akibat gaya hidup, tetapi bisa juga karena pengaruh genetika, kondisi mental, efek
samping pengobatan, hingga penyakit tertentu.

2.2 Faktor terjadinya kecenderungan Obesitas pada remaja SMA

8
Faktor penyebab obesitas antara lain faktor genetik, fisiologis, lingkungan,
dan sosial ekonomi, termasuk jenis kelamin, kemakmuran keluarga, dan tingkat
pendidikan (Hamulka et al., 2018). Faktor lingkungan yaitu terjadinya perubahan
gaya hidup, frekuensi konsumsi fast food yang sering, lebih banyak penggunaan
ponsel dan televisi, lebih banyak gaya hidup menetap, dan penurunan aktivitas fisik
mungkin berisiko menjadi faktor penyebab obesitas pada remaja (Seema S, Rohilla
KK, Kalyani VC, 2021).
Diketahui remaja yang mengalami obesitas cenderung beraktivias fisik rendah
dibandingkan dengan remaja yang non obesitas. pada aktivitas fisik aktif >10.000
yang dapat dilakukan dengan gerak langkah sebanyak 4,02-5,24 km. Pada penelitian
epidemiologi menyebutkan bahwa obesitas pada remaja milenial terjadinya makan
yang banyak dibandingkan dengan aktivitas fisik yang sedikit.
Pernyataan ini di perkuat dengan penelitian oleh Rivan, dkk (2015)
didapatkan hasil bahwa kelompok remaja muda yang obesitas memiliki aktivitas fisik
yang lebih rendah (59,8%) dibandingkan dengan kelompok usia remaja muda yang
non obesitas sebagian besar beraktivitas sedang (56,6). Hal ini diperlihatkan adanya
perbedaan fisik yang signifikan antar kelompok obesitas dan non obesitas.
disimpulkan bahwa aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan resiko obesitas .

Kerangka Teori
Obesita

Aktivitas Remaja

BAB III

9
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

3.2 Populasi dan subyek

3.3 Variabel Penelitian

3.4 Materi Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6 Alur Penelitian

3.7 Pengolahan Dan Analisis Data

3.8 Tempat Dan Waktu Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
10
Telisa I. Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja SMA. Faletehan Heal J.
2020;3:124-131.
Akhmad Mahyuni, Dianita Anggraini , Erma Iriani Hubungan Aktivitas Fisik, Pola
Makan, Konsumsi Fast Food Dan Genetik Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja
Di SMKN 2 Banjarbaru Tahun 2016.
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M.,
Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 179.
https://doi.org/10.22146/ijcn.22900
Komang Ayu Trisna Paramita Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas
pada Remaja SMAN 4 Denpasar Selama Masa Pandemi Covid-19 Vol. 3 No.1 |
Pebruari | 2023 | Hal. 117 - 123

11

Anda mungkin juga menyukai