KEJADIAN OBESITAS
Dosen Pengampu:
Dr. Dra. Estuasih Dyah Pertiwi, S.Kom., M.Kes.
Oleh:
KELAS REGULER B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Dra. Estuasih Dyah
Pertiwi, S.Kom., M.Kes. sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
2
Abstrak
3
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
ABSTRAK ……………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 4
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 5
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 6
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 6
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perngertian Obesitas………………….................................................... 8
2.2 Faktor terjadinya kecenderungan Obesitas pada remaja SMA .............. 9
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
canggih ini , menjadikan para generasi anak – anak remaja menjadi malas dan
tergantung pada gejed mereka .
A. Rumusan Masalah
a. Apa itu Obesitas ?
b. Apa fakor yang membuat remaja di usia SMA mengalami kencendurungan
obesitas ?
c. Pola aktivitas mana kah yang sangat berpengaruh pada kejadian Obesitas ?
B. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang pengertian obesitas
b. Untuk memahami tentang factor yang membuat remaja di usia SMA
mengalami kecenderungan obesitas
c. Untuk memahami Pola aktivitas mana kah yang sangat berpengaruh pada
kejadian Obesitas.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah gizi yang terjadi di negara-negara maju dan berkembang tidak saja
masalah kekurangan zat-zat esensial, tetapi juga masalah gizi lebih yang
manifestasinya berupa kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas merupakan
gambaran akumulasi lemak pada adiposit yang bisa terjadi saat masuknya kalori ke
dalam tubuh yang berasal dari mengkonsumsi makanan yang melampaui kebutuhan
metabolisme tubuh.
Remaja merupakan kelompok usia yang sangat sensitif terhadap masalah gizi
karena remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
dibandingkan dengan kelompok usia sebelumnya (Ida Niara et al., 2022). Percepatan
pertumbuhan mempengaruhi komposisi tubuh, tingkat aktivitas fisik, berat badan, dan
pertumbuhan massa tulang (Amrynia & Prameswari, 2022). Masalah gizi di kalangan
remaja 15-19 tahun banyak yang mengalami gizi lebih yaitu obesitas. Masalah
obesitas merupakan masalah global bahkan World Health Organization (WHO) telah
menyatakannya sebagai epidemi global (Mutia et al., 2022). Obesitas terjadi ketika
asupan energi secara signifikan melebihi pengeluaran energi dalam jangka waktu
yang lama, yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (BMI).
Sebagian adari remaja yang berusia 15 -20 memiliki pola makan yang tidak
seimbang , pemilihan makan juga tidak sesuai dengan kebutuhan gizi nya melain kan
sekedar untuk bersosialisasi dan memicu terjadi nya obesitas . Pola aktivitas remaja
pun menurun , hampir 50 % remaja SMA tidak melakukan aktifitas seperti olahraga
secara rutin .
Obesitas harus diatasi sejak dini karena banyaknya resiko gangguan kesehatan
yang dapat terjadi pada remaja yang mengalami obesitas. Remaja dengan obesitas
dapat mengalami masalah dengan sistem jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) yaitu hipertensi dan dislipidmedia (kelainan pada kolesterol).
7
Remaja juga bisa mengalami gangguan fungsi hati dimana terjadi peningkatan SGOT
dan SGPT serta hati yang membesar
Indeks massa tubuh adalah cara pengukuran yang biasa digunakan untuk
skrining obesitas. Seseorang masuk ke dalam kategori obesitas jika ia memiliki
indeks massa tubuh 25 kg/m2 atau lebih. Obesitas dapat disertai dengan gangguan
kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, nyeri sendi, maupun
penyakit jantung.
8
Faktor penyebab obesitas antara lain faktor genetik, fisiologis, lingkungan,
dan sosial ekonomi, termasuk jenis kelamin, kemakmuran keluarga, dan tingkat
pendidikan (Hamulka et al., 2018). Faktor lingkungan yaitu terjadinya perubahan
gaya hidup, frekuensi konsumsi fast food yang sering, lebih banyak penggunaan
ponsel dan televisi, lebih banyak gaya hidup menetap, dan penurunan aktivitas fisik
mungkin berisiko menjadi faktor penyebab obesitas pada remaja (Seema S, Rohilla
KK, Kalyani VC, 2021).
Diketahui remaja yang mengalami obesitas cenderung beraktivias fisik rendah
dibandingkan dengan remaja yang non obesitas. pada aktivitas fisik aktif >10.000
yang dapat dilakukan dengan gerak langkah sebanyak 4,02-5,24 km. Pada penelitian
epidemiologi menyebutkan bahwa obesitas pada remaja milenial terjadinya makan
yang banyak dibandingkan dengan aktivitas fisik yang sedikit.
Pernyataan ini di perkuat dengan penelitian oleh Rivan, dkk (2015)
didapatkan hasil bahwa kelompok remaja muda yang obesitas memiliki aktivitas fisik
yang lebih rendah (59,8%) dibandingkan dengan kelompok usia remaja muda yang
non obesitas sebagian besar beraktivitas sedang (56,6). Hal ini diperlihatkan adanya
perbedaan fisik yang signifikan antar kelompok obesitas dan non obesitas.
disimpulkan bahwa aktivitas fisik yang rendah dapat meningkatkan resiko obesitas .
Kerangka Teori
Obesita
Aktivitas Remaja
BAB III
9
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
10
Telisa I. Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja SMA. Faletehan Heal J.
2020;3:124-131.
Akhmad Mahyuni, Dianita Anggraini , Erma Iriani Hubungan Aktivitas Fisik, Pola
Makan, Konsumsi Fast Food Dan Genetik Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja
Di SMKN 2 Banjarbaru Tahun 2016.
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M.,
Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 179.
https://doi.org/10.22146/ijcn.22900
Komang Ayu Trisna Paramita Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas
pada Remaja SMAN 4 Denpasar Selama Masa Pandemi Covid-19 Vol. 3 No.1 |
Pebruari | 2023 | Hal. 117 - 123
11