Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH NUTRICARE

“ Diet Obesitas Pada Remaja”

Dosen Pengampu : Unziyah Khodija, M. Gz

Disusun Oleh :

Adella Anggraini. S ( 2011311001 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih saya ucapkan
kepada ibu Unziyah selaku dosen pengampu mata kuliah Nutricare yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 13 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

Latar Belakang ....................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4

Tujuan..................................................................................................................................... 4

BAB II ....................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5

Pengertian Obesitas ................................................................................................................ 5

Faktor Penyebab Obesitas Pada Remaja ................................................................................ 5

Cara pengukuran obesitas pada remaja. ................................................................................. 6

Diet Sehat Untuk Remaja ....................................................................................................... 7

Anjuran Konsumsi Buah Sayur .............................................................................................. 7

BAB III ...................................................................................................................................... 8

PENUTUP ................................................................................................................................. 8

Kesimpulan............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia remaja merupakan rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu pertama remaja
memerlukan gizi yang lebih tinggi karena peningkatan pertumbuhan fisik. Kedua, adanya
perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan. Ketiga, remaja mempunyai kebutuhan zat
gizi khusus contohnya atlet. Kebiasaan makan yang berubah salah satunya terjadi karena
adanya globalisasi secara luas (Kurdanti, 2015).

Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi


makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktifitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan,
faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, jenis kelamin merupakan
faktor faktor yang berkontribusi pada perubahan keseimbangan energi dan berujung pada
kejadian obesitas. (Kurdanti, 2015).

Obesitas adalah kondisi di mana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan.
Kondisi ini disebut sebagai penyakit kronik yang bisa diatasi. Obesitas juga berhubungan
dengan penyakit-penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup (Adriani, 2016).
Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara tinggi dan
berat badan akibat kelebihan jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat
badan yang melampaui ukuran ideal (Sumanto, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian obesitas ?
2. Faktor penyebab dari Obesitas pada remaja ?
3. Bagaimana cara mengukur obesitas pada remaja ?
4. Bagaimana diet sehat makan pada remaja ?
5. Berapa anjuran konsumsi sayur dan buah pada remaja ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian serta faktor penyebab dari obesitas pada remaja.
2. Dapat mengetahui cara pengukuran obesitas pada remaja.
3. Dapat mengetahui diet obesitas pada remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obesitas


Obesitas merupakan penyakit dengan etiologi yang sangat kompleks
dan belum sepenuhnya diketahui. Keadaan ini terjadi jika makanan sehari-
harinya mengandung energi yang melebihi kebutuhan anak yang bersangkutan
(positive energy balance). Meskipun gen berperan penting dalam menentukan
asupan makanan dan metabolisme energi, gaya hidup dan faktor lingkungan
dapat berperan dominan pada banyak orang dengan kejadian obes (Sangkoso,
2017). Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas disebabkan adanya keseimbangan energi positif, sebagai
akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi,
sehingga terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian
besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara 9 faktor genetik dan
faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, sosial ekonomi dan
nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini
pada bayi (Sumbono, 2016).
2.2 Faktor Penyebab Obesitas Pada Remaja
a. Kebiasaan makan yang buruk, sudah tertanam sejak kecil akan terus menerus
terjadi pada usia remaja. Remaja makan seadanya tanpa mengetahui
kebutuhan akan berbagai zat gizi dan dampak tidak dipenuhinya kebutuhan zat
gizi tersebut terhadap kesehatan.
b. Kekurangan gizi pada remaja sering terjadi akibat pembatasan konsumsi
makanan dengan tidak memperhatikan kaidah gizi dan kesehatan. Akibatnya,
asupan gizi secara kuantitas dan kualitas tidak sesuai dengan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan.
c. Pemahaman gizi yang keliru Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi
setiap para remaja terutama wanita remaja hal ini sering menjadi penyebab
masalah, karena untuk memelihara kelangsingan tubuh mereka menerapka
pembatasan makanan secara keliru. Sehingga kebutuhan gizi mereka tidak
terpenuhi. Hanya makan sekali sehari atau makan-makanan seadanya, tidak
makan nasi merupakan penerapan prinsip pemeliharaan gizi yang keliru dan
mendorong terjadinya gangguan gizi.
d. Kurangnya gerak/ aktivitas Kurang bergerak atau yang biasa disebut mager,
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya obesitas dikarenakan tidak
terjadi proses pembakaran lemak pada tubuh saat seseorang hanya diam dan
jarang melakukan aktivitas.
e. Makan dengan tergesa-gesa Makan secara terburuburu akan menyebabkan
efek kurang menguntungkan bagi pencernaan, karena dapat mengakibatkan
rasa lapar kembali setelah makan dan hal tersebut merupakan pemicu
terjadinya obesitas.
2.3 Cara pengukuran obesitas pada remaja.
Pengukuran status gizi anak berdasarkan antropometri adalah jenis
pengukuran paling sederhana dan praktis karena lebih mudah dilakukan, murah,
cepat, dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar, serta hasil
pengukurannya lebih akurat. Secara umum antropometri adalah ukuran tubuh
manusia. Antropometri merupakan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat usia dan tingkat gizi yang dapat dilakukan terhadap berat badan,
tinggi badan, dan lingkaran-lingkaran bagian tubuh serta tebal lemak di bawah kulit
(Kemenkes, 2015).
FAO/WHO/UNU tahun 2015 menyatakan bahwa batasan berat badan normal
orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Index (BMI).. IMT merupakan
alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Penggunaan IMT hanya
berlaku untuk dewasa berumur diatas 18 tahun. Rumus perhitungan IMT sebagai
berikut:

Klasifikasi Status Gizi Anak dan Remaja Umur 5 – 18 Tahun


2.4 Diet Sehat Untuk Remaja
Diet sehat adalah diet yang dilakukan dengan tujuan memiliki tubuh ideal tanpa
menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh. Berikut ini beberapa cara diet sehat antara
lain:
1. Perhatikan asupan nutrisi Dalam diet sehat asupan nutrisi sangat diperhatikan.
Untuk memenuhi nutrisi pada tubuh disarankan dalam satu hari megkonsumsi 5
porsi buah maupun sayur.
2. Kurangi konsumsi garam. Mengurangi konsumsi garam merupakan salah satu
cara diet sehat yang terkenal ampuh. Karena mengkonsumsi yodium berlebihan
bisa menyebabkan tubuh kesulitan untuk memproses metabolisme lemak.
3. Jadikan apel sebagai camilan wajib. Sudah tidak asing lagi buah apel sangat
berkontribusi dalam proses diet sehat. Karena dalam sebuah apel terdapat
kandungan kurang dari 200 kalori dengan kandungan protein dan serat yang
tinggi, sehingga dapat membantu tubuh untuk menahan nafsu makan.
4. Bakar kalori dengan rajin olahraga. Dalam satu hari setidaknya seseorang
melakukan olahraga dalam waktu kurang lebih 15 menit agar tubuh tetap sehat,
bugar dan jantung tetap terjaga.
5. Istirahat yang cukup Selain memperhatikan olahraga dan aktivitas fisik dalam
diet sehat juga disarankan untuk istirahat yang cukup yaitu 6 sampai 8 jam sehari
dengan begitu metabolisme tubuh akan lancar dan berat badan bias dikontrol
dengan baik dan benar.
2.5 Anjuran Konsumsi Buah Sayur
Buah sayur mengandung zat gizi seperti vitamin, mineral serat larut dan tidak
larut, karbohidrat, protein, lemak.Masing-masing buah sayur mengandung zat gizi
yang berbeda-beda. Kandungan utama buah sayur adalah vitamin dan mineral.
Sumber vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah yaitu vitamin A, vitamin C,
kalium, dan serat, sedangkan di dalam sayuran terdapat sumber vitamin A, vitamin C,
asam folat, magnesium, kalium, dan serat, serta tidak mengandung lemak dan
kolesterol.
Masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah sayuran 300-400 gram perorang perhari bagi remaja dan orang
dewasa sebanyak 400-600 gram perorang perhari Kemenkes (2017). WHO (2003)
menganjurkan jumlah konsumsi sayur buah adalah sejumlah 400 gr sehari yang di
terbagi menjadi 250 gram/hari sayur dan 150 gram/hari buah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Obesitas adalah ketidakseimbangan berat badan dan tinggi badan yang tejadi
karena penumpukan lemak dalam tubuh. Obesitas merupakan masalah yang dianggap
sangat penting bagi remaja karena obesitas juga bisa menjadi faktor pemicu terjadinya
penyakit hipertensi dan diabetes. Biasanya obesitas disebabkan oleh beberapa hal
seperti pola makan yang salah (berlebihan), kurangnnya aktivitas fisik seperti
olahraga dan makan dengan tergesagesa. Apalagi di zaman yang serba canggih ini
semua dapat diakses dengan mudah dan hal tersebut menyebabkan seseorang jarang
bergerak, karena cukup dengan handphone/smartphone semua bisa dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, E. U. (2022). GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) GEMAR


MAKAN BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH MINGGU (BALITA,
PRATAMA, MADYA DAN REMAJA) DI GEREJA KRISTEN JAWI WETAN
JEMAAT JAMBANGAN. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 39-43.

FEBERIYANA, L. (2021). ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN OBESITAS


DITEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN DESA MULYA ASRI TULANG
BAWANG BARAT (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).

Hanifah, E. (2011). Cara Hidup Sehat. PT Balai Pustaka (Persero)

Latifah, N. (2020). PROSES ASUHAN GIZI PADA REMAJA PUTRI DI DESA TERONG,
DLINGO, BANTUL (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

LIA, T., Krisnasary, A., Jumiyati, J., Darwis, D., & Nurhayati, N. (2021). Gambaran
konsumsi dan Pengetahuan tentang Sayur dan Buah pada Remaja di SMPN 6
Bengkulu Tengah Tahun 2021 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Bengkulu).

RAJAGUKGUK, D. L. (2016). KORELASI INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR


GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD. DR. PIRNGADI MEDAN.

Sari, A. W. (2020). Kebiasaan Konsumsi Mie Instan Dan Status Gizi Remaja Putri (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).

Sari, N. K., & Ayunita, N. (2019). Pengaruh Diet Sehat Bagi Penderita Berat Badan Lebih
atau Obesitas pada Remaja.

Sari, N. K., & Ayunita, N. (2019). Pengaruh Diet Sehat Bagi Penderita Berat Badan Lebih
atau Obesitas pada Remaja.

Trisnayanti, N. M. (2019). KOMPOSISI ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI


REMAJA DI SMP SAPTA ANDIKA DENPASAR (Doctoral dissertation, Poltekkes
Denpasar).

Anda mungkin juga menyukai