LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU DAN TEKNOLOGI TELUR DAN SUSU
OLEH
BUDIONO
B1D014049
KELOMPOK 35
5 A1
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Diserahkan Guna Memenuhi Sebagian Syarat yang Diperlukan untuk Mengikuti
Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Ilmu dan Teknoligi Telur dan Susu
Pada
Fakultas Peternakan
Universitas Mataram
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tetap Ilmu dan Teknologi
Telur dan Susu ini tepat pada waktunya tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
ridho-Nya untuk menyelesaikan laporan ini. Dosen-dosen yang selalu membimbing mata
kuliah. Teman-teman yang selalu membantu memberikan dukungan dan do’a kepadaku
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Laporan Tetap Ilmu dan
Teknologi Telur dan Susu ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Mataram, 10 Desmber 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………....…………..…………………………..……….. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….. vi
ACARA 1 PENGAMATAN KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR
SEGAR
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………......... 1
1.1. Latar Belakang……………….……………………………………………….. 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan ...………………………………………………………. 2
1.2.1. Tujuan………………………………………………………………. 2
1.2.2. Kegunaan …………………………………………………………… 2
BAB II. TINJAUAN USTAKA……………………………………………………….. 3
2.1. Jenis Telur……………………………………………………….……........... 3
2.2. Konposisi Kimia dan Sifat Fungsional Telur………………………..……….. 3
2.2.1. Komposisi kimia………………………………………...………….. 3
2.2.2. Sifat-sifat Fungsional Telur…...…………………………………….. 4
2.3. Pengamatan Fisik Telur utuh………………………………………................ 4
2.4. Struktur Fisik Telur…………………………………………………………….. 4
2.5. Penilaian Mutu Telur…………………………………………………………. 5
2.6. Kualitas Eksterior dan Interior Telur…………………………………………… 5
BAB III. MATERI DAN METODE…………………………………………………….. 6
3.1. Waktu Dan Tempat…………………………………………………………… 6
3.2. Alat dan Bahan Praktikum…………………………………………………… 6
3.2.1. Alat…………………………………………………………………… 6
3.2.2. Bahan………………………………………………………………… 6
3.3. Cara Kerja……………………………………………………………………… 7
3.3.1. Eksternal Telur………………………………………………………... 7
3.3.2. Internal Telur…………………………………………………………. 7
BAB IV. HASIL DAN EMBAHASAN………………………………………………… 8
4.1. Hasil Praktikum………………………………………………………………. 8
4.2. Pembahasan .................………………………………………………………. 9
BAB V. PENUTUP…………………………………………………................................ 11
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………..... 11
5.2. Saran……………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 12
ACARA 2 UJI KUALITAS SUSU KERBAU SEGAR
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 13
1.3. Latar Belakang……………………………………………………………….... 13
1.4. Tujuan dan Kegunaan ………………………………………………………… 14
1.4.1. Tujuan………………………………………………………………. 14
1.4.2. Kegunaan ………………………………………………………….... 14
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………. 15
2.1. Pengertian Susu………………………………………………………………… 15
2.2. Jenis Susu………………………………………………………………………. 15
2.3. Komponen Susu………………………………………………………………… 15
2.3.1. Lemak Susu…………………………………………………………… 15
2.3.2. Protein Susu………………………………………………………….. 15
2.3.3. Lactosa………………………………………………………………... 16
2.3.4. Mineral……………………………………………………………….. 16
2.5. Syarat-syarat Susu Segar………………………………………………………. 17
2.6. Kualitas Bahan Baku Susu…………………………………………………….. 17
BAB III. MATERI DAN METODE…………………………………………………… 19
3.1. Waktu Dan Tempat…………………………………………………………... 19
3.2. Alat dan Bahan Praktikum..………………………………………………….. 19
3.2.1. Alat…………………………………………………………………... 29
3.3.2. Bahan………………………………………………………………… 29
3.3. Cara Kerja……………………………………………………………………… 20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………...……………………….. 22
4.1. Hasil Praktikum………………………………………………...…………….. 22
4.2. Pembahasan...................……………………………………………………… 22
4.2.1. Pengukuran Berat Jenis Susu Dengan Lactometer……......………… 22
4.2.2. Pengukuran Kadar Krim Susu……………………………………….. 23
4.2.3. Pengukuran Kadar Lemak Susu……………………………………... 23
4.2.4. Pengukuran Kadar Asam Titrasi…………………………………….. 24
BAB V. PENUTUP……………………………………………………............................ 25
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………………. 25
5.2. Saran……………………………………………………………..…………….. 25
DAFTAR PUSTAKA…………..……………………………………………………….. 26
LAMPIRAN........................................................................................................................ 27
DAFTAR TABEL
4.1.1. Kualitas Eksternal elur………………………………………………………………. 8
4.1.2. Kualitas Internal elur………………………………………………………………… 8
4.1.1 Hasil Pengujian Berat Jenis Susu, Kadar Krim, Kadar Lemak Susu, Dan Kadar Asam 23
Titrasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Telur merupakan bahan pangan yang hampir sempurna, karena mengandung zat-zat
gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup. Protein telur memiliki susunan asam
amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan standar untuk menentukan mutu protein dari
bahan lain. Keunggulan telur sebagai produk peternakan yang kaya gizi juga merupakan
suatu kendala karena termasuk bahan pangan yang mudah rusak. Kerusakannya dapat berupa
kerusakan fisik, kerusakan kimia (kerusakan yang disebabkan oleh faktor kimia), dan
kerusakan yang disebabkan oleh serangan mikroba melalui pori-pori kerabang telur. Sifat
mudah rusak tersebut disebabkan kerabang telur mudah pecah, retak, dan tidak dapat
menahan tekanan mekanis yang besar. Hal tersebut menunjukkan tingkat kualitas telur yang
rendah. Sehingga perlu diketahui bagaimana metode penanganan pada telur yang memiliki
kualitas rendah.
Kualitas merupakan ciri-ciri dari suatu produk yang menentukan derajat kesempurnaan
yang akan mempengaruhi penerimaan konsumen. Komposisi fisik dan kualitas telur
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya bangasa ayam, umur, musim, penyakit dan
lingkungan, pakan yang diberikan serta sistem pemeliharaan.
Kualitas telur dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu
kualitas eksternal dan internal. Kualitas eksternal difokuskan pada kebersihan kulit, tekstur,
bentuk, warna kulit, tekstur permukaan, dan keutuhan telur. Kualitas internal mengacu pada
putih telur (albumen) kebersihan dan viskositas, ukuran sel udara, bentuk kuning telur dan
kekuatan kuning telur. Penurunan kualitas interior dapat diketahui dengan menimbang bobot
telur atau meneropong ruang udara (air cell) dan dapat juga dengan memecah telur untuk
diperiksa kondisi kuning telur, putih telur kekentalan putih telur, warna kuning telur, posisi
kuning telur, haugh unit (HU) dan ada tidaknya noda-noda bintik darah.
Apabila dilakukan pemeriksaan dengan memecah kerabang telur, maka didapatkan nilai
indeks putih dan kuning telur tinggi serta putih telurnya kental dan jernih dengan nilai HU
>70. Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang di butuhkan oleh
manusia.
Disamping mengandung kadar protein dan kadar lemak yang tinggi, telur juga
merupakan zat besi, beberapa mineral dan vitamin, sehingga telur merupakan bahan pangan
sumber protein hewani yang dapat di konsumsi oleh manusia pada segala umur. Telur juga
tidak hanya baik untuk pertumbuhan masa laktasi dan alat reproduksi, serta pertumbuhan
anak, tetapi juga dalam keadaan mentah dan di asimilasi. Dalam proses digesti dan absorpasi
dalam usus berlangsung lebih cepat di bandingkan makanan yang lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jenis Telur
Banyak sekali jenis hewan yang dapat menghasilkan telur. Dari berbagai jenis telur
yang dihasikan oleh beberapa hewan, hanya babarapa jenis telur yang biasa diperdagangkan
dan dikonsumsi manusia yaitu telur ayam, bebek, telur puyuh dan telur ikan. Yang paling
popular adalah telur ayam sehingga dalam kehidupan sehari-hari istilah telur diasosiasikan
dengan telur ayam (Muchtadi, 2013).
2.2. Berat telur
Berat telur ayam rata – rata antara 55 – 65 gram. Di Amerika Serikat klasifikasi telur
didasarkan pada beratnya. Berat telur ayam sesuai dengan jenis ayamnya. Telur tidak boleh
terlalu berat ataupun terlalu kecil. Berat telur tidak boleh kurang dari 42 gram dan tidak boleh
lebih dari 80 gram (Sudaryani, 1996).
2.3. Komposisi Kimia dan Sifat Fungsional Telur
2.2.1. Komposisi Kimia
Komposisi kimia telur didasarkan pada berat telur 58 gram dengan 11% kulit, 58%
putih telur dan 31% kuning telur. Jika dihitung berdasarkan berat bagian dalam telur saja
terdiri dari 65% putih telur dan 35% kuning telur. Sebutir telur berisi 6-7 gram protein.
Protein telur mempunyai kualitas yang tinggi untuk pangan manusia. Protein telur berisi
semua asam amino esendial yang berkualitas sangat baik sehingga sering dipakai untuk
standarisasi mengevaluasi protein pangan lain. Telur juga mengandung 6 gram lemak yang
muda dicerna. Jumlah asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dibandingkan dengan yang
terdapat pada produk hewani lainnya (Buckle, 2013).
Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali
vitamin C. vitamin larut dalam lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut dalam air
(thiamine, riboflavin, asam pantotenat, niacin, asam folat dan vitamin B12) dan faktor
pertumbuan yang lain juga ditemukan dalam telur. Kuning telur cukup tinggi kandungan
kolestrolnya (Buckle, 2013).
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
3.1.1. Waktu Praktikum
Adapun praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 03 Desember 2016, pukul 08:00 –
12:30 WIB, di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Ternak (TPHT)
Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan bahwa kualitas telur
tergantung dari kualitas eksternal dan internal telur. Dari hasil yang kami peroleh berat telur
ayam ras 58,7 gram, berat telur itik 70,30 gram, berat telur ayam kampung 36,90 gram,
ternyata tidak begitu jauh berbeda dengan teori yang disampaikan oleh Sudaryani. Sedangkan
dari segi internal telur yang kami teliti juga menunjukkan kualitas telur yang masih bagus.
5.2. Saran
Sebaiknya pratktikan harus serius dalam melaksanakan praktikum dan untu co As
berilah kemudahan untuk praktikan dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA