D I S A M PA I K A N O L E H
C H ATA R I N A A N U G R A H A P, S . K M . , M . K E S
PA D A M K K O N S E L I N G G I Z I
PRODI S-1 ILMU GIZI
I K B I S S U R A B AYA
BAB I. PENDIDIKAN GIZI
PENDIDIKAN GIZI
❑Pendidikan gizi adalah suatu proses yang berdimensi luas untuk mengubah perilaku
masyarakat sehingga kebiasaan makan yang baik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
❑Menurut WHO, pendidikan gizi mempunyai tujuan mendorong terjadinya perubahan
perilaku yang positif yang berhubungan dengan makanan dan gizi.
❑UU 36/2009 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan mutu gizi masyarakat.
❑Beberapa program yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain pertama
perbaikan pola konsumsi makan sesuai dengan gizi seimbang, kedua perbaikan perilaku
sadar gizi, aktivitas fisik dan kesehatan, ketiga peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, keempat peningkatan sistem
kewaspadaan pangan dan gizi.
BENTUK /JENIS DAN SASARAN PENDIDIKAN GIZI
Sasaran pendidikan gizi adalah individu, kelompok ataupun masyarakat. Dilihat dari tempat dimana dilakukan ,
pendidikan gizi dapat di bedakan menjadi tiga yaitu:
1) Pendidikan gizi sekolah adalah pendidikan gizi yang dilakukan disekolah dengan sasarannya adalah murid. Materi
yang disampaikan pada pendidikan gizi sekolah sesuai dengan permasalahan gizi pada anak sekolah seperti tentang
gizi seimbang, sarapan pagi yang sehat, jajanan anak sekolah yang sehat, membawa bekal ke sekolah.
2) Pendidikan gizi di Rumah Sakit dengan sasaran adalah pasien atau keluarga pasien. Materi yang disampaikan sesuai
keadaan penyakit pasien seperti diet untuk penyakit tertentu dan sebagainya. Pendidikan gizi di rumah sakit bisa
berupa pendidikan kelompok misalnya pada kelompok ibu hamil yang sedang menunggu di poliklinik rumah sakit,
ataupun pendidikan individu yang sering disebut konseling pada pasien penderita penyakit tertentu.
3) Pendidikan Gizi di tempat-tempat kerja dengan sasaran karyawan atau pegawai di perusahaan atau kantor. Materi
pendidikan menyangkut gizi tenaga kerja kaitan dengan produktivitas kerja dan lain sebagainya. Misalnya gizi
seimbang untuk meningkatkan produktivitas kerja, sarapan pagi penting sebelum memulai beraktivitas, atau
masalah gizi pada tenaga kerja dan upaya untuk mengatasinya dan lain sebagainya.
JENIS PENDIDIKAN GIZI BERDASARKAN JUMLAH SASARAN
PENDIDIKAN GIZI
Pendidikan Gizi individu/perorangan. Pendekatan individual ini digunakan karena
setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan permasalahan yang dihadapinya. Dengan pendekatan individual ini petugas
kesehatan/gizi akan mengetahui secara tepat permasalahan dan memberikan solusi
yang tepat pula untuk pemecahan masalahnya.
JENIS PENDIDIKAN GIZI BERDASARKAN JUMLAH SASARAN
PENDIDIKAN GIZI
Pendidikan Gizi Kelompok adalah pendidikan gizi yang sasarannya kelompok dengan karakteristik
yang sama. Misalnya pendidikan atau penyuluhan gizi pada ibu hamil, pendidikan gizi pada ibu
menyusui, pelatihan pada kader gizi , penyuluhan anemia gizi pada remaja putri , gerakan makan
sayur dan buah pada murid Taman kanak-kanan dan lain sebagainya. Dalam pendidikan gizi yang
sasarannya kelompok harus mengingat besar kecilnya kelompok serta latar belakang kelompok. Pada
kelompok besar dapat dilakukan dengan metode ceramah, seminar. Untuk kelompok kecil dapat
dilakukan dengan metode diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), Bola salju (snow
balling), bermain simulasi, bermain peran dan lainnya.
JENIS PENDIDIKAN GIZI BERDASARKAN JUMLAH SASARAN
PENDIDIKAN GIZI
Pendidikan Gizi Massa adalah pendidikan gizi yang sasarannya masyarakat luas. Pendidikan gizi
semacam ini bersifat umum yaitu tidak membedakan jenis kelamin, umur, pekerjaan, status esosial
ekonomi tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan-pesan atau materinya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh massa tersebut. Pendidikan gizi ini biasanya
dipergunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat (awareness) terhadap suatu inovasi atau
perilaku baru. Beberapa penerapan pendidikan gizi yang bersifat umum seperti ceramah umum
(public speaking), pidato-pidato tentang gizi, Bill Board (spanduk, poster).
PERUBAHAN PERILAKU
Tujuan dari pendidikan kesehatan maupun pendidikan gizi adalah perubahan perilaku yang mencakup:
1. Perubahan domain pengetahuan (knowledge)
2. Perubahan sikap (attitude)
3. Perubahan Praktik (Practice).
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
❑ Perubahan Alamiah (Natural Change). Bentuk perubahan perilaku seperti ini disebabkan oleh
kejadian alamiah. Saat ini terjadi perubahan lingkungan fisik, sosial dan ekonomi maka anggota
masyarakat yang ada di dalamnya akan mengalami perubahan perilaku.
Contoh: nenek moyang kita mengonsumsi makanan yang alami tidak tercemar bahan kimia seperti
sayuran yang ditanam sekitar rumah, kebun dan sawah, mengonsumsi ikan atau lauk pauk yang
didapatkan dari sawah, ikan dari sungai, kacang-kacangan dari sawah atau kebun, padi dari sawah
dan sebagainya. Namun sekarang sawah dan kebun sudah semakin sempit dialih fungsikan untuk
perumahan, pertokoan bahkan swalayan, sehingga pola hidup dan gaya hidup kita sekarang
mengikuti perubahan tersebut. Sekarang pola makan berubah ke arah konsumsi fast-food atau
makanan siap saji.
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
❑ Perubahan Terencana (Planned Change). Perubahan perilaku ini terjadi karena
memang direncanakan oleh subyek.
Contoh: Seorang ibu yang mempunyai seorang anak balita yang berumur tiga tahun
dan saat ini ibu tersebut sedang mengandung anak kedua umur kandungannya
delapan bulan. Ibu tersebut berencana akan memberikan anak keduanya ASI
Eksklusif, jika anaknya lahir.
Ibu berniat seperti itu karena setelah mendapat penyuluhan ASI Eksklusif dari
petugas gizi di posyandu dan Ibu menyadari banyak manfaat yang didapatkan bila
memberikan ASI Eksklusif. Jadi Ibu berencana akan memberikan ASI Eksklusif jika
anak keduanya lahir nanti.
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
❑Kesediaan Untuk Berubah (Readiness to Change). Setiap orang mempunyai kesiapan yang berbeda untuk
melakukan perubahan. Sebagian orang dapat sangat cepat mau menerima perubahan dan mampu dengan
cepat melakukan perubahan. Dan sebagian lagi mempunyai kesiapan yang lambat menerima perubahan
perilaku dan bahkan ada yang sangat lama dan tidak siap menerima perubahan perilaku. Banyak faktor yang
menyebabkan kesiapan setiap orang untuk berubah itu berbeda. Hal ini menyebabkan tidak semua orang
mempunyai kesiapan yang sama dalam menerima perilaku baru.
BAB II. KONSELING GIZI
KONSELING GIZI
❑Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi yang bertujuan membantu masyarakat,
kelompok atau individu untuk menyadari dan mampu mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang dialaminya
❑Menurut Supariasa, (2012), konseling merupakan suatu proses komunikasi dua arah/interpersonal antara
konselor dan klien untuk membantu klien dalam mengenali, menyadari dan akhirnya mampu mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapinya. Konselor adalah ahli gizi yang bekerja
membantu klien mengenali, menyadari, mendorong dan mencarikan dan memilih solusi pemecahan masalah
klien yang akhirnya klien mampu menentukan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalahnya.