Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmad-Nya, maka Tim penyusun telah dapat
menyelesaikan Modul pelatihan pelayanan kesehatan Balita dan
anak pra sekolah di Puskesmas. Pelatihan ini sudah dilakukan
Ujicoba dan akan diterapkan secara luas di seluruh provinsi se
Indonesia yang di dahului dengan pelatihan bagi pelatih (Training of
Trainer). Modul pelatihan pelayanan kesehatan Balita dan anak pra
sekolah di Puskesmas ini telah disusun sbb
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
4
III. POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan - pokok bahasan sebagai
berikut yaitu :
Pokok bahasan dan Subpokok bahasan :
1. Konsep Gizi Seimbang
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Prinsip 4 (empat) pilar Gizi Seimbang
2. Pesan Gizi Seimbang untuk kelompok umur
a. Anak umur 0-6 bulan
b. Anak umur 6-24 bulan
c. Anak umur 2-5 tahun
d. Anak umur 5-7 tahun
3. Edukasi dukungan menyusui
a. IMD
b. Posisi dan Pelekatan menyusui
c. Masalah yang sering ditemui pada menyusui
d. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM)
4. Makanan Gizi Seimbang untuk anak umur 6-24 bulan, 2-5 tahun dan
5-7 tahun)
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyiapan makanan
b. Pengolahan dan penyajian makanan anak
5. Melakukan konseling pemberian makan Gizi seimbang
a. Pada Anak Sehat
b. Pada Anak Sakit
V. BAHAN BELAJAR
1. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan
Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), 2014.
2. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Pedoman Gizi
Seimbang, 2014.
3. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan
Konseling Menyusui.2014
4. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan MP-
ASI, 2011
5. Kementerian Kesehatan, Badan Litbang Kes. Survey Diet Total,
2014
6
BAB II. POKOK BAHASAN 1
KONSEP GIZI SEIMBANG
9
BAB IV.POKOK BAHASAN 3 :
PROSES MENYUSUI
Manfaat IMD
1. Bagi Bayi :
Mencegah risiko hipotermia dan menghangatkan bayi, karena
dada ibu berfungsi sebagai termoregulator.
Membuat bayi lebih tenang, sehingga pernapasan dan detak
jantung bayi akan menjadi lebih stabil dan membuat bayi tidak
rewel.
10
Memberikan perlindungan alamiah bagi bayi dan membangun
kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai penyakit.
Meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Membentuk daya tahan tubuh terhadap infeksi, karena kolustrum
yang keluar sewaktu IMD mengandung protein dan
imunoglobulin. Kolustrum akan membuat lapisan yang melindungi
dan mematangkan dinding usus bayi.
Mengurangi risiko alergi.
Memudahkan bayi mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan dan
tetap menyusu sampai berusia 2 tahun, karena produksi ASI
menjadi lancar dan banyak
Menurunkan risiko kematian bayi sampai 22 % (penelitian
Edmond KM (2006)
2. Bagi Ibu :
Memperkuat kontraksi rahim sehingga mempercepat pengeluaran
plasenta dan mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang dapat membuat
ibu merasa tenang, rileks, mencintai bayinya dan bahagia.
Mempercepat pengeluaran kolostrum.
Memperkuat ikatan ibu dengan bayinya.
3. Bagi Keluarga :
Membuat keluarga bahagia. Ayah dan ibu akan bersama
menyambut kelahiran bayi dan berkesempatan melihat proses
IMD. Proses ini merupakan pengalaman batin yang sangat indah
bagi ayah, ibu dan bayi.
Proses IMD
1. Petugas kesehatan menjelaskan terlebih dahulu kepada ibu dan
suami/keluarga saat Ante Natal Care (ANC) dan sebelum proses
persalinan tentang apa yang harus dilakukan dan diperhatikan
selama proses IMD berlangsung
2. Suami/keluarga harus mendampingi ibu sampai proses IMD selesai.
3. Kehadiran suami/keluarga selama proses IMD, dapat meningkatkan
rasa percaya diri ibu dan membantu memastikan keselamatan bayi.
4. Segera setelah bayi lahir, menangis, bernapas teratur dan dipotong
tali pusatnya, maka:
11
Secepatnya keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk lembut,
kecuali kedua tangannya, karena tangan yang basah oleh cairan
ketuban, baunya sama dengan bau cairan yang dikeluarkan
payudara ibu. Bau dan rasa ini yang akan membimbing bayi mulai
merayap untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
Jangan hilangkan lemak putih (vernix) di tubuh bayi karena vernix
mencegah panas tubuh bayi keluar dan juga berfungsi sebagai
pelindung bayi agar tetap hangat.
Tengkurapkan bayi tanpa pakian/ bedong di dada ibu, kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Selimuti bayi, bila perlu tutupi kepalanya.
Posisi ibu telentang dengan letak kepala lebih tinggi agar dapat
menjaga kontak mata dengan bayinya
Posisi bayi tengkurap di dada ibunya, letak kepala bayi setinggi
garis antar puting ibu. Biarkan bayi merayap mencari sendiri
puting susu ibu. Ibu dapat membantu bayi dengan sentuhan
lembut tapi jangan memaksa bayi menuju puting susu
Biarkan bayi menendang-nendang perut ibu. Tendangan lembut
ini akan menekan perut ibu dan membantu kontraksi rahim.
Kontraksi rahim berperan penting untuk mengeluarkan plasenta
dan mengurangi perdarahan paska persalinan.
Biarkan tangan bayi meremas puting susu ibu. Remasan tangan
bayi, hentakan kepala bayi di dada ibu, dan perilaku bayi menoleh
ke kiri dan ke kanan sambil menggesek payudara ibu dapat
merangsang pengeluaran ASI lebih cepat dan kontraksi rahim
Ketika bayi di dekat puting susu ibu, bayi akan mengeluarkan air
liur, menjilati puting dan membuka mulut secara lebar. Biarkan
bayi mengulum puting susu ibu dan mengisapnya. Isapan bayi
pada pada puting ibu akan merangsang pengeluaran hormon
oksitosin yang akan membantu kontraksi rahim, pengeluaran
plasenta dan mengurangi perdarahan paska persalinan
Biarkan bayi tengkurap menempel pada dada ibu sampai bayi
selesai menyusu pertama dan melepas puting ibu.
12
Saat menyusu untuk pertama kalinya, bayi memperoleh kolustrum
yang kaya akan protein dan zat kekebalan tubuh yang sangat
berguna untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
Proses IMD minimal satu jam dan berlangsung segera setelah
bayi lahir. Bila belum menemukan puting susu ibu setelah satu
jam, dapat dibantu dengan cara mendekatkan bayi ke puting susu
ibu tanpa berusaha memasukkan ke mulut bayi.
Proses IMD ini sebaiknya harus tetap berlangsung walaupun
terjadi pemindahan ibu dari kamar bersalin atau kamar operasi.
14
Pelekatan yang baik
Harus diingat :
Hisapan yang efektif dapat membantu Ibu meningkatkan produksi
ASI.
Setelah bayi melepaskan satu payudara, berikan payudara lain
pada bayi. Ini akan menjamin bahwa bayi menstimulasi produksi
15
ASI pada kedua payudara, dan juga mendapatkan ASI yang
paling bergizi dan memuaskan.
Mengisap dan memerah ASI sangat penting bagi penyediaan ASI
yang baik.
Pelepasan/mengalirnya ASI (kadang disebut refleks ejeksi) dapat
dipengaruhi oleh emosi ibu—ketakutan, kecemasan, rasa sakit,
rasa rikuh dan malu.
Montgomery Glands mengeluarkan cairan seperti minyak yg
berfungsi membersihkan dan melumasi puting
ASI awal mengandung lebih banyak air dan memuaskan dahaga
sang bayi.
ASI akhir mengandung lebih banyak lemak dan memenuhi rasa
lapar sang bayi.
Kapan ibu perlu memerah ASI untuk bayinya:
- Bayi terlalu lemah atau terlalu kecil untuk menghisap dengan
aktif
- Bayi memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk
belajar menghisap; misalnya karena puting terbenam
- Memberi makan bayi dengan berat badan rendah yang tidak
dapat menyusu
- Memberi makan bayi sakit
- Untuk menutupi kebutuhan ASI ketika ibu atau bayi sakit.
- Melonggarkan saluran ASI yang tersumbat atau Pembesaran
Payudara.
- Ibu harus berpisah dengan bayinya selama beberapa jam
16
Ajari pengasuh bayi anda bagaimana cara menyimpan ASI perah
dan gunakan cangkir yang bersih untuk memberi makan bayi
anda saat anda tidak di rumah.
Luangkan waktu untuk menyusui sebelum meninggalkan bayi
anda dan ketika anda pulang, tingkatkan jumlah pemberian ASI
sementara anda bersama dengan bayi anda. Artinya, anda
hendaknya meningkatkan pemberian ASI pada malam hari dan
akhir pekan.
Bila memungkinkan, bawa bayi anda ke tempat kerja (atau kapan saja
anda harus keluar rumah selama beberapa jam). Bila hal ini tidak
memungkinkan, pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang
membawa bayi anda ke tempat kerja anda untuk disusui ketika anda
istirahat.
Dapatkan dukungan ekstra dari anggota keluarga dalam mengasuh
bayi dan anak anda yang lain dan untuk melakukan pekerjaan rumah
tangga
18
Mulai berikan ASI dalam satu jam pertama kelahiran
Pelekatan yang baik
Memberikan ASI sesering dan selama diinginkan bayi 8 - 12
kali per 24 jam
Catatan: di hari pertama atau kedua bayi mungkin hanya disusui 2
sampai 3 kali
Apabila payudara bengkak, yang dapat dilakukan oleh ibu adalah:
Memperbaiki pelekatan
Memberikan ASI lebih sering
Usap payudara dengan lembut untuk merangsang aliran ASI
Tekan di sekitar areola untuk mengurangi pembengkakan dan
membantu bayi mengisap
Bayi menyusu di kedua payudara
Perah susu untuk mengurangi tekanan sampai bayi bisa
mengisap
Kompres dengan air hangat untuk membantu aliran ASI
sebelum diperah
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi bengkak setelah
diperah
2. Puting retak/sakit
Gejala dari putting retak adalah: payudara/puting terasa sakit, retak
di ujung puting atau di dasarnya, kadang berdarah dan bisa terjadi
infeksi.
21
Tentukan apakah ada penyebab yang jelas atas kesulitan
menyusui (pola menyusui, kondisi mental ibu, ibu atau bayi
sakit).
Periksa berat badan bayi, urin dan kotorannya (jika berat
badan kurang, rujuk)
Bangun rasa percaya diri ibu, yakinkan ia dapat menghasilkan
banyak ASI.
Jelaskan kesulitan yang mungkin timbul karena percepatan
pertumbuhan pada umur 2-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan
sehingga membutuhkan ASI lebih banyak.
Jelaskan pentingnya mengeluarkan banyak ASI dari payudara
Periksa/perbaiki pelekatan
Sarankan untuk menghentikan segala macam suplemen bagi
bayi – jangan beri air putih, susu formula, teh, atau cairan lain.
Hindari pemisahan ibu dan bayi dan pengasuhan bayi oleh
orang lain (perah ASI bila ibu jauh dari bayinya)
Sarankan perubahan pola menyusui. Sering-sering susui bayi
waktu ia minta, siang dan malam
Biarkan bayi melepaskan sendiri isapannya
23
BAB V. POKOK BAHASAN 4:
PENYIAPAN MAKANAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK
UMUR 6-24 BULAN , 2-5 TAHUN DAN >5 TAHUN
24
Berikan ASI terlebih dahulu sebelum memberikan makanan
lain.
Berikan makan pada bayi 2 kali sehari sebanyak 2 - 3 sendok
setiap makan
Harus cukup pekat/kental untuk diberikan dengan tangan.
Mulai dengan makanan pokok (jagung, gandum, nasi, padi-
padian, kentang, ubi), pisang atau kentang yang dilumatkan.
26
3) Diberikan makanan selingan di antara waktu makan
sebanyak 2 kali sehari.
4) Berikan makanan pokok seperti nasi/ roti/ ubi/ singkong/
jagung dll sebanyak 3-4 porsi per hari.
5) Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti
ikan,telur, susu, tempe, dan tahu sebanyak 2-4 porsi per
hari.
6) Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan pada
setiap waktu makan sebanyak 4,5 – 5 porsi per hari.
7) Batasi mengkonsumsi makanan selingan yang terlalu
manis, asin dan berlemak
Untuk makanan selingan dapat diberikan buah buahan
segar.
8) Minumlah air putih sesuai kebutuhan.Untuk mencukupi
kebutuhancairan sehari hari dianjurkan agar anak-anak
minum airsebanyak 1200-1500 ml air/hari.
27
8) Minumlah air putih sesuai kebutuhan.Untuk mencukupi
kebutuhan cairan sehari hari dianjurkan agar anak-anak
minum air sebanyak 1500 – 1900 ml air/hari.
2. Frekuensi
Salah satu masalah pemberian makan pada bayi dan anak adalah
frekuensi yang tidak sesuai. Frekuensi atau seberapa bayi/anak
makan disesuaikan dengan usia.
3. Jumlah
Semakin bertambah usia maka semakin banyak kebutuhan gizi
anak sehingga jumlah makanan pun semakin meningkat.
4. Kekentalan
Perilaku ibu/pengasuh yang selama ini dilakukan di masyarakat
adalah memberikan bubur yang encer pada anaknya. Kebiasaan
ini harus dirubah karena Bubur MP-ASI yang kental akan
5. Variasi
Tidak ada satu makanan pun yang mengandung zat gizi lengkap. Di
bawah ini jenis-jenis makanan yang menggambarkan variasi yang
harus selalu ada dalam menu makan sehari hari. Pengelompokan
makanan di bagi 4. Untuk memudahkan masyarakat mengingat,
kita beri tanda bintang (*) untuk setiap kelompok makanan.Jadi
makanan yang bervariasi adalah menu makanan yang terdiri dari 4
bintang.
28
Makanan Pokok: biji-bijian, seperti jagung, gandum,
beras, sagu dan umbi-umbian seperti singkong dan
kentang
29
Waktu pemberian makan adalah masa-masa bagi anak untuk
belajar mencintai. Berinteraksilah dengannya dan kurangi
gangguan waktu ia diberi makan.
Jangan paksa anak untuk makan.
Gunakan piring tersendiri untuk memastikan bayi makan
semua makanan yang diberikan.
7. Kebersihan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat penting untuk menghindari
diare dan penyakit lainnya .
Berikan makan kepada bayi dalam mangkuk/piring yang bersih;
jangan gunakan botol karena susah dibersihkan dan dapat
menyebabkan bayi mengalami diare.
Gunakan sendok atau cangkir bersih untuk memberikan
makanan /minuman bayi.
Simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat
yang bersih dan aman.
Cuci tangan Ibu dengan sabun sebelum menyiapkan dan
memberi makan bayi.
Cuci tangan Ibu dan bayi sebelum makan.
Cuci tangan Ibu dengan sabun setelah ke toilet dan
membersihkan kotoran bayi.
Rekomend
Usia asi
Frekuensi Berapa Tekstur Variasi
(perhari) banyak (kekentalan)
setiapkalima
kan
30
Mulai berikan 2 sampai 3 kali Mulai dengan 2 Bubur kental ASI (bayi
Makanan makan sampai 3 disusui
tambahan saat ditambah ASI sendok sesering yang
anak usia 6 bln makan. diinginkan)
Mulai dengan +
pengenalan rasa Makanan
dan secara hewani
perlahan (makanan
tingkatkan lokal)
jumlahnya +
Makanan
pokok (bubur,
makanan lokal
lainnya)
+
Kacan
g
Dari usia 6 - 9 2-3 kali 2 sampai 3 Bubur kental (makanan
bulan makan sendok /makanan lokal)
ditambah Makan penuh keluarga +
ASI setiap kali yang Buah-buah/
sayuran
1-2 kali makan dilumatkan (makanan
makan lokal)
Tingkatkan
selingan +
perlahan Tabur
sampai ½ gizi/Taburia
mangkuk
ukuran
250ml
31
Dari usia 9 – 3-4 kali makan ½ sampai ¾ Makanan
12 bln ditambahASI mangkuk keluarga yg
berukuran 250 dicincang
ml Makanan
1-2 kali dgn
makanan potongan
selingan kecil yg
dapat
dipegang
Makanan yg
diiris- iris
32
Catatan: Tambah Sama dengan di Sama dengan Sama dengan
Jika anak kurang dari 1-2kali atas- menurut diatas- diatas,dengan
24 bulan tidak diberi makan kelompok menurut penambahan1
ASI eks usia kelompok - 2 gelas susu
tra usia perhari
+
1 sampai 2 2 - 3 kali cairan
kali makanan tambahan
selingan bisa terutama di
diberikan daerah dengan
udara panas
Pemberian makanan Bersabarlah dan dorong terus bayi Anda untuk makan lebih banyak
aktif/responsif Jika bayi Anda menolak untuk makan, terus dorong untuk
(waspada dan makan; pangkulah bayi Anda sewaktu ia diberi makan,
responsif terhadap atau menghadap ke dia kalau ia dipangku oleh orang lain
tanda-tanda yang Tawarkan makanan baru berkali-kali, anak-anak mungkin tidak
ditunjukkan oleh bayi suka (tidak mau menerima) makanan baru pada awalnya.
bahwa ia siap untuk Waktu pemberian makan adalah masa-masa bagian anak
makan;dorong untuk belajar dan mencintai. Berinteraksilah dengannya dan
bayi/anak untuk kurangi gangguan waktu ia diberi makan.
makan tapi jangan Jangan paksaan anak untuk makan.
dipaksa Bantu anak yang lebih tua untuk makan
33
a. Menggunakan bahan baku/bahan dasar yang baik (GIGO =
Garbage In Garbage Out)
b. Menggunakan dan melaksanakan prosedur pengolahan secara
benar.
c. Menjaga higiene sanitasi makanan.
d. Mempertahankan sifat-sifat asli/alamiah pangan.
34
BAB VI.POKOK BAHASAN 6
KONSELING PEMBERIAN MAKAN GIZI SEIMBANG
35
B. Konseling pemberian Makan Gizi Seimbang.
1. Langkah 1: Menilai
2. Langkah 2: Menganalisa
3. Langkah 3: Bertindak
36
KETRAMPILAN YANG HARUS DIPUNYAI OLEH KONSELOR:
37
B. KONSELING GIZI UNTUK ANAK SEHAT DI ATAS 6 BULAN
1) Puji ibu karena anak dalam keadaan sehat.
2) Lanjutkan pemberian ASI sesering mungkin, pagi, siang dan malam.
Sampai usia 24 bulan.
3) Memberikan minuman atau makanan lain selain ASI sesuai dengan
kelompok umur.
4) Memberikan makanan 4 bintang (makanan pokok, lauk hewani,
kacang-kacangan, sayur dan buah).
5) Berikan makanan untuk anak dengan piring atau mangkok sendiri
agar tahu seberapa banyak makanan yang dihabiskan anak.
6) Lakukan pemerahan ASI jika ibu sakit atau bekerja dan berikan ASI
perah menggunakan cangkir atau gelas.
7) Berkunjung secarar rutin setiap bulan ke Posyandu.
8) Menimbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan.
9) Ibu perlu bersabar dan memperhatikan respon dari anak saat
memberikan makan.
39
REFERENSI
1. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan
Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), 2014.
2. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Pedoman Gizi
Seimbang, 2014.
3. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan
Konseling Menyusui.2014
4. Kementerian Kesehatan, Direktorat Bina Gizi. Modul Pelatihan MP-ASI,
2011
5. Kementerian Kesehatan, Badan Litbang Kes. Survey Diet Total, 2014
6. Undang-Undang Kesehatan NO 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Pemberian Susu Formula dan Produk Bayi lainnya.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tatacara
Pemberian ASI di Tempat Kerja dan Tempat-Tempat Umum.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Tatacara
Pengenaan Sanksi Administratif bagi Tenaga Kesehatan,
Penyelenggara, Fasilitas Pelayanan Kesehatan,Penyelenggaraan
Satuan Pendidikan Kesehatan, Pengurus Organisasi Profesi di Bidang
Kesehatan serta Produsen & Distribusi Susu Formula Bayi & atau
Produk Bayi lainnya yang dapat menghambat keberhasilan Program
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
40