Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Mata Kuliah : Patofisiologi Penyakit Menular (Teori) Kode MK : GIZ 318


Mata Kuliah Prasyarat : - Bobot MK : 2 sks
Dosen Pengampu : Mertien Sa’pang, S.Gz, M.Si dan Khairizka Citra Palupi, S.Gz, Kode Dosen : 7525
MSc, RD
Alokasi Waktu : Tatap muka 14 x 100 menit
Capaian Pembelajaran : 1. Memahami dan menjelaskan patofisiologi penyakit tidak menular dan mengaitkan dengan terapi diet
SESI KEMAMPUA MATERI BENTUK SUMBER INDIKATOR
N PEMBELAJARAN PEMBELA- PEMBELAJARAN PENILAIAN
AKHIR JARAN
1 Mahasiswa Pengantar : 1. Metoda 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu Kontrak pembelajaran, contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, & menjelaskan patofisiologi
menjelaskan pengantar patofisiologi instruction Diet Therapy. edisi ke 14, Saunders, penyakit menular dan
Konsep Umum penyakit menular dan 2. Media : kelas, 2017 defisiensi serta konsep
Penyakit defisiensi, Konsep komputer, LCD 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar umum penyakit
Menular dan Umum Penyakit Fisiologi Kedoteran, EGC
Defisiensi 3. Price SA & Wilson LM, 2005,
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses penyakit, EGC
2 Mahasiswa - Epidemiolog HIV 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu - Patofisiologi HIV contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, & menjelaskan epidemiolog
menguraikan - Etiologi HIV instruction Diet Therapy. edisi ke 14, Saunders, HIV, patofisiologi HIV,
patofisiologi - Diagnosis HIV 2. Media : kelas, 2017 etiologi HIV, diagnosis
HIV/AIDS - Terapi HIV komputer, LCD, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar HIV, terapi HIV
whiteboard, web Fisiologi Kedoteran, EGC
3. Price SA & Wilson LM, 2005,
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses penyakit, EGC
3 Mahasiswa - Epidemiologi TBC 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu - Patofisiologi TBC contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, & menjelaskan epidemiolog
menguraikan - Etiologi TBC instruction Diet Therapy. edisi ke 14, Saunders, TBC , patofisiologi TBC,
patofisiologi - Diagnosis TBC 2. Media : 2017 etiologi TBC, diagnosis
TBC - Terapi TBC kelas, komputer, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar TBC dan terapi TBC
LCD, whiteboard, Fisiologi Kedoteran, EGC
web 3. Price SA & Wilson LM, 2005,
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses penyakit, EGC

4 Mahasiswa - Epidemiologi PPOK 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu


mampu - Patofisiologi PPOK contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, & menjelaskan
menguraikan - Etiologi PPOK instruction Diet Therapy. edisi ke 14, Saunders, epidemiologi PPOK,
patofisiologi - Diagnosis PPOK 2. Media : : kelas, 2017 patofisiologi PPOK,
penyakit paru - Terapi PPOK komputer, LCD, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar etiologi PPOK, diagnosis
obstruktif whiteboard, web Fisiologi Kedoteran, EGC PPOK, terapi PPOK
kronis (PPOK) 3. Price SA & Wilson LM, 2005,
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses penyakit, EGC
4. Harvey & Ferrier, 2011, Lippincot’s
Ilustrated Reviews Biochemistry 5th
Ed, Wolters Kluwer
5 Mahasiswa - Epidemiologi anemia 1. Media : 1. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar Mahasiswa mampu
mampu - Patofisiologi anemia contextual Fisiologi Kedoteran, EGC menjelaskan
menguraikan - Etiologi anemia instruction 2. Gerald TG & RS Wright, 2006, epidemiologi anemia,
patofisiologi - Diagnosis anemia 2. Media : : Pathophysiolog, Diagnosis and patofisiologi anemia,
anemia - Terapi anemia kelas, komputer, Management of Dyslipidemia etiologi anemia,
LCD, whiteboard, 3. Harvey & Ferrier, 2011, Lippincot’s diagnosis anemia, terapi
web Ilustrated Reviews Biochemistry 5th anemia
Ed, Wolters Kluwer
4. American Association Of Clinical
Endocrinologists And American
College Of Endocrinology Guidelines
For Management Of Dyslipidemia
And Prevention Of Cardiovascular
Disease
6 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu kekurangan vitamin contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan A dan iodium instruction & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi kekurangan
patofisiologi - Patofisiologi 2. Media : : Saunders, 2017 vitamin A dan iodium,
kekurangan kekurangan vitamin kelas, komputer, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar patofisiologi kekurangan
vitamin A dan A dan iodium LCD, whiteboard, Fisiologi Kedoteran, EGC vitamin A dan iodium,
iodium - Etiologi kekurangan web 3. Price SA & Wilson LM, 2005, etiologi kekurangan
vitamin A dan iodium Patofisiologi Konsep Klinis vitamin A dan iodium,
- Diagnosis Proses-proses penyakit, EGC diagnosis kekurangan
kekurangan vitamin 4. Harvey & Ferrier, 2011, vitamin A dan iodium,
A dan iodium Lippincot’s Ilustrated Reviews terapi kekurangan
- Terapi kekurangan Biochemistry 5th Ed, Wolters vitamin A dan iodium
vitamin A dan iodium Kluwer
7. Mahasiswa - epidemiologi kurang 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu energi protein contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan - patofisiologi kurang instruction & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi kurang
patofisiologi energi protein 2. Media : : kelas, Saunders, 2017 energi protein,
Kurang Energi - etiologi kurang energi komputer, LCD, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar patofisiologi kurang
Protein protein whiteboard, web Fisiologi Kedoteran, EGC energi protein, etiologi
- diagnosis kurang 3. Price SA & Wilson LM, 2005, kurang energi protein,
energi protein Patofisiologi Konsep Klinis diagnosis kurang energi
- terapi kurang energi Proses-proses penyakit, EGC protein, terapi kurang
protein 4. Harvey & Ferrier, 2011, energi protein
Lippincot’s Ilustrated Reviews
Biochemistry 5th Ed, Wolters
Kluwer
UTS
8 Mahasiswa - epidemiologi kurang 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu energi protein contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan - patofisiologi kurang instruction & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi kurang
patofisiologi energi protein 2. Media : kelas, Saunders, 2017 energi protein,
penyakit - etiologi kurang energi komputer, LCD, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar patofisiologi kurang
Kurang Energi protein whiteboard, web Fisiologi Kedoteran, EGC energi protein, etiologi
Protein - diagnosis kurang 3. Price SA & Wilson LM, 2005, kurang energi protein,
(Lanjutan) energi protein Patofisiologi Konsep Klinis diagnosis kurang energi
- terapi kurang energi Proses-proses penyakit, EGC protein, terapi kurang
protein energi protein
9 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu penyakit saluran contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan cerna atas instruction & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi penyakit
patofisiologi - Patofisiologi penyakit 2. Media : kelas, Saunders, 2017Guyton & Hall, saluran cerna atas,
penyakit saluran cerna atas komputer, LCD, 1997, Buku ajar Fisiologi patofisiologi penyakit
saluran cerna - Etiologi penyakit whiteboard, web Kedoteran, EGC saluran cerna atas,
atas saluran cerna atas 2. Price SA & Wilson LM, 2005, etiologi penyakit saluran
- Diagnosis penyakit Patofisiologi Konsep Klinis cerna atas, diagnosis
saluran cerna atas Proses-proses penyakit, EGC penyakit saluran cerna
- Terapi penyakit atas, terapi penyakit
saluran cerna atas saluran cerna atas
10 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Media : 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu penyakit saluran contextual Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan cerna bawah instruction & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi penyakit
patofisiologi - Patofisiologi penyakit 2. Media : kelas, Saunders, 2017 saluran cerna bawah,
penyakit saluran cerna bawah komputer, LCD, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar patofisiologi penyakit
saluran cerna - Etiologi penyakit whiteboard, web Fisiologi Kedoteran, EGC saluran cerna bawah,
bawah saluran cerna bawah 3. Price SA & Wilson LM, 2005, etiologi penyakit saluran
- Diagnosis penyakit Patofisiologi Konsep Klinis cerna bawah, diagnosis
saluran cerna bawah Proses-proses penyakit, EGC penyakit saluran cerna
- Terapi penyakit bawah dan terapi
saluran cerna bawah penyakit saluran cerna
bawah
11 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Krause’s,Kathleen Mahan, Sylvia Mahasiswa mampu
mampu penyakit hati Escoot Stump. Food, Nutrition, menjelaskan
menguraikan - Patofisiologi PPOK & Diet Therapy. edisi ke 14, epidemiologi penyakit
patofisiologi - Etiologi penyakit hati Saunders, 2017 hati, patofisiologi PPOK,
penyakit hati Diagnosis penyakit 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar etiologi penyakit hati,
hati Fisiologi Kedoteran, EGC diagnosis penyakit hati
- Terapi penyakit hati 3. Price SA & Wilson LM, 2005, dan terapi penyakit hati
Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses penyakit, EGC
12 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Escoot Stump. Food, Nutrition, Mahasiswa mampu
mampu penyakit kandung & Diet Therapy. edisi ke 14, menguraikan
menguraikan empedu Saunders, 2017 epidemiologi penyakit
patofisiologi - Patofisiologi penyakit 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar kandung empedu,
penyakit kandung empedu Fisiologi Kedoteran, EGC patofisiologi penyakit
kandung - Etiologi penyakit 3. Price SA & Wilson LM, 2005, kandung empedu,
empedu kandung empedu Patofisiologi Konsep Klinis etiologi penyakit
- Diagnosis penyakit Proses-proses penyakit, EGC kandung empedu,
kandung empedu diagnosis penyakit
- Terapi penyakit kandung empedu, terapi
kandung empedu penyakit kandung
empedu
13 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Media : 1. Escoot Stump. Food, Nutrition, Mahasiswa mampu
mampu penyakit infeksi lain contextual & Diet Therapy. edisi ke 14, menjelaskan
menguraikan (DBD, Malaria, instruction Saunders, 2017 epidemiologi penyakit
patofisiologi Keracunan Makanan) 2. Media : kelas, 2. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar infeksi lain (DBD,
penyakit infeksi - Patofisiologi penyakit komputer, LCD, Fisiologi Kedoteran, EGC Malaria, Keracunan
lain (DBD, infeksi lain (DBD, whiteboard, web 3. Price SA & Wilson LM, 2005, Makanan), patofisiologi
Malaria, Malaria, Keracunan Patofisiologi Konsep Klinis penyakit infeksi lain
Keracunan Makanan) Proses-proses penyakit, EGC (DBD, Malaria,
Makanan) - Etiologi penyakit Keracunan Makanan),
infeksi lain (DBD, etiologi penyakit infeksi
Malaria, Keracunan lain (DBD, Malaria,
Makanan) Keracunan Makanan),
- Diagnosis penyakit diagnosis penyakit
infeksi lain (DBD, infeksi lain (DBD,
Malaria, Keracunan Malaria, Keracunan
Makanan), terapi Makanan)
penyakit infeksi lain Terapi penyakit infeksi
(DBD, Malaria, lain (DBD, Malaria,
Keracunan Makanan) Keracunan Makanan)
14 Mahasiswa - Epidemiologi 1. Media : 4. Escoot Stump. Food, Nutrition, Mahasiswa mampu
mampu penyakit menular dan contextual & Diet Therapy. edisi ke 14, menjelaskan
menguraikan defisiensi lainnya instruction Saunders, 2017 epidemiologi penyakit
patofisiologi - Patofisiologi penyakit 2. Media : kelas, 5. Guyton & Hall, 1997, Buku ajar menular dan defisiensi
penyakit menular dan komputer, LCD, Fisiologi Kedoteran, EGC lainnya, patofisiologi
menular dan defisiensi lainnya whiteboard, web 6. Price SA & Wilson LM, 2005, penyakit menular dan
defisiensi - Etiologi penyakit Patofisiologi Konsep Klinis defisiensi lainnya,
lainnya menular dan Proses-proses penyakit, EGC etiologi penyakit menular
defisiensi lainnya dan defisiensi lainnya,
- Diagnosis penyakit diagnosis penyakit
menular dan menular dan defisiensi
defisiensi lainnya lainnya dan terapi
- Terapi penyakit penyakit menular dan
menular dan defisiensi lainnya
defisiensi lainnya
UAS

Jakarta, 15 Mei 2019


Mengetahui,
Ketua Program Studi, Dosen Pengampu,

Dudung Angkasa, S.Gz, M.Gizi, RD Mertien Sa’pang, SGz, M.Si, RD


EVALUASI PEMBELAJARAN

SESI PROSE- BEN- SEKOR > 77 SEKOR > 65 SEKOR > 60 SEKOR > 45 SEKOR < 45 BOBOT
DUR TUK ( A / A-) (B- / B / B+ ) (C / C+ ) (D) (E)
1 Pretest Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
test tulisan patofisiologi patofisiologi patofisiologi menjelaskan menjelaskan
(UTS) penyakit menular penyakit penyakit patofisiologi patofisiologi
dan defisiensi serta menular dan menular dan penyakit penyakit
konsep umum defisiensi serta defisiensi serta menular dan menular dan
penyakit dengan konsep umum konsep umum defisiensi defisiensi serta
benar dan tepat penyakit dengan penyakit konsep umum
benar kurang benar penyakit dengan
dan tepat benar dan tepat
2 Pre test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
dan post tulisan epidemiolog HIV, epidemiolog epidemiolog menjelaskan menjelaskan
test (UTS) patofisiologi HIV, HIV, HIV, epidemiolog epidemiolog
etiologi HIV, patofisiologi patofisiologi HIV, HIV,
diagnosis HIV, HIV, etiologi HIV, etiologi patofisiologi patofisiologi
terapi HIV dengan HIV, diagnosis HIV, diagnosis HIV, etiologi HIV, etiologi
benar dan tepat HIV, terapi HIV HIV, terapi HIV, HIV, diagnosis
dengan benar HIV kurang HIV, terapi HIV
benar dan tepat dengan benar
dan tepat
3 Pre test, Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
progress tulisan epidemiolog TBC , epidemiolog epidemiolog menjelaskan menjelaskan
test dan (UTS) patofisiologi TBC, TBC , TBC , epidemiolog epidemiolog
post test etiologi TBC, patofisiologi patofisiologi TBC , TBC ,
diagnosis TBC dan TBC, etiologi TBC, etiologi patofisiologi patofisiologi
terapi TBC dengan TBC, diagnosis TBC, TBC, etiologi TBC, etiologi
benar dan tepat TBC dan terapi diagnosis TBC TBC, TBC, diagnosis
TBC dengan dan terapi TBC TBC dan terapi
benar kurang benar TBC dengan
benar dan tepat
dan tepat
4 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
tulisan epidemiologi PPOK, epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
(UTS) patofisiologi PPOK, PPOK, PPOK, epidemiologi epidemiologi
etiologi PPOK, patofisiologi patofisiologi PPOK, PPOK,
diagnosis PPOK, PPOK, etiologi PPOK, etiologi patofisiologi patofisiologi
terapi PPOK dengan PPOK, PPOK, PPOK, etiologi PPOK, etiologi
benar dan tepat diagnosis diagnosis PPOK, PPOK, diagnosis
PPOK, terapi PPOK, terapi PPOK, terapi
PPOK dengan PPOK kurang PPOK dengan
benar benar dan tepat benar dan tepat
5 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 30
tulisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
(UAS) anemia, patofisiologi anemia, anemia, epidemiologi epidemiologi
anemia, etiologi patofisiologi patofisiologi anemia, anemia,
anemia, diagnosis anemia, etiologi anemia, patofisiologi patofisiologi
anemia, terapi anemia, etiologi anemia, anemia, etiologi
anemia dengan benar diagnosis anemia, etiologi anemia,
dan tepat anemia, terapi diagnosis anemia, diagnosis
anemia dengan anemia, terapi anemia, terapi
benar anemia kurang anemia dengan
benar dan tepat benar dan tepat
6 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
tulisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
(UTS) kekurangan vitamin kekurangan kekurangan epidemiologi epidemiologi
A dan iodium, vitamin A dan vitamin A dan kekurangan kekurangan
patofisiologi iodium, iodium, vitamin A dan vitamin A dan
kekurangan vitamin patofisiologi patofisiologi iodium, iodium,
A dan iodium, kekurangan kekurangan patofisiologi patofisiologi
etiologi kekurangan vitamin A dan vitamin A dan kekurangan kekurangan
vitamin A dan iodium, etiologi iodium, vitamin A dan vitamin A dan
iodium, diagnosis kekurangan etiologi iodium, iodium, etiologi
kekurangan vitamin vitamin A dan kekurangan etiologi kekurangan
A dan iodium, terapi iodium, vitamin A dan kekurangan vitamin A dan
kekurangan vitamin diagnosis iodium, vitamin A dan iodium,
A dan iodium kekurangan diagnosis iodium. diagnosis
dengan benar dan vitamin A dan kekurangan kekurangan
tepat iodium, terapi vitamin A dan vitamin A dan
kekurangan iodium, terapi iodium, terapi
vitamin A dan kekurangan kekurangan
iodium dengan vitamin A dan vitamin A dan
benar iodium kurang iodium dengan
benar dan tepat benar dan tepat
7 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak mampu 5%
tulisan epidemiologi kurang epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
(UTS) energi protein, kurang energi kurang energi epidemiologi epidemiologi
patofisiologi kurang protein, protein, kurang energi kurang energi
energi protein, patofisiologi patofisiologi protein, protein,
etiologi kurang kurang energi kurang energi patofisiologi patofisiologi
energi protein, protein, etiologi protein, kurang energi kurang energi
diagnosis kurang kurang energi etiologi kurang protein, protein, etiologi
energi protein, terapi protein, energi protein, etiologi kurang kurang energi
kurang energi diagnosis diagnosis energi protein, protein,
protein dengan benar kurang energi kurang energi diagnosis diagnosis kurang
dan tepat protein, terapi protein, terapi kurang energi energi protein,
kurang energi kurang energi protein. terapi kurang
protein dengan protein kurang energi protein
benar benar dan tepat dengan benar
dan tepat
8 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu Tidak dapat 0
lisan epidemiologi kurang epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
energi protein, kurang energi kurang energi epidemiologi epidemiologi
patofisiologi kurang protein, protein, kurang energi kurang energi
energi protein, patofisiologi patofisiologi protein, protein,
etiologi kurang kurang energi kurang energi patofisiologi patofisiologi
energi protein, protein, etiologi protein, kurang energi kurang energi
protein, etiologi
diagnosis kurang kurang energi etiologi kurang protein, kurang energi
energi protein, terapi protein, energi protein, etiologi kurang protein,
kurang energi diagnosis diagnosis energi protein, diagnosis kurang
protein dengan benar kurang energi kurang energi energi protein,
dan tepat protein, terapi protein, terapi terapi kurang
kurang energi kurang energi energi protein
protein dengan protein kurang dengan benar
benar benar dan tepat dan tepat
9 Progress Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu Tidak dapat 0
test dan lisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
post test dan penyakit saluran penyakit saluran penyakit epidemiologi epidemiologi
demonst cerna atas, cerna atas, saluran cerna penyakit penyakit saluran
asi cerna atas,
patofisiologi patofisiologi atas, saluran cerna
penyakit saluran penyakit saluran patofisiologi atas, patofisiologi
cerna atas, etiologi cerna atas, penyakit patofisiologi penyakit saluran
penyakit saluran etiologi penyakit saluran cerna penyakit cerna atas,
cerna atas, diagnosis saluran cerna atas, etiologi saluran cerna etiologi penyakit
penyakit saluran atas, diagnosis penyakit atas, etiologi saluran cerna
cerna atas, terapi penyakit saluran saluran cerna penyakit atas, diagnosis
penyakit saluran cerna atas, terapi atas, diagnosis saluran cerna penyakit saluran
cerna atas dengan penyakit saluran penyakit atas, cerna atas, terapi
benar dan tepat cerna atas saluran cerna penyakit saluran
dengan benar atas, terapi cerna atas
penyakit dengan benar
saluran cerna dan tepat
atas kurang
benar dan tepat
10 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu Tidak dapat 0
lisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
penyakit saluran penyakit saluran penyakit epidemiologi epidemiologi
cerna bawah, cerna bawah, saluran cerna penyakit saluran penyakit saluran
patofisiologi patofisiologi bawah, cerna bawah, cerna bawah,
penyakit saluran penyakit saluran patofisiologi patofisiologi patofisiologi
cerna bawah, cerna bawah, penyakit penyakit saluran penyakit saluran
etiologi penyakit etiologi penyakit saluran cerna cerna bawah, cerna bawah,
saluran cerna bawah, saluran cerna bawah, etiologi etiologi etiologi penyakit
diagnosis penyakit bawah, penyakit penyakit saluran saluran cerna
saluran cerna bawah diagnosis saluran cerna cerna bawah bawah, diagnosis
dan terapi penyakit penyakit saluran bawah, penyakit saluran
saluran cerna bawah cerna bawah dan diagnosis cerna bawah dan
dengan benar dan terapi penyakit penyakit terapi penyakit
tepat saluran cerna saluran cerna saluran cerna
. bawah dengan bawah dan bawah dengan
benar terapi penyakit benar dan tepat
. saluran cerna
bawah kurang
benar dan tepat
11 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu Tidak dapat 0
lisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menjelaskan menjelaskan
penyakit hati, penyakit hati, penyakit hati, epidemiologi epidemiologi
patofisiologi PPOK, patofisiologi patofisiologi penyakit hati, penyakit hati,
etiologi penyakit PPOK, etiologi PPOK, etiologi patofisiologi patofisiologi
hati, diagnosis penyakit hati, penyakit hati, PPOK, etiologi PPOK, etiologi
penyakit hati dan diagnosis diagnosis penyakit hati, penyakit hati,
terapi penyakit hati penyakit hati penyakit hati diagnosis diagnosis
dengan benar dan dan terapi dan terapi penyakit hati penyakit hati dan
tepat penyakit hati penyakit hati terapi penyakit
dengan benar kurang benar hati dengan
dan tepat benar dan tepat
12 Post test Tes menguraikan menguraikan menguraikan Hanya mampu Tidak dapat 0
lisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menguraikan menguraikan
penyakit kandung penyakit penyakit epidemiologi epidemiologi
empedu, kandung kandung penyakit penyakit
patofisiologi empedu, empedu, kandung kandung
penyakit kandung patofisiologi patofisiologi empedu, empedu,
empedu, etiologi penyakit penyakit patofisiologi patofisiologi
penyakit kandung kandung kandung penyakit penyakit
empedu, diagnosis empedu, etiologi empedu, kandung kandung
penyakit kandung penyakit etiologi empedu, empedu, etiologi
empedu, terapi kandung penyakit etiologi penyakit
penyakit kandung empedu, kandung penyakit kandung
empedu dengan diagnosis empedu, kandung empedu,
benar dan tepat penyakit diagnosis empedu, diagnosis
kandung penyakit penyakit
empedu, terapi kandung kandung
penyakit empedu, terapi empedu, terapi
kandung penyakit penyakit
empedu dengan kandung kandung empedu
benar empedu kurang dengan benar
benar dan tepat dan tepat
13 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan Hanya mampu Tidak dapat 10 %
tulisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menguraikan menjelaskan
(Tugas) penyakit infeksi lain penyakit infeksi penyakit epidemiologi epidemiologi
(DBD, Malaria, lain (DBD, infeksi lain penyakit penyakit infeksi
Keracunan Malaria, (DBD, infeksi lain lain (DBD,
Makanan), Keracunan Malaria, (DBD, Malaria,
patofisiologi Makanan), Keracunan Malaria, Keracunan
penyakit infeksi lain patofisiologi Makanan), Keracunan Makanan),
(DBD, Malaria, penyakit infeksi patofisiologi Makanan), patofisiologi
Keracunan lain (DBD, penyakit patofisiologi penyakit infeksi
Makanan), etiologi Malaria, infeksi lain penyakit lain (DBD,
penyakit infeksi lain Keracunan (DBD, infeksi lain Malaria,
(DBD, Malaria, Makanan), Malaria, (DBD, Keracunan
Keracunan etiologi penyakit Keracunan Malaria, Makanan),
Makanan), diagnosis infeksi lain Makanan), Keracunan etiologi penyakit
penyakit infeksi (DBD, Malaria, etiologi Makanan), infeksi lain
lain (DBD, Malaria, Keracunan penyakit etiologi (DBD, Malaria,
Keracunan Makanan), infeksi lain penyakit Keracunan
Makanan) diagnosis (DBD, infeksi lain Makanan),
Terapi penyakit penyakit Malaria, (DBD, diagnosis
infeksi lain (DBD, infeksi lain Keracunan Malaria, penyakit infeksi
Malaria, Keracunan (DBD, Malaria, Makanan), Keracunan lain (DBD,
Makanan) dengan Keracunan diagnosis Makanan) Malaria,
benar dan tepat Makanan) penyakit Keracunan
Terapi penyakit infeksi lain Makanan)
infeksi lain (DBD, Terapi penyakit
(DBD, Malaria, Malaria, infeksi lain
Keracunan Keracunan (DBD, Malaria,
Makanan) Makanan) Keracunan
dengan benar Terapi Makanan)
penyakit dengan benar
infeksi lain dan tepat
(DBD,
Malaria,
Keracunan
Makanan)
kurang benar
dan tepat
14 Post test Tes menjelaskan menjelaskan menjelaskan hanya mampu tidak dapat 10 %
tulisan epidemiologi epidemiologi epidemiologi menguraikan menjelaskan
(Tugas) penyakit menular penyakit penyakit epidemiologi epidemiologi
dan defisiensi menular dan menular dan penyakit penyakit menular
lainnya, patofisiologi defisiensi defisiensi menular dan dan defisiensi
penyakit menular lainnya, lainnya, defisiensi lainnya,
dan defisiensi patofisiologi patofisiologi lainnya, patofisiologi
lainnya, etiologi penyakit penyakit patofisiologi penyakit menular
penyakit menular menular dan menular dan penyakit dan defisiensi
dan defisiensi defisiensi defisiensi menular dan lainnya, etiologi
lainnya, diagnosis lainnya, etiologi lainnya, defisiensi penyakit menular
penyakit menular penyakit etiologi lainnya, dan defisiensi
dan defisiensi menular dan penyakit etiologi lainnya,
lainnya dan terapi defisiensi menular dan penyakit diagnosis
penyakit menular lainnya, defisiensi menular dan penyakit menular
dan defisiensi diagnosis lainnya, defisiensi dan defisiensi
lainnya dengan penyakit diagnosis lainnya, lainnya dan
benar dan tepat menular dan penyakit terapi penyakit
defisiensi menular dan menular dan
lainnya dan defisiensi defisiensi
terapi penyakit lainnya dan lainnya dengan
menular dan terapi penyakit benar dan tepat
defisiensi menular dan
lainnya dengan defisiensi
benar lainnya
kurang benar
dan tepat

Komponen penilaian :

1. Kehadiran = 20 %
2. Tugas = 20 %
3. UTS = 30 %
4. UAS = 30 %

Jakarta, 16 Mei 2019


Mengetahui,
Ketua Program Studi, Dosen Pengampu,

Dudung Angkasa, S.Gz, M.Gizi, RD Mertien Sa’pang, SGz, M.Si, RD

Anda mungkin juga menyukai