OLEH:
KELOMPOK 3
DOSEN PENGAJAR:
Ns.Rumondang Gultom, MKM
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah
ini.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan pembuatan
makalah Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Populasi Kelompok
Obesitas Pada Anak yang namanya tidak kami cantumkan satu persatu, demikian
makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
1.1 Latarbelakang...............................................................................4
1.2 Tujuan...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................5
2.1 Pengertian.....................................................................................5
2.2 Klasifikasi.....................................................................................5
2.3 Etiologi.........................................................................................6
2.4 Manifetasi Klinis..........................................................................6
2.5 Penatalaksanaan............................................................................8
2.6 Pencegahan.................................................................................10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN......................................................12
3.1 Pengkajian................................................................................. 12
3.2 Diagnosa.....................................................................................13
3.3 Implementasi...............................................................................16
3.4 Evaluasi.......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda
kesuksesan seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan
seseorang hidup berkecukupn. Namun sekarang obesitas telah menjadi
masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai komplikasi penyakit
yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus
badan kesehatan dunia
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi
juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh
pada pria dan wanita cenderung berbeda.Wanita cenderung menimbun
lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti
buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut,
sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.Masalah ini yang
menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi
sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa
yang kami tulis dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi
kami mahasiswa keperawatan khususnya dan khalayak ramai pada umunya
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian obesitas
2. Mahasiswa mampu mengetahui klasifikasi obesitas
3. Mahasiswa mampu mengetahui etiologi obesitas
4. Mahasiswa mampu mengetahui manifestasi klinis obesitas
5. Mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan
6. Mahasiswa mampu mengetahui pencegahan
7. Mahasiswa mampu mengetahui askep obesitas
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh. Obesitas seringkali dihubungkan dengan
overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai
ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena
mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem,
dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang
membesar mengandung jaringan lemak, perut membuncit, kedua tungkai
pada umumnya berbentuk X.
Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita yang
disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit. Orang tua pasti
tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam
kesehatan anak tersebut. Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan
sebagai anak yang memiliki obesitas. Banyak juga anak yang memiliki
kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata, selain itu juga memiliki kadar
lemak yang lebih tinggi pada masa pertunbuhanya. Jadi akan kelihatan seperti
anak yang memiliki obesitas. Perlu diketahui obesitas pada anak tidak bisa
dilihat dari ukuran badan anak tersebut.
2.2 Klasifikasi
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%
(Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang
gemuk)
2.3 Etiologi
Kebiasaan Makan yang Buruk
Anak yang tidak atau kurang suka mengkonsumsi buah, sayur dan biji-
bijian (grains) dan lebih memilih fast food, minuman manis maupun
makanan kemasan, memiliki kecenderungan untuk memiliki berat berlebih
karena makanan tersebut merupakan makanan yang tinggi lemak dan
kalori tetapi memiliki nilai gizi yang rendah.
Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki
orang tua atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi untuk
mengalami hal sama. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan
tidak lantas membuat seseorang memiliki berat berlebih. Hal ini akan
muncul jika si anak mengkonsumsi kalori berlebih dari jumlah yang
seharusnya anak konsumsi.
Tidak Aktif Secara Fisik
Teknologi modern banyak memaksa anak-anak kita untuk lebih banyak
duduk diam menghabiskan waktu mereka di depan layar komputer
maupun televisi sehingga mereka tidak banyak bergerak. Jika konsumsi
kalori dan lemak mereka berlebih, padahal tubuh tidak membakarnya,
maka obesitas pada anak akan terjadi pada mereka.
2. Modifikasi Perilaku
a. Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan
aktivitas fisik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak
dan keluarga terhadap gizi dan kegiatan fisi
b. Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan
makan atau makan berlebihan, contoh : makan sambil menonton TV,
Makanan dihidangkan di meja. Strategi: TV tidak dipasang di kamar
makan, makanan disimpan di lemari untuk meminimalkan penglihatan
terhadap makanan.
c. Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan
lahan, mengontrol besar porsi sehingga merasa puas dengan besar
porsi sedang dan meminimalkan snack.
d. Memberikan imbalan apabila anak berhasil menurunkan berat badan.
e. Tehnik perilaku kognitif, yaitu mengembangkan teknik pemecahan
masalah, seperti merencanakan untuk situasi dengan resiko tinggi,
misal pada waktu liburan, atau pesta/ pertemuan untuk menekankan
agar tidak makan berlebihan.
2.6 Pencegahan
Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori
dan gula yang tinggi, seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue dan es
krim. Dengan mengganti buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jus buah,
agar-agar, kripik sayur dan susu rendah lemak.
Jika anda masak sendiri, usahakan untuk dibakar atau dikukus. ayam, ikan,
sosis.Dengan cara ini makanan anda akan terlihat enak namun juga rendah
lemak.
Dengan perilaku makan orang tua dapat ditiru oleh anaknya, jadi biasakan
memberi contoh yang baik pada anak anda dengan cara makan anda
sendiri.
Mengajarkan anak untuk makan lebih lambat dan menikmatinya,karena
makan dengan pelan cenderung akan membuat anak akan merasa lebih
cepat kenyang dan tidak akan makan berlebihan.
Melakukan makan bersama secara keluarga sesering mungkin.
Makanan cepat saji sangat tidak baik untuk di konsumsi secara berlebihan.
Jadi jangan jadikan makanan cepat saji sebagai rutin mingguan.
Makan sambil beraktifitas jangan biarkan anak anda makan makanan
ringan sambil, menonton TV, juga saat melakukan pekerjaan rumah.
Ingatkan pada anak anda untuk selalu memilih makan yang sehat,
misalnya pada saat membeli makanan diluar. Contoh : lebih memilih
gado-gado dari pada membeli sate kambing.
Berikan batasan waktu anak anda untuk menonton tv dan bermain
komputer. Melatih anak untuk melakukan kegiatan fisik selama 60 menit
setiap hari.
Melakukan acara olahraga keluarga seperti jalan kaki, bulu tangkis naik
sepeda bisa juga berenang.
Mendorong anak untuk berjalan kaki atau bersepeda pada saat bersekolah
diluar rumah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas klien seperti : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan
nomor register.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
b. Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien
yang pernah menderita obesitas
c. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga
yang mengalami penyakit serupa atau memicu
d. Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial ,
ketaatan beribadah , kepercayaan
3. Pemerikasaan fisik :
a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada
tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi
jantung.
b. Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan
napas
c. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
leukosit yang merupakan tanda adanya infeksi dan pendarahan,
mimisan.
d. Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan
keluhan sakit pinggang.
e. Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan
dalam pergerakkan, sakit pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau
tidak.
f. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran
kelenjar getah bening
4. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal :
hipotiroidisme, hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing
(peningkatan kadar insulin).
5. Pola fungsi kesehatan
a) Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang
keinginan untuk beraktifitas.
b) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat
menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi
c) Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d) Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam
menopang berat badan atau tulang belakang
e) Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f) Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan
amenouria.
Keterangan :
6. Sangat Berat
7. Berat
8. Sedang
9. Ringan
10. Tidak ada
X : Sebelum intervensi
Y : Setelah intervensi
kardiopulmonar mengidentifikasi
Batasan Karakteristik : i aktivitas yang mampu
- Respon tekanan darah 4 kelemahan dilakukan
5 ADLs
abnormal terhadap 3. Bantu untuk memilih
aktivitas aktivitas konsisten
Keterangan :
- Respon frekwensi yang sesuai dengan
jantung abnormal kemampuan fisik,
1. Tidak adekuat
terhadap aktivitas psikologi dan social
2. Sedikit adekuat
- Perubahan EKG yang 4. Bantu untuk
3. Cukup adekuat
mencerminkan aritmia mengidentifikasi dan
4. Sebagian adekuat
- Perubahan EKG yang mendapatkan sumber
5. Adekuat
mencerminkan iskemia yang diperlukan untuk
3.3 Implementasi
Tindakan keperawatan adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang
merupakan realisasi rencana tindakan yang telah ditentukan dalam tahap
perencanaan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal.
3.4 Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan langkah akhir dari proses keperawatan yaitu
proses penilaian pencapaian tujuan dalam rencana perawatan, tercapai atau
tidak serta untuk pengkajian ulang rencana keperawatan. Evaluasi dilakukan
secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan petugas
kesehatan yang lain. Tujuan asuhan keperawatan dikatakan berhasil bila
diagnosa keperawatan didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria evaluasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh. Obesitas seringkali dihubungkan dengan
overweight, walaupun tidak selalu identik oleh karena obesitas mempunyai
ciri ciri tersendiri. Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena
mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem,
dagu rangkap, leher relatif pendek, dada mengembung dengan payudara yang
membesar mengandung jaringan lemak, perut membuncit, kedua tungkai
pada umumnya berbentuk X. Kelebihan berat badan pada anak yang tidak
wajar saat seumuran balita yang disebabkan menumpuknya kadar lemak yang
tidak sedikit. Orang tua pasti tidak menyadari bahwa di tubuh anak mereka
yang gemuk sudah mengancam kesehatan anak tersebut. Namun tidak semua
anak yang gemuk dikategorikan sebagai anak yang memiliki obesitas. Banyak
juga anak yang memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-rata, selain itu
juga memiliki kadar lemak yang lebih tinggi pada masa pertunbuhanya. Jadi
akan kelihatan seperti anak yang memiliki obesitas. Perlu diketahui obesitas
pada anak tidak bisa dilihat dari ukuran badan anak tersebut.
4.2 Saran
Kami berharap makalah asuhan keperawatan komunitas kelompok obesitas
pada anak dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat berguna bagi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Soetjiningsih,SpAk2015. Tumbuh Kembang Anak.Jakarta.EGC
http://dieyachsyam.blogspot.com/2013/09/obesitas-pada-anak.html (diakses pada
Tanggal 6 Desember 2014)
https://echyners.wordpress.com/2013/06/22/makalah-obesitas/
(diakses pada Tanggal 6 Desember 2014)