Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

GANGGUAN SISTEM
PERSARAFAN: MENINGITIS

KELOMPOK 3 (KMB II)


Apa itu meningitis?

 Meningitis adalah suatu reaksi


peradangan yang mengenai
sebagian atau seluruh selaput
otak (meningen) yang ditandai
dengan adanya sel darah
putih dalam cairan
serebrospinal.
 Terjadi pada selaput otak
(arachnoid dan piamater)
 Penyebab utama oleh
Bakteri dan virus
Meningitis dibagi 2 :

 Meningitis serosa : radang selaput otak arakhnoid dan piamater


yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya
adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lain seperti
virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia.

 Meningitis purulenta : radang bernanah arakhnoid dan piamater


yang meliputi otak dan medulla spinalis. Penyebabnya :
Diplococcus pneumonia (pneumokok), Nesseria meningitidis
(meningokok), Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, Klebsiella
pneumonia, Pseudomonas aeruginosa.
PATOFISIOLOGI
Meningitis bakteri paling sering terjadi akibat
penyebaran mikroorganisme secara hematogen.
Meningitis bakteri pada umumnya, sebagai akibat dari
penyebaran penyakit lain. Bakteri menyebar secara
hematogen sampai ke selaput otak, misalnya pada
penyakit faringitis, tonsilitis, pneumonia, dan lain-
lain. Penyebaran bakteri dapat pula secara perkontinum
dari peradangan organ atau jaringan yang ada didekat
selaput otak, misalnya abses otak, otitis media,
sinusitis, dan lain-lain. Penyebaran bakteri bisa juga
terjadi akibat trauma kepala dengan fraktur terbuka atau
komplikasi bedah otak.
Meningitis dapat terjadi setelah terjadi invasi bakteri
yang berasal dari pusat infeksi menular. Meningitis
juga dapat terjadi melalui invasi langsung ke selaput
otak dan menyebar ke selaput otak secara
hematogen. Mula-mula pembuluh darah meningeal
yang kecil dan sedang mengalami hiperemi dalam
waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel
leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang
subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat.
Dalam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit
dan histiosit dan dalam minggu kedua sel-sel
plasma. Eksudat terbentuk dari dua lapisan, bagian
luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan
fibrin, sedangkan di lapisan dalam terdapat
makrofag. Pada meningitis yang disebabkan oleh
virus, cairan serebrospinal tampak jernih
dibandingkan meningitis yang disebabkan oleh
bakteri.
Etiologi

Meningitis bakterialis :
 Streptococcus pneumoniae (terdapat pada hidung, sinus,

dan saluran pernapasan)


 Neisseria meningitidis (menyebar melalui air liur atau

lendir saluran pernapasan)


 Haemophilus influenza tipe B atau Hib (jenis bakteri yang

dapat menyebabkan meningitis pada anak-anak.


 Listeria monocytogenes. (umumnya terdapat pada

makanan, seperti melon, keju, dan sayuran mentah)


 Staphylococcus aureus (umumnya ditemukan pada kulit

dan saluran pernapasan)


Etiologi

 Meningitis virus
Virus-virus yang dapat menyebar melalui udara,
seperti saat bersin atau batuk, berbagi penggunaan
barang pribadi, atau menyentuh benda yang
terkontaminasi. Virus meningitis meliputi virus
kelompok enterovirus, virus herpes simplex, HIV,
virus West Nile, dan coltivirus.
Etiologi

 Meningitis jamur
Meningitis yang disebabkan oleh jamur masih
tergolong jarang terjadi. Jenis jamur yang dapat
menyebabkan meningitis adalah cryptococcus,
blastomyces, histoplasma, dan coccidioides.
Penyebaran jamur dapat melalui tanah atau debu
yang terkontaminasi dan terhirup oleh pasien.
Etiologi

 Meningitis parasit
Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris
procyonis, tidak disebarkan melalui kontak
langsung. Parasit ini biasanya terdapat pada siput
yang yang berisiko tercemar parasit tsb
Manifestasi Klinis
 Demam
 Kaku kuduk pada leher
 Sakit kepala
 Mual dan muntah
 Kejang
 Anoreksia
 Malaise
 Ada ruam pada
ekstremitas
 Sensitif terhadap cahaya
Apa komplikasi dari meningitis?

 Trombosis vena cerbral, menyebabkan kejang, koma,


atau kelumpuhan
 Efusi atau abses subdural, yaitu penumpukan cairan
diruangan subdural karena adanya infeksi karena
kuman
 Hidrosefalus, yaitu pertumbuhan lingkaran kepala yang
abnormal yang karena oleh penyumbatan cairan
serebrospinalis
 Ensefalitis, yaitu radang pada otak
 Abses otak, terjadi karena radang yang berisi pus atau
nanah diotak NEXT
Apa komplikasi dari meningitis?

 Arteritis pembuluh darah otak, yang dapat


mengakibatkan infrak otak karena adanya infeksi pada
pembuluh darah yang mengakibatkan kematian pada
jaringan otak.
 Kehilangan pendengaran, dapat terjadi karena radang
langsung saluran pendengaran.
 Gangguan perkembangan mental dan intelegensi karena
adanya retardasi mental yang mengakibatkan
perkembangan mental dan kecerdasan anak terganggu.
(Harsono. 2009)
Pemeriksaan Penunjang

 CT-Scan
 Pemeriksaan CSS dari fungsi lumbal
 Kultur darah/hidung/tenggorokan/urine : melihat
tipe penyebab infeksi
 Pemeriksaan darah : Glukosa serum : meningkat
(meningitis), LDH serum : meningkat (meningitis
bakteri) Sel darah putih : sedikit meningkat dengan
peningkatan neutrofil (infeksi bakteri) Elektrolit
Darah : Abnormal. LED : meningkat pada
meningitis
Asuhan Keperawatan

PENGKAJIAN
 Biodata klien.

 Riwayat kesehatan yang lalu

Apakah pernah menderita penyait ISPA dan


TBC ?
Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ?
Apakah Pernah operasi daerah kepala ?
 Riwayat kesehatan sekarang
Asuhan Keperawatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi

sehubungan dengan diseminata hematogen dari


patogen.
 Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan

peningkatan tekanan intracranial


 Risiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan

kejang umum atau fokal, kelemahan umum, vertigo.


 Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan

kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan


Asuhan Keperawatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan

defisit neurologis
 Anxietas berhubungan dengan krisis situasi,

ancaman kematian.
 Nyeri sehubungan dengan adanya iritasi lapisan

otak
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Asuhan Keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan
dengan diseminata hematogen dari patogen :
 Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan

 Pertahankan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat.

 Pantau suhu secara teratur

 Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang

terus menerus
 Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur,

dianjurkan nfas dalam


 Cacat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau )
Asuhan Keperawatan

Gangguan perfusi jaringan b.d peningkatan tekanan


intracranial :
 Pasien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal
 Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS
 Monitor tanda-tanda vital seperti TD, Nadi, Suhu, Resoirasi
dan hati-hati pada hipertensi sistolik
 Monitor intake dan output
 Bantu pasien untuk membatasi muntah, batuk. Anjurkan pasien
untuk mengeluarkan napas apabila bergerak atau berbalik di
tempat tidur.
Asuhan Keperawatan

Resiko tinggi terhadap trauma b.d kejang


umum/vokal, kelemahan umum vertigo.
 Pantau adanya kejang
 Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan
pasang jalan nafas buatan
 Tirah baring selama fase akut kolaborasi berikan obat :
venitoin, diazepam, venobarbital.
Asuhan Keperawatan

Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi


 Ukur suhu badan anak setiap 4 jam
 Pantau suhu lingkungan
 Berikan kompres hangat
 Berikan selimut pendingin
 Kolaborasi dengan tim medis : pemberian antipiretik
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai