Anda di halaman 1dari 8

Kelainan seksual

Kelainan seksual adalah cara yang ditempu seseorang untuk mendapatkan kenikmatan
seksual dengajn jalan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebuit
adalah dengan menggunakan objek seks yang tidak wajar.penyebab tewrjadiny6a kelainan ini
bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan
pergaulan, trauma, dan kelainan genetika.

Menurut beberapa dokter ahli, kelainan seksual paling banyak disebabkan faktor
genetika. Genetika disini maksudnya ada kelainan anak pada sewaktu dalam kandungan dan
pembentukan gen. Seseorang yang mempunyai kelainan seksual yang diakibatkan oleh faktor
genetik ini sulit disembuhkan.

Kelainan seksual yang terjadi akibat trauma pada masa kecil disebabkan beberapa
faktor dan sangat bervariasi. Contohnya melihat orangtuanya melakukan hubungan seksual
atau mengalami pelecehan seksual dari orang yang usianya lebih tua sehingga pengertian
tentang hubungan seksual tersebut menjadi salah arti.

Penyebab kelainan seksual dari lingkungan pergaulan tidak lain karena sekitar tempat
dia bersosialisasi lebih didominasi oleh orang-orang yang memang telah memiliki kelainan
seksual. Akibatnya, lama kelamaan orang tersebut akan mencoba sesuatu yang berbeda.
Dengan begitu, secara tidak sadar akan membuatnya merasa ketagihan dan selanjutnya akan
mengulanginya lagi.

Macam –macam kelainan seksual yang banyak dijumpai sebagai berikut :

A. Homoseksual
Istilah homo di ambil dari bahasa yunani yang artinya sama . istilah ini pertama
kali di perkenalkan di eropa menjelang akhir abad ke -19 . untuk lebih tepatnya, jika
penderita homo seksual penderita laki –laki , sebutannya gay. Rasa ketakutan atau
kebencian seseorang terhadap kaum gay disebut homofobia. Jika penderita homo
seksual tersebut perempuan, sebutan lesbian. Jika seseorang dapat melakukan
hubungan seksual dengan sesama jenis maupun lawan jenis, sebutannya biseksual.
Faktor penyebab paling kuat timbulnya kelainan ini adalah faktor keturunan .
dulu, para sosiolog berpendapat bahwa penyebab homo seksual adalah faktor
lingkungan, usia dewasa. Namun pernyataan ini belum teruji 100% kebenarannya.
Sejumlah ahli dilibatkan untuk mengetahui jawaban yang sesungguhnya, tetapi
sayang hasilnya masih belum dapat dipastikan.
Homoseksual sebenarnya bukan tergolong penyakit pada umumnya, melainkan
lebih cenderung kepada pilihan identitas seseorang. Karenanya cara apapun yang
digunakan untuk penyembuhannya, tidak selamanya akan berhasil. Seorang homo
seksual akan sangat sulit untuk diubah menjadi heteroseksual , yaitu seseorang ( laki-
laki dan perempuan 0 yang tertarik pada jenis kelamin yang berbeda . istilah hetero
berhasal dari yunani yang berati berbeda.
Pandangan masyarakat kita sendiri terhadap kaum homoseksual ini telah
mengalamai pergeseran. Dulu, mereka menganggap bahwa homoseksual sebagai
sesuatu yang menjijikan, kutukan, pembawa bencana, tidak berperasaan, munafik,
penganiayaa anak kecil, atau bahkan penyebab AIDS. Memang benar, sebelum
disebut AIDS, oleh pusat pengendalian penyakit ( CDC) AS, penyakit ini disebut
sebagai penyakit infeksi kaum gey atau ay related infecsitious disease (GRID).
Namun, setelah ditemukan fakta bahwa sindroma ini jelas bukan saja penyerang para
gey, namanya diubah menjadi AIDS. Seperti diketahui semua orang, HIV dan AIDS
dapat menyerang siapa saja, dari orang tua saampai anak-anak. Bahkan dalam
kandungan sekalipun, tanpa memandang identitas seksual mereka.
Sekarang, pandangan terhadap homo seksual tidak begitu di dramatisir lagi.
Bahkan, sebagian masyarakat ( terutama masyarakat ekonomi maju ) telah menerima
mereka sebagai bagian anggota masyarakat. Karena sebenarnya, mereka juga sama
seperti kebanyakan orang normal lainnya. Hanya, masalah identias seksualnya
membedakannya. Mereka tidak perlu disalahkan atas keadaan ini. masalah mana yang
benar, tergantung dari apa yang diperbuatnya. Sejauh dirinya dapat mengendalikan
dan memperbaiki anggapan yang selama ini dituduhkan masyarakat tidak akan ada
menjauhinya.

B. Sodomi
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. Biasanya sodomi
ini dilakukan oleh para homo. Sebenarnya anus hampir dapat disamakan dengan
lubang vagina karena memiliki rektum, yaitu bagian usus besar yang terletak dekat
anus. Anus juga terdiri dari saraf-saraf sehingga sangat peka dan sensitif terhadap
rangsangan seksual. Sodomi beresiko tinggi terhadap kesehatan karena anus
merupakan tempat berkumpulnya bakteri.
C. Transeksual
Sebutan ini ditujukan untuk seseorang laki- laki atau perempuan yang tidak
menginginkan jenis kelamin mereka sesungguhnya. Mereka rela menjalani operasi
kelamin untuk memperoleh kepuasaan seksualnya. Pada laki- laki, mereka akan
meminta penyuntikan hormon perempuan yang berfungsi menghasilkan sifat feminim
dan memperbesar payudaranya. Meskipun demikan, kromosom kejantannya, yang
merupakan keturunan dari orangtua laki-lakinya, tidak dapat diubah.
Kelainan ini sebetulnya sudah dapat dilihat pada usia kanak kanak , seperti
kesukaannya bermain boneka dan hal lain lain yang berhubungan dengan kegiatan
perempuan.
Pada seorang perempuan yang ingin seorang laki-laki , operasi ini sangat sulit
dilakukan dan jarang terjadi.

D. Transvestite
Transvestite adalah istilah yang diberikan kepada seorang laki-laki
heteroseksual yang menginginkan memakai pakaian perempuan. Tujuannya untuk
membangkitkan rangsangan seksual dan kemudian dapat memperoleh kepuasaan
seksualnya. Jika tidak dapat memenuhi keinginnanya untuk menggunakan pakaian
perempuan tersebut, dia akan merasa prustasi. Klainan ini merupakan gangguan
psikoseksual. Biasanya, pada msa kecil hingga memasuki usia remaja, kelainan ini
sudah dapat terlihat, yaitu pada kesukaannya mengenakan pakaian perempuan.
Setelah menemukan adanya reangsangan seksual dari pakaian tersebut, kebiasaan ini
diteruskan melalui mastrubasi dan akhirnya digunakan ketika lakukan hubungan
seksual. Semakin bertambah usia, kebiasaan ini akan berkurang atau hilang sama
sekali, tergantung seberapa dia menjadi transvestite. Ada beberapa tahap untuk
menjadikan seseorang menjadi transvestite, yaitu sebagai berikut.

a. Cross Dressing Partial


Ini merupakan tahap awal transvestite.Pakaian yang dikenakannya BH dan
celana dalam perempuan.
b. Cross Dressing Total
Ini merupakan tahap lanjutan yang sudah berganti total.Pakaian yang
dikenakkannya adalah pakaian perempuan secara lengkap.Kejadian ini dilalui
seorang laki-laki ketika memasuki usia remaja sehungga dewasa muda.
Jika pelaku ,masih dalam tahap awal,kebiasannya itu akan hilang dengan
kesendirianya.Ada sebagian kecil pelaku yang saat memasuki usia tidak
menghilangkan kebiasaannya ini,bahkan bertekad akan mengenakan pakaian
perempuan sepanjang hidupnya.Dia dapat hidup normal sebagai seorang
perempuan,tapi tetap saja menganggap dirinya seorang laki-laki.Hal inilah yang
dapat membedakan transvestite dengan transeksual.
Beberapa penderita transvestite memenuhi keinginanaya dengan cara
sembunyi-sembunyi didalam kamarnya.Selama peristiwa itu,terjadilah ereksi
penis.Kemudian ,orgasmenya dilalui dengan bermasturbasi.Namun ,penderita
lain berjalan mondar-mandir dengan mengenakan pakaian perempuan
disepanjang jalan.Penampilannyaseperti perempuan sebenarnya,cantik dan
feminim.Namun,jika atribut yang dipakainya itu dibuka,jelaslah terlihat sifst
kejantanannya.
E. Voyeurisme atau scoptophilia
Istilah voyeurisme atau scoptophilia diambil dari bahasa prancis vayeur yang
artinya mengintip.Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasaan seksual dengan
cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang,maqndi,atau bahkan
berhibungan seksual .Kebiasaan mengintip ini biasanya dilakuakan melalui celah
jendela,lubang kunci,atau atap rumah.Setelah melakukan kegiatan
mengintipnya,oramg tersebut tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban
yang diintip.Dia hanya mengintip atau melihat ,tidak lebih.Ejakulasitau melihat
korbanya dilakukan dengan cara bermastrubasi setelah atau selama mengintip atau
melihat korbanya.Dapat dikatakan ,kegiatan mengingtip atau melihat tadi merupakan
rangsangan seksualnya untuk memperoleh kepuasan seksual.
F. Masokisme seksual
Kelainan ini diidap seseorang yang dengan sengaja membiarkan dirinya disiksa
atau disakiti,baik secara fisik maupun psikologis,untuk memperoleh kepuasan
seksualnya .Ia akan merasa puas jika dirinya semakin tersakiti atau tersiksa.
G. Sadisme seksual
Kelainan ini merupakan kebalika dari masokisme. Artinya, penderita sadism
akan memperoleh kepuasan seksual jika melakukan hubungan seksual dengan cara
mnyakiti atau menyiksa terlebih dahulu pasangannya. Ia akan semakin puas jika
melihat pasangannyan tersebut kesakitan.
H. Sado-masochist
Kelainan ini bias juga disebut S-M, yaitu sebutan untuk penderita sadism yang
melakukan hubungan seksual dengan seorang masokis.
I. Necrophili
Penderita necrophilia akan memperoleh kepuasan jika berhubungan seksual
denagn mayat. Sipenderita biasanya mempunyai keperibadian tertutup, pemalu, dan
tida percaya diri. Ia merasa takut berhubungan normal karena khawatir terjadi
penolakan, yang otomatis akan mempengaruhi psikologis dan aktivitas seksualnya.
Mayat ada objek seksual yang di anggap tidak akan dapat melawan atau menolak
keinginanny a dalam berhubungan seksual.
J. Incest
Incest adalah suatu hubungan sekdual denagn pasangan yang masih mempunyai
pertalian darah, seperti anak laki-laki denan ibunya atau saudara perempuannya, kake
denagn cucu perempuannya, atau bapak deangan anak perempuannya.
Berlangsungnya hubungan seksual seperti ini biasanya dilakukan melalui ancaman
atau paksaan. Namun, karena adanya hubungan akrab yang mendalam anatara
orangtua dan anak, perasaan dipaksa bias saja tidak terjadi. Hanya karena rasa
ketakutan dan ingin dapat perhatian kasih saying dari orangtau atau kakaknya, seorang
anak atau remaja mau melakukan perbuatan ini.
Biasanya, factor lingkunganlah yang memenagaruhi lingkungan ini, yaitu
karena adanya rasa cinta yang mendalam sebagai anggota keluarga, tapi semakin lama
rasa cinta tersebut berkembang menjadi ras cinta ayaknya sepasang kekasih.
K. Exhibitionis
Penderita exhibitionis akan memperoleh kepuassan seksual denagn cara
memperlihatkan penis secara senagaja kepada perempuan atau anak kecil yang
menurutnya sesui denagn keinginnannya. Korban-korban tersebut tentu saja tidak
dikenalnya. Biasanya ia mencari korban disekitar halte bis atau tempat umum-umum
lainnya. Ketika sikorban menjerit ketakutan, jijik, terkejut, dia akan semakin
terangsang. Setelah memperlihatkan penisnya, ia tidak akan meneruskan aktivitas
seksualnya kepada korban, seperti berhubungan seksual. Beberapa penderita tidak
hanya memperlihatkan penisnya, dia juga akan bermastrubasi hingga mengalami
ejakuasi.
Tahap awal munculnya kelainan ini adalah adanya perasaan cemas, gelisah,
tegang yang berkeanjangan. Setelah penderita memperlihatkan penisnya, penderita
merasa lebih tenang dan lega. Perasan lega itu biasanya disertai dengan adanya
ketakutan atau penyesalan dalam dirinya. Namun, hal ini tidak membuatnya tidak
mengulangi perbuatan itu lagi. Dai mampu menutupi kelakuannya pada saat akan
ditangkap atau diketahui oleh orang lain.
Menyembuhkan para exhibitionis dapat dilakukan dengan mengajaknya
berkonsultasi dengan seorang psikiater.

L. Fetishisme
Fetishisme berarti sesuatu yang di puja-puja. Jadi, fetishisme merupakan
pemujaan yang di tunjukan pada benda-benda mati atau bagian tubuh seseorang yang
menjadi idolanya, sampai mendapat kepuasan seksual. Fatishi tersebut tidak terbatas
bentuk dan wujudnya, bisa BH, parfum, celana dalam perempuan,sepatu,rambut,kaos
kaki, tastangan,kaki,maupun suara. Dengan hanya melihat dan memegang objek yang
menjadi kesukaan nya tersebut, seorang fatis mendapat kan kepuasaan seksual.
Aktifitas seksual nya disalurkan melalui bermansturbasi dengan rambut,kaos
kaki,BH,atau hal-hal lain yang dapat membangkitkan nafsu seksualnya sampai dia
mengalamin ejakulasi.Namun, ada juga beberapa fatis yang melakukan seksualnya
melalui seorang perempuan. Artinya saat melakukan aktivitas seksualnya, dia
meminta kepada seseorang perempuan untuk mengenakan benda-benda yang menjadi
favoritnya. Kehadiran benda-benda tersebut sangat di temukan atau tidak ada, secara
otomatis penisnya tidak akan berereksi.Akibatnya, dia tidak dapat menikmati aktivitas
seksualnya.
Penderita fatis suara akan menggunakna saluran telepon, yaitu dengan
mengucapkan kata-kata porno di sertai desahan nafas seperti layaknya berhubungan
seksual, untuk mem,bangkitkan nafsu seksualnya. Fatis suara akan bermansturbasi
dan akan mengalami ejakulasi jika korban merasa kaget dan marah kepada nya.
Adabeberapa sebutan untuk para fatis, dianataranya sebagai berikut.
- Menekinisme, yaitu seorang fatis yang mempunyai fatis berupa menekin (patung
yang panjang di dalam sebuah etalase dengan mengenakan baju perempuan).
- Pygmalionisme, yaitu seorang fatis yang mempunyai fatishi berupa patung hasil
pahatan(arca).
M. Zoolagnia
Zoolagnia adalah kelainan seksual yang diidap seseorang yang memperoleh
kepuasaan seksual ketika melihat binatang sedang berhubungan seksual.
N. Phedophilia
Phedophilia adalah kelainan seksual yang memperoleh kepuasan jika
berhubungan seksual dengan anak kecil atau di bawah umur. Penderita phedoplia ini
sering memerkosa korbannya.
O. Hiperseks
Hiperseks adalah seseorang yang selalu ingin melakukan hubungan seksual
sesering mungkin.
P. Triolisme
Triolisme adalah penderita kelainan seksual yang akan memperoleh kepuasaan
seksual jika saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan di lihat oleh orang
lain. Triolisme dapat juga di artikan sebagai hubungan seksual yang dilakukan oleh
satu perempuan dengan tiga laki-laki.
Q. Bestialitas
Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasaan seksual melalui binatang.
Artinya, ia dapat berhubungan seksual dengan binantang.
R. Nermaphrodite
istilah ini diambil dari nama dewa yunani yaitu hermes dan aprodite. jadi,
nermaphrodite artinya setengah laki-laki dan setengah perempuan. orang tersebut
sudah terlahir dengan mempunyai 2 jenis alat kelamin. meskipun sebenarnya salah
satunya tidak begitu nyata. pada beberapa kasus tersebut sebagai alat kelamin yangh
tidak menentu. orang tersebut tidak memilih atau menginginkan jenis kelaminnya,
kecuali ndia melakukan transeksual (operasi kelamin) . namun sebenarnya, tindakan
mengoperasikan alat kelaminnya tersebut bukanlah sesuatu yang tepat (tidak
mungkin) . hal yang mungkin dilakukan adalah denmgan menjalanin terapi hormone
untuk merangsang pertumbuhan sifat dan cirri-ciri sebagai laki-laki dan perempuan.
sebenarnya, kelainan-kelainan diatas timbul karena kurangnya penerangan yang
kyurang jelas dan benar mengenain segala bentuk aktivitas seksual. disinilah letak
peran orang tua untuk memberikan penjelasan secara bijaksana dan realitis. dengan
adanmya kpmunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak, penyalahgunaan
aktrivitas seksual tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai