Anda di halaman 1dari 44

ASKEP JIWA

PADA GANGGUAN
PENYIMPANGAN
SEKSUAL
KELOMPOK 10 KELAS 3A
DISUSUN OLEH :

1. Oktiaji Muamar Mahardika 2001027


2. Radisma Fitdan Pradista 2001028
3. Rizka Hasanah 2001029
01
TINJAUAN
TEORI
Penyimpangan sosial
1. Pengertian penyimpangan seksual
Perilaku penyimpangan seksual merupakan tingkah laku seksual yang tidak dapat
diterima oleh masyarakat karena tidak sesuai dengan tata cara serta norma- norma agama.
Penyimpangan seks dikuasai oleh kebutuhan-kebutuhan neorotis dengan dorongan-dorongan
non-seksualistas dari pada kebutuhan erotis yang pada akhirnya menutun seseorang pada
tingkah laku menyimpang. Penyimpangan seksual ini dapat merugikan orang lain dan orang
banyak.

Menurut Kartono (1998:22) Ketidakwajaran seksual “sexual perversion” itu mencakup


perilaku seksual atau fantasi-fantasi seksual yang diarahkan pada pencapaian orgasme lewat
relasi diluar hubungan kelamin heteroseksual dengan jenis kelamin yang sama atau dengan
partner yang belum dewasa dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual
dalam masyarakat yang bisa diterima secara umum.
2. Karakteristik penyimpangan seksual
1. Perzinaan
Hubungan seksual antara dua orang yang bukan merupakan suami-istri, baik dilakukan oleh seorang perjaka dengan
perawan atau orang-orang yang sudah berumah tangga untuk memuaskan dorongan seksual sesaat. Perzinaan ini dilakukan
untuk memperoleh tambahan kepuasan seks yang tidak terpenuhi dan bila dilakukan akan menimbulkan kecemasan, rasa
bersalah yang terus membayangi sehingga timbul kesengsaraan dan penderitaan batin bagi si pelakunya karena telah
melanggar norma agama dan norma social di masyarakat.
2. Perkosaan
Tindakan menyetubuhi seorang wanita yang bukan isterinya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan. Dalam
bahasa inggris perbuatan tersebut dinamakan rape yang berasal dari bahasa latin rapere, yakni “mengambil sesuatu dengan
kekerasan”. Seorang suami yang memaksa istrinya untuk bersetubuh dengannya, tidak dapat dikenakan pidana “perkosaan”
karena persetubuhan itu terjadi dalam perkawinan.
3. Pelacuran
Penyediaan pelayanan hubungan seks dengan imbalan uang atau hadiah- hadiah, disebut sebagai hubungan seks diluar
perkawinan karena terjadi hubungan seks antara orang yang tidak terikat oleh cinta perkawinan. Pelacuran bisa dilakukan
secara sendiri-sendiri atau dengan perantara orang lain dengan perjanjian prosentase tertentu. Pelacuran, apapun namanya di
kalangan masyarakat tidak diterima kehadirannya bahkan dimusuhi, karena dianggap sebagai perkerjaan yang tidak
bermoral.
Lanjutan..
4. Laki-laki Pencinta Laki-laki (Homoseksual)
Homoseksual adalah orang yang merasakan atau hanya tertarik dengan jenis kelamin yang sama, pria suka sama
pria. Definisi homoseksual tidak hanya diberlakukan untuk laki-laki, sebenernya wanita yang hanya Suka terhadap
sesamanya juga termasuk dalam kategori Homoseksual, tetapi di masyarakat umum istilah lesbianisme lebih dikenal untuk
wanita yang suka sama wanita. Padahal arti Homo sendiri berarti sama, sejenis atau satu golongan.
5. Perempuan Pencinta perempuan (Lesbianisme)
Lesbi adalah label yang diberikan untuk menyebut homoseksual perempuan atau perempuan yang memiliki hasrat
seksual dan emosi kepada perempuan lainnya (Ricch, 2000: 94).Namun demikian banyak diantara mereka yang
menunjukkan sikap dingin (frigid) dalam hubungan heteroseksual (perempuan - lelaki).
6. Pencinta seks anak (Pedofilia erotica)
Berasal dari kata paido (anak) dan philein (mencintai). Orang dewasa yang merasakan kepuasan seksual dengan
mengadakan persetubuhan dengan anak- anak. Biasanya dilakukan oleh orang yang mempunyai kelainan mental.
Lanjutan
7.Waria (Transvetisme)
Transvetisme adalah Seseorang yang secara anatomis laki-laki, tetapi secara psikologis merasa dan menganggap
dirinya seorang perempuan. Ia akan berperilaku dan berpakaian seperti perempuan
8.Seks dubur (sodomi)
Pengertian Liwath (Sodomi) atau seksual analisme ialah pemakaian anus untuk bersenggama. Dalam al-Quran
perilaku liwath disebut dengan kata fahisyah. Menurut Muhammad Ali al-Shabuni,kata fahisyah diartikan pelampiasan
nafsu seks laki-laki kepada sesama jenisnya melalui dubur. Pengertian ini sama dengan pengertian Liwath (Sodomi) dalam
referensi yang sudah disebutkan. sodomi ini juga berlaku dikalagan para gay atau bisek dan bahkan hubungan heteroseksual
juga ada yang melakukannya dengan cara sodomi (hubungan seks melalui anus).
9.Rancap (Masturbasi)
Masturbasi bisa disebut juga onani atau rancap. Kata masturbasi berasal dari bahasa latin yang berarti memuaskan
diri sendiri. Kata masturbasi sendiri terdiri atas dua kata yaitu manus yang berarti tangan dan stuprare yang berarti
mengurangi kehormatan.
Lanjutan
10.Pamer alat Vital (Ekshibionisme)
merasa puasa dengan memamerkan organ tubuhnya sendiri kepada orang yang tidak dikenalnya dengan tujuan untuk
mendapatkan kegairahan seksual, tanpa upaya lanjut untuk mengadakan aktivitas seksual dengan orang yang tidak dikenalnya itu.
Misalnya, pria memamerkan alat kelamin genitalnya dan wanita memamerkan payudaranya. Kepuasan seksual didapat dari melihat
reaksi seperti : terperanjat, takut, kagum atau jijik yang berasal dari orang yang menyaksikannya.
11.Pengintip (Voyeurisme)
Pengintip Adalah suka mengintip orang yang lagi berhubungan seks atau suka melihat alat kelamin orang lain, yang jelas
mereka seperti itu dengan sengaja alias punya niatan khusus untuk kegiatan-kegiatan seperti tadi, dan sudah pasti ini menjadi
kebiasaan mereka. Voyeurisme ini juga dasarnya dilakukan supaya mendapatkan kepuasan seksualnya.Hanya dengan mengintip saja.
12.Hubungan intim Sedarah (Insestus)
Hubungan seksual antara pria dan wanita yang satu sama lain terikat oleh pertalian keluarga sedarah, pertalian keluarga
karena perkawinan atau pertalian keluarga angkat yang menurut agama atau kebudayaan dianggap sebagai penghalang bagi hubungan
seksual itu seperti antara ayah dengan putrinya, antara kakek dan cucu perempuaannya.
13.Seks dengan kekerasan (Sadisme)
Istilah ini muncul pertama kali dari seorang bangsawan Perancis. Seseorang yang melakukan tindakan sadistik biasanya dia
akan merasakan kepuasaan yang amat sangat kalau orang tersebut ketika melakukan hubungan seks dengan cara menyiksa,
menganiaya dan menyakiti ( seperti memukul, mencambuk) Orang yang seperti ini akan terus menerus mencari pasangan seks yang
sesuai dengan keinginannya.
Lanjutan
14.Pencinta pakaian dalam (Fetikhisme)
Berasal dari bahasa Portugis feitico, yang berarti sulapan atau sihir. Kata ini berarti ketergantungan pada suatu bagian tubuh
atau benda mati sebagai satu- satunya cara untuk mendapatkan kegairahan seksual dan ejakulasi. Keadaan ini terutama ditemukan
pada para pria. Ciri utama fetisisme adalah penggunaan benda mati (fetisy) sebagai cara terpilih atau ekslusif untuk mencapai
kepuasan seksual.
15.Pencinta Mayat (Nekrofilia)
Berasal dari kata nekros yang berarti mayat dan philein yang berarti mencintai. Maksudnya yaitu Orang yang melakukan
senggama dengan mayat dan merasa puas secara seksual.
16.Seks Segi Tiga (Troilisme)
Berasal dari bahasa Perancis trois yang berarti tiga, adalah gejala melakukan senggama dengan pasangannya dengan
mengajak orang lain sebagai penonton. Penderita gangguan psikoseksual jenis ini biasanya melakukan hubungan seks dengan tiga
orang dua wanita dan satu pria, atau dua pria dan satu wanita secara bersama-sama sekaligus melakukan kegiatan menyimpang sepeti
felasio, kunilingus, pederasti atau senggama yang disertai beberapa kegiatan seksual lain.
17.Seks Dengan Hewan (Bestialitas)
Penyebabnya karena merasa kekurangan untuk melakukan hubungan seks dengan manusia. Hal ini bisa terjadi pada pria dan
wanita. Misalnya seorang wanita yang memelihara anjing yang sangat disayanginya. Dia melatih anjingnya untuk menjilati
kelaminnya dan kemudian bersetubuh dengan anjing itu. Kepuasan seksualnya diperoleh dari persetubuhan dengan anjingnya.
3. Etiologi

Faktor internal Faktor eksternal


a. Kelainan fisik sejak lahir a. Lingkungan keluarga
b. Kelainan pengaruh obat b. Lingkungan social
c. Problem emosional c. Lingkungan sekolah
4. Faktor yang mempengaruhi
seksualitas 4. Konsep Diri : Pandangan individu terhadap dirinya
sendiri mempunyai dampak langsung terhadap
1. Pertimbangan Perkembangan : Proses perkembangan seksualitas
manusia mempengaruhi aspek psikososial, emosional dan
biologi 5. Budaya, Nilai dan Keyakinan : . Tiap budaya
mempunyai norma-norma tertentu tentang identitas dan
2. Kebiasaan Hidup Sehat dan Kondisi Kesehatan : perilaku seksual
Kebiasaan tidur, istirahat, gizi yang adekuat dan
pandangan hidup yang positif mengkontribusi pada 6. Agama : Pandangan agama tertenmtu yang
kehidupan seksual yang membahagiakan diajarkan, ternyata berpengaruh terhadap ekspresi
seksualitas seseorang
3. Peran dan Hubungan : Kualitas hubungan seseorang
dengan pasangan hidupnya 7. Etik : Seksualitas yang sehat menurut Taylor, Lilis
& Le Mone (1997) tergantung pada terbebasnya
individu dari rasa berssalah dan ansietas
5. Proses perkembangan kesadaran diri terhadap seksual

Tahap Ketidaksesuaian Tahap Ansietas


Kognitif

01 a. Menghindari

keyakinan pribadi
tangguang jawab
profesional dan tetap berpegang pada

b. Memeriksa fakta bahwa seksualitas


merupakan bagian integral dari keadaan
manusia
02 a. mengalami ansietas, rasa takut dan syok
b. menyadari bahwa semua orang mengalami
ketidakpastian, merasa tidak aman, bertanya-
tanya dan bermasalah yang berkaitan dengan
seksualitas.

03 04
Tahap Marah Tahap Tindakan
a. Kemarahan umumnya ditujukan pada diri a. Pada tahap terakhir ini, perasaan marah mulai
sendiri, klien dan masyarakat berkurang
b. Perawat mulai mengakui bahwa masalah b. Perawat mulai menyadari bahwa
yang berkaitan dengan seks dan seksualitas menyalahkan diri sendiri atau masyarakat
bersifat emosional karena ketidaktahuannya, tidak akan membantu
klien dengan masalah seksualnya.
02
ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA
GANGGUAN PENYIMPANGAN
SEKSUAL
KASUS
Ny. Y berjenis kelamin perempuan, berusia 32 tahun datang ke RS bersama
suaminya. Ny. Y adalah seorang penjaga toko, 4 tahun yang lalu Ny.Y mengalami
kejadian yang sangat membuatnya trauma, saat pulang kerja Ny.Y dihadang oleh
sekelompok pria dan Ny. Y dilecehkan saat itu Ny.Y mengalami trauma yang
cukup berat saat ini. Setelah 3 tahun berlalu Ny.Y menikah dengan Tn.T dan
sudah 1 tahun berlalu Ny.Y tak pernah mau melakukan hubungan suami istri
dengan Tn.T. Saat ditanya Ny.Y mengatakan hasrat seksualnya menurun karena
teringat kejadian di masa lalu dan mengeluh hubungan seksual terbatas. Tn.T
mengatakan Ny.Y selalu menolak dan mengatakan takut untuk melakukan
aktivitas seksual. Tn.T mengatakan hampir pasrah dengan kondisi istrinya saat
ini. Ny.Y mengatakan bahwa ia merasa depresi karena tak bisa menjalankan
tugasnya sebagai istri. Ny.Y merasa tertekan dan sering perang dingin dan
bermasalah dengan suaminya.
PENGKAJIA
N
a. Identitas pasien
Nama : Ny.Y
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status : istri
Alamat : klaten
Sumber Informasi : klien dan keluarga
b. Identitas keluarga
Nama : Tn.T
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : pegawai kantor
Hubungan dengan pasien : suami
Alamat : klaten
Keluhan Utama
Ny.Y mengatakan hasrat seksualnya menurun dan mengeluh karena
hubungan seksualnya terbatas.

Masalah keperawatan : Pola seksual tidak efektif


Riwayat Kesehatan Saat Ini
Tn.T mengatakan Ny.Y selalu menolak ketika diajak berhubungan dan
takut untuk melakukan aktifitas seksual. Ny.Y mengatakan hasrat
seksualnya menurun dan mengeluh karena hubungan seksualnya terbatas.
Ny.y juga mengatakan merasa depresi dan tertekan karena tak bisa
menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang baik.

Masalah keperawatan : ketidakberdayaan


Genogram
Faktor Presdiposisi
Empat tahun yang lalu klien mengalami kejadian yang menyedihkan yakni saat
pulang kerja ia dilecehkan oleh beberapa orang pria dan hal tersebut membuat
klien menjadi trauma untuk melakukan hubungan seksual dengan seorang pria.
Keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dan tidak
ada pengobatan sebelumnya, pasien sebelumnya tidak pernah mengurung diri di
kamar dan tidak pernah mengalami aniaya fisik dan klien pernah mengalami
aniaya seksual dimasa lalu. Anggota keluarga tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa dan pasien mengalami pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan.
Masalah keperawatan : disfungsi seksual
Keadaan Umum Keluhan Fisik

• Kesadaran : compos ● Ny.Y mengatakan hasrat


mentis seksualnya menurun dan
• Ttv : TD: 120/80mmHg, mengeluh karenahubungan
N: 90x/menit, S : 36 deracat seksualnya terbatas
celcius, RR: 20x/menit
• BB : 50kg
• TB :160cm
Pemeriksaan Head
to Toe
● Kepala : Simetris, warna rambut ● Dada :
hitam, tidak terdapat nyeri tekan • Inspeksi : Dada kanan dan kiri
● Mata : Simetris dan bersih simetris tidak ada edema
● Hidung : Simetris dan tidak ada
• Palpasi :Tidak ada nyeri tekan,
pembengkakan
● Telinga : Simetris dan bersih, tidak paru - paru kanan simetris
ada nyeri • Perkusi : Sonor
● Mulut : Bersih dan tidak ada luka • Auskultasi : Suara nafas
dan tidak pucat vasikuler, tidak ada suara
● Leher : Tidak ada pembesaran tambahan
kelenjar limpa dan tidak ada tiroid.
Lanjutan..

● Abdomen : ● Genitalia : Tidak ada


• Inspeksi : Tidak ada edema, kelainan /penyakit pada vagina
tidak ada lesi kulit, simetris dan tidak terpasang kateter
• Auskultasi : Bising usus ● Ekstermitas atas : Tangan
normal 12x/menit kanan kiri simetris, tidak ada
• Perkusi :Timpani (normal) edema
• Palpasi : Tidak ada nyeri tekan ● Ekstermitas bawah : Kaki
kanan dan kiri simetris, tidak
ada edema
Riwayat
Alergi
Ny. Y tidak memiliki Riwayat alergi.
Konsep Diri

● Citra tubuh : klien mengatakan ● Ideal diri : klien mengatakan


menyukai matanya yang lentik harapannya agar traumanya bisa
dan hidungnya yang mancung. sembuh secepatnya dan bisa
● Identitas diri : klien dapat menjadi istri yang baik bagi
menjelaskan identitas diri klien suaminya
seperti nama, alamat, umur, ● Harga diri : klien mengatakan
jenis kelamin, jumlah saudara, sangat tertekan karena tidak bisa
tinggal bersama siapa. memenuhi tugasnya sebagai istri
● Peran diri : klien mengatakan dengan baik
peran klien dirumah adalah
sebagai istri.
Hubungan Sosial

● Orang yang berarti : Klien ● Hambatan dalam berhubungan


mengatakan orang terdekat dengan orang lain : klien
dengannya adalah ibunya. mengatakan sering tertekan
● Peran serta kegiatan masyarakat karena tidak bisa menjadi istri
: klien mengatakan orangnya yang baik untuk suaminya, dan
penutup dan jarang melakukan klien sering perang dingin dan
kegiatan di masyarakat. bermasalah dengan suaminya.
● Masalah keperawatan :
ketidakberdayaan
Spiritual
Ny.Y mengatakan dirinya beragama islam dan melakukan
sholat 5 waktu. Klien mengatakan bahwa klien harus selalu
berdoa, bersabar dan yakin bahwa Allah pasti akan selalu
menolongnya.
Spiritual
Status Mental
● Penampilan : klien berpakaian rapi dan ● Persepsi : klien tidak berhalusinasi
tampak bersih ● Isi pikir : klien memiliki trauma masa lalu dan klien
● Pembicaraan : saat wawancara klien merasa tertekan karena tidak bisa menjadi istri yang
berbicara dengan sangat jelas dan klien baik untuk suaminya.
selalu menjawab pertanyaan perawat ● Arus pikir : pembicaraan klien bersifat koheren.
dengan yakin. ● Tingkat kesadaran : kesadaran klien jernih dan
● Aktivitas motorik : saat melakukan dapat menyebutkan dimana klien dan yang diajak
pengkajian klien tampak tenang dan bicara.
komparatif. ● Memori : klien tidak memiliki gangguan memori
● Alam perasaan : klien terlihat sangat ● Tingkat konsentrasi dan berhitung : klien mampu
putus asa dan sangat sedih. berkonsentrasi menjawab pertanyaan. Dan klien
● Afek : afek klien sesuai dengan stimulus dapat berhitung 2x5 klien menjawab “10”
yang ada ● Kemmampuan penilaian : klien cukup baik dalam
● Interaksi selama wawancara : klien cukup kemampuan penilaian
komparatif dalam menjawab pertanyaan ● Daya tilik diri : klien tau dirinya di RSJ dan klien
yang diberikan saat wawancara. tau dirinya sedang sakit.
Kebutuhan Persiapan Pulang

● Makan : klien mengatakan makan 3x ● Istirahat dan tidur : Keluarga mengatakan


sehari dan klien mamou membersihkan Ny.Y tidak ada gangguan, hanya saja
alat makan Ny.Y tidak pernah tidur siang dan
● BAB/BAK : klien mengatakan bahwa ia malamnya tidur sedikit larut.
BAB rutin setiap pagi hari 1x, warna ● Pemeliharaan kesehatan : klien
kuning, konsistensi padat dan klien mengatakan jika dia sudah pulang klien
mengatakan bahwa dia ke kamar mandi akan meminum obatnya dengan teratur
bisa 4-7x dalam seahri, warna urine dan rajin kontrol.
kuning jernih. ● Aktivitas dalam rumah : klien mampu
● Mandi : Klien tidak memiliki gangguan membersihkan dan berberes rumah.
kebersihan diri dan klien mengatakan ● Aktivitas luar rumah : klien dapat
mandi 2x sehari. melakukan pekerjaan di luar rumah
● Berpakaian : Klien dapat memilih sendiri.
pakaiannya sendiri dan dapat
mengenakannya sendiri
Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika memiliki masalah sering
bercerita dengan ibunya dan suaminya.
Masalah Psikososial Pengetahuan
dan Lingkungan
● Klien mengatakan hubungan ● Klien mengatakan bahwa
dengan orangtuanya, dirinya sakit dan bermasalah
mertuanya, dan iparnya baik. pada dirinya, klien juga tau
Klien juga mengatakan dirinya berada di RSJ.
bahwa orang yang berarti
adalah suaminya dan ibunya.
ANALISA DATA
Data Etiologi Diagnosa
Subjektif : Konflik perkawinan ditandai oleh Pola seksual tidak efektif
Ny.Y mengatakan hasrat seksualnya menurunnya gairah seksual
menurun karena teringat kejadian di
masa lalu dan mengeluh hubungan
seksual terbatas. Tn.T mengatakan
Ny.Y selalu menolak dan mengatakan
takut untuk melakukan aktivitas
seksual.

Subyektif : Rasa takut memulai hubungan seksual Disfungsi seksual


Klien mengatakan takut untuk akibat trauma masa lalu
melakukan hubungan dengan suaminya
dan klien mengatakan bahwa ia merasa
hasrat seksualnya menurun
Obyektif :
Klien nampak sedih dan murung
Data Etiologi Diagnosa
Subyektif : Interaksi interpersonal Ketidaberdayaan
Klien mengatakan bahwa ia tidak memuaskan
merasa tertekan karena tidak
bisa memenuhi tugasnya
sebagai istri dan sering
bermasalah dengan suaminya
Obyektif :
Klien nampak depresi dan
murung
Diagnosa
Keperawatan

Pola seksual tidak efektif b.d Konflik perkawinan ditandai oleh


menurunnya gairah seksual.

Disfungsi seksual b.d perubahan fungsi/struktural tubuh akibat trauma


masalalu dd mengungkapkan hasrat seksual menurun

Ketidakberdayaan b.d inteaksi interpersonal tidak memuaskan dd


menyatakan frustasi/ tidak mampu melaksanakan peran dan aktivitas
sebelumnya serta merasa depresi
Pohon masalah
Intervensi
Keperawatan
Pola seksual tidak efektif b.d Konflik perkawinan ditandai
oleh menurunnya gairah seksual
Kriteria Hasil : Intervensi :
L.07056 I.07214
Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
selama 5 x 24 jam, maka identitas seksual • Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem
membaik, dengan kriteria hasil: reproduksi, masalah seksualitas, dan penyakit
• Menunjukkan pendirian seksual yang menular seksual
jelas meningkat • Identifikasi waktu disfungsi seksual dan
• Menunjukkan pendirian seksual yang kemungkinan penyebab
jelas meningkat • Monitor stres, kecemasan, depresi, dan
• Verbalisasi hubungan harmonis penyebab disfungsi seksual
meningkat Terapeutik
• Verbalisasi hubungan seksual sehat • Fasilitasi komunikasi antara pasien dan
meningkat pasangan
• Berikan kesempatan kepada pasangan untuk
menceritakan permasalahan seksual
• Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
Lanjutan..
• Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan Bahasa yang
mudah diterima, dipahami, dan tidak menghakimi

Edukasi
• Jelaskan efek pengobatan, Kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
• Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
• Kolaborasi
• Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
Disfungsi seksual bd perubahan fungsi/struktural tubuh
akibat trauma masalalu dd mengungkapkan hasrat seksual
menurun
Kriteria Hasil : Intervensi :
L.07055 I.12447
Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi :
selama 5x24 jam diharapkan fungsi • Identifikasi kesiapan dan kemampuan
seksual klien membaik dengan kriteria menerima informasi
hasil: Terapeutik :
• Kepuasan hubungan seksual • Sediakan materi dan media pendidikan
meningkat kesehatan
• Hasrat seksual membaik • Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
• Orientasi seksual membaik kesepakatan
• Ketertarikan pada pasangan • Berikan kesempatan untuk bertanya
membaik • Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap
anak dan remaja serta pengaruh media
edukasi
Lanjutan..
Edukasi :
• Jelaskan anatomi fisiologi sistem reproduksi laki – laki dan perempuan
• Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan
• Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak – anaknya
• Anjurkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan
teman sebaya dan sosial dalam aktivitas sosial
Ketidakberdayaan bd inteaksi interpersonal tidak memuaskan dd
menyatakan frustasi/ tidak mampu melaksanakan peran dan aktivitas
sebelumnya serta merasa depresi
Intervensi :
Kriteria Hasil : I.09307
L.09071 Observasi :
Setelah diberikan asuhan keperawatan • Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam
selama 5x24 jam diharapkan pencapaian hidup
keberdayaan klien meningkat dengan Terapeutik :
kriteria hasil: • Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
• Verbalisasi mampu melaksanakan nilai penting
aktivitas meningkat • Pandu mengingat kembali kenangan yang
• Pernyataan frustasi menurun menyenangkan
• Perasaan tertekan menurun • Melibatkan pasien secara aktif dalam perawatan
• Pernyataan rasa malu menurun • Kembangkan rencana perawatan yang
melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana
sampai dengan kompleks
Lanjutan...
• Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan
dukungan kelompok
• Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikan kebutuhan
spiritual
Edukasi :
• Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
• Anjurkan mempertahankan hubungan
• Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain
• Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
• Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu
Implementasi

Implementasi adalah Pengelolaan dan


perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun
pada tahap perencanaan.
Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan berapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya yang
sudah dicapai.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai