Anda di halaman 1dari 16

Agnes Monica (30120118002)

Fayola Dwi Puspa (30120118013)


Lidwina Santi Setiawati (30120118027)
Laurensius Aditya Yoga Pratama (3012018026)
Valeria Diyan PS (30120118045)
APA PENGERTIAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS?

Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia


yaitu keinginan untuk berhubungan kehangatan,
kemesraan dan cinta, termasuk di dalamnya
memandang, berbicara dan bergadengan tangan.
Seksualitas masuk pada kategori kebutuhan rasa
cinta, memiliki dan dimiliki. Adapun urutan kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow:
Seksualitas adalah bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan
tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti
sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak
tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk pikiran,
pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
Seks adalah menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi
pada laki-laki dan perempuan, hubungan fisik antar individu (aktivitas
seksual genital).
APA KAITAN SEKS DENGAN PSIKOSOSIAL?
Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kondisi sosial seseorang
dengan kesehatan mental/emosionalnya. Seks mempunyai kaitan dengan psikososial:

1. Sexual Identity (Identitas kelamin)

Identitas kelamin adalah kesadaran ndividu akan kelaki-lakian atau kewanitaan tubuhnya (lebih mengacu
pada organ). Jika tubuh seseorang berkembang secara normal, maka seorang individu sejak umur 2 atau
3 tahun tidak meragukan lagi jenis seksnya.
2. Gender Identity (Identitas Jenis Kelamin)

Identitas jenis kelamin atau kesadaran akan jenis kelamin kepribadiannya (peran sosial berdasarkan seks
seseorang), merupakan hasil isyarat dan petunjuk yang tidak terhitung banyaknya dari pengalaman dengan
anggota keluarga, guru, kawan, teman kerja dan dari fenomena kebudayaan. Faktor kebudayaan dapat
mengakibatkan konflik tentang identitas jenis kelamin dengan secara ikut-ikutan memberikan cap maskulin atau
feminime pada perilaku nonseksual tertentu. Misalnya, anak laki-lakinyang suka masak di cap feminime
sedangkan anak perempuan yang suka berkelahi atau berolahraga silat dicap maskulin.

3. Gender Role Behavior (Perilaku Peranan Jenis Kelamin)

Perilaku peranan jenis kelamin ialah semua yang dikatakan dan dilakukan seseorang yang menyatakan bahwa
dririnya itu seorang pria atau wanita. Bila suami istri semakin menua, maka hubungan seks memegang peranan
penting dalam mempertahankan kestabilan perkawinan. Faktor paling penting dlaam mempertahankan
seksualitas yang efektif ialah ekspresi seksual yang selalu dilakukan dengan aktif.
APA YANG DIMAKSUD KESEHATAN DAN PERILAKU SEKSUAL?

Menurut WHO kesehatan seksual adalah pengintegrasian aspek somatik,


emosional, intelektual dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara yang positif
memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta.
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual
atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku.
Perilaku seksual yang dianggap sehat adalah heteroseksual, vaginal dan dilakukan
suka sama suka.
Kesehatan dan perilaku seksual sangat erat kaitannya, karna saat kita melakukan
seksual dengan mengerti konsep kesehatan seksual, maka tidak akan ada
penyimpangan seksual yang terjadi.
Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas, hal ini tercermin dari ekspresi
yang bebas namun bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan sosialnya
misalnya dalam menjaga hubungan dengan teman atau pacar dalam batasan yang
diperbolehkan oleh norma dalam masyarakat atau agama. Bukan hanya tidak
adanya kecacatan, penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa dicapai
bila hak seksual individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati (BKKBN,
2006)
APA YANG DIMAKSUD ORIENTASI SEKSUAL?
Dalam diri seseorang manusia terdapat orientasi seksual (ketertarikan secara emosional dan seksual)
tertentu berdasarkan jenis kelaminnya seperti daya tarik emosional, romantic, seksual dan kasih sayang
yang akan ditunjukan secara berbeda. Perbedaan orientasi seksual ini didasarkan oleh konsep diri dan
perasaan seseorang. Seseorang kadang ada yang menunjukan dan ada yang tidak mengenai orientasi
seksual mereka dalam perilaku dikehidupan mereka. Orientasi seksual seseorang dapat muncul tanpa ada
pengalaman seksual sebelumnya, hal ini biasa terjadi saat remaja. Beberapa ahli mempercayai bahwa
orientasi seksual seseorang telah ditentukan sejak dalam kandungan dan selanjutnya seseorang dapat
menentukan akan memilih sesuai dengan orientasi seksual atau menyesuaikan dengan lingkungan
sekitarnya. Orientasi seksual indiviidu pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Heteroseksualitas
2. Homoseksualitas
3. Biseksualitas
1. Heteroseksualitas
Yaitu ketertarikan satu individu terhadap individu lain dengan jenis kelamin berbeda. Ini adalah orientasi
seksual yang banyak terdapat dimasyarakat dan dianggap normal dibandingkan dengan orientasi seksual
lainnya. Secara biologi, heteroseksualitas menjamin terjadinya peletarian suatu spesies dengan memunculkan
generasi berikutnya.
Seseorang yang tertarik dengan lawan jenisnya/ opposite sex (kamus oxford). Heteroseksual mempunyai
beberapa keuntungan secara sosial, yaitu; Kemampuan dalam mendapatkan pendidikan dikelas tanpa
menerima gangguan secara fisik dan diskriminasi hanya karna perbedaan orientasi seksualnya, berhak
menikah dengan cara yang legal dengan penerimaan dari masyarakat dan kemampuan setelah pasangan
meninggal untuk menerima uang pensiunnya atau keuntungan lain yang diterima sebagai janda/ duda yang
ditinggalkannya.
2. Homoseksualitas
Homoseksual mengacu pada interaksi seksual antara pribadi yang berjenis kelamin sama secara situasional
atau berkelanjutan. Istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merunjuk kepada pria
homoseks. Sedangkan lesbian suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks.
Adapun factor penyebab homoseksual, yaitu:
a. Kombinasi tertentu didalam genetic (kromosom), otak, hormone dan susunan saraf.
b. Lingkungan diperkirakan turut mempengaruhi terbentuknya homoseksual. Faktor- factor yang dapat
mempengaruhi antara lain; Budaya (mulai dari cara berinteraksi dengan lingkungan, sikap,
pandangan, maupun pola pemikiran tertentu), pola asuh (kurangannya pengenalan akan identitas diri,
sebatas hanya sebutan seks) dan figure orang yang berjenis kelamin sama dan relasi dengan lawan
jenisnya (anak akan melihat pada orangtua/ teman mereka sendiri yang berjenis kelamin sama
dengannya, kegagalan mengindentifikasi dikarenakan figure yang mereka lihat tidak memerankan
perannya sesuai nilai universal yang berlaku).
3. Biseksualitas
Merupakan perilaku atau orientasi seksual seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang tertarik secara seksual pada
dua jenis kelamin. Adapun penyebab biseksualitas:
a. Faktor biologis
Yakni ada kelainan di genetic dan hormonal. Faktor hormonal bisa menjadi salah satu pendorong pria dan perempuan untuk
menjadi gay maupun lesbian bahkan biseksual. Ada jenis hormone tertentu dalam dirinya yang lebih dominan. Namun factor
biologis hanyalah pendorong orang untuk berbuat, bukan yang menentukan jenis perbuatan yang harus dilakukan.
b. Faktor lingkungan
Seseorang menjadi gay atau lesbi dapat dilihat dari dua penyebab. Pertama bersifat temporer, saat dia berada dalam
lingkungan kehidupan sesama jenisnya. Kedua, bersifat permanen, seseorang berperilaku gay setelah akil balig (pilihan
menjadi gay sudah sejak awal), ketika ia melepas gay-nya ia sudah termakan usia saat menyulam tali pernikahan bersama
wanita. Begitu pula dengan kaum biseksual.
c. Coba-coba
Perilaku coba-coba untuk memperoleh pengalaman seksual baru sering dilakukan antar sahabat. Misalnya seorang gadis
mencoba untuk berciuman dengan sahabat perempuannya, lalu ia mendapatkan gairah seks, dan namun begitu sebaliknya,
ketika ia mencoba berciuman dan tidak dapat gairah seks, gadis tersebut masih dikategorikan sebagai heteroseks
sepenuhnya.
d. Kebutuhan emosional yang tak terpenuhi
Misalnya seorang wanita mencintai pasangannya, namun tidak mendapat kepuasan emosional yang mereka butuhkan,
disamping itu ia mempunyai sahabat yang sudah sangat erat hubungannya, dan akhirnya mereka menjadi tertarik secara
fisik satu sama lain.
BAGAIMANA DEVIASI SEKSUAL DAN SEKSUAL ABNORMAL TERJADI?

Deviasi seksual adalah gangguan arah dan tujuan seksual. Arah dan tujan seksual dalam hal ini
bukan lagi merupakan partner dari jenis kelamin yang lain dalam hubungan heteroseksual yang
umumnya dianggap biasa. Cara utama untuk mendapatkan kepuasan seksual ialah dengan objek
lain atau dengan cara lain yang pada umunya dianggap biasa. Deviasi seksual primer yaitu:
1. Homoseksual dan Lebianisme
Menunjukan perilaku seksual dengan sex yang sama. Homoseksual dipakai untuk pria dan
lebianisme dipakai untuk wanita. Pencegahannnya dapat dilakukan dengan mengenal dan
mnegobati anak-anak dengan tanda feminine sebelum terjadi aktivitas seksual.
2. Fetihisme
Keadaan seseorang yang mencari rangsangan dan pemuasan seksual dengan memakai
sebagai pengganti seksual berupa sebuah benda atau yang lainnya, misalnya sepatu, pakaian
dalam, kaos kaki atau rambut.
3. Pedofilia
Untuk mecapai kepuasaan seksual, maka seorang pedofil memakai objek seksualitasnya adalah
dari seorang anak dari sex yang sama atau berlainan.
4. Transvestitisme
Transvestitisme adalah keadaan sesorang yang mencari rangsangan dan pemuasan seksual
dengan memakai pakaian dan berperan sebagai seorang dari sex yang berlainan.
5. Ekshibionisme
Untuk mencapai rangsangan dan pemuasaan seksual seorang exhibionist harus
memperlihatkan genetalianya didepan umum. Masturbasi dapat terjadi selama ekshibionisme.
6. Voyeurisme
Ciri utama voyeurisme adalah adanya dorongan yang tidak terkendali untuk secara diam-
diam mengintip atau melihat seseorang yang berlainan jenis atau sejenis tergantung orientasi
seksual berbeda yang sedang telanjang, menanggalkan pakaian atau melakukan
kegiatan seksual. Dari ini, penderita biasanya memperoleh kepuasan seksual. Masturbasi
biasanya menyertai tindakan mengintip tersebut.
7. Sadisme dan Masokhisme
Seorang sadis mencapai rangsangan dan pemuasan seksual dengan menyakiti (secara fisik
dan psikologik) pasangan seksualnya. Hal tersebut dapat disebabkan antara lain karena
perkosaan dan pendidikan yang salah.
BAGAIMANA PERKEMBANGAN SEKSUAL TERJADI?
Perkembangan psikoseksual Menurut Sigmund Freud, kepribadian sebagian besar dibentuk oleh
usia lima tahun. Awal perkembangan berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian dan
terus mempengaruhi perilaku di kemudian hari. Fase perkembangan psikoseksual berdasarkan
teori freud:
1. Fase Oral (lahir sampai sekitar usia 1 tahun)
Pada tahap oral, Fase ini dimulai dari saat bayi dilahirkan sampai dengan usia 1-2 tahun. Pada
fase ini bayi merasa dipuaskan melalui makanan, ASI, dan kelekatan hubungan emosional antara
anak dan ibu. Tahap ini memfokuskan interaksi yang terjadi melalui mulut bayi, sehingga
perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting.
2. Fase Anal (1-3 tahun)
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama dari libido adalah pada pengendalian
kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet – anak
harus belajar untuk mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini
menyebabkan rasa prestasi dan kemandirian.
3. Fase Phalic (3-5 tahun)
Pada tahap phallic, fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga
menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki
mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk ibu kasih sayang itu. Kompleks Oedipus
menggambarkan perasaan ini ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan ayah
4. Fase Latent (5 tahun sampai awal masa puber)
Fase ini adalah fase yang terpanjang, berlangsung pada saat usia 6 tahun sampai usia 12
tahun atau usia pubertas. Pada saat ini seorang anak dipengaruhi oleh aktivitas sekolah,
teman-teman dan hobinya. Kegagalan pada fase ini akan menyebabkan kepribadian yang
kurang bersosialisasi dengan lingkungannya.
5. Fase Genital (masa remaja)
Fase ini berlangsung pada usia 12 tahun atau usia dimulainya pubertas sampai dengan umur
18 tahun, dimana anak mulai menyukai lawan jenis dan melakukan hubungan percintaan
lewat berpacaran. Dan pada masa ini pula seorang anak akan mulai melepas diri dari
orangtuanya dan belajar bertanggung jawab akan dirinya. Pada tahap akhir perkembangan
psikoseksual, individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana
dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan
orang lain tumbuh selama tahap ini.

Anda mungkin juga menyukai