Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan penyakit yang mempunyai beberapa agen
– Work Related Disease penyebab
4
TBC
Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat).
5
a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita
Influenza.
b. Memakai masker.
c. Vaksinasi influenza.
SARS :
a. Mengurangi berkunjung langsung ke wilayah yang
terserang SARS.
b. Gunakan masker penutup hidung dan mulutserta
sarung tangan untuk mengurangi penularan melalui
cairan dan udara (debu).
ADD A FOOTER 7
kekurangan gizi yang tidak penyakit rabun mata, beri-beri, scorbut, dll.
sempurna
• Perawat berisiko terkena infeksi jika tidak cuci tangan atau menggunakan
sarung tangan serta masker jika berada pada ruang paru.
• Perawat sering kontak langsung dengan bahan kimia seperti obat – obatan
kontak kerja tersebut yang pada umumnya dapat menyebabkan iritasi
(amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).
9
Pada perawat bekerja secara fisik misalnya memobilisasi pasien,
memindahkan pasien, memandikan pasien dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan fisik dapat mengakibatkan risiko
seperti keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja
(low back pain).
Pada perawat berhubungan langsung dengan radiasi karena pada
pemeriksaan – pemeriksaan tertentu memerlukan radiasi jika
perawat terkena radiasi dapat membahayakan tenaga kesehatan
yang menangangani seperti gangguan reproduksi dan jika
terpapar terlalu sering dapat mengakibatkan kanker.
ADD A FOOTER 10
Faktor akibat kerja di
tempat kerja
1. faktor biologis
2. faktor kimia
3. faktor ergonomi
4. faktor fisik dalam dosis kecil
yang terus menerus
5. faktor psikologis
ADD A FOOTER 11
kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien
Pencegahan :
• Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi.
• Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan
• Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
• Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara
benar
• Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
• Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
• Kebersihan diri dari petugas.
12
pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
antiseptik pada kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan
kerusakan hati
Pencegahan :
• ”Material safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh
seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan laboratorium.
• Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia
dan terhirupnya aerosol untuk petugas / tenaga kesehatan laboratorium.
• Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium)
dengan benar.
• Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.
13
• Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
• Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya
menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja
terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan
kerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapai
efisiensi yang setinggi-tingginya.
• Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat
menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi
kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat
menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress)
dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri
pinggang kerja (low back pain).
14
• Kebisingan
• Pencahayaan yang kurang
• Suhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja
• Terkena radiasi
Pencegahan :
Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium.
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup
memadai.
Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
Pelindung mata untuk sinar laser
ADD A FOOTER Filter untuk mikroskop untuk pemeriksa demam berdarah 15
• Beberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat
menyebabkan stress :
ADD A FOOTER 17
ADD A FOOTER 18