Anda di halaman 1dari 19

Anggota Kelompok:

Afly firdaus Zulendra (30120118001)


Christine Rotua Elizabeth S (30120118006)
Indah Permatasari Simanjuntak (30120118019)
Lidwina Santi Setiawati (30120118027)
Evelyn Kezia Lurence (30120118026)
Maria Gratia Marselina Kudmas (30120118029)
Neneng Nuria (30120118036)
Yohana Hesti Meliani (30120118048)
ADD A FOOTER 1
Pekerjaan Alat Kerja
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
yang dilakukan setiap hari atau suatu
Bahan Proses
penyakit yang memiliki asosiasi hubungan
cukup kuat dengan lingkungan kerja.
Lingkungan Kerja
2
asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, yang
Penyakit Akibat Kerja – Occupational Disease pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab yang sudah diakui.

Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan penyakit yang mempunyai beberapa agen
– Work Related Disease penyebab

penyakit yang terjadi pada populasi pekerja


Penyakit yang Mengenai Populasi Kerja –
tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja,
Disease of Fecting Working Populations
namun dapat diperberat oleh kondisi
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
3
Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular

kontak udara disekitar pasien TBC, Influenza, Flu burung, SARS.

kontak fisik dengan pasien Kudis Kurap, Herpes.

kontak dengan cairan pasien AIDS, Hepatitis B.

4
TBC

Kurangi kontak langsung Menjaga standard hidup yang baik


Memakai masker.

Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat).
5
a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita
Influenza.
b. Memakai masker.
c. Vaksinasi influenza.

a. Mengurangi kontak langsung dengan penderita


Influenza.
b. Mengonsumsi obat antivirus.
c. Memakai masker.
d. Mengonsumsi makanan sehat.
ADD A FOOTER 6
AIDS :
a. Jaga kebersihan tubuh, misalnya segera mencuci tangan setelah berada
ditempat umum.
b. Hindari tertusuknya jarum suntik bekas pasien.
c. Hindari tercemarnya darah pasien dengan anggota tubuh yang sedang luka.
d. Hindari tercemarnya barang habis pakai milik penderita.

SARS :
a. Mengurangi berkunjung langsung ke wilayah yang
terserang SARS.
b. Gunakan masker penutup hidung dan mulutserta
sarung tangan untuk mengurangi penularan melalui
cairan dan udara (debu).

ADD A FOOTER 7
kekurangan gizi yang tidak penyakit rabun mata, beri-beri, scorbut, dll.
sempurna

karena tekanan darah tinggi (hypertension) dan


tekanan darah rendah (hypotension).

Penyakit alergi astma gidu / kaligata

Penyakit yang disebabkan karena


keracunan makanan atau minuman
keracunan

low back pain (nyeri pinggang), keseleo, patah tulang,


kecelakaan
luka tersayat, geger otak, dll. 8
• Kelalaian perawat seperti tertusuk jarum atau tergores jarum, jika perawat
terkena tusukan atau goresan jarum dari pasien yang menderita HIV dan
Hepatitis B maka risiko perawat akan tertular penyakitnya.

• Perawat berisiko terkena infeksi jika tidak cuci tangan atau menggunakan
sarung tangan serta masker jika berada pada ruang paru.

• Perawat sering kontak langsung dengan bahan kimia seperti obat – obatan
kontak kerja tersebut yang pada umumnya dapat menyebabkan iritasi
(amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).
9
 Pada perawat bekerja secara fisik misalnya memobilisasi pasien,
memindahkan pasien, memandikan pasien dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan fisik dapat mengakibatkan risiko
seperti keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja
(low back pain).
 Pada perawat berhubungan langsung dengan radiasi karena pada
pemeriksaan – pemeriksaan tertentu memerlukan radiasi jika
perawat terkena radiasi dapat membahayakan tenaga kesehatan
yang menangangani seperti gangguan reproduksi dan jika
terpapar terlalu sering dapat mengakibatkan kanker.

ADD A FOOTER 10
Faktor akibat kerja di
tempat kerja

1. faktor biologis
2. faktor kimia
3. faktor ergonomi
4. faktor fisik dalam dosis kecil
yang terus menerus
5. faktor psikologis

ADD A FOOTER 11
kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien

Pencegahan :
• Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi.
• Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan
• Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.
• Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara
benar
• Pengelolaan limbah infeksius dengan benar
• Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
• Kebersihan diri dari petugas.
12
pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
antiseptik pada kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan
kerusakan hati

Pencegahan :
• ”Material safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh
seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan laboratorium.
• Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia
dan terhirupnya aerosol untuk petugas / tenaga kesehatan laboratorium.
• Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium)
dengan benar.
• Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.
13
• Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
• Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya
menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja
terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan
kerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapai
efisiensi yang setinggi-tingginya.
• Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat
menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi
kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat
menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress)
dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri
pinggang kerja (low back pain).

14
• Kebisingan
• Pencahayaan yang kurang
• Suhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja
• Terkena radiasi

Pencegahan :
 Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium.
 Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup
memadai.
 Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
 Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
 Pelindung mata untuk sinar laser
ADD A FOOTER  Filter untuk mikroskop untuk pemeriksa demam berdarah 15
• Beberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat
menyebabkan stress :

• Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup


mati seseorang. Untuk itu pekerja di tempat kerja kesehatan di tuntut untuk
memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan
keramahan-tamahan

• Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.Hubungan kerja yang


kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja.Beban
mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun
informal. 16
1. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja
2. Perbaikan Gizi Kerja (Penyiapan Makanan)
3. Melakukan JSA proses kerja dan lingkungan kerja
4. Membuat SOP dan Instruksi Kerja
5. Promosi Kesehatan
6. Menyediakan waktu dan sarpras untuk plahraga
bekerja.
7. Vaksinasi penyakit menular (Hepatitis).
8. Penggunaan APD

ADD A FOOTER 17
ADD A FOOTER 18

Anda mungkin juga menyukai