PENYAKIT AKIBAT
KERJA PADA PERAWAT
KELOMPOK II
1. AYU AGUSTIANA ( 21142019011.P )
2. VEVI NURHASANAH ( 21142019012. P )
3. YULIA HANDAYANI ( 21142019013. P )
4. AFRILITA ARIES ( 21142019016.P)
5. FADLY ARIANSYAH ( 21142019034.P )
6. RIO RAHMAT ALFATH ( 21142019037.P )
7. IFTITAH HAYATI ( 21142019002.P )
Penyakit akibat kerja adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
yang dilakukan setiap hari atau suatu penyakit yang memiliki hubungan cukup
kuat dengan lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja yaitu penyakit yang penyebabnya adalah pekerjaan atau
lingkungan kerja (Suma’mur, 2009).
Ada beberapa jenis penyakit akibat kerja menurut
Simposium Internasional oleh ILO dalam Anizar
(2009), yaitu :
Penyakit akibat kerja (occupational disease) Penyakit yang mempunyai
penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, yang pada
umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.
Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (work related disease)
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor pada
pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam
berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks.
Penyakit yang mengenai populasi kerja (disease affecting working
populations) Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen
penyebab di tempat pekerja. Namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan
yang buruk untuk kesehatan.
Penyakit Menular Akibat Keja Pada Perawat
1. TBC
Mengurangi kontak langsung dengan penderita TBC, memakai masker
Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan bergizi, lingkungan yang
sehat dan berolahraga
Pemberian vaksin BCG (Untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat)
2. Influenza
Mengurangi kontak langsung dengan penderita influenza
Memakai masker
Vaksinasi Influenza
3. Flu Burung
Mengurangi kontak langsung dengan penderita flu burung
Mengkonsumsi obat anti virus
Memakai masker
Mengkonsumsi makanan sehat
4. Covid 19
Mengurangi kontak langsung dengan penderita Covid 19
Memakai masker
Vaksinasi Covid 19
Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan bergizi, lingkungn yang sehat dan
berolahraga
5. AIDS dan Hepatitis B
Hindari tertusuknya jarum suntik bekas pasien
Hindari tercemarnya darah pasien dengan anggota tubuh yang sedang luka
Hindri tercemarnya barang habis pakai milik penderita
Penyakit Tidak Menular Akibat Kerja Pada Perawat
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang tidak sempurna, seperti :
penyakit rabun mata, beri-beri
Penyakit yang disebabkan karena tekanan darah tinggi dan tekanan darah
rendah
Penyakit alergi seperti : asma
Penyakit yang disebabkan karena keracunan seperti : keracunan makanan dan
minuman
Penyakit yang disebabkan karena kecelakaan seperti : keseleo, patah tulang,
luka tersayat, gagar otak dan lain-lain
Faktor penyebab penyakit atau cidera pada perawat di tempat kerja
1. Faktor fisik
Kebisingan, radiasi sinar rontgen, pencahayaan yang kurang, Suhu dan kelembapan yang
tinggi di tempat kerja.
Pencegahan
Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang ukup memadai
Menurunkan getaran dan bantalan anti fibrasi
Pelindung mata untuk sinar laser
Pengaturan jawal kerja yang sesuai
2. Faktor kimia
Obat-obatan kimia seperti antibiotika
Penggunaan Solvent untuk komponen antiseptik , desinfektan yang bersifat karsinogen
Gas misalnya keracunan oleh CO2
Larutan yang menyebabkan dermatitis dan iritasi.
Pencegahan
Materi safety data sheet ( MSDS ) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk
diketahui oleh seluruh petugas
Menggunakan alat pelindung diri ( pelindung mata, sarung tangan, celemek)
dengan benar
Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar
3. Faktor Biologi
Virus yang menyebar melalui kontak oleh darah perti : HIV dan Hepatitis B
Kuman yang resisten seperti : kuman-kuman pyogenic ,colli,bacilli dan lain-
lain
Pencegahan
Seluruh pekerja harus mendapatkan peltihan dasar tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi
Sebelum bekerja dilkukan pemeriksaan kesehatan memastikan keadaan sehat
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar
4. Faktor Psikososial
Pelayanan kesehatan yang bersifat emergensy dan menyangkut hidup mati
seseorang
Beban kerja yang tinggi dan monoton
Tidak harmonisnya hubungan antara pimpinan dan bawahan maupun sesama
teman kerja
Pencegahan
Diadakannya rolling / penyegaran
Diadakannya kegiatan bersama untuk mempererat hubungan antar teman
kerja dan juga dengan pimpinan
5. Faktor Ergonomi
Posisi kerja yang salah
pekerjaan yang berulang
pekerjaan yang dilakukan secara manual
Pencegahan
Penggunaan posisi yang benar pada saat memobilisasi pasien, memasang infus dan
lain-lain
Alat dan lingkungan kerja yang ergonomi
Upaya yang dapat dilakukan oleh untuk mencegah PAK
adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala dan khusus untuk yang di area
khusus
2. Perbaikan gizi kerja
3. Membuat SOP dan Instruksi kerja
4. Promosi kesehatan (edukasi, sosialiasai,poster, leflet, pemasangan rambu-
rambu K3 ) juga memberikan pelatihan K3 kepada seluruh pegawai.
5. Pemberian pelatihan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, pasien
safety kepada seluruh pegawai
6. Vaksinasi penyakit menular ( hepatitis dnan covid 19 )
7. Penggunaan APD dengan benar
Beberapa contoh pengendalian risiko keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit: