OLEH:
Ani Suriyani, S.Kep
2114901110009
A. Pengertian
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
Sasarannya adalah lingkungan kerja dan bersifat teknik. Pengistilahan Keselamatan dan
Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam
istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja. Beban
kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (UU KesehatanTahun 1992 Pasal 23).
B. Tujuan
a. Perlindungn bagi masyarakat dari bahaya yg timbul dari pekerjaan kita.
b. Memeliharan dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja, melindungi dari gangguan
kerja, meningkatkan efisiensi kerja, menempatkan pekerjaaan yang sesuai dengan
kemampuan.
c. Melindungi hak keselamatan pekerja, memelihara sumber prodeksi agar berdaya guna.
d. Meningkatkn kesehatan tenaga kerja
e. Menempakan pekerja sesuai kemampuan
f. Melindungi tenaga kerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas.
g. Agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatn setinggi-tingginya dengan usaha
preventif kuratif terhadap ganguan kesehatan yang timbul.
h. Pemeliharaan dan peningkatan efisiensi dan daya produktifitas tenaga manusia.
i. Pemberantasan kelelahan kerja dan peningkatan kegairahan kerja.
j. Pemeliharaan dan peningkatan hygieni dan sanitasi perusahaan pada umumnya seperti
kebersihan ruangan-ruangan cara pembuangan sampah pengolaan dsb.
k. Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar tehindar dari pengotoran
oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan.
d. Golongan fisiologi
Penyakit yang disebabkan karena sikap badan yang kurang baik; karena
konstruksi mesin yang tidak cocok, ataupun karena tempat duduk yang tidak sesuai.
e. Golongan mental-psikologi
Penyakit yang timbul karena hubungan yang kurang baik antara sesama
karyawan, antara karyawan dengan pimpinan, karena pekerjaan yang tidak cocok
dengan psikis karyawan, karena pekerjaan yang membosankan ataupun karena upah
(imbalan) yang terlalu sedikit sehingga tenaga pikirannya tidak dicurahkan kepada
pekerjaannya melainkan kepada usahausaha pribadi untuk. menambah penghasilannya.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Silalahi, Bennett N.B. dan Silalahi, Rumondang. 1991. Manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja: Pustaka Binaman Pressindo.
Suma'mur. 1991. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta: Haji Masagung
Diketahui
Preseptor Akademik Preseptor Klinik